Kompensasi

Pengertian Kompensasi 

Penentuan tingkat kompensasi yaitu salah satu fungsi manajemen personalia yang paling sukar. Bukan cuma karena santunan kompensasi merupakan salah satu peran yang paling kompleks, namun merupakansalah satu aspek yang paling bermakna mempunyai arti baik bagi karyawan maupun bagi perusahaan.

Dalam organisasi duduk perkara kompensasi ialah hal sungguh kompleks tetapi terpenting bagi karyawan maupun organisasi itu sendiri. Pemberian kompensasi terhadap karyawan harus memiliki dasar yang logis dan rasional. Namun demikian aspek-faktor emosional yang perikemanusian dilarang diabaikan. Kompensasi sungguh penting bagi karyawan itu sendiri selaku individu, karena besarnya kompensasi ialah pencerminan atau ukuran nilai pekerjaan karyawan itu sendiri. Sebaliknya besar kecilnya kompensasi dapat menghipnotis prestasi kerja, motivasi dan kepuasan kerja karyawan. Apabila kompensasi diberikan secara tepat dan benar, karyawan akan memperoleh kepuasan kerja dan termotivasi untuk mencapai tujuan-tujuan organisasi. Akan tetapi jika kompensasi yang diberikan tidak mencukupi atau kurang sempurna, prestasi kerja, motivasi, dan kepuasan kerja karyawan akan menurun.

Sedangkan menurut Mathis & Jackson (2002:118). Kompensasi yakni : Faktor yang mensugesti bagaimana dan mengapa orang-orang melakukan pekerjaan pada sebuah organisasi dan bukan pada organisasi lainnya. Pengusaha mesti cukup kompetitif dengan beberapa macam kompensasi untuk memberdayakan, menjaga, dan memperlihatkan imbalan terhadap kinerja setiap individu didalam organisasi. 

Dessler (2004:65) menyampaikan bahwa kompensasi karyawan adalah : “Setiap bentuk pembayaran atau imbalan yang diberikan kepada karyawan dan muncul dari dipekerjakannya karyawan itu”.

Menurut Penggabean (2002:75) kompensasi disebut juga penghargaan dan mampu didefinisikan selaku : “Setiap bentuk penghargaan yang diberikan terhadap karyawan sebagai balas jasa atas kontribusi yang mereka berikan kepada organisasi”. Pada umumnya, kompensasi diberikan untuk :
  • Menarik karyawan yang cakap masuk ke dalam organisasi
  • Mendorong mereka untuk berprestasi tinggi dan \
  • Mempertahankan karyawan yang produktif dan bermutu biar tetap setia. 
  Kata Gundah Untuk Jomblo Yang Kesepian Dimalam Minggu

Selanjutnya Simamora (2004:442) mendefinisikan kompensasi sebagai : “Imbalan finansial dan jasa nirwujud serta santunan yang diterima oleh para karyawan sebagai bagian dari kekerabatan kepegawaian”.

Menurut Swasto (2011:79) “Kompensasi ialah segala sesuatu yang diterima karyawan sebagai balas jasa atas bantuan tenaga dan asumsi yang telah disumbangkan pada organisasi. 

Menurut Handoko (2001:156), tujuan yang hendak diraih lewat tunjangan kompensasi mirip Memperoleh personalia yang qualified, mempertahankan karyawan yang ada, Menjamin keadilan, Mengahargai perilaku yang dikehendaki, Mengendalikan biaya-biaya, Memenuhi peraturan legal.

Kompensasi ialah segala sesuatu yang diberikan oleh perusahaan atau organisasi, baik berupa uang atau barang secara eksklusif maupun tidak langsung sebagai imbalan atau balas jasa atas tenaga dan jasa yang diberikan karyawan kepada organisasi. Hasibuan (2012) dan Rivai (dalam Kadarisman, 2012) sepakat bahwa kompensasi ialah segala sesuatu yang diberikan oleh perusahaan terhadap karyawan selaku bentuk penghargaan atas jasa serta kontribusi yang diberikan karyawan. Penghargaan tersebut tidak cuma berupa uang melainkan dapat berupa barang baik yang diberikan secara eksklusif maupun tidak eksklusif. Dimensi kompensasi yang digunakan peneliti dalam penelitian ini mengacu pada pendapat yang disampaikan oleh Sunyoto (2012) dan Ardana (2012) yang meliputi (1) kompensasi finansial dan (2) nonfinansial.

