Meskipun bakteri merupakan organisme uniseluler (tersusun atas satu sel) dgn struktur tubuh yg sederhana, bakteri pula digolongkan selaku makhluk hidup. Coba kalian ingat kembali 10 ciri-ciri makhluk hidup. Untuk melestarikan jenisnya, basil dapat meningkat biak dgn dua cara yaitu dengan-cara aseksual & seksual. Bakteri berkembang biak dengan-cara aseksual dgn pembelahan biner (Binary Fission).
Sebenarnya, pada bakteri tidak didapatkan reproduksi seksual yg melibatkan peleburan sel gamet dgn disertai penghematan jumlah kromosom. Namun pada beberapa bakteri terjadi pemindahan bahan genetik dr satu sel ke sel yg lain. Sel yg menawarkan bahan genetik disebut sel donorsedangkan sel yg mendapatkan materi genetik disebut sel resipien. Penggabungan dua jenis bahan genetik ini disebut rekombinasi.
Rekombinasi materi genetik dapat terjadi lewat tiga cara, yaitu transformasi, transduksi & konjugasi. Karena transformasi & transduksi sudah diulas dlm postingan sebelumnya, maka pada potensi kali ini kita akan membicarakan mengenai cara rekombinasi materi genetik bakteri dengan-cara konjugasi. Lalu tahukah kalian apa itu konjugasi? Bagaimana proses & tahapannya? Untuk mengetahui jawabannya, silahkan kalian simak penjelasan berikut ini.
Pengertian Konjugasi
Konjugasi ialah transfer materi genetik antara sel kuman yg satu dgn sel kuman yg lain dengan-cara kontak langsung melalui suatu jembatan sel yg terbentuk antara dua sel bakteri tersebut. Konjugasi ini merupakan prosedur transfer gen horizontal sama seperti transformasi & transduksi walaupun kedua prosedur tersebut tak melibatkan kontak sel dengan-cara eksklusif.
Konjugasi pada kuman ini sering dianggap setara dgn reproduksi seksual pada organisme eukariotik. Akan tetapi, sebetulnya konjugasi bukanlah reproduksi seksual alasannya adalah tak terjadi pertukaran gamet sehingga banyak yg menyebutnya sebagai reproduksi secara paraseksual. Bahan genetik yg ditransfer lewat konjugasi yakni plasmid kecil yg dikenal selaku plasmid F- (F untuk faktor kesuburan).
Plasmid F- ini membawa gosip genetik berbeda dgn yg ada pada kromosom basil. Sel kuman yg sudah mempunyai salinan plasmid F- disebut sel F-nyata atau F+ dan dianggap selaku sel donor atau sel jantan. Sementara sel yg tak mempunyai salinan plasmid F- disebut sel F-negatif atau F– dan dianggap sebagai sel akseptor (resipien) atau sel betina. Transfer plasmid F- terjadi melalui koneksi horizontal dimana sel donor & sel akseptor saling kontak pribadi & membentuk jembatan antar sel. Jembatan antar sel ini disebut dengan pili seks.
Gambar & Tahapan Konjugasi
Untuk mentransfer atau mengirimkan plasmid F-, sel donor & sel resipien pertama-tama mesti menciptakan kontak eksklusif. Pada titik ini, tatkala sel membangun kontak, plasmid F- di dlm sel donor yg merupakan molekul DNA beruntai ganda membentuk struktur melingkar. Untuk lebih detailnya, berikut ini yakni langkah atau tahapan peristiwa konjugasi pada reproduksi kuman.
Tahap #1, sel F+ yang berperan selaku sel donor menghasilkan pilus. Pilus ini merupakan struktur yg berperan sebagai jembatan konjugat (jembatan sitoplasma) yg menghubungkan sel donor (F+) dgn sel resipien (F–). Selanjutnya, apabila pilus sudah terbentuk maka terjadilah kontak pribadi antara sel donor dgn sel peserta.
Tahap #2, alasannya plasmid F- terdiri dr molekul DNA beruntai ganda yg membentuk struktur melingkar, enzim relaxase melepaskan salah satu dr dua untai DNA. Satu untai DNA yg dilepaskan tadi kemudian ditransfer ke sel resipien.
Tahap #3, untai DNA tunggal mulai memasuki sitoplasma sel resipien. Untai DNA yg ditransfer ini membawa gen yg terkait dgn fungsi khusus mirip resistensi terhadap zat antibiotik. Pada saat transfer, untai DNA tersebut pula dapat mengkodekan gen yg membawa sifat dr satu kuman ke kuman lain.
Tahap #4, sel donor & sel akseptor, keduanya mengandung DNA beruntai tunggal. Kemudian masing-masing sel mensintesis DNA tersebut & balasannya membentuk plasmid F- beruntai ganda yg identik dgn plasmid F- asli. Mengingat bahwa plasmid F- ini mengandung berita untuk mensitesis protein pili & protein lainnya, sel resipien kini telah menjadi sel donor dgn plasmid F- & mempunyai kesanggupan untuk membentuk pilus sama mirip sel donor aslinya. Sehingga kini, kedua sel tersebut yaitu donor atau sel F+ dan jembatan pilus terpisah menjadi dua.
Setelah proses konjugasi selesai, sel resipien sekarang menjadi sel donor baru & bersama-sama dgn sel donor lama untuk mencari sel-sel resipien yang lain untuk kemudian melakukan proses konjugasi lagi & demikian seterusnya.
Sumber:
Demikianlah artikel wacana pemahaman, gambar atau bagan, tahapan serta penjelasan proses transformasi pada reproduksi basil atau lebih tepatnya rekombinasi materi genetik pada bakteri. Semoga dapat berguna untuk Anda. terimakasih atas kunjungannya & hingga jumpa di postingan selanjutnya.