BAB II
LANDASAN TEORITIS
A. Uraian Teoritis
1. Pengertian Perencanaan Karier
Perecanaan karir sering dibicarakan dalam keliidupan organisasional, lazimnya yang dimaksud yakni keseluruhan pekerjaan yang dilakukan dan jabatan yang dipangku oleh seorang selama ia berkaya. Memang susah mendapatkan suatu pola universal mengenai karier semua orang alasannya yang terjadi sungguh bermacam-macam. Ada orang yang mencapai kemajuan dalam kariernya menurut sebuah planning karier tertentu. Tetapi tanpa direncanakanpun ada orang yang menjangkau kemajuan dalam kariernya sehingga sehingga pertumbuhan itu dihubungkan-hubungkan dengan “nasib baik”.
Menurut Siagian (2003:207). “Perencanaan Karier dipandang selaku permasalahan dan; kepentingan para pegawai sendiri dan bagian pengelola sumber daya insan hanya berkewajiban untuk membantu para pegawai”.
Menurut Justine (2006:168), “Karier ialah keseluruhan jabatan yang dipegang seseorang dalam kurun ketjanya. Bagi beberapa orang, jabatan / karier dapat diperoleh denaan penyusunan rencana yang cukup matang, namun bagi yang lainnya cuma ialah suatu keberuntungan atau kebetulan saja”.
Menurut Sibarani (200Z:39), perencanaan karier didefinisikan selaku sebuah proses yang bertujuan untuk menyesuaikan tujuan karier dan kesanggupan individu dengan peluang untuk mengisinya secara sistematis”.
pengertian diatas mampu disimpulkan bahwa perencanaan karier dalam suatu proses yang bertujuan untuk menyesuaikan tujuan karier dan kesanggupan individu untuk menenbalcan jabatan yang diinginkan. Perencanaan karier yaitu keputusan yang diambil sekarang tentang hal-hal yang akan dilaksanakan di kala depan.
4. Pengertian Insentif
Suatu kesuksesan perusahaan membutuhkan taktik yang efektif yang harus dicapai untuk menuju keberhasilan. Para menejer dapat memakai insentif selaku alat untuk memotivasi pekerja untuk untuk meraih tujuan perusahaan. Sistem insentif ini menghubungkan kompensasi dan kinerja dengan menganggap hasil kerja yang sudah dicapai.
Menurut Overton (2002:83) insentif ialah sebuah penghargaan yang men.ipakan salah satu cara untuk mengembangkan kerja karyawan.
A Bimbingan .
karier yakni upaya untuk menentukan jalur karier yang paling sempurna bagi seseorang, yang dilakukan lewat penyadaran akan minat dan kesanggupan untuk menentukan jalur karier yang paling sempurna, yang mampu dilaksanakan lewat tes-tes 6akat yang dikaitkan dengan kemungkinan jalur yang paling efektif.
Bimbingan diadakan untuk membantu karyawan menentukan alur karier. Pemhimbing karier menjajal mencari data tentang kesanggupan karyawan. Data ini kemudian dibicarakan dengan para karyawan, semestinya sasaran kariernya yang mana. Perusahaan yang baik harus mempunyai consetor atau penasehat adalah orang yang menolong para pegawai penyusun perencanaan karier dan alur kariernya.
Dan menurut Rival (Z04:384) insentif adaIah selaku bentuk pemahayarap yang dikaitkan dengan kinerja karyawan. Dari pemahaman di atas dapat mengetahui bahwa dengan adanya insentif, maka karyawan akan bekerja lebih baik Iagi dan dapat menemukan ilham-ilham baru untuk kelancaran hidup perusahaan hidup perusahaan pada kurun mendatang.
Tujuan dari sumbangan insentif berdasarkan Rivai (2004:384) yaitu untuk menawarkan tanggung jawab dan dorongan kepada karyawan dalam mengembangkan hasil kerjanya, sedangkan bagi perusahaan tujuan insentif ialah ialah seni manajemen untuk meningkatkan produktivitas perusahaan dalam menghaciapi kompetisi yang semakin ketat.
5. Manfaat Insentif
Dengan santunan insentif ini, insentif ini juga sungguh berguna bagi karyawan untuk memenuhi kebutuhan mereka.
Menurut Siagian (1002:Z72) manfaat insentifyaitu :
a. Pard karyawan terdorong melakukan pekerjaan secara produktif alasannya adalah bila kinerja mereka menguntungkan perusahaan, maka mereka akan mempero(eh penghasilan komplemen.
b. Secara psikologis muncul rasa sepenanggungan dan seperasaan dengan pihak administrasi karena para karyawan diikut sertakan secara pribadi da(am meningkat kesuksesan perusahaan dalam menjangkau keuntungan.
