Sejarah Pertumbuhan Ilmu Akuntansi

2.1 Pengertian Akuntansi
Menurut Weygant (dalam Yadiati & Wahyudi, 2007) akuntansi yaitu sebuah tata cara gosip yang mengidentifikasi, mencatat, dan mengkomunikasikan insiden ekonomi dari suatu organisasi kepada pihak yang berkepentingan.
Sedangkan berdasarkan Meigs (dalam wikipedia.com, 2008) akuntansi adalah pengukuran, penjabaran, atau dukungan kepastian mengenai berita yang mau membantu manajer, investor, otoritaspajak dan pembuat keputusan lain untuk membuat alokasi sumber daya keputusan di dalam perusahaan, organisasi, dan forum pemerintah. Akuntansi adalah seni dalam mengukur, berkomunikasi dan menginterpretasikan kegiatan keuangan. Secara luas, akuntansi juga diketahui sebagai “bahasa bisnis”.
Dengan demikian, secara singkat akuntansi mempunyai arti rekening atau perkiraan. Interpretasi akuntansi terdiri dari empat bab ialah:
  1. Pengidentifikasian, mengenalai atau memilah peristiwa-insiden ekonomi yang merupakan laporan keuangan/transaksi
  2. Mencatat, pencatatan dikerjakan secara sistematis, kemudian pencatatan ini diklasifikasi dan diringkas
  3. Pengukuran, memutuskan nilai dari kejadian yang dipilih tersebut dalam satuan duit
  4. Pengkomunikasian, menyajikan isu berdasarkan transaksi yang sedang atau telah berlangsung.

2.2 Sejarah Perkembangan Ilmu Akuntansi
Pada mulanya, pencatatan transaksi jual beli dilakukan dengan cara sederhana, yakni dicatat pada batu, kulit kayu, dan sebagainya. Catatan tertua yang sukses ditemukan sampai ketika ini masih tersimpan, adalah berasal dari Babilonia pada 3600 SM. Penemuan yang sama juga diperoleh di Mesir dan Yonani antik. Pencatatan itu belum dilakukan secara sistematis dan sering tidak lengkap. Pencatatan yang lebih lengkap dikembangkan di Italia sesudah diketahui angka-angka desimal arab dan makin berkembangnya dunia usaha pada waktu itu.
Perkembangan akuntansi sejalan dengan kemajuan organisasi dan kegiatan suatu perjuangan, sebab kehadirannya membutuhkan pencatatan sehingga seluruh acara akan tergambar di dalamnya. Pada kala ke-15 spesialis Matematika berkebangsaan Italia Luca Paciolo sudah menyusun buku perihal akuntansi dengan judul “Tractatus de Cumputis at Scritorio” buku ini berorientasi pada pembukuan berpasangan. Pembukuan berpasangan (double entry bookkeeping) mencatat kedua aspek transaksi sedemikian rupa yang membentuk suatu pedoman yang berimbang. Praktek pencatatan akuntansi dalam arti pencatatan insiden yang bekerjasama dengan bisnis sudah dimulai semenjak adanya peristiwa dalam double entry bookkeeping.
Menurut pendapat Mattessich (dalam Harahap, 1997) bahwa double entry sudah ada sejak 5000 tahun yang kemudian. Sedangkan selama ini kita kenal bahwa penemu sistem tata buku berpasangan ini maka mampu dikemukakan sebagai berikut. Double entry accounting systemtelah disepakati para ahli mula-mula diterbitkan oleh Luca Pacioli dalam bukunya yang berisi 36 bagian yang terbit pada tahun 1949 di Florence, Italia dengan judul “Summa de Arithmatica, Geometrica, Proportioni et Proportionalita” yang berisi tentang pelajaran ilmu pasti.
Inoue (dalam Harahap, 1997) menyebutkan“Orang yang pertama-tama “menulis” (bukan menerbitkan seperti Pacioli) wacana double entry bookkeeping system ialah Bonedetto Cotrugli pada 1458, 36 tahun sebelum terbitnya buku Pacioli. Namun buku Benedetto Cotrugli ini baru terbit pada tahun 1573 atau 89 tahun sehabis buku Pacioli terbit. Dengan demikian klarifikasi ini maka kontradiksi sebenarnya tidak ada.”
Jika kita kaji sejarah, khususnya sejarah Islam, sebenarnya pada awal pertumbuhannya sudah ada tata cara akuntansi. Akan namun, sayangnya literatur belum banyak menganalisis bagaimana rupa eksistensi akuntansi pada zaman itu (± 570 Masehi). Seperti yang dikemukakan oleh Russel (dalam Rosjidi, 1999) “Sebenarnya orang-orang Italia dalam masa ke-14 baru menerapkan tata cara pembukuan berpasangan lengkap sehabis terlebih dahulu digunakan oleh saudagar-saudagar Moslem (Moslem Merchants).”
Revolusi indusrti di Inggris pada tahun 1776 juga menjadikan imbas aktual kepada perkembangan akuntansi. Pada tahun 1845 undang-undang perusahaan yang pertama di Inggris dikeluarkan untuk mengendalikan wacana organisasi dan status perusahaan. Dalam undang-undang tersebut, diatur wacana kemungkinan perusahaan meminjam uang, mengeluarkan saham, membayar hutang, dan mampu bertindak sebagaimana halnya perorangan. Keadaaan-keadaaan inilah yang menjadikan perlunya laporan baik sebagai informasi maupun selaku pertanggungjawaban.
Dalam artikelnya, Herbert (dalam Harahap, 1997) menjelaskan perkembangan akuntansi selaku berikut.
Tahun 1775   : pada tahun ini mulai diperkenalkan pembukuan baik yang single entry maupundouble entry.
Tahun 1800   : penduduk menjadikan neraca sebagai laporan yang utama digunakan dalam perusahaan.
Tahun 1825   : mulai dikenalkan pemeriksaaan keuangan (financial auditing).
Tahun 1850   : laporan laba/rugi menggantikan posisi neraca sebagai laporan yang dianggap lebih penting.
Tahun 1900   : di USA mulai diperkenalkan sertifikasi profesi yang dijalankan lewat ujian yang dilakukan secara nasional.
Tahun 1925   : banyak kemajuan yang terjadi tahun ini, antara lain:
  • Mulai diperkenalkan teknik-teknik analisis biaya, akuntansi untuk perpajakan, akuntansi pemerintahan, serta pengawasan dana pemerintah;
  • Laporan keuangan mulai diseragamkan;
  • Norma pemeriksaaan akuntan juga mulai dirumuskan; dan
  • Sistem akuntansi yang manual beralih ke metode EDP dengan mulai dikenalkannya “punch card record”.
  Fungsi Permintaan

