Orang Yang Pesimis Akan Lebih Cenderung Menyalahkan Takdir Yang Kuasa..

Terkadang kita menjadi seorang yang tanpa disadari yah pesimis…

Namun, ada yang eksklusif menyadari sikap pesimisnya itu dan ada juga yang tidak menyadarinya..

Sikap pesimis ialah perilaku yang tidak memiliki semangat dalam menjalani hidup.. merasa seakan-akan semua yang dia kerjakan tidak berguna tanpa makna dan berpendapat bahwa segala yang terjadi mau berusaha tidak berusaha semua itu ketentuan alias telah menjadi suratan Takdir ..

sifat pesimis juga akan lebih condong menyalahkan orang lain ketika beliau sendirilah yang melakukan kesalahan..

tidak senang ditegur bila salah.. bahkan menganggap dirinya yang paling benar miriplah dengan arogan namun arogansi yang tak disadari..

Seorang yang pesimis akan cenderung menyalahkan takdir Tuhan..

Mengapa??

yaaaaaaaaaaaaaaah… alasannya adalah itu tadi.. dia akan menyalahkan keadaan atau kondisi yang jika tidak merasa bahagia..

menekan diri sendiri, menyakini diri sendiri bahwa apa yang dikerjakan dan tidak dijalankan itulah takdir Tuhan..

contoh sederhana : ketika kita memberi masukan, rekomendasi atau usulan balasan mereka akan mirip ini “iyaa.. mudah sekali bila bicara” atau mereka mengatakan “alasannya adalah bukan kau yang rasakan”

memang seperti itu sih, bukan maksud juga untuk mudah berbicara, padahal maksud kita memberi semangat, tetapi ditanggapi dengan perkataan seperti itu..

banyak saya jumpai orang-orang mirip ini baik kerabat bersahabat ataupun orang yang baru aku kenal..

 mungkin aku pernah juga tanpa sadar mirip ini astagfirullah…

Pesimis akan cenderung,, “kalau saya melaksanakan ini palingan nanti begini risikonya”..

eee tuh dari perkataan itu kita sudah mampu menyaksikan segi pesimisnya..

bagaimana mungkin ia menebak jikalau beliau tidak mencobanya, belum mencoba sudah menyerah.. belum perang eee sudah kalah..

  Pola Tugas Prakarya Alat Gerak Sederhana

contohnya lagi orang pesimis akan beranggapan seperti ini ..

 supaya tidak berupaya jika Tuhan menakdirkan ku seperti itu yah tetap mirip itu..

padahal jelas kita dituntut untuk tidak mengalah dengan keadaan… tidak berputus asa, 

Nah…..pasrah akan beda dengan berputus asa..

pasrah yang saya maksud telah berusaha semampunya, risikonya serahkan kepada ketentuan Tuhan..

kalau putus asa tak ingin melaksanakan apapun lagi, memang telah berupaya namun condong akan lebih membisu alias bertindak pasif dalam hidupnya..

Orang optimis begini : .. lapar yah berusaha ambil piring, sendok, makanan yang ada, atau mencari makanan diatas meja makannya, sesudah itu mengambil masakan,, duduk dengan tenang untuk makan agar kenyang..

 kalau si pesimis begini : lapar nunggu ada orang baik yang suapin padahal punya anggota tubuh yang lengkap, kondisi fisik yang sehat, kalau tidak disuapin yah itu telah takdir..

orang pesimis lebih condong.. “ah sudahlah percuma saja kerjakan ini lakukan itu pasti tidak berhasil”..

so, mau pilih mana? menjadi pesimis atau optimis?

Wallahu a’lam..

Sumber gambar : instagram @birgittetheresa