Putri Bangsawan
Ini sangat peristiwa aktual. Lebih dari satu abad silam, atau persisnya tanggal 4 Desember 1884, di Bandung telah lahir seorang bayi wanita yang dinamakan Dewi Sartika atau sehari-harinya lebih bersahabat dipanggil Uwi.
Bayi tersebut yakni anak ke dua dari perkawinan Raden Rangga Somanagara dengan Raden Ayu Rajapermas. Tidak ada yang istimewa atau hal-hal yang hebat dikala proses persalinannya berlangsung, kecuali kebahagiaan yang dicicipi oleh pasangan suami-istri,ayah dan ibu sang bayi.
Pada tahun itu sebagai ambtenar atau birokrat Raden Rangga Somanagara sedang menjabat sebagaiPatih Afdeling Mangunreja yang kini ini terletak di wilayah Kabupaten Tasikmalaya Jawa Barat. Patih pada kala itu merupakan jabatan yang cukup tinggi dan penting karena menempati urutan ke dua sesudah jabatan Bupati. Secara teknis struktural fungsi Patih dalam tata cara pemerintahan abad itu ialah pelaksana kebijakan Bupati dibantu pada Wedana, Cutak (Camat) hingga Kuwu (Kepala Desa).
Raden Rangga Somanagara ialah salah seorang putra dari perkawinan Raden Demang Suriadipraja dengan Raden Ayu Komalanagara. Adapun perihal Raden Demang Suriadipraja juga seorang yang berkarir selaku ambtenar dan jabatannya terakhir menjadi Hoof Djaksa atau Jaksa Kepala di Bandung. Ia juga tercatat sebagai keturunan Dalem Timbanganten, cikal bakal pendiri Kabupatian Bandung.
Sedangkan Raden Ayu Rajapermas yaitu seorang putri dari Raden Aria Adipati Wiranatakusumah IV yang pernah menjadi Bupati Bandung kurun 1846 hingga 1874. Selama menjabat selaku Bupati Bandung, Raden Aria Adipati Wiranatakusumah IV dijuluki Dalem Bintang sebab pernah mendapat bintang penghargaan dari pemerintah kolonial.
Dalem Bintang dikenal selaku Bupati yang sangat peduli dan akil bijaksana dalam memimpin rakyatnya. Terkadang bila tidak terlalu sibuk dengan pekerjaannya dia menyamar selaku rakyat biasa kemudian bergabung dengan banyak sekali kegiatan rakyat keseharian untuk menyerap aspirasi yang berkembang di tengah rakyat yang dipimpinnya. Maka selama kepemimpinannya itu, kebijaksanaannya senantiasa memberikan keberpihakan kepada rakyat yang dipimpinnya.
Setelah mempelajari sedikit tentang latarbelakang Raden Rangga Somanagara dan Raden Ayu Rajapermas, tidak diragukan lagi bahwa bayi perempuan yang diberi nama Dewi Sartika itu yaitu seorang putri dari keluarga bangsawan Sunda. Keluarga yang terhormat dan berilmu tentunya.
Pada tahun 1891, sehabis Dewi Sartika berusia tujuh tahun dan sudah mempunyai tiga adik, Raden Somanagara dimutasi ke Bandung menjadi Patih yang menolong pemerintahan Bupati R.A.Kusumadilaga. Dia dan keluarganya menghuni rumah dinas yang besar dan berhalaman luas di Kepatihan Straat.
Rumah dinas Patih Bandung terbilang besar dan berhalaman luas. Bangunannya model rumah panggung dibentuk dari kayu yang sangat besar lengan berkuasa. Memiliki beranda atau tepas di depan dan di belakang rumah. Sementara di halamannya ditumbuhi aneka macam pepohonan rindang dan tumbuhan hias yang di tata dengan apik. Masih Bersambung …