Apabila yang kita pahami bahwa siklus perusahaan dagang dimulai dengan pembelian barang dagang dan tanpa lewat pembuatan lebih lanjut, diakhiri dengan penjualan kembali barang tersebut. Dalam perusahaan tersebut, siklus akuntansi ongkos dimulai dengan pencatatan harga pokok barang barang jualan yang dibeli dan selsai dengan pencatatan harga pokok barang barang jualan yang dijual. Tujuan akuntansi biaya dalam perusahaan jualan ialah untuk menghidangkan isu harga pokok barang dagangan yang dijual, biaya administrasi dan umum, serta ongkos penjualan.
Sedangkan siklus perusahaan jasa dimulai dengan persiapan penyerahan jasa dan rampung dengan penyerahan jasa terhadap pemakainya. Dalam perusahaan tersebut, siklus akuntansi ongkos dimulai dengan pencatatan ongkos antisipasi penyerahan jasa dan selsai dengan disajikannya harga pokok jasa yang diserahkan. Akuntansi ongkos dalam perusahaan jasa bertujuan untuk menyuguhkan info harga pokok per satuan jasa yang diserahkan kepada pemakai jasa.
Siklus acara perusahaan manufaktur dimulai dengan pengolahan materi baku di Bagian Produksi dan selsai dengan penyerahan produk jadi ke Bagian Gudang. Dalam perusahaan tersebut, siklus akuntansi ongkos dimulai dengan pencatatan harga pokok materi baku yang dimasukkan dalam proses bikinan, dilanjutkan dengan pencatatan ongkos tenaga kerja eksklusif, dan ongkos overhead pabrik yang dikonsumsi untuk bikinan, serta selsai dengan disajikannya harga pokok produk jadi yang diserahkan oleh Bagian Produksi ke Bagian Gudang. Akuntansi biaya dalam perusahaan manufaktur bermaksud untuk menyajikan informasi harga pokok bikinan per satuan produk jadi ke Bagian Gudang.
Perlakuan Sisa Bahan, Produk Rusak, Produk Cacat Pada Metode Harga Pokok Pesanan
Untuk memuat biaya yang dikeluarkan dalam pengolahan bahan baku menjadi produk jadi, di dalam buku besar dibentuk rekening-rekening berikut ini :
a. Barang Dalam Proses, Digunakan untuk mencatat ongkos materi baku, ongkos tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik (debit), dan harga pokok produk jadi yang ditransfer ke Bagian gudang (kredit).
b. Persediaan Bahan Baku, Digunakan untuk mencatat harga pokok materi baku yang dibeli (debit), dan harga pokok bahan baku yang digunakan dalam bikinan (kredit).
c. Gaji dan Upah, Rekening ini ialah rekening anatara yang dipakai untuk mencatat utang honor dan upah (debit) dan upah eksklusif yang dipakai untuk mengolah produk (kredit).
d. Biaya Overhead Pabrik, Digunakan untuk mencatat ongkos overhead pabrik yang bekerjsama terjadi (debit) dan yang dibebankan kepada produk berdasarkan tarif (kredit).
e. Persediaan Produk Makara, Digunakan untuk mencatat harga pokok produk jadi yang ditransfer dari Bagian Produksi ke Bagian Gudang (debit), dan harga pokok produk yang dijual (kredit).