Rangkuman Pendidikan, Latar Belakang Pendidikan Pancasila Dan Makna Lambang Burung Garuda

Topik rangkuman selaku berikut :

A.    Pendidikan Pancasila

B.    Latar Belakang Pendidikan Pancasila

a.    Latar Belakang Historis
b.    Latar Belakang Kultular
c.    Latar Belakang Yuridis
d.    Latar Belakang Filososfis

C.    Makna Lambang Burung Garuda Pancasila

 
Berikut isi dari setiap topik ialah :

A.    PENDIDIKAN PANCASILA

Pendidikan yaitu perjuangan sadar dan berkala untuk merealisasikan situasi mencar ilmu dan proses pembelajaran agar penerima diidk secara aktif berbagi kesempatandirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, adab mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan penduduk .

Pancasila secara etimologi (bahasa) berasal dari bahasa Sansekerta “Panca” artinya lima syila artinya watu sendi, alas/dasar syiila artinya peraturan tingkah laku yang baik.

Kaprikornus, Pendidikan Pancasila ialah sekumpulan bahan didikan dan pengenalan akan pancasila sebagai dasar negara dan untuk menanamkan ideologi pancasila itu terhadap anak ajar.

B.    LATAR BELAKANG PENDIDIKAN PANCASILA

a.    Latar Belakang Historis 
Dalam bidang pendidikan, para jago pendidikan terlebih dulu harus mempelajari bagaimana era lampau akan bidang itu sendiri mulai dari sejarah ihwal pendidikan secara nasional dan internasional.

Sebab hanya dengan cara inilah para mahir akan mengetahui apa yang sudah dijalankan dan diperoleh bangsanya. Serta para hebat akan memeriksa apakah pendidikan itu telah cocok dengan kondisi atau tujuan dari pendidikan itu sendiri.

b.    Latar Belakang Kultural
Kebudayaan dan pendidikan memiliki hubungan timbal balik, alasannya adalah kebudayaan mampu dilestarikan atau dikembangkan dengan jalur mewariskan kebudayaan dari generasi ke generasi penerus dengan jalan pendidikan baik secara formal maupun nonformal.

  Tugas Business Writing Ihwal Curriculum Vitae

Setiap bangsa di dunia dalam hidup bermasyarakat, berbangsa dan bernegara selalu mempunyai suatu pandangan hidup, filsafat hidup serta pegangan hidup agar tidak terombang ambing dalam pergaulan masyarakat.

Bangsa Indonesia memiliki persepsi hidup dalam bermasyarakat, berbangsa dan bernegara pada sebuah asas kultural yang dimiliki dan menempel pada bangsa itu sendiri. Satu-satunya karya besar bangsa ini yakni adanya Pancasila yang dimana terdapat nilai-nilai yang dijadikan sebagai pandangan hidup bangsa.

Para generasi dituntun untuk dapat memperkaya nilai-nilai Pancasila sesuai dengan tingkat pertumbuhan dan tantangan zaman yang dihadapinya terutama dalam menjangkau kelebihan IPTEK tanpa kehilangan jati dirinya.

c.    Latar Belakang Yuridis

Landasan yuridis yaitu landasan yang didasarkan atas aturan yang dibentuk sesudah melalui perundingan permusyawaratan. Landasan yuridis pancasila terdapat dalam alinea ke empat pembukaan UUD 45, yang didalamnya terdapat rumusan sila-sila Pancasila sebagai dasar negara yang sah adalah :

1.    Ketuhanan Yang Maha Esa.
2.    Kemanusiaan Yang Adil Dan Beradap.
3.    Persatuan Indonesia.
4.    Kerakyatan yang di pimpin oleh hikmah akal dalam permusyawaratan perwakilan.
5.    Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Batang badan UUD 1945 juga ialah landasan yuridis konstitusional alasannya adalah dasar negara yang terdapat dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 yang dijabarkan dalam setiap pasal-pasal dan ayat-ayatnya.

Adapun pembagian terstruktur mengenai dari Batang Tubuh UUD 1945 sebagai berikut :

1.    Sila Pertama (Pasal 29 ayat 1 dan 2 ).
2.    Sila Kedua (Pasal 27 ayat 1 dan 2).
3.    Sila Ketiga (Pasal 30 ayat 1 dan 2).
4.    Sila Keempat Pasal 22E dam 28E).
5.    Sila Kelima (Pasal 33 ayat 1, 2 dan 3).

d.    Latar Belakang Filosofis

Landasan filosofis ialah landasan yang menurut atas filsafat atau persepsi hidup. Pancasila ialah dasar filsafat negara.

