Menulis dlm bahasa Jawa erat kaitannya dgn hanacaraka, pasangan & sandhangannya. Sebagian orang Jawa mungkin sudah biasa menulis dgn huruf Jawa sebab penulisannya masuk dlm kurikulum pendidikan.
Namun sebagian pula tak sudah biasa, sebab itu perlu belajar apalagi dulu supaya lebih gampang dlm menulis dgn karakter Jawa.
Pembahasan kali ini cuma akan berfokus pada salah satu jenis sandhangan aksara Jawa yaitu sandhangan swara. Yuk simak pembahasannya mulai dr pemahaman, jenis da contohnya!
Daftar Isi
Apa itu Sandhangan Aksara Jawa
Sebelum membahas jenis sandhangan dengan-cara spesifik, ada baiknya bila mengetahui pemahaman sandhangan apalagi dulu.
Aksara Jawa Hanacaraka yaitu Ha, Na, Ca, Ra, Ka, Da, Ta, Sa, Wa, La, Pa, Dha, Ja, Ya, Nya, Ma, Ga, Ba, Tha, Nga berjumlah 20 abjad.
Vokal dasar dr 20 abjad yakni “a” sehingga untuk di bentuk kalimat lain akan membutuhkan vokal lainnya mirip o, e, u & i.
Karena itu perlu sandhangan yg berfungsi selaku pengubah vokal dasar menjadi vokal yg di kehendaki penulis.
Jenis sandhangan huruf Jawa sendiri ada tiga macam yakni sandhangan swara yg akan kita bahas berikut ini, sandhangan panyigeg wanda & sandhangan wyanjana.
Pengertian Sandhangan Swara
Sandhangan swara ialah sandhangan yg di gunakan untuk mengganti suara vokal karakter carakan (hanacaraka)y ang di pasangkan dgn sandhangan swara.
Sandhangan swara jumlahnya ada lima. Yang termasuk sandhangan swara yakni wulu, suku, taling, pepet, & taling tarung.
Jenis sandhangan karakter Jawa ini sama persis dgn huruf vokal dlm bahasa Indonesia yakni i, u, e & o.
Sandhangan swara karakter Jawa ini tak mampu mematikan huruf, melainkan mengubah vokal abjad. Letaknya ada yg di atas, di bawah, sebelum atau setelah aksara Jawa.
Jenis Sandhangan Aksara Jawa Swara
Sandhangan swara jumlahnya ada lima, yakni:
- Wulu = i
- Suku = u
- Pépét = é
- Taling = e
- Taling tarung = o
Berikut penjelasan lengkapnya beserta teladan kalimatnya.
Wulu
Sandhangan wulu yakni sandhangan yg menciptakan bunyi “i“. Letaknya ada di atas abjad, bentuknya mirip bulatan kecil.
Contoh kalimat sandhangan swara:
Suku
Sandhangan suku yaitu sandhangan yg menghasilkan bunyi “u”. Letaknya ada di bawah huruf Jawa, bentuknya menggantung & lekat pada ekor huruf.
Contoh kalimat sandhangan swara suku:
Taling
Sandhangan taling yakni sandhangan yg menciptakan suara “e’. Letaknya ada di depan huruf Jawa.
Contoh kalimat sandhangan swara taling :
Pépét
Sandhangan pépét yaitu sandhangan yg menghasilkan swara “é“. Letaknya ada di atas huruf.
Contoh kalimat sandhangan swara pepet:
Taling Tarung
Sandhangan taling tarung ialah sandhangan yg menciptakan bunyi “o”. Letaknya ada di depan & belakang abjad Jawa (mengapit karakter).
Contoh kalimat sandhangan swara taling tarung
Contoh Sandhangan Swara
Berikut beberapa teladan kalimat yg menggunakan sandhangan swara abjad Jawa:
- Siji = ꦱꦶꦗꦶ
- Moco koran = ꦩꦺꦴꦕꦺꦴꦏꦺꦴꦫꦤ꧀
- Buku = ꦧꦸꦏꦸ
- Sagéd = ꦱꦒꦺꦣ꧀
- Kiki rene = ꦏꦶꦏꦶꦉꦤꦼ
- Ono coro = ꦎꦤꦺꦴꦕꦺꦴꦫꦺꦴ
- Rugi bati = ꦫꦸꦒꦶꦧꦠꦶ
- Tuku tahu = ꦠꦸꦏꦸꦠꦲꦸ
- Meri siji = ꦩꦼꦫꦶꦱꦶꦗꦶ
- Tuku gulo = ꦠꦸꦏꦸꦒꦸꦭꦺꦴ
- Podo rono = ꦥꦺꦴꦣꦺꦴꦫꦺꦴꦤꦺꦴ
- Iki Cici = ꦆꦏꦶꦕꦶꦕꦶ
- Teri asin = ꦠꦼꦫꦶꦄꦱꦶꦤ꧀
- Soto = ꦱꦺꦴꦠꦺꦴ
- Roda = ꦫꦺꦴꦣ
- Sate Meduro = ꦱꦠꦺꦩꦼꦣꦸꦫꦺꦴ
- Mobil sedan = ꦩꦺꦴꦧꦶꦭ꧀ꦱꦼꦣꦤ꧀
- Organisasi = ꦎꦂꦒꦤꦶꦱꦱꦶ
- Ora gelem = ꦎꦫꦒꦼꦊꦩ꧀
- Agus dugi Suroboyo = ꦫꦸꦣꦶꦣꦸꦒꦶꦱꦸꦫꦺꦴꦧꦺꦴꦪꦺꦴ
- Ibu masak = ꦆꦧꦸꦩꦱꦏ꧀
- Maos koran = ꦩꦎꦱ꧀ꦏꦺꦴꦫꦤ꧀
- Rani lunga = ꦫꦤꦶꦭꦸꦔ
- Januari = ꦗꦤꦸꦮꦫꦶ
- Maret = ꦩꦉꦠ꧀
- Juni = ꦗꦸꦤꦶ
- Juli = ꦗꦸꦭꦶ
- Sekolahku = ꦱꦼꦏꦺꦴꦭꦃꦏꦸ
Nah itulah klarifikasi sandhangan swara abjad Jawa mulai dr pengertian, jenis & misalnya. Semoga berguna.
Sumber :
- regional.kompas.com
- mikirbae.com