Syaja’ah: Pengertian, Dalil, Macam, dan Faktor

Syaja’ah mempunyai arti berani yg merupakan antonim dr kata al-jabn yg bermakna pengecut. Istilah ini digunakan untuk menggambarkan sikap keteguhan di medan perang. Sisi positif dr sikap berani ini yaitu dapat mendorong seorang muslim untuk melakukan tugas-tugas yg berat & berisiko tinggi dlm rangka mempertahankan kehormatannya. Namun, bila sikap berani ini tak dipakai dgn tepat, maka akan menimbulkan seorang muslim terjerumus ke dlm kehinaan.

Table of Contents

Pengertian Syaja’ah

Berikut pemahaman syaja’ah menurut kamus besar bahasa arab & pandangan imam Syahid Hasan Al-Banna:

Kamus Besar Bahasa Arab

Dalam kamus bahasa Arab, syaja’ah memiliki arti keberanian atau keperwiraan, yg menggambarkan seseorang yg mampu bersabar dlm menghadapi musibah atau memiliki keberanian dlm melakukan sesuatu. Sebaliknya, pada diri seorang pengecut, sulit ditemukan perilaku sabar & berani.

Selain itu, syaja’ah (berani) tak hanya merujuk pada keberanian dlm langgar di medan perang, melainkan pula meliputi perilaku mental seseorang yg mampu menguasai dirinya sendiri & bertindak sesuai dgn yg seharusnya.

Baca juga: Makna Al-Karimdan Artinya Dalam Asmaul Husna

Imam Syahid Hasan Al-Banna

Menurut pandangan Imam Syahid Hasan Al-Banna, syaja’ah diartikan sebagai ‘azhimul ihtimal yg bermakna mempunyai kemampuan untuk menanggung beban yg besar & memiliki daya tahan yg kuat. Seorang yg mempunyai perilaku syaja’ah akan sabar dlm menghadapi cobaan & bersyukur dlm menikmati kenikmatan yg diberikan kepadanya.

Dalil Syaja’ah

Beberapa dalil wacana syaja’ah telah dirangkum dr banyak sekali sumber:

Surah Ali Imran ayat 139

وَلَا تَهِنُوا وَلَا تَحْزَنُوا وَأَنْتُمُ الْأَعْلَوْنَ إِنْ كُنْتُمْ مُؤْمِنِينَ

Artinya: Janganlah ananda bersikap lemah, & janganlah (pula) ananda bersedih hati, padahal kamulah orang-orang yg paling tinggi (derajatnya), kalau ananda orang-orang yg beriman. (Q.S Ali Imran: 139)

Surat Hud Ayat 112

فَاسْتَقِمْ كَمَآ اُمِرْتَ وَمَنْ تَابَ مَعَكَ وَلَا تَطْغَوْاۗ اِنَّهٗ بِمَا تَعْمَلُوْنَ بَصِيْرٌ

Artinya: Maka tetaplah kamu-sekalian (Muhammad) (di jalan yg benar), sebagaimana sudah diperintahkan kepadamu & (juga) orang yg bertobat bