Assalamu’alaikum.. semangat sore..
Sore-sore gini enaknya ngapain yah? buka FB? Makan? bobo? kerja? Istirahat sejenak? atau (isi sendiri.. hhiihihi)
Berbicara ihwal murka.. pasti sobat-sahabat telah pernah marah, (ah bohong deh klu ada yang bilang “saya tak pernah marah”… )
Nah,, ketika saya marah adik saya senantiasa bilang kek gini “kak jangan marah, nanti cepet bau tanah looh.. ” hohhoho dan bagaimana respon aku?? sejenak membisu.. alasannya adalah mitos itu bener looh.. coba nanti teman-sobat search di mba google “balasan murka bagi muka”.. sahabat pasti akan memperoleh penjelasan ilmiah wacana tampang menua akhir suka marah-murka.. hayoo mau wajahnya kekal muda atau menua dengan cepat?? kalau saya mah ogah ah.. walaupun kerap kali masih murka ngak terang sih.. (-_-)’
Dalam firman Allah Ta’ala salah satu ciri orang yang bertakwa yakni orang yang menahan marahnya.
“Dan bersegeralah kau mencari ampunan dari Tuhanmu dan mendapat nirwana yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan bagi orang-orang yang bertaqwa. (Yaitu) orang yang berinfak baik di waktu luang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan marahnya dan memaafkan (kesalahan) orang lain. Dan Allah menyayangi orang yang berbuat kebaikan.” (QS. Ali Imran [3]:133-134).
hayooo… mungkin kita pernah marah sebab hal-hal kecil yang semestinya tidak usah dipermasalahkan. misalnya nih murka alasannya adalah candaan seseorang, marah ketika disenggol seseorang alasannya adalah tidak sengaja, atau mungkin kita marah alasannya tidak berhasil dengan sesuatu yang kita usahakan.
Nah, sobat-sobat.. bukan maksudanya bahwa murka itu dilarang yah.. murka untuk sesuatu yang baik itu nga pa pa kok.. saya pribadi pun sering memarahi adik sebab hal-hal yang sebetulnya mampu ia tangani sendiri, atau marah karena beliau tak mau mengerjakan peran hariannya. Marah yang aku kerjakan bukan memiliki arti harus main bernafsu yah.. cukup bicara yang tegas semoga mereka memahami apa yang bagus untuk mereka.
Apakah kalian tau? Baginda Rasullullah shallallahu’alaihi wa sallam yang dijadikan Allah Ta’ala sebagai pola umat insan pernah murka loh. Kemarahan dia dengan insan pada umumnya sungguh berbeda. Kemarahan dia dipicu oleh rasa cinta kepada Allah, tak pernah sedikit pun Rasullullah shallallahu’alaihi wa sallam murka sebab terzalimi. Bahkan hujatan, dilempari kotoran, kerikil, dikatakan aneh pun dia tidak murka. Hanya satu hal yang membuat dia marah, ialah hal-hal yang berkaitan dengan agama Allah.
Bagaimana dengan diri kita? kita sering marah sebab hal-hal sepeleh,, maka ayooo sama-sama mencar ilmu untuk mengendalikan diri kita, karena tidak ada laba yang kita peroleh dari marah. Yuppsss… sebab murka merupakan nafsu yang dibisikan dengan halus oleh setan. Hayooo… ada yang sesak tidak atau merasa gila saat marah? yah… itu beliau marah hanya menciptakan kita merasa sesak dalam hati bertambah.
Dari Abu Hurairah radiallahu anhu bekerjsama Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam bersabda : “orang yang berpengaruh bukanlah orang yang berpengaruh dalam bergulat, tetapi orang yang berpengaruh itu yaitu orang yang mampu menahan dirinya ketika murka.” (HR. Bukhari).
Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam menasehati kita untuk menahan marah. menahan murka memiliki arti menjauhi hal-hal yang mendekati murka, menjaga hati biar tak gampang marah, dan menempatkan rasa murka pada keadaan yang sempurna. Bukan malah dari berdiri tidur murka sebab lapar, mau mandi marah karena air abis, mau tidur murka alasannya masih jomblo ehehehe.. telah-sudah.. hentikan marah sebab nafsu itu,, nah nafsu marah datanya dari setan sehingga membuat kita sering kali lupa akan diri sendiri dan dengan mudah meluapkan rasa murka itu.
Semoga berfaedah.. tetap semangat.. 🙂 yuuksss…mari sama-sama mencar ilmu untuk menertibkan amarah kita.. agar Allah Ta’ala memberi kita isyarat , menjaga hati kita dari murka yang rampung penyesalan. Aamiin
Wallahu a’lam..
Sumber buku bacaan :
“Jangan Kaprikornus Manusia Gampangan, Jadilah Manusia Limited Edition” Oleh : Silmy Kaffah Rohayna. Halaman 1-9. Penerbit : Quanta.