Ketika, periode itu Hitler mendapat bantuan rakyat dengan mengecam Perjanjian Versailles dan menjunjung Pan-Jermanisme, antisemitisme, dan anti-komunisme lewat pidatonya yang karismatik dan propaganda Nazi.
Dengan adanya penunjukan kekuasaan yang menjadi pengetahuan selaku kanselir pada tahun 1933, beliau mengubah Republik Weimar menjadi Reich Ketiga, sebuah kediktatoran satu partai yang didasarkan pada ideologi Nazisme yang totalitarian dan autokrasi.
Tujuan Hitler ialah mendirikan Orde Baru hegemoni Jerman Nazi yang sewenang-wenang di daratan Eropa. Sampai ketika itu, kebijakan luar dan dalam negerinya bermaksud mencapai Lebensraum (“ruang hidup”) bagi kaum Jermanik.
Ia memerintahkan Jerman dipersenjatai kembali dan Wehrmacht menginvasi Polandia pada bulan September 1939, mengakibatkan pecahnya Perang Dunia II di Eropa. Di bawah pemerintahan Hitler, pada tahun 1941 pasukan Jerman dan sekutu Eropanya menduduki sebagian besar Eropa dan Afrika Utara.
Tahun 1943, Jerman harus menjaga wilayahnya dan mengalami serangkaian kekalahan dalam peperangan. Pada hari-hari terakhir perang, dikala Pertempuran Berlin berjalan tahun 1945,
Kebijakan Hitler yang supremasis dan termotivasi oleh ras menimbulkan kematian sekitar 50 juta orang selama Perang Dunia II, termasuk 6 juta kaum Yahudi dan 5 juta etnis “non-Arya” yang pemusnahan sistematisnya ditugaskan oleh Hitler dan rekan-rekan terdekatnya.
Pada masa pemerintahannya yang memiliki dampak pada rakyat, tentunya mempunyai perbedaan terhadap persoalan politik utamanya pandangannya terhadap banyak sekali persoalkan di Negaranya. Pengetahuan politiknya yang mempunyai dampak pada sistem tatanan sosial di masyarakat, dengan adanya gambaran bahwa berbagai hal terkait pengetahuan politiknya mengenai masyarakatnya yang mempunyai kepentingan.
Muncul kemudian pemikiran ideologinya kepada bangsanya, yang menjadi salah satu citra terhadap persepsi politiknya sendiri.
tak terkalahkan di lapangan” sudah “ditusuk dari belakang” di front dalam negeri oleh para pemimpin warga sipil dan kaum Marxis, yang kemudian dijuluki “para kriminal November”.
Perjanjian Versailles menekankan bahwa Jerman harus mengembalikan sejumlah wilayah yang diduduki dan mendemiliterisasi Rhineland. Perjanjian ini memberlakukan sanksi ekonomi dan reparasi berat terhadap Jerman.
Banyak warga Jerman menatap persetujuanini—utamanya Pasal 231 yang menyebut Jerman bertanggung jawab atas semua balasan perang—sebagai suatu upaya mempermalukan Jerman. Ketika pemikiran yang bisa diterima, bahwa penerapan pengetahuan yang mempunyai dampak pada migrasi orang Indonesia dikala itu, berasal dari pemerintahan di masyarakat.
Kaum terlibat. Untuk menawarkan power full pada anak-anaknya ketika itu, berujung kecurangan, yang pada jadinya mempunyai pengaruh pada sistem ekonomi, budaya dan wawasan dalam setiap kepemimpinan.
saat itu yang diakui oleh Negara yang ditaklukan saat itu, salah satunya Afrika, pada tahun 2007an, dikala pemerintahan Amerika Serikat yang di Pimpim Barack Obama, dengan kampanye Presiden menjadi bagian dari Negara Amerika dengan kepemimpinan tertingginya, sukses dan menolong Negara asalnya untuk menerima kesehatan, pangan, dan pendidikan yang baik, tentunya lewat pertolongan Negara dan partai yang mengusungnya.