Masjid Putih Pelambang Kesederhanaan & Keterbukaan
Masjid yg berlokasi di tempat perbukitan wilayah Sentul Selatan, Jawa Barat ini menjadi ikon dlm area pengembangan perumahan islami Bukit Az-Zikra. Masjid yg dibangun oleh Yayasan Az-Zikra pimpinan Ustaz Muhammad Arifin Ilham tersebut mendapat pertolongan dana dr World Islamic Call Society, sebuah organisasi dakwah Islam internasional yg berpusat di Tripoli, Libya. Oleh karena itu, masjid ini dinamakan Masjid Muamar Qaddafy, sesuai nama pemimpin Libya.
Secara keseluruhan masjid terdiri dr tiga lantai bangunan utama, menara setinggi 57 meter, & sepasang bangunan serambi untuk kegiatan fungsional yg mengapit gedung utama. Corak arsitektur memadukan abjad universal arsitektur Islam dgn ciri arsitektur setempat tropis, kubah, portal lengkung, minaret, pernak-pernik bintang delapan, & kaligrafi.
Karakter atap tajug piramida, emperan besar, & empat tiang penyangga utama dgn jajaran tiang penunjang keliling menjadi ciri setempat kehadiran arsitektur tropis. Elemen tiang penyangga miring pada penggalan emperan memberi artikulasi performa arsitektural bangunan masjid. Warna putih mendominasi masjid, melambangkan jiwa yg higienis.Warna putih pula merujuk pada penampilan sederhana pemangku kegiatan, Muhammad Arifin Ilham. Adapun tampilnya warna-warna lain lebih disebabkan aspek alamiah seperti nuansa warna merah yg dihasilkan elemen terakotta pada genting & nuansa warna hitam dr watu alam.
Yang pula menguras perhatian dengan-cara visual yaitu adanya dua buah payung yg merupakan replika payung di Masjid Nabawi Arab Saudi. Payung yg bisa terbuka dgn sistem hidrolik itu rencananya akan dibuat sebanyak enam buah, sama persis dgn jumlah di Nabawi. Payung- payung itu merupakan perlambang bahwa semua orang yg menjalani hidup di bawah payung keimanan akan selamat.
Tampilan detail bangunan terkesan sungguh minimalis. Tidak ada aksen- aksen tertentu dlm bentuk ukiran maupun pahatan di dlm masjid. Hal ini makin menegaskan kesederhanaan yg ingin ditampilkan.
Konsep bangunan utama sangat terbuka, terkesan seperti sebuah lapangan yg diberi atap. Sebuah desain yg tanpa disengaja sesuai dgn prinsip green architecture, karena tak memerlukan penerangan & alat pendingin yg berlebih untuk menawarkan ketentraman dlm masjid. Selain itu, konsep ini merupakan pernyataan bahwa masjid yakni tempat terbuka bagi umat.
Di samping selaku tempat beribadah shalat, Masjid Muamar Qaddafy dikenal dgn acara zikir yg selalu melibatkan ribuan umat. Untuk mendukung kegiatan ini, ditawarkan lapangan parkir yg sangat luas sampai bisa memuat 30 bus besar, 472 kendaraan beroda empat, & 240 motor.
Ukuran dasar (module) masjid sebesar 3,3 meter merujuk pada jumlah wirid sebanyak 33 kali bacaan (tasbih, tahmid, & takbir). Adapun jarak baris antarshaf shalat sebesar 1,1 meter ialah manifestasi kelipatan terkecil dr 3,3 meter.
Keistimewaan lainnya yaitu menara yg dilengkapi akomodasi lift & terbuka untuk biasa . Pemandangan indah perbukitan Sentul pun mampu diserap dengan-cara visual dr atas menara tersebut. Sebuah aksesori wisata rohani yg sangat berkaitan untuk mensyukuri kebesaran Allah Swt.