Adanya pola hidup dengan seksualitas yang dipraktekkan erat sekali dengan aneka macam hal terkait keperluan ekonomi. Pada sebuah kurun akan dipahami dengan baik bagaimana mereka hidup dengan tata cara budaya dan agama yang menjadi latarbelakang mereka hidup secara pantas.
Hal ini menerangkan berbagai pola hidup, dan potongan rambut, kendaraan beroda empat glamor, teknologi dan yang lain menurut faktor kehidupan sosial mereka sampai ketika ini. Penjelasan dalam hal ini mampu dimengerti bahwa banyak sekali keperluan sosial budaya akan lekat pada aspek kehidupan mereka secara berlawanan.
Misalnya kelas sosial yang melatarbelakangi berbagai aspek ekonomi budaya, dan mampu diketahui bagaimana mereka hidup dengan kelas sosial sebelumnya mereka capai, hingga dengan berbagai kehidupan yang layak diketahui dengan prilaku dan karakteristik mereka secara aktual.
Ketika suatu pengetahuan timbul maka budaya Jawa – Batak makin mengerti wawasan maka mereka hendak memakai hal itu sebagai alasan dalam kehidupan mereka seperti Sihombing (perompak kapal). Suatu pengalaman menarik dikala berinteraksi dan merasa pede sekali kehidupan sosial mereka.
Menjelaskan aneka macam aspek kehidupan budaya dan agama mereka, secara Indonesia moralitas mereka secara aktual. Berbagai hal terkait dengan itu, muncul dengan adanya kepentingan ekonomi budaya, kepada politik seksualitas Sihombing di Pontianak.
Sebagai layaknya dengan kelas sosial mereka, yang memang berada pada faktor kehidupan budaya secara gambling dipelajari dengan ragam budaya dan agama insan. Pada tahun 2011 – 2018 hal ini menerangkan banyak sekali ragam budaya etnik Jawa tertuju pada orang, secara khusus kepentingan politik sebuah partai dalam hal ini.
Berbagai pengalaman yang mempesona ketika berada pada sistem kelas sosial menegah, dengan hasil perjuangan kelas, ekonomi, budaya dan sosial dengan baik ditemui dengan aspek kehidupan moralitas mereka yang katanya budaya Timur.
Perubahan terus berjalan dengan adanya evolusi insan dari orang Jawa – Batak, dan menjelaskan aneka macam tata cara agama dalam melihat keadaan sosial budaya mereka di penduduk hingga saat ini, khususnya pada agama Batak Protestan.
Karakteristik itu muncul dengan adanya ketidakberdayaan pada metode ekonomi dalam sistem rumah tangga, dengan kepribadian mereka yang dinamis. Maka, timbul kejailan dalam kehidupan muda mereka yang terdidik dirumah Dayak – Batak (orang).