Teori Sektoral: Konsep Tata Ruang Kota

Teori sektoral ialah suatu konsep yg terkait dgn tata kota atau tata kawasan, teori ini diperkenalkan oleh Homer Hoyt. Teori sektoral mengatakan bahwa kegiatan perkotaan terdiri dr sektor-sektor yg lebih fleksibel dibandingkan dengan zona-zona konsentris yg teratur.

Menurut teori ini, struktur ruang kota berkembang menurut sektor-sektor dibandingkan dengan bundar-ligkaran konsentris. Pusat kegiatan kota atau CBD berada di sentra kota, sedangkan sektor-sektor lain seperti kawasan industri & pemukiman penduduk berkembang di sekitarnya. Pemukiman penduduk dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu buruh, menengah, & elit.

Baca juga: Teori Inti Ganda: Pengertian & pembagian Zona

Teori ini mempunyai beberapa usulan, di antaranya:

  • Daerah dgn harga tanah atau sewa yg tinggi cenderung berada di luar kota.
  • Daerah dgn harga tanah atau sewa yg rendah berupa jalur yg membentang dr sentra kota ke perbatasan.

Table of Contents

Konsep Teori Sektoral

Teori sektoral yaitu salah satu teori dlm bidang geografi yg membicarakan perihal tata letak suatu daerah atau wilayah. Konsep dr teori sektoral mampu diterangkan lebih jelas lewat gambar yg terdapat di bawah ini.

teori sektoral

Daerah Pusat Kegiatan atau Central Business District

Sektor sentra kegiatan bisnis merujuk pada wilayah atau kawasan tertentu dlm suatu kota atau wilayah yg merupakan pusat atau sentra fokus dr kegiatan ekonomi bisnis, sektor ini sering disebut selaku Central Business District (CBD) dlm bahasa Inggris.

Baca juga: Teori Konsentris Untuk Tata Ruang Kota

Sektor sentra kegiatan bisnis biasanya menjadi pusat dr aktivitas jual beli, jasa, perbankan, keuangan, perhotelan, transportasi & hiburan di suatu kota. Wilayah ini pula merupakan tempat berkumpulnya perkantoran, pusat perbelanjaan, & sentra-pusat kebudayaan & hiburan.

Sektor Kawasan Industri

Sektor kawasan industri yaitu wilayah atau wilayah di suatu kota atau wilayah yg dipakai selaku tempat beroperasinya sejumlah pabrik & industri dgn skala besar. Di sektor ini, kegiatan ekonomi industri yg dikerjakan cenderung lebih berat & memerlukan lahan yg luas.

Baca juga: Blended Learning: Pengertian & Contoh

Biasanya, sektor kawasan industri terletak di wilayah yg jauh dr pusat kota, biar tak mengganggu kehidupan sehari-hari masyarakat sekitar. Sektor daerah industri pula dilengkapi dgn infrastruktur & kemudahan pendukung seperti jalan raya yg lebar, jalur kereta api, pelabuhan, listrik, air bersih, & saluran pembuangan limbah.

Pemukiman Kelas Bawah

Wilayah atau wilayah di suatu kota atau wilayah yg dihuni oleh penduduk dgn tingkat pemasukan yg rendah atau kurang bisa.

Pemukiman kelas bawah terkadang memiliki keadaan yg kurang pantas untuk ditinggali, misalnya rumah-rumah yg sempit & padat, infrastruktur yg minim, serta akses yg sukar. Banyaknya penduduk di pemukiman kelas bawah pula kerap kali menimbulkan masalah seperti sanitasi yg buruk, keselamatan yg rendah, & kesehatan yg terancam.

Baca juga: Publish or Perish

Pemukiman kelas bawah biasanya terletak di wilayah yg tak terlalu strategis atau di pinggiran kota. Masyarakat yg tinggal di pemukiman ini biasanya melakukan pekerjaan pada sektor informal atau memiliki pekerjaan yg berpenghasilan rendah, seperti pekerja bangunan, buruh pabrik, tukang ojek, & sejenisnya.

Pemukiman Kelas Menengah

Wilayah atau kawasan di suatu kota atau wilayah yg dihuni oleh masyarakat dgn tingkat pemasukan yg cukup stabil atau tidak mengecewakan, pemukiman kelas menengah umumnya memiliki kondisi yg lebih baik dibandingkan dengan pemukiman kelas bawah, contohnya rumah-rumah yg lebih luas & tenteram, infrastruktur yg memadai, serta susukan yg mudah.