Tahun 1950 s/d 1975 : Pada tahun ini banyak yang dapat dicatat dalam kemajuan akuntansi, yakni selaku berikut.
  1. Pada masa ini akuntansi sudah menggunakan komputer untuk pengolahan data.
  2. Sudah dikerjakan Perumusan Prinsip Akuntansi (GAAP).
  3. Analisis Cost Revenue semakin dikenal.
  4. Jasa-jasa perpajakan seperti kunsultan pajak dan penyusunan rencana pajak mulai disediakan profesi akuntan.
  5. Management accounting sebagai bidang akuntan yang khusus untuk kepentingan manajemen mulai dikenal dan meningkat cepat.
  6. Muncul jasa-jasa administrasi mirip tata cara perencanaan dan pengawasan.
  7. Perencanaan manajemen serta management auditing mulai diperkenalkan.

Tahun 1975   : mulai kala ini akuntansi makin berkembang dan mencakup bidang-bidang lainnya, perkembangan itu antara lain:
  1. Timbulnya management scienceyang meliputi analisis proses manajemen dan perjuangan-usaha memperoleh dan menyempurnakan kelemahan-kekurangannya.
  2. Sistem berita makin mutakhir yang meliputi perkembangan versi-versi organisasi, penyusunan rencana organisasi, teori pengambilan keputusan, dan analisis cost benefit.
  3. Metode usul yang memakai computer dalam teori cybernetics.
  4. Total system review yang merupakan sistem pemeriksaan efektif mulai dikenal.
  5. Social accounting manjadi info yang membahas pencatatan setiap transaksi perusahaan yang mempengaruhi lingkungan masyarakat.