Menurut Davis dan Newstrom (Z002:135) faedah dari insentif
yaitu : .
1. Insentif dapat memajukan kepercayaan pegawai bahwa prestasi yang tinggi akan menciptakan imbalan.
2. Insentif di pandang sebagai hal yang objektif daripada penghargaan prestasi yang dilakukan penyelia secara subjektif, pendekatan objektif, insentif sepertinya menguntungkan.
3. Ditinjau dari teori keadilan, ‘tnsentif sepertinya menguntungkan mereka yang berprestasi lebih baik akam menemukan imbal yang lebih besar pula. Jenis keseimbangan antara masukan keluaran ini dipandang banyak orang selaku hal yang adil.
b. Jenis-jenis Intensif
Menurut Rivai (2004:385) insentif ada pada nyaris setiap jenis pekerjaan yang ada di sekeliling kita. Insentif secara biasa dapat diketahui yaitu seperti :
a. Piece Work
lnsentif in] diberikan berdasarkan jumlah barang vane dihasifkan pekerja, tata cara ini bersifat individu.
2. Tujuan dan Manfaat Perencanaan Karier
Perencanaan karier merupakan cara untuk menyanggupi kebutuhan internal karyawan. Dengan penyusunan rencana karier para karyawan mampu menetapkan tujuan kariernya, dimana hal ini akan mendorongnya untuk meraih jenjang pendidikan lebih lanjut sera acara pengembangan yang lain sehingga akan memperbesar jumlah kualifikasi pelamar internal dan dengan demikian deretan pekerjaan mampu dipenuhi secara internal, tidak perlu merekrut pelamar dari luar.
Menurut viithzal tujuan dan faedah penyusunan rencana karier yaitu selaku berikut :
a. Meluruskan taktik dan syarat-syarat karyawan intern. Dengan menolong karyawan dalam perencanaan karier, departemen SDM mampu mengantisipasi planning kerjanya serta menerima talenta yang diharapkan untuk mendukung.
b. Mengembangkan karyawan yang dapat dipromosikan, perencanaan kariei membantu ‘di dalam penyediaan internal bakat-talenta pegawai yang dapat dipro;nosikat? guna memenuhi yang disebabkan oleh pensiun, pengunduran dan kemajuan.
c. Membantu di dalam keanekaragaman tenaga kerja. Perencanaan karier membantu karyawan yang bermacam-macam latar belakangnya didalam mempelajari cita-cita-cita-cita perusahaan.
d. Mengurangi pergeseran. Meningkatkan perhatian dan akad karyawan akan loyalitasnya kepada perusahaan serta meminimalkan tingkat pengunduran diri karyawan.
e. Menyaring potensi karyawan. Perencanaan karier mendorong karyawan untuk lebih pilih-pilih di dalam memakai kesanggupan alasannya mereka mempunyai tujuan krier yang lebih khusus.
f. Mengurangi penimbunan. Perencanaan karier menyebabkan karyawan sadar akan pentingnya kualifikasi karyawan.
g. Memuaskan keperluan karyawan. Adanya peluang pada karyawan untuk berkembang dan berkembang serta terpenuhnya kebutuhan individu al:an harga dirinva menimbulkan para karyawan muda merasa puas.
3. Peran Organisasi dalam Perencanaan Karier
Untuk memajukan kesadaran karyawan akan pentingnya penyusunan rencana memotivasi karyawan untuk mengembangkan maka perusah karier, perencanaan karier melalui tiga cara, adalah :
a. Pendidikan Karier
Menurut Rariandja (2UU2:233), “Pendidikan merangsang, memotivasi, dan menyadarkan yang dapat diraih dalam organisasi dan untuk merencanakannya”. karyawan yang mendorong karyawan kariernya dan juga menunjukkan pengetahuan dan untuk mengembangkan lebih baik bila ada berita-informasi untuk merencanakannya.
Hanya sedikit Lokakarya harus mereka Iakukan akan dicetak. mengenali penyusunan rencana karier. menetapkan sasaran-sasaran ihwal apa-apa yang kariernya. HaI ini yang direkam dan Informasi wacana Perencanaan Karier (2002:234), “Informasi Karier uraian jabatan (job description), tolok ukur (performance
b. Menurut Hariandja yang diperlukan mirip jabatan (job spesification) dan standart)”.
Informasi telah Uraian jabatan biasanya lebih karier seh’ingga target kariernya.
kriteria untuk
yaitu berita
kerja
menjadi bagian dari tata cara dan spesitikasi jabatan tinggi digunakan untuk mampu merangsang karyavvan berita karyawan. dari jabatan lain yang mengestimasikan target untuk memilih