Skripsi ialah laporan ilmiah yang dihasilkan dari penelitian ilmiah oleh mahasiswa strata satu. Skripsi membicarakan sebuah urusan atau fenomena dalam bidang ilmu tertentu dengan memakai kaidah-kaidah yang berlaku. Skripsi yakni peran akhir yag mesti dijalankan mahasiswa sesuai dengan bidang ilmunya. Apabila judul skripsi sudah disetujui, maka tugas seorang peneliti yakni menulis tawaran penelitian. Proposal penelitian ditulis dari bab 1, bagian 2, dan bagian 3. Dalam penulisan proposal peneliti mampu menyertakan tabel jadwal penelitian yag akan menjadi sasaran dalam menuntaskan proposan penelitian skripsi.
Dalam melakukan penulisan skripsi, peneliti mesti mengamati kaidah bahasa indonesia yang baku. Sesuaikan kalimat dengan Ejaan Bahasa Indonesia atau juga disebut EYD. Bila tidak ada padanan kata bahasa Indonesia, maka ditulis dengan memakai cara italics (miring). Selain itu, seorang peneliti mesti menggunakan ajaran dalam penulisan skripsi sesuai dengan aturan yang sudah disusun oleh masing-masing pihak kampus yang bersangkutan. Dari semua observasi, bagian 1 adalah yang menjadi bab penting dalam sebuah observasi. Karena di dalam bagian 1 akan menjelaskan topik, latar belakang, persoalan observasi, sesuatu yang menawan untuk diteliti dan rumusan persoalan yang akan dijawab oleh peneliti. Dalam melaksanakan penulisan skripsi, dibutuhkan banyak waktu membaca, meneliti dan berdiskusi. Gunakanlah banyak sekali macam buku dan jurnal yang berkaitan dengan penelitian.
Biasanya seorang mahasiswa tingkat akhir belum siap menjalankan skripsi, maka mampu jadi skripsi tersebut berhenti di tengah jalan. Ada yang menimbulkan mahasiswa drop out, ada pula yang menentukan mengambil judul gres. Jika skripsi terbengkalai dan tidak selesai dalam waktu satu semester, maka mahasiswa hanya mencampakkan-buang waktu dan juga buang-buang ongkos. Oleh alasannya adalah itu, dalam melakukan penulisan skripsi sebaiknya seorang peneliti merencanakan diri baik itu secara mental maupun finansial.
Dalam menyelesaikan skripsi, yang menjadi sasaran utama yakni menjadwalkan waktu yang cukup dan sebaik-baiknya. Kemudian menuliskan apa yang sudah dikenali atau dimengerti oleh seorang peneliti dalam skripsi. Apabila skripsi telah akhir dituliskan, maka langkah selanjutnya ialah menyerahkan terhadap dosen pembimbing dan kemudian segera diperbaiki jika ada kesalahan agar mendapat hasil observasi yang bagus. Untuk menulis skripsi, maka diharapkan sebuah janji yang besar lengan berkuasa sebab ada dua proses yang mesti dikerjakan, yaitu meneliti dan menuliskan penelitiannya. Dalam menulis suatu skripsi pasti akan menerima banyak godaan yang dialami, mirip timbulnya rasa malas, habisnya waktu alasannya adalah sering bercanda dan ngobrol bareng sobat, sulitnya dapat berjumpa dengan dosen pembimbing, dan lain sebagainya. Maka, selaku seorang peneliti harus sudah menyiapkan diri baik lahir maupun batin dalam menghadapi duduk perkara apapun itu selama dalam penyelesaian skripsi.
Sesulit apapun rintangan yang harus dihadapi, seorang peneliti mesti mempunyai jiwa dan semangat yang besar. Tidak ada sebuah masalah yang tidak bisa teratasi, bila diniatkan dalam hati untuk menyelesaikan skripsi dengan sebaik-baiknya supaya menghasilkan observasi yang baik serta mendapatkan nilai yang terbaik pula.