Kompensasi yaitu segala sesuatu yang diterima oleh pegawai sebagai balas jasa (kontra prestasi) atas kerja mereka. Pada dasarnya kompensasi ialah donasi yang diterima oleh pegawai atas pekerjaan yang telah dilakukan. Pemberian kompensasi merupakan salah satu cara untuk meningkatkan motivasi karyawan sehingga mereka betah di perusahaan. Oleh sebab itu, perhatian organisasi atau perusahaan kepada pengaturan kompensasi secara rasional dan adil sungguh diperlukan. Bila karyawan memandang derma kompensasi tidak memadai maka efektivitas kerja akan menurun (Ambar dan Rosidah, 2003: 206).


Jenis-Jenis Kompensasi 
Menurut Notoatmodjo (2003:161) ada beberapa standar yang perlu diperhatikan dalam penentuan kebijakan sumbangan kompensasi, antara lain sebagai berikut :
  • Biaya Hidup Kriteria ongkos ini sebetulnya berorientasi kepada karyawan, atau kebutuhan karyawanlah yang dipentingkan. Dengan memanfaatkan persyaratan ongkos hidup ini dimaksudkan biar karyawan suatu organisasi mampu tetap mempunyai produktivitas yang optimal, maka mereka harus menemukan kompensasi sebesar ongkos hidup pada dikala ini. Kriteria biaya hidup untuk santunan kompensasi ini dasarnya ialah terjadinya inflasi di masyarakat. Artinya meskipun ada inflasi yang bermakna ongkos hidup naik, maka kompensasinya akan mengikuti.
  • Produktivitas Meningkatkan produktivitas karyawan, sudah barang pasti akan meningkatkan penghasilan dari organisasi yang bersangkutan. Hal ini berarti ongkos persatuan produksi lebih rendah, dan menjadikan pengurangan dalam keseluruhan ongkos bikinan. Dengan kata lain keuntungan organisasi ini para karyawan juga memiliki andil. Maka logislah apabila hal ini perlu dijadikan kriteria untuk derma kompensasi kepada karyawan.
  • Skala Upah dan Gaji yang Umum Berlaku Memang sulit untuk mengambil skala pertolongan kompensasi (gaji/upah) yang biasa berlaku, alasannya bervariasinya jenis organisasi, baik dilihat dari sifat maupun besar kecilnya organisasi. Organisasi pemerintah, perusahaan milik negara, swasta, swasta besar dan kecil, dan sebagainya memiliki skala penggajian yang berlawanan-beda. Akan tetapi secara biasa organisasiyang sederajat dan sejenis yang sudah memiliki skala bantuan kompensasi, selaku tolok ukur santunan kompensasi bagi karyawannya
  • Kemampuan Membayar Semua organisasi selalu memperhitungkan besarnya ongkos yang harus dikeluarkan untuk mengeluarkan uang upah atau kompensasi karyawannya, dikaitkan dengan ongkos keseluruhan organisasi. Dari sini selalu terlihat kompensasi para karyawannya. Namun demikian ongkos-biaya operasional lainnya tidak mempunyai arti diabaikan, supaya organisasi itu tetap berjalan. Oleh sebab itu dalam membuat patokan sumbangan kompensasi perlu dipertimbangkan.
  • Upah atau Gaji sebagai Alat untuk Menarik, Mempertahankan dan Memberikan Motivasi Kepada Karyawan
  Waspadai Fitnah Di Akhir Zaman

Organisasi yang bagus akan selalu menarik kandidat karyawan untuk melakukan pekerjaan didalamnya, serta mempertahankan karyawannya untuk betah bekerja didalamnya. Disamping itu organisasi yang bagus akan menunjukkan motivasi terhadap para karyawannya. Kompensasi (upah/honor) yang diberikan oleh organisasi terhadap karyawannya akan dapat menarik dan mempertahankan serta menunjukkan motivasi kerja terhadap mereka (karyawan) kalau diberikan secara sempurna dan sesuai dengan jasa yang diberikan.