Lapisan kerak maupun mantel bumi sebagian besar tersusun atas mineral silikat.
Mineral silikat mengandung silikon maupun oksigen dan batuan beku mempunyai kandungan silikat secara umum dikuasai.
Mineral yang ditemukan pada batuan diantaranya quartz, olivin, ortoklas feldspar, plagioklas feldspar, amphibole, mica dan lain-lain.
Klasifikasi batuan beku menurut komposisi kimianya ialah selaku berikut:
1. Batuan Beku Silikat/Asam
Batuan beku ini disebut juga batuan felsik/asam (felsic). Ciri batuan beku silikat adalah umumnya berwarna jelas (putih, cokelat, merah muda, bubuk muda).
Batuan beku felsik tinggi kandungan silika, kalium dan alumunium dan rendah kandungan besi-magnesium.
Mineral mayoritas batuan beku felsik yakni kuarsa dan ortoklas feldspar. Biotit, amphibol dan plagioklas feldspar juga ditemui pada jumlah sedikit. Mineral olivin tidak ditemui pada batuan beku felsik.
Klasifikasi batuan beku menurut komposisi kimia |
2. Batuan Beku Intermediet
Batuan beku intermediet atau menengah ini berwarna cokelat gelap atau abu (kadang kehitaman) dan punya komposisi silika, besi dan magnesium tingkat menengah atau sedang. Mineral mayoritas batuan beku intermediet yaitu piroksen dan sodic plagioklas tetapi biotit dan amfibol juga umum ditemukan.
3. Batuan Beku Basa
Batuan beku basa (mafic) mempunyai ciri warna gelap (hitam atau hijau tua). Batuan beku basa punya komposisi silika rendah dan tinggi besi, magnesium dan kalsium. Batuan basa tersusun utamanya dari piroksen dan calcic plagioklas. Batuan ultrabasa tersusun atas piroksen dan olivin. Mineral kuarsa tidak ada dalam batuan basa.
4. Batuan Beku Ultrabasa
Batuan beku ultrabasa adalah batuan yang tersusun seluruhnya atau hampir semuanya dari mineral ferromagnesian. Tidak ada Feldspar yang hadir dan, pastinya, tidak ada kuarsa. Peridotit yang ialah batuan berangasan berisikan piroksen dan olivin ialah batuan ultramafik yang paling melimpah. Secara kimiawi, batuan peridotit mengandung kurang dari 45% silika.
Komposisi batuan beku |