Duka Yang Dihentikan !!!

 

Assalamu’alaikum..  Sobat-teman , siapa sih yang tak pernah merasakan kesedihan? pasti saya yakin semua pasti pernah merasakannya. Yuups… duka yaitu sebuah perasaan yang telah ada bahkan tertanam dalam diri kita.  Bukankah kesedihan ada karena kegembiraan?

Perlu kita ketahui sobat, sedih itu masuk akal-wajar saja tetapi, ada duka yang tidak boleh loh. Mau tahu apa aja? ..  Berikut beberapa murung yang tidak boleh :
1) TERPURUK DALAM KESEDIHAN
Nah, terpuruk ialah keadaan dimana seseorang tidak mempunyai semangat lagi dalam hidupnya diakibatkan kesedihan yang mendalam yang dia alami. Merasa bahwa tidak ada lagi argumentasi untuk hidup, jikalau beliau berpikir mirip itu maka, ia akan mengambil jalan untuk menyelesaikan hidupnya. Bahkan, terpuruk karena kesedihan mampu menimbulkan dirinya menjadi tak terarah alias bisa membuat seseoran menjadi abnormal.
2) MEMBUAHKAN KEPUTUSASAAN
Sedih yang membuat seseorang frustasi pasti sungguh dilarang. Cobalah sahabat renungi beberapa firman Allah Ta’ala dalam Al-Qur’an  berikut ini :
“Allah tidak membebankan seseorang melainkan dengan kesanggupannya”.  (Al-Baqarah: 286)

“Janganlah kau bersikap lemah dan janganlah pula kamu bersedih hati, padahal kamulah orang-orang yang paling tinggi derajatnya bila kamu orang-orang yang beriman.”
(Ali-Imran:139) 
Jadi, masihkan sahabat berputus asa?. Percayalah dan yakinlah apapun yang terjadi itulah yang terbaik bagi sahabat.
3) BERLARUT-LARUT
hayooo… ada yan suka sedihnya nyambung terus sampai hari-hari tak di rasaa? alias hari ini murung, besoknya murung lagi tentu dengan kesedihan yang serupa. Padahal masih ada hal duka lain yang harus disedihkan untuk esok harinya. Saking sedihnya berlarut-larut risikonya lupa bahwa hari ini beliau bisa bahagia.

4) MELIHAT KEBAHAGIAN ORANG LAIN
Terakhir duka yang tidak boleh ialah murung dikala melihat orang lain besar hati. Hayooo.. sobat tidak mirip itu kan? . Jika, teman merasa duka melihat orang lain senang maka itu ialah tanda-tanda penyakit hati yaitu iri dan dengki. Nauzubillah..
Demikian dari “Sedih Yang Dilarang”, cukupkan murung kita untuk kesedihan yang mendatang. Sedih yang baik yaitu duka dikala kita masih diberi peluang hidup tapi lupa diri dengan Sang Pencipta.
Semoga berguna dan tetap semangat..
Mari sama-sama kita berguru semoga murung dan senang selaras dengan apa yang semestinya terjadi, sedih jangan berlebih dan bahagia jangan berlebih. 
Wallahu a’lam.. 

Sumber bacaan :

“Jangan Jadi Manusia Gampangan, Jadilah Manusia Limited Edition”. Oleh : Silmy Kaffah Rohayna. Halaman : 18 – 20. Penerbit : Quanta