Di Indonesia, akuntansi mulai dipraktekkan sejak 1642, tetapi jejak yang terang baru ditemui pada pembukuan Amphion Society yang bangkit di Jakarta semenjak tahun 1747. Perkembangan akuntansi yang menonjol baru muncul setelah undang-undang mangenai tanam paksa dihapuskan tahun 1870. Dengan dihapuskannya tanam paksa, kaum pengusaha Belanda banyak bermunculan di Indonesia untuk menanamkan modalnya. Sistem yang dianut oleh pebisnis Belanda ini ialah seperti yang diajarkan oleh Luca Pacioli.
Pada Zaman penjajahan Belanda, perusahaan-perusahaan di Indonesia memakai tata buku. Akuntansi tidak sama dengan tata buku meskipun asalnya sama-sama dari pembukuan berpasangan. Akuntansi sungguh luas ruang lingkupnya, diantaranya  teknik pembukuan. Setelah tahun 1960, akuntansi cara Amerika (Anglo-Saxon) mulai diperkenalkan di Indonesia. Makara, metode pembukuan yang digunakan di Indonesia berganti dari metode Eropa (Kontinental) ke tata cara Amerika (Anglo-Saxon).
Fungsi investigasi (auditing) mulai dikenalkan di Indonesia tahun 1907, adalah sejak seorang anggota NIVA, Van Schagen, menyusun dan mengendalikan pembukuan perusaan. Pengiriman Van Schagen ini merupakan cikal bakal dibukanya Jawatan Akuntan Negara (GAD – Government Accountant Dients) yang resmi diresmikan pada tahun 1915. Akuntan public pertama adalah Frese & Hogeweg, yang mendirikan kantornya di Indonesia tahun 1918.
Dalam era pendudukan Jepang, Indonesia sangat kelemahan tenaga di bidang akuntansi. Jabatan-jabatan pimpinan dib Jawatan Keuangan yang 90% dipegang oleh bangsa belanda, menjadi kosong. Dalam era ini, atas prakarsa Mr. Slamet, diresmikan kusus-kursus untuk mengisi kekosongan jabatab tadi dengan tenaga-tenaga Indonesia. Pada tahun 1874, cuma ada seorang akuntan berbangsa Indonesia, ialah Prof. Dr. Abutari. Di Indonesia, pendidikan akuntansi mulai dirintis dengan dibukanya jurusan akuntansi di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia tahun 1952. Pembukaan ini lalu dibarengi Institut Ilmu Keuangan (kini Sekolah Tinggi Akuntansi Negara) tahun 1960 dan Fakultas-fakultas Ekonomi di Universitas Padjadjaran (1961), Universitas Sumatera Utara (1964), universitas Airlangga (1962), dan universitas Gadjah Mada (1964).
Organisasi profesi yang mengumpulkan para akuntan Indonesia bediri 23 Desember 1957. Organisasi ini diberi nama Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) dengan pendiri lima orang akuntan Indonesia.profesi akuntan mulai meningkat dengan pesat sejak tahun 1967. Pada tahun itu juga dikeluarjannya undang-undang modal aneh yang lalu disusul dengan undang-undang penanaman modal dalam negeri tahun 1968 yang ialah pendorong berkembangnya profesi akuntansi. Setelah krisis ekonomi Indonesia tahun 1997, peran profesi akuntan diakui kian signifikan mengingat profesi ini mempunyai peranan strategis di dalam membuat iklim transparansi di Indonesia.
2.3 Bidang-bidang Akuntansi
1.     Akuntansi Keuangan (Financial Accounting)
2.     Pemeriksaan Akuntan (Auditing)
3.     Akuntansi Manajemen (Management Accounting)
4.     Akuntansi Biaya (Cost Accounting)
5.     Akuntansi Perpajakan (Tax Accounting)
6.     System Informasi (Information System)
7.     Anggaran (Budgeting)
8.     Akuntansi Pemerintahan (Govermental Accounting)
9.     Akrual Basis dan Kas Basis
10.  Akuntan Internal dan Akuntan Eksternal
11.  Akuntansi Proyek (Project Accounting)
2.4 Hubungan Akuntansi dengan Bidang Lain
Pentingnya pengertian akuntansi tidaklah terbatas cuma pada dunia usaha semata. Banyak karyawan yang pendidikannya bukan dalam bidang bisnis juga menggunakan data akuntansi dan mereka itu perlu mengenali prinsip-prinsip serta terminologi akuntansi. Semua orang akan berhubungan dengan transaksi perjuangan sehingga harus mengamati faktor keuangan yang terdapat dalam dirinya sendiri. Dalam dunia bisnis yang makin terbaru, akuntansi memainkan peranan penting, dan dalam arti luas semua warga Negara akan berafiliasi dengan dunia akuntansi pada kesempatan tertentu.