Pelajari insan hendaknya diketahui lewat keberadaan mereka diberbagai wilayah, baik itu aspek sosiologis, psikologis, sampai keburukan pada insan. Keburukan insan dimasa lalu memang berada pada keadaan sosial budaya mereka di masyarakat.
Orang berbagai ragam ialah dari insan itu sendiri, sampai bagaimana agama menjelaskan hal ini serta pengaruh dari psikologis mereka di penduduk , lingkungan, dan rumah tangga. Hal ini menjelaskan masing – masing kejelekan mereka dengan banyak sekali ragam budaya dan agama.
Tidak semua yang mampu dipahami, ketika mereka hidup dan tinggal di masyarakat, hingga membuat pertentangan sosial, etnik dan agama di masa kemudian. Baik itu di banyak sekali kesempatan dalam sistem sosial budaya di masyarakat sampai ketika ini.
Ketika hal ini penting dalam mengetahui aneka macam faktor kehidupan sosial budaya di masyarakat, akan dekat dengan prilaku dan karakteristik mereka terhadap metode ekonomi, sosial dan budaya yang berlangsung dalam suatu lingkungan pekampungan sebuah perkotaan tercipta di masyarakat.
Maka, dijelaskan dengan baik adanya konflik sosial, etnik, dan ragam yang mempunyai perbedaan dan sejarah kala kemudian di Kalimantan dikala itu, secara khusus di Kalimantan Barat, dan DKI Jakarta kepada sejarah kurun lalu mereka di Indonesia.
Hal ini tentunya menjelaskan keberadaan agama, dan kehidupan sosial mereka di penduduk utamanya pada tata cara ekonomi yang terbentuk dari hasil seksualitas, budaya dan agama serta resistensi dan politik yang berlangsung sampai ketika ini pada demokrasi di Indonesia.
Biasanya dalam hal ini menjelaskan kredibilitas mereka di masyarakat, dan banyak sekali potensi yang terjadi pada lingkungan terkecil kenapa harus terjadi demikian, dengan menjelaskan banyak sekali aspek kehidupan sosial budaya mereka saat ini.
Kemajuaan peradaban insan dari apa yang dihasilkan dari ragama budaya dan agama akan lekat dengan aneka macam konflik sosial (Sistem Kota – Kampung – Desa) yang diciptakan, baik itu teroris, etnik, Masing-masing mempunyai tingkat kewaspadaan, dan konflik sosial yang terjadi.
Biasanya agama yang masih kurang baik, dan kepentingan politik mereka di masyarakat, khususnya perebutan hasil ekonomi, dan kepentingan ekonomi yang dibuat sejumlah masyarakat Tionghoa – Dayak – Batak – Melayu disini secara khusus.