Landasan Teori, Kerangka Berpikir Dan Pengajuan Hipotesis

Landasan Teori, Kerangka Berpikir Dan Pengajuan Hipotesis
Deskripsi Teori
Self Esteem
Self esteem ialah perasaan wacana worth/berguna dan confidence, didasarkan pada reputasi atau prestige artinya memiliki kekuatan untuk berprestasi, for adequacy, untuk mastery dan competence, confidence, independence dan freedom. Self esteem ialah didasarkan pada kompetensi riil, tidak semata-mata usulan orang lain. Dengan harga diri individu merasa mampu aktualisasi diri (Feist & Feist, 2002).
Self-esteem berafiliasi dengan bagaimana seseorang merasakan sesuatu hal, bagaimana mereka berpikir, dan bagaimana mereka bertindak. Meskipun global self-esteem tampakpenting dalam konteks akademik, tetapi self-concept pada bidang akademik sudah didapatkan menjadi penaksir yang baik untuk prestasi akademik siswa (Byrne, 1996; Marsh, 1992).
Self-esteem yang tinggi ditandai dengan keyakinan diri yang tinggi, rasa puas, memiliki tujuan yang terperinci, selalu berpikir nyata, mampu untuk berinteraksi sosial, solving persoalan yang tinggi, serta mampu menghargai diri sendiri (Robson, 1988; Maria, 2007). sedangkan self-esteem yang rendah ditandai dengan rasa takut, khawatir, frustasi, dan tidak percaya diri (Robson, 1988; Maria, 2007).
Self-esteem memiliki persepsi yang berlawanan antara laki-laki dan perempuan tentang penilaian diri. Crain (dalam Respati dkk, 2006) mengemukakan bahwa laki-laki akan memiliki self-esteem lebih tinggi jika memiliki fisik yang diharapkan, sedangkan perempuan lebih kearah tingkah laku ataupun bersosialisasi akan meningkatkan nilai harga diri. 
Berdasarkan uraian di atas mampu disimpulkan bahwa self-esteem (harga diri) ialah citra yang perihal individu perihal hal-hal yang berhubungan dengan dirinya, baik dari pengalaman yang dialaminya maupun pengalaman yang dipelajari dari orang lain.
  Pemahaman Panduan Dan Konseling Menurur Para Hebat