Baca juga: Cara Menulis Daftar Pustaka Menggunakan Mendeley Cite

Biasanya terletak di wilayah yg lebih erat dgn pusat kota & memiliki akses yg lebih mudah ke akomodasi publik mirip sekolah, rumah sakit, & sentra perbelanjaan.

Pemukiman Kelas Atas

Wilayah atau daerah di suatu kota atau wilayah yg dihuni oleh penduduk dgn tingkat pemasukan yg sungguh tinggi atau kaya raya.

Pemukiman kelas atas biasanya mempunyai akomodasi & layanan yg sangat baik & terbaik, mirip rumah yg sangat besar & mewah, taman yg indah, keamanan yg sungguh ketat, infrastruktur yg lengkap, & jalan masuk ke banyak sekali kemudahan elit seperti klub sosial, pusat perbelanjaan mewah, & sentra kebugaran langsung.

Baca juga: 3R: Reduce, Reuse, & Recycle

Masyarakat yg tinggal di pemukiman kelas atas biasanya mempunyai penghasilan yg sangat tinggi, mirip pebisnis, pejabat pemerintah, profesional, & artis. Mereka pula memiliki susukan yg gampang ke banyak sekali kemudahan & kegiatan glamor, mirip pesta makan malam, acara khusus, & liburan di mancanegara.

Asumsi Teori Sektoral

Beberapa perkiraan dr teori sektoral antara lain:

  • Struktur ruang kota cenderung meningkat berdasarkan sektor-sektor dibandingkan dengan menurut bulat konsentrik.
  • Unit kegiatan di perkotaan tak mengikuti zona-zona terorganisir dengan-cara konsentris, tetapi membentuk sektor-sektor yg memiliki sifat lebih bebas.
  • Pusat kawasan kegiatan atau CBD (Central Business District) berada di wilayah sentra kota, sementara di sekitarnya meningkat sektor-sektor lainnya, tergolong pula tempat industri & pemukiman penduduk.
  • Daerah-kawasan yg memiliki harga tanah maupun sewa yg tinggi, biasanya terletak di kawasan luar kota.
  • Daerah-wilayah yg mempunyai sewa tanah & harga yg rendah berupa jalur-jalur yg terbentuknya memanjang dr pusat kota ke wilayah perbatasan.
  • Pemukiman penduduk dibagi menjadi tiga kelompok, yakni kaum buruh, kaum menengah, & kaum elit.

Asumsi-asumsi ini membentuk kerangka fatwa yg dipakai dlm teori sektoral untuk menjelaskan contoh & struktur perkotaan serta relasi antara sektor-sektor yg berlawanan. Asumsi-perkiraan ini dapat dijadikan landasan untuk mendesain kebijakan perkotaan & pengembangan wilayah yg lebih baik.

Kesimpulan

Tata letak kota tak mengikuti contoh lingkaran konsentrik, melainkan membentuk sektor-sektor yg lebih bebas. Pusat kawasan kegiatan atau CBD berada di wilayah pusat kota, sementara di sekitarnya berkembang sektor-sektor yang lain, tergolong daerah industri & pemukiman penduduk.

Daerah-daerah dgn harga tanah & sewa tinggi cenderung terletak di kawasan luar kota, sedangkan wilayah dgn harga tanah & sewa rendah membentuk jalur-jalur memanjang dr pusat kota ke wilayah perbatasan.

Pemukiman penduduk dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu kaum buruh, kaum menengah, & kaum elit. Teori sektoral menunjukkan persepsi yg berkhasiat untuk mendesain kebijakan perkotaan & pengembangan wilayah yg lebih baik.

Referensi

  1. Hoyt, H. (1939). The Structure and Growth of Residential Neighborhoods in American Cities. Washington, DC: Federal Housing Administration.
  2. Berry, B. (1964). Cities as Systems within Systems of Cities. Papers and Proceedings of the Regional Science Association, 13(1), 147-163.
  3. Vance, J. E. (1971). The continuing significance of the urban sector thesis. Economic Geography, 47(3), 283-295.
  4. Harris, C. D., & Ullman, E. L. (1945). The Nature of Cities. Annals of the American Academy of Political and Social Science, 242(1), 7-17.
  5. Friedmann, J. (1966). A general theory of polarized development. Journal of Regional Science, 6(1), 17-31.

  Pengelolaan Limbah B3 dan Metode Penanganannya