Asumsi Yang Hening Menjinjing Kekuatan Batin Dan Iktikad Diri..

Tahukah asumsi kita berhubungan dengan batin yang kita miliki, mengapa demikian?
teladan dari pertanyaan sederhanannya begini.. 
“bagaimana sahabat-sobat bertindak tanpa berpikir?” 
“bagaimana dengan respon batin  atau perasaan sobat?” 
“pernahkan fikirkan balasan apa yang kalian akan peroleh?”
Sejatinya insan mempunyai kemampuan untuk tetap selalu hening dalam keadaan apapun. Mengapa?
Pernahkah teman sesekali memperhatikan ada orang  yang memiliki banyak duduk perkara baik itu masalah pekerjaan, nasalah keluarga, dan berbagai duduk perkara kehidupan yang lainnya.. Namun, ternyata beliau mampu terlihat tenang?
Jawabannya adalah dari pikirannya dan batin yang dia miliki.
Dalam Islam, pasti kita telah taukan teman bahwa ketenangan batin berasal dari hati yang senantiasa berdzikir atau mengingat Sang Pencipta.
Hal ini alasannya adalah asumsi yang mengetahui bahwa apapun yang terjadi itulah yang terbaik bagi diri sendiri. 
Ketika sobat menimbang-nimbang kebaikan juga ketenangan dalam keramaian apa yang terjadi maka anggapan kita akan selaras untuk menasehati untuk bertindak lebih tenang dan mulai membujuk diri untuk menenangkan dan berkata pada diri sendiri “semua akan baik-baik saja”..
Pikiran yang damai akan menghasilkan perasaan yang hening, batin yang berpengaruh dan iktikad diri yang tertata..
Terus bagaimana sih cara menciptakan pikiran hening?
1. Ingat Tuhan dengan dzikir dan selalu beryukur..
2. Berpikir konkret tuk menetralisir rasa gundah di batin ..
3. Meyakini apapun yang terjadi itulah yang terbaik bagi diri
4. belajar tenang dengan memahamu diri sendiri
5. silahkan cari acuan lain.. hehheehe…
 semoga sukses.. 🙂
Wallahu a’lam..
  Mungkinkah