Nilai-nilai yang tertuang dalam rumusan sila-sila pancasila ialah filosofis bangsa Indonesia yang telah tumbuh, hidup dan meningkat jauh sebelum berdirinya negara Republik Indonesia. Oleh sebab itu, Pancasila sudah ialah sebuah keharusan akhlak untuk secara konsisten merealisasikannya dalam setiap aspek kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

C.    MAKNA LAMBANG BURUNG GARUDA PANCASILA

 
Burung garuda merupakan mitos dalam mitologi Hindu dan Budha. Garuda dalam mitos tersebut digambarkan selaku makhluk separuh burung (sayap, paruh dan cakar) dan separuh insan (tangan dan kaki).

Garuda sebagai lambang negara menggambarkan kekuatan dan kekuasaan, warna emas melambangkan kejayaan. Karena tugas garuda dalam kisah pewayangan Mahabrata dan Ramayana maka Posisi kepala garuda menoleh ke kanan.

Jumlah bulu melambankan hari proklamasi kemerdekaan Indonesia 17 Agustus 1945 antara lain :

1.    Jumlah bulu pada masing-masing sayap berjumlah 17.
2.    Jumlah bulu pada ekor berjumlah 8.
3.    Jumlah bulu dibawah perisai/pangkal ekor berjumlah 19.
4.    Jumlah bulu di leher berjumlah 45.

a.   Perisai
Perisai merupakan lambang pertahanan negara Indonesia, gambar perisai tersebut dibagi menjadi lima bab, bab latar belakang dibagi menjadi empat dengan warna putih yang melambangkan warna bendera nasional Indonesia (merah mempunyai arti berani dan putih berarti suci), dan suatu perisai kecil miniatur dari perisai yang berwarna hitam berada sempurna ditengah-tengah.

Garis lurus horizontall yang membagi perisai tersebut menggambarkan garis khatulistiwa yang tepat melintasi Indonesia ditengah-tengah.

b.    Bintang Lima

 
Sila ke 1 :  Ketuhanan Yang Maha Esa

Perisai hitam dengan suatu bintang emas berkepala lima menggambarkan lima agama di Indonesia, yaitu Islam, Nasrani, Katholik, Kristen Protestan, Hindu dan Budha.

  Jangan Terburu-Buru Mau Dinikahi Sebelum Kau Pelajari Beliau Lebih Rinci

c.    Rantai Emas

 
Sila ke 2 : Kemanusiaan Yang Adil Dan Beradab

Rantai yang tersusun atas gelang-gelang kecil ini pertanda relasi manusia antara satu dengan yang lain yang saling bekerjasama.

d.    Pohon Beringin

Sila ke 3 : Persatuan Indonesia

Pohon beringin yakni suatu pohon yang memiliki banyak akar yang menggelantung dari ranting-rantingnya. Hal ini menggambarkan Indonesia sebagai negara kesatuan yang memilki banyak sekali budaya yang berlainan-beda.

e.    Kepala Banteng

Sila ke 4 : Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijakan Dalam Permusyawaratan Perwakilan

Banteng adalah binatang sosial, sama halnya dengan insan. Cetusan Presiden Soekarno dimana pengambilan keputusan yang dilakukan bersama (musyawarah) gotong-royong, dan kekeluargaan ialah nilai-nilai khas bangsa Indonesia.

f.    Padi dan Kapas

Sila ke 5 : Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia

Padi dan kapas yang menggambarkan sandang dan pangan merupakan kebutuhan primer setiap masyarakat Indonesia tanpa menyaksikan status maupun kedudukannya.

g.    Pita


Pita dicengkeram oleh burung garuda bertuliskan semboyan negara Indonesia, adalah “Bhinneka Tunggal Ika” berarti “Walaupun berlawanan-beda tetapi tetap satu” menggambarkan bangsa Indonesia yang terdiri atas bervariasi suku, budaya, akhlak-istiadat, dan iktikad, tetapi tetap satu bangsa, bahasa, dan tanah air.
Demikian rangkuman kali ini, semoga bermanfaat .. terima kasih sudah berkunjung.. salam sukses…
Sumber bacaan/rangkuman buku :
PENDIDIKAN PANCASILA untuk Perguruan Tinggi. Pengantar : Yudi Latif, Ph.D. Oleh : Satrio Wahono,  M.Hum, dkk. Universitas Haluoleo Kendari. Halaman : 1- 11.
Sumber gambar:
freepik.com
garuda : https://bobo.grid.id
Wallahu a’lam..