Pergantian Sosial, Kehidupan Budaya, Sosial Etnik Tionghoa 1980An – 11

Memahami kehidupan perkampungan sosial budaya di masyarakat, khususnya saat mengetahui siapa mereka, pastinya pergeseran sosial terjadi pada genetika masing-masing keluarga, mirip Bong, Kuh, Batak Sihombing, Malau, Siregar itu pada jajaran Etnik di Kalimantan, hasil dari urbanisasi.

Mereka berkumpul, dan interaksi, dan menyiapkan kejahatan atau tidak dalam sebuah tempat, dan banyak sekali alasan kehidupan sosial mereka mirip bong – kuh, sesuai dengan aspek kehidupan ekonomi mereka selaku insan, dan tentunya dengan aneka macam kepentingan ekonomi mereka dalam suatu perkampungan.

Hal ini menerangkan berbagai faktor kehidupan budaya dengan baik dan berasal dari kepentingan ekonomi politik, dan seksualitas yang tercipta dengan baik. Dasar itu juga, menjadi mereka hidup dalam ekonomi di Indonesia, dengan cara senang dan seenaknya merintah orang dan keluarga utamanya mereka yang menguasai tata cara ekonomi politik misalnya.

Perubahan sosial itu tampak pada suku di Kalimantan ( Batak – Jawa – Tionghoa (bong – kuh  – djan), dan dayak itu dari hasil genetika mereka, secara terang di Kalimantan sistem rumah tangga. Apa yang diketahui dengan baik yaitu ketika mereka hendak melakukan pekerjaan , dan menyiapkan banyak sekali acara mereka selama bekerja, berdagang, dan berkumpul, pada petugas partai politik PDI Perjuangan itu.

Menjelaskan kelayakan mereka selaku kehidupan budaya, dan agama pastinya terdapat kepentingan ekonomi yang menerangkan aneka macam kegiatan sosial dan kemalasan mereka yang akan bekerja dan tidak bekerja di Kalimantan dan  Ibukota Jakarta misalnya.

Hal ini menjadi kajiaan yang terdampak banyak sekali kegiatan kehidupan budaya di aneka macam wilayah, tergolong di Kapuas Hulu, perbatasan Malaysia. Menarik itu dimengerti bagaimana aspek pengetahuan, ekonomi, budaya dan sosial mereka terapkan lebih dahulu padan tahun 1980an pada sistem keluarga.

  Kehidupan Penduduk Adat, Batak Silaban Hkbp Pada Kehidupan Seksualitas & Agama Pontianak - Jakarta

Budaya itu timbul dengan adanya kepentingan politik, dan berlanjut pada sistem pendidikan di Pontianak, Kalimantan dalam setiap planning kejahatan mereka itu, di RT 003 Misalnya.  Hasil asimilasi budaya tentunya tidak berefek baik pada kondisi ekonomi, tetapi lebih kepada menguasai padahal genetika siapa tentunya, itu yang terjadi kehidupan para suku di Kalimantan Barat, pada seksualitas.