3 Macam Hifa Jamur (Fungi), Gambar dan Penjelasannya

Jamur termasuk organisme eukariotik alasannya sel penyusunnya sudah memiliki membran inti. Sel jamur pula memiliki dinding sel dr bahan kitin (chitine) yg merupakan polimer karbohidrat mengandung nitrogen. Zat ini pula terdapat pada eksoskeleton binatang antropoda, mirip keuntungan-keuntungan & serangga. Senyawa kitin bersifat kuat, tetapi fleksibel. Ini berlainan dgn flora biasa yg dinding selnya tersusun dr selulosa & bersifat kaku.
 termasuk organisme eukariotik karena sel penyusunnya telah memiliki membran inti 3 Macam Hifa Jamur (Fungi), Gambar & Penjelasannya

Jamur tak memiliki klorofil, tak mampu menciptakan makanannya sendiri, & tak memiliki jaringan-jaringan yg terspesialisasi seperti halnya tanaman. Jamur bersifat heterotrof, mendapatkan makanan dr organisme lainnya dgn cara mensekresikan enzim yg menguraikan makanan menjadi molekul sederhana sehingga dapat diserap sel-sel jamur.

Sebagian besar anggota kingdom Fungi hidup dengan-cara saprofit, mendapatkan makanan dr makhluk hidup yg sudah mati atau materi organik yg membusuk. Karena itulah, jamur memiliki kingdom tersendiri & dipisahkan dr kingdom Plantae.

Umumnya jamur merupakan organisme bersel banyak (multiseluler) contohnya jamur merang & jamur tempe, tetapi ada pula yg bersel tunggal (uniseluler), umpamanya jamur ragi tape (Saccharomyces sp). Tubuh jamur bersel banyak terdiri atas hifa. Tahukah ananda apa itu hifa? Dan ada berapa macamnya? Berikut penjelasannya.

Hifa Fungi atau Jamur & Jenisnya
Bentuk umum jamur berupa benang-benang yg dilapisi dinding sel kaku yg disebut hifa. Hifa bercabang-cabang membentuk miselium. Beberapa jamur uniseluler misalnya khamir (ragi) tak membentuk miselium. Terdapat dua jenis miselium yakni miselium vegatatif/somatik berfungsi untuk menyerap zat organik dr lingkungannya, sedangkan miselium reproduktif menciptakan spora untuk perkembangbiakan.

Beberapa jenis jamur pada kondisi lingkungan yg tak menguntungkan membentuk miselium yg membulat yg tahan terhadap pengaruh lingkungan yg disebut sklerotia. Hifa jamur berupa benang-benang halus yg berisi protoplasma. Setiap hifa lebarnya antara 5  10 mikrometer.

Sebagian jamur hifanya bersekat-sekat yg disebut septa. Sitoplasma & nukleus dapat berpindah dr satu ruang ke ruang yg lain lewat pori-pori pada septa. Sel-sel dlm hifa dapat mengandung satu atau lebih inti sel. Berdasarkan morfologinya hifa dibedakan menjadi tiga macam yaitu selaku berikut.

Tabel Macam-Macam Hifa Jamur
No.
Jenis Hifa
Keterangan
Contoh Spesies
1.
Hifa aseptat atau hifa tak bersepta
Yaitu hifa yg tak mempunyai sekat atau septum dr dinding sel. Istilah lain dr hifa tipe ini yaitu senosit.
Hifa ini mampu dijumpai misalnya padaRhizopus oryzae dan Mucor mucedo.
2.
Hifa septat uninukleus atau hifa bersepta berinti tunggal
Yaitu hifa yg disusun oleh sel-sel berinti tunggal & memiliki sekat yg membagi hifa menjadi ruang-ruang, & setiap ruang mempunyai satu inti sel. Meskipun demikian, inti sel & sitoplasma dr ruang yg satu dapat berpindah ke ruang yang lain. Hal ini dimungkinkan oleh adanya pori pada sekat-sekat tersebut.
Hifa tipe ini mampu dijumpai contohnya pada Puccinia graminis.
3.
Hifa septat multinukleus atau hifa bersepta berinti banyak
Yaitu hifa yg disusun oleh sel-sel berinti banyak & mempunyai sekat yg membagi hifa menjadi ruang-ruang, & setiap ruang mempunyai inti sel lebih dr satu.
Nectria cinnabarina merupakan pola jamur yg memiliki tipe hifa seperti ini.

Apabila dilihat dgn mikroskop terlihat bentuk hifa bersekat-sekat (bersepta) & tak bersekat seperti yg diilustrasikan pada gambar di bawah ini.
Dari Gambar di atas tampak bahwa pada hifa yg bersekat, tiap sekat terdapat satu sel yg terdiri atas satu atau beberapa inti sel. Adapun pada hifa yg tak bersekat, inti selnya tersebar di dlm sitoplasma yg disebut dgn sinositik. Seperti yg terlihat pada mikroskop, sel-sel jamur ini sudah mempunyai membran inti sel, sehingga dikelompokkan selaku organisme eukariotik.

Dinding sel jamur ini terbuat dr kitin yg mampu menawarkan bentuk dr sel-sel jamur. Jalinan/kumpulan hifa-hifa ini akan membentuk sebuah miselium, & miselium inilah yg tumbuh menyebar di atas substrat & berfungsi selaku penyerap makanan dr lingkungannya.
 termasuk organisme eukariotik karena sel penyusunnya telah memiliki membran inti 3 Macam Hifa Jamur (Fungi), Gambar & Penjelasannya

Bagaimana cara jamur menerima makanan? Seperti yg kalian pahami, alasannya jamur tak mempunyai klorofil, jadi beliau tak dapat berfotosintesis, sehingga hidup dengan-cara heterotrof dgn memperoleh zat makanannya dgn cara menyerap dr lingkungannya atau substratnya.

Tetapi makanannya yg masih berbentuk senyawa-senyawa kompleks akan diuraikan terlebih dulu di luar sel jamur, yakni dgn menciptakan enzim-enzim hidrolitik ekstraseluler. Makanan jamur bisa berasal dr sumber-sumber mirip tanah subur, produk makanan bikinan pabrik, badan binatang atau tumbuhan, baik yg sudah mati (selaku saprofit) atau yg masih hidup.

Jamur yg hidup pada inang hidup mampu bersimbiosis mutualisme, yaitu dapat membantu flora memperoleh mineral dr tanah. Tetapi kebanyakan bersifat parasit, jamur ini mempunyai haustorium, yakni suatu hifa yg khusus dipakai untuk menyerap kuliner dr inangnya.

Jamur tak mempunyai kemampuan untuk bergerak. Namun, spora jamur banyak terdapat di udara & dapat tumbuh dgn cepat di lingkungan yg menguntungkan, mirip pada roti yg lembap, batang yg membusuk, ataupun di tanah. Jamur belum mempunyai akar, batang, & daun sehingga keseluruhannya disebut talus. Talus jamur ada yg membentuk struktur ibarat akar, batang, & daun tumbuhan.

Jamur menggemari tempat-daerah yg lembab, kaya bahan organik, & pH-nya agak asam. Kebanyakan jamur bersifat mesofilik yaitu tumbuh optimum pada suhu 20°  30°C. Namun ditemukan pula jenis jamur termofilik yang mampu tumbuh pada suhu di atas 50°C. Pada suhu 0°C atau kurang beberapa jamur psikrofilik dapat hidup & disebut jamur salju. Jamur inilah yg sering merusak materi masakan yg didinginkan.