Pontianak, kurun pembangunan yang menerangkan banyak sekali aktivitas sosial budaya di penduduk , dengan baik dipelajari bagaimana pembangunan kota Pontianak berlangsung dengan adanya metode kerja yang dibentuk dengan dinamika budaya masyarakat Tionghoa.
Pada budaya kerja, penduduk Tionghoa sudah mengerjakan acara kerja mereka dengan bangkit pagi – pagi, berkerja dan berdagang, sebagian yang tidak termasuk faktor tersebut maka ke kantor. Hal ini menjelaskan pekerjaan yang dibentuk dengan adanya faktor kehidupan budaya kerja yang berlawanan jauh dengan budaya lokal masyarakat biasa.
Kelas pekerja dipahami dengan adanya versi pembangunan menurut tata cara kelas pekerja di masyarakat, yang erat dengan keseharian mereka sampai berlalu dengan adanya kebiasaan itu timbul dalam suatu masyarakat.
Seringkali hal ini menjadi penting dimengerti dengan adanya pergeseran sosial dalam melihat kesehatan, tentunya telah di ketahui sejak kurun dewasa ini. Berbagai pergeseran sosial apa yang ditemui oleh metode kesehatan ini untuk para pekerja.
Berbagai aspek terpenting dalam melihat banyak sekali relasi sosial budaya, akan menerangkan aneka macam dinamika budaya yang berlanjut pada periode ini dan berikutnya. Ketika berbagai dinamika budaya kelas pekerja berbeda jauh dengan masyarakat saat ini.
Kelas pekerja akan dimengerti dengan adanya budaya sosial yang menjelaskan banyak sekali dinamika budaya masyarakat sampai dikala ini. Ketika kepentingan ekonomi politik mulai menjadi bagian dari dilema kebudayaan lokal di penduduk misalnya.
Dengan menjelaskan banyak sekali problem kelas pekerja, akan diketahui dengan adanya budaya setempat penduduk secara lazim, dengan demikian berbagai hal terkait budaya kerja dan urbanisasi akan terlihat berlawanan dengan tata cara kelas yang dibentuk pada kala sebelum adanya perkantoran berdiri.
Ketika hal ini berlanjut pada masa 90an – 20a maka yang lebih geliat pada kelas pekerja, dan untuk mengembangkan ekonomi akan sangat berlawanan hingga ketika ini, maka ada perumpamaan disebutkan dengan sistem ekonomi yang tidak signifikan untuk berada di kota ini misalnya.
Aktivitas ekonomi lebih maju ada di sentra Ibukota, dang itu begitu pesat dengan adanya budaya kerja yang begitu ketat berjalan hingga ketika ini. Pada abad 2011 – 15 berlanjut dengan adanya sistem budaya kerja yang berada pada kondisi sosial budaya di penduduk kota yang berada pada persoalan masyarakatnya, misalnya sistem kerja yang dibentuk berdasarkan pertentangan kelas pekerja, dan upah.