saya : ikat dulu nanti kotor kena becek dipasar!
adik: (berhenti dipinggir jalan sambil mengikat sepatunya )
datang-tiba seorang anak kecil menangis mondar mandir kesana kemari kira-kira umurnya 5 tahun.. kami menyaksikan tapi, pikir kami beliau bukan anak hilang..
beberapa langkah sesudah adik saya mengikat tali sepatunya, datang-tiba tali sepatu saya yang terbuka lagi.. saya singgah untuk memperbaiki tali sambil mengamati anak kecil yang menagis tadi.
Karena tak enak hati, melihat anak kecil menagis setengah mati dan bingung mau kemana, maka kami mendekatinya dan bertanya.
saya: adek, kenapa menangis? mana mamanya dek?
si anak: nda tau,, ! (terus menangis)
saya: jangan nangis yah,, sini abang antar ke mamanya, dimana rumahnya?
si anak: disana.. ! (sambil menunjuk kearah jalan raya)
saya : kenapa bisa sampai disini?
si anak : mau liat petasan ! katanya.
aku dan adik tentu saja eksklusif mengikuti dan bertanya keorang-orang sekitar apakah mengenal anak ini atau tidak, dan warga sekitarpun tak ada yang mengenalnya.. tentu fikiran negatif mulai menghantui (jangan-jangan ini penipuan bermoduskan anak kecil).. tetapi entah kenapa hati tenang dan tidak terlalu mempertimbangkan fikiran negatif itu.
kami terus berlangsung hingga kepasar tepatnya pasar basa (kota kendari) erat mall mandonga. Saya menyampaikan kepada adik aku bahwa jikalau anak ini tidak menemukan ibunya maka kita mesti lapor polisi.
Nah, sekitar beberapa menit lalu si adik kecil tadi menyampaikan dengan girangnya sambil tersenyum manis “disana,, disana !”
tanpa pikir panjang kami mengikutinya dari belakang masuk menelusuri ruko-ruko pasar itu. Tiba-datang kami mendengar teriakan “heiii… novel kau dicari mamamu dari tadi.. !”
Alhamdulillah… si adik kecil tadi berjumpa kembali dengan mamanya.. tentu dengan air mata beliau memeluknya.
pedagang sekitar mengajukan pertanyaan : ” kalian yang mengantarnya?”
saya menjawab : iya kami menemukannya menangis dijalan , hampir di dekat lampu merah diseberang sana (sambil nunjuk)! mohon lain kali tolong diamati anaknya!
saya dan adik merasa bersyukur dan prihatin atas peristiwa yang terjadi hari ini. Semoga kisah ini menjadi pelajaran bagi kita semua agar lebih memantau anak-anak ketika bermain di lingkungan yang ramai.
Wallahu a’lam..