Menjadi Pribadi Yang Bijaksana Dan Dewasa

Assalamu’alaikum..”bagaimana sih caranya menjadi pribadi yang bijaksana dan dewasa dalam menghadapi kondisi yang ada?” hayooo… ada ngak yang pernah bertanya mirip ini, atau iseng-iseng search perihal akal dan berpikir akil balig cukup akal? kalau belum  iseng-iseng nyari, yuk kini kita iseng bareng baca cara menjadi eksklusif yang bijaksana dan dewasa berikut ini.

Ohiya, tentu siapa saja memiliki fatwa alias jawaban yang berlainan-beda perihal definsi bijaksana dan akil balig cukup akal, bagi saya pribadi sih pasti menjadi eksklusif yang bijaksana sangat aku kehendaki, tapi, sayangnya hingga kini masih menjadi sosok yang malah kekanak-kanakan.

yoooosh… meski begitu jangan menyerah untuk menjadi eksklusif yang kian baik dari hari kemarin yah, mari kita sama-sama nyimak dan mulai action kini.

1. Dengar, Simpan dan Analisis.
Nah, ketika sahabat mendapatkan hal baru nih, baik dilema atau info, kita tak perlu langsung berkomentar meskipun sangat ingin berkomentar tapi, hentikan keinginan itu. hehehe  terlebih berkomentar dengan perilaku yang emosional.

Cobalah untuk tenang, dengarkan dengan baik, simpan beberapa ketika, kemudian analisis info tersebut.

Ada beberapa hal yang dapat melatih jiwa saat kita menjajal menerapkan desain ini, yaitu :

pertama, keteguhan akan terasah dan berpengalaman. Oleh alasannya adalah itu, kita akan berupaya lebih tenang dan remaja dalam mengahadapi semua persoalan.

Ingat, semua dilema pasti ada jalan keluarnya, bergantung kita mau menggunakan cara yang mana, iya kan? atau iya dong? hihihi

kedua, saat dihadapkan pada suatu problem, sebaiknya lebih mengedepankan rasio dibandingkan dengan memakai emosi untuk menanggapinya.

2. Bersikaplah Proaktif bukan Reaktif.

Hayoooo.. ada yan tau ngak sih perbedaan dari proaktif dan reaktif? pasti dari kata saja sudah beda yah, terlebih pengertiannya ehehhe..

  Hak Berdaulat, Keharusan Yurisdiksi Dan Hak-Hak Lain Di Zona Ekonomi Langsung Indonesia

Nah, jikalau proaktif itu tidak tergesa-gesa,  tidak pengen ini itu, semua ditanggapi dengan damai apalagi dulu. Mencoba memahami isu tanpa pribadi bereaksi, tanpa pribadi bertindak.

bila sobat eksklusif bereaksi, itu namanya reaktif. Sikap mirip ini yang acap kali menyebabkan dilema. Kalau bersikap proaktif, kita tidak terlibat duduk perkara secara emosional, tapi lebih mengedepankan nalar sehat untuk memahaminya. Jadi, reaksi yang dikeluarkan yaitu reaksi yang menguntungkan, bukan reaksi yang merugikan.


3. Cobalah untuk Menerima, kemudian Mencari Jalan Terbaik.

Ketika teman dihadaokan pada suatu problem atau gosip, cobalah untuk menerimanya terlebih dahulu. Apapun yang kita peroleh, semestinya diterima saja tanpa banyak berkomentar.

Kalau memanga ada yang tidak sesuai, carilah jalan tengah yan mendekati impian kita dan tidak memaksakan diri, sambil kita mempertimbangkan taktik-strategi lain dalam hal ini.
Apapun pilihannya, kita bebas mengambilnya karena hidup yaitu opsi dan kita yang menentukan jalannya.

Nah, sekarang telah tau kan gimana cara menjadi langsung yang bijaksana dan sampaumur, yuk kita sama-sama mencar ilmu, supaya dimudahkan .. semangat dan salam sukses untuk sahabat sekalian. 😀

Wallahu a’lam…


Sumber bacaan buku :

Hidup Sehat Ala Rasulullah “Jangan mau jadi insan karatan” Oleh : dr. Zaidul Akbar. Hal: 8-10.  Penerbit : mizania.