Pola Makalah Struktur Sel Tumbuhan Dan Perbedaan Sel Binatang Dan Sel Tumbuhan

Kata pengirim

Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidah-Nya terhadap kelompok kami, sehingga kami mampu menuntaskan tugas struktur sel tanaman dan perbedaan sel binatang dan sel tanaman. Kami dari kalangan 3 mengucapkan banyak terima kasih kepada guru kami Karena telah memberi dogma kepada kita untuk menuntaskan peran sebagaimana mestinya. Kami juga menyadari bahwa peran laporan ini masih banyak kekurangan baik dari segi isi, maupun dari sisi penulisan . untuk itu kami menginginkan kritikan dan saran yang bersifat membangun untuk kesempurnaan peran laporan ini dan untuk kelancaran menciptakan. Semoga laporan ini, dapat berfaedah bagi pembaca.

DAFTAR ISI

Kata pengirim …………………………………………………………………1

Daftar isi……………………………………………………………………………2    
1.1     PENDAHULUAN
a.    Latar belakang……………………………………………..……………………3       
     
b.    Rumusan persoalan…………………………………………….……………..3    
              
c.    Tujuan…………………………………………………………….………….3  
1.2     PEMBAHASAN
A.    Struktur sel tumbuhan dan fungsinya………………………………………4
1.    Struktur flora………………………………………….………………….4
2.    Fungsi struktur tumbuhan……………………………………………………5
B.    Perbedaan sel hewan dan sel tanaman……………………..……………11
1.    Struktur sel hewan dan sel tumbuhan……………………………..………..11
2.    Table perbedaan sel binatang dan sel tanaman………………………………11
1.3     PENUTUP
a.    Kesimpulan………………………………………………………………..12
b.    Saran………………………………………………………………………..12
Daftar pustaka………………………………………….……………………….13


BAB I
PENDAHULUAN

1.1    LATAR BELAKANG

Objek yang dikaji biologi berupa kehidupan yang berjenjang, terdiri atas banyak sekali tingkat organisasi biologi mulai dari molekul, sel, jaringan, organ, tata cara organ, organisme, populasi, komunitas, ekosistem, dan, bioma. Sel ialah unit terkecil yang memiliki kemampuan hidup dan meningkat biak, baik secara idenpenden maupun selaku bab organisme multiseluler. Biologi pada tingkat sel memaparkan perihal struktur dan fungsi bagian setiap sel serta proses kehidupan didalam sel. Organel –   organel dengan fungsi tertentu mampu didapatkan didalam sel. Kaprikornus, proses kehidupan setiap organisme berlangsung didalam sel. Mahluk hidup dibagi menjadi tiga yaitu insan, hewan, dan tanaman. Hewan dan flora juga mempunyai sel yang menyusun tubuhnya. Sel – sel itu hidup dan saling bekerja sama satu dengan yang yang lain untuk melakukan fungsi hidup.

1.2    RUMUSAN MASALAH

Adapun rumusan dilema :
1.    Apa saja bab-bab struktur sel tanaman
2.    Apa saja fungsi bagian sel tumbuhan
3.    Apa saja perbedaan sel tanaman dan sel binatang

1.3    TUJUAN MASALAH

1.    Untuk mengenali bagian-bagian struktur sel tanaman
2.    Untuk mengetahui fungsi sel tumbuhan
3.    Untuk mengetahui perbedaan sel tumbuhan dan sel hewan
4.    Untuk mengenali

BAB II
PEMBAHASAN


A.    STRUKTUR SEL TUMBUHAN DAN FUNGSINYA


I.    STRUKTUR SEL TUMBUHAN

Sel-sel flora cukup umur berlawanan satu dengan yang lain dalam ukuran, bentuk, struktur dan fungsinya. Walaupun demikian semua sel tanaman mempunyai persamaan dalam beberapa segi sehingga mampu dibayangkan suatu hipotesis.  Sebuah sel yang segi-sisi dasarnya ada dalam bentuk yang secara nisbi tidak termodifikasi. Sel hipotesis ini seperti disajikan pada gambar 1, terdiri atas tiga bagian : (1) Membran sel yang dibagian luarnya di selubungi oleh dinding sel, (2) selapis protoplasma yang melapisi dinding itu dan disebut protoplas, dan (3) rongga yang disebut vakuola sentral yang menempati bagian paling besar ruang di dalam sel.

Gambar 1. Struktur anatomi sel tumbuhan

II.    FUNGSI STRUKTUR TUMBUHAN


1.    Dinding sel
Sel tanaman terdiri atas protoplas yang terselubungi oleh dinding sel. Dinding sel flora mempunyai struktur yang kompleks dengan memiliki tiga bagian mendasar yang dapat dibedakan ialah lamela tengah, dinding sel primer dan dinding sel sekunder. Semua sel mempunyai lamela tengah dan dinding sel primer, sedangkan dinding sel sekunder hanya pada sel-sel tipe tertentu.
Lamela tengah adalan sebuah lapisan perekat antar sel yang menyekat dinding primer dua buah sel yang bersebelahan. Lapisan ini sebagian besar terdiri atas air dan zat-zat pectin yang bersifat koloid dan bersifat plastik (mampu gampang dibentuk) sehingga memungkinkan gerakaan antar sel dan penyesuaiannya yang diharapkan sebelum sel-sel mampu meraih ukuran dan bentuk sampaumur.
Dinding sel primer ialah dinding sel sejati pertama yang dibentuk oleh sebuah sel gres. Walaupun air, zat-zat pektin dan protein banyak dijumpai di dalamnya, dinding sel primer utamanya terdiri atas selulosa dan hemiselulosa. Pada kondisi tertentu dinding sel mampu menebal sehingga menyanggupi ruang dalam sel. Zat-zat pembentuk dinding sel aksesori ini disebut dinding sel sekunder yang terdiri atas dua atau lebih lapisan yang terpidah-pisah. Sel yang mempunyai dinding sel sekunder volumenya tidak mampu bertambah dengan perkembangan permukaan atau kembali ke kondisi permulaan/dinding sel primer. Penyusun dinding sel sekunder sebagian besar selulosa dan zat-zat lain khususnya lignin (zat kayu).
Lignifikasi tidak terlalu mengganggu permeabilitas dinding sel terhadap air dan bahan-materi terlarut, akan tetapi mengganti sifat fisik dan kimiawi dinding sel. Dinding sel yang terlignifikasi menjadi lebih keras dan lebih tahan kepada tekanan dari pada dinding sel yang berselulosa.
2.    Plasmodesmata
Plasmodesamata yaitu benang-benang protoplasmik halus yang terletak pada tempat-kawasan tertentu pada dinding sel primer (yakni pada noktah yang berupa bagian dinding sel yang tidak mengalami penebalan). Plasmodesamata mampu menembus pori-pori kecil pada dinding sel primer dan lamella tengah diantara sel-sel yang bedekatan sehingga protoplasma kedua sel dapat berhubungan. Plasmodesmata memudahkan proses transportasi materi-materi dari suatu sel ke sel berikutnya tanpa harus melalui selaput-selaput hidup. Adanya plasmodesmata memberikan bahwa flora berperilaku lebih sebagai sebuah organisme tunggal dari pada selaku sekumpulan unit sel bebas.
3.    Membran sel
Membran sel atau membran plasma ialah bagian sel yang paling luar yang membatasi isi sel dan sekitarnya. Membran ini tersusun dari dua lapisan yang terdiri dari fosfolipid (50%) dan protein/lipoprotein (50%). Membran plasma bersifat semipermeabel atau selektif permeabel yang berfungsi mengendalikan gerakan bahan atau angkutanzat-zat terlarut masuk dan keluar dari sel.

4.    Nukleus

Nukleus ialah inti sel yang memiliki membran inti dengan susunan molekul sama dengan membran sel yakni berupa lipoprotein. Pori-pori pada membran inti memungkinkan relasi antara nukleoplasma dan sitoplasma. Fungsi utama nukleus yakni sebagai sentra yang mengatur kegiatan sel dan mengandung bahan-materi yang memilih sifat-sifat bebuyutan suatu organisma. Didalam inti sel tersusun atas tiga bagian ialah :
•    Nukleoulus (anak inti) yang berfungsi untuk menyintesis aneka macam macam molekul RNA (asam ribonukleat) yang digunakan dalam perakitan ribosom.
•    Nukleoplasma (cairan inti) ialah cairan yang tersusun dari protein;
•    Butiran kromatin yang terdapat pada nukleoplasma, yang dapat menebal menjadi struktur mirip benang ialah kromosom yang mengandung DNA (asam deoksiribonukleat) yang berfungsi memberikan isu genetik lewat sintesa protein.

  Makalah Metode Berita

5.    Sitoplasma

Sitoplasma merupakan cairan yang terdapat di dalam sel, kecuali di dalam inti sel dan organel sel. Sitoplasma bersifat koloid adalah tidak padat dan tidak cair. Sitoplasma terdiri atas air yang di dalamnya terlarut banyak molekul kecil, ion dan protein. Bahan-bahan lain yang biasa terdapaat dalama sitoplasma ialah butir minyak dan berbagai macam kristal yang dalam banyak hal tersusun dari kalsium oksalat. Ukuran partikel terlarut adalah 0,001 – 0,1 mikron dan bersifat transparan.
Sitoplasma terikat pada permukaan luarnya oleh sebuah selaput yang disebut plasmolema (selaput plasma) dan pada permukaan dalamnya, yang berbatasan dengan vaakuola sentral, oleh selaput lain yang disebut tonoplas (selaput vakuola). Plasmolema dan tonoplas sangat penting dalam fisiologi sel-sel alasannya sebagian besar mengontrol pertukaran bahan antara sitoplasma dan ruang diluar sitoplasma dan di dalam vakuola.
Koloid sitoplasma dapat mengalami perubahan dari fase sol ke fase gel atau sebaliknya. Fase sol bila konsentrasi air tinggi dan gel jika fokus air rendah. Di dalam sitoplasma terkandung organel-organel sel atau daerah pada sitoplasma hidup yang teralokasi khusus untuk fungsi tertentu. Organel-organel tersebut ialah reticulum endoplasma.
6.    Retikulum endoplasma
Retikulum endoplasma merupakan perluasan membran yang saling berhubungan yang membentuk saluran pipih atau lubang seperti tabung di dalam sitoplasma. Dalam pengamatan mikroskop, retikulum endoplasma nampak seperti terusan berkelok-kelok dan jala yang berongga-rongga. Saluran-saluran tersebut berfungsi menolong gerakan subsatansi-subsatansi dari satu bagainsel ke bab sel lainnya. Dalam sel terdapat dua tipe retikulum endoplasma (RE) yaitu retikulum endoplasma bergairah (REK) dan retikulum endoplasma halus (REH).
REK dibilang kasar sebab permukaannya diselubungi oleh ribosom sehingga terlihat mirip helaian panjang kertas pasir. Ribosom yaitu tempat sintesa protein yang alhasil akan melekat pada retikulum endoplasma dan umumnya ditujukan untuk luar sel. REH tidak ditempeli ribosom sehingga permukaannya nampak halus. REH mempunyai enzim-enzim pada permukaannya yang berfungsi untuk sintesis lipid, glikogen dan persenyawaan steroid mirip kolesterol, gliserida dan hormon.
 

Gambar 3

Organel sel flora : (1) Nukleus, (2) Pori-pori nuklear, (3). RE agresif, (4) RE halus, (5) Ribosom pada RE bergairah, (6) Protein yang ditranspor, (7) Vesikel transpor, (8) Badan golgi, (9) Bagian cis dari tubuh golgi, (10) Bagian trans dari badan golgi dan (11) Cisternae tubuh golgi

7.    Badan golgi.

Badan golgi yakni sekelompok kantong (vesikula) pipih yang dikelilingi membran. Organel ini terdapat hampir di semua sel eukariotik. Badan golgi pada sel tanaman umumdisebut diktiosom. Badan golgi dibangun oleh membran yang berbentuk sisterna, tubulus dan vesikula. Sisterna mebentuk pembuluh halus (tubulus). Dari tubulus diepaskan kantong-kantong kecil yang berisi bahan-bahanyang dibutuhkan mirip enzim-enzim atau pembentuk dinding sel. Fungsi tubuh golgi dalam sel yaitu :
•    Membentuk kantong-kantong (vesikula) yang bersisi enzim-enzim dan materi lain untuk sekresi, utamanya pada sel-sel kelenjar.
•    Membentuk membran plasma
•    Membentuk dinding sel
•    Membentuk akrosom pada sel spermatozoa yang berisis enzim untuk memecah dinding sel telur dan pembentukan lisosom.

8.    Ribosom

Ribosom yaitu organel kecil bergaris tengah 17 – 20 mikron yang tersusun oleh RNA ribosom dan protein. Ribosom terdapat pada semua sel hidup dan terdapat bebas dalam sitoplasma atau melekat pada REK. Tiap ribosom terdiri atas dua sub unit yang saling behubungan dalam sebuah ikatan yang distabilkan oleh ion magnesium. Ribosom berfungsi untuk sintesis protein, dimana pada waktu sintesis protein, ribosom mengelompok membentuk poliribosom (polisom).
9.    Peroksisom dan glioksisom
Peroksisom adalah kantong-kantong yang mempunyai membran tunggal. Peroksisom berisi berbagai enzim dan yang paling khas adalah enzim katalase. Fungsi enzim tersebut yaitu mengkatalisis perombakan hydrogen peroksida (H2O2). Senyawa tersebut ialah produk metabolisme sel yang memiliki potensi membahayakan sel. Peroksisom juga berperan dalam pergantian lemak menjadi karbohidrat.
Glioksisom cuma terdapat pada sel tumbuhan mislnya pada lapisan aleuron biji padi-padian . aleuron ialah bentuk dari protein atau kristal yang terdapat dlam vakuola. Glioksisom sering didapatkan pada jaringan penyimpan lemak dari biji yang berkecambah. Gioksisom berisi enzim pengubah lemak menjadi gula. Proses perubahan tersebut menghasilkan energi yang diperlukan dalam perkecambahan.

10.    Mitokondria
Mitokondria yaitu organel sel penghasil energi sel. Mitokondria mempunyai dua lapisan membran, ialah membran dalam dan membran luar. Membran luar mempunyai permukaan halus, sedangkan membran dalam berlekuk-lekuk yang disebut kista. Mitokondria yaitu struktur yang mampu bereproduksi sendiri. Pada pembelahan sel, semua kitokondria membelah diri, setengahnya menuju ke sel anak yang satu dan setengahnya ke sela anak lainnya. Mitokondria mengandung enzim-enzim untuk fosforilasi oksidatif dan sistem transpor electron. Pada bagian membran dalam dihasilkan enzim pembuatn ATP dan protein yang dibutuhkan untuk pernafasan antar sel.
Membran dalam mitokondria terbagi menjadi dua ruang yaitu :
•    Ruang intermembran ialah ruangan diantara membran luar dan membran dalam. Membran luar mampu dilalui oleh semua molekul kecil namun tidak mampu dilalui protein dan molekul besar.
•    Matriks mitokondria : merupakan ruangan yang diselubungi oleh membran dalam. Didalam matriks tersebut tahapan metabolisme terjadi, mengandung enzim untuk siklus Krebs dan oksidasi asam lemak, mengandung banyak butiran protein dan DNA, ribosom dan beberapa jenis RNA. Mitokondria dapat menyintesis protein sendiri karena mempunyai DNA, RNA dan ribosom.

11.    Plastida

Plastida ialah organel sitoplasma yang tersebar pada sel flora dan terlihat terperinci di bawah mikroskop sederhana. Plastida sungguh bermacam-macam ukuran dan bentuknya, pada sel-sel flora berbunga lazimnya berbentuk piringan kecil bikonveks. Meskipun macam-macam plastida dihubungkan dengan fungsi-fungsi fisiologis yang tetap, tetapi macam tersebut diklasifikan berdasarkan warnanya ialah :
Gambar 4. Kloroplast dan klorofil
•    Leukoplast (tidak berwarna) : umumnya umum terdapat dalam sel-sel yang tidak terkena cahaya matahari, contohnya pada jaringan yang terletak sungguh dalam pada bagian flora baik di atas maupun di dalam tanah. Fungsinya adalah selaku pusat sintesis dan penyimpanan masakan cadangan mirip pati.
•    Kloroplast yang mengandung klorofil adalah sebuah campuran pigmen yang memberi warna hijau pada tanaman. Fungsinya yakni menangkap energi cahaya yang diperlukan untuk proses potosintesis.
•    Kromoplast yang mengandung pigmen-pigmen lain yang menentukan timbulnya warna merah, jingga dan kuning pada bagian-bagian tanaman. Fungsinya masih belum terang, namun bekerjasama dengan kemasakan buah dari mulai hijau sampai dengan berwarna merah berafiliasi dengan penurunan dan peningkatan jumlah kromoplast.

12.    Vakuola sentral
Vakuola yakni rongga besar di bab dalam sel yang berisi cairan vakuola yang merupakan sebuah larutan cair banyak sekali bahan organik dan anorganik yang kebanyakan ialah cadangan kuliner atau hasil sampingan metabolisme. Vakuola diselubungi oleh selaput vakuola yang disebut tonoplas. Umumnya vakuola tidak berwarna, tetapi dapat berwarna kebiru-biruan atau kemerah-merahan alasannya adanya pigmen terlarut yang tergolong bahan kimia kelompok antosianin. Pada tumbuhan muda berisi banyak vakuola berskala kecil, akan tetapi dengan semakin matangnya usia sel maka terbentuk vakuola yang kian membesar. Vakuola berisi materi-bahan antara lain : asam organik, asam amino, glukosa, gas, garam-garam kristal, alkaloid (nikotin, kafein, kinin, tein, teobromin, solanin dan lain-lain)
Vakuola dijuluki selaku “tangki” bahan tabungan atau eksresi. Kehadiran vakuola mengakibatkan sitoplasma terdorong ke pinggiran sel sehingga protoplas dekat dengan permukaan. Dengan demikian pertukaran materi antara suatu sel dengan sekelilingnya menjadi lebih efifisien. Vakuola sentral memiliki fungsi rangka yang penting alasannya adalah lazimnya volume cairan yang dikandungnya cukup besar untuk menimbulkan dinding sel bab luar akan meregang. Tekanan ke arah dalam pada cairan vakuola yang disebabkan oleh dinding sel yang meregang tadi menimbulkan ketegaran pada dinding sel, dan sebab itu juga pada sel secara keseluruhan. Jika terjadi penghilangan cairan dalam vakuola lebih singkat dari pada penggantinya, flora akan mengalami kelayuan, daunnya berguguran dan batangnya merunduk. Kondisi ini akan pulih apabila vakuola secepatnya kembali “mengembung” selaku akhir absorpsi air oleh akar lebih cepat dari pada hilangnya air dari bab-bab lain .

  Pola Tugas Analisis KesempatanSumber Daya Dan Kebijakan Ekonomi Turki Dalam Perspektif Geopolitik

B.    PERBEDAAN SEL HEWAN DAN SEL TUMBUHAN


1.    STRUKTUR SEL HEWAN DAN SEL TUMBUHAN
Struktur dasar sel hewan maupun sel flora yakni sama. Namun dalam perkembangannya,kedua jenis sel tersebut mengalami kemajuan sesuai dengan lingkungannya sehingga muncul berbagai macam perbedaan. salah satunya yaitu tugas ekologis,flora adalah pembuat kuliner,sedangkan hewan berperan memakan tanaman dan binatang yang lain.
2.    TABEL PERBEDAAN SEL HEWAN DAN SEL TUMBUHAN

BAB III
PENUTUP

I.    KESIMPULAN
Adapun kesimpulan yang mampu kami tarik  ihwal  struktur sel tumbuhan serta perbedaan struktur sel  hewan dan sel flora bahwa struktur sel hewan dan sel flora itu berlainan-beda.  Pada setiap bagian-bagiannya itu dikarenakan aspek internal dan eksternal . hal itu mengakibatkan adanya perbedaan fungsi disetiap bagian sel hewan dan sel tumbuhan tersebut. Adapun struktur sel flora mempunyai bab-bagian yang mempunyai fungsi tersendiri  yang pada bab tersebut terdapat suatu zat yang dapat membangun suatu sel.

II.    SARAN 
Bagi kita dan generasi akan tiba telah selayaknya untuk mengenali struktur dan fungsi organel sel pada makhluk hidup, dan perbedaan antara sel hewan dan sel tanaman.
Kepada para pembaca kalau ingin lebih mengetahui ihwal bahasan ini mampu membaca buku atau majalah-majalah yang menampung wacana struktur sel flora serta perbedaan sel hewan dan sel tanaman. 

DAFTAR PUSTAKA

Loveless, A.R. 1991. Prinsip-prinsip Biologi Tumbuhan Untuk Daerah Tropik. Jilid 1. PT Gramedia Pustaka. Jakarta.
Pratiwi, D.A, S. Maryati, Srikini, Suharno dan Bambang S. 2007. Biologi. Jilid 2. Penerbit Erlangga Jakarta.
Sumber lain : internet.
Sumber Gambar : fredikurniawan.com
Sumber Tugas : Nur Fadillah (SMA 1 KENDARI)
Wallahu a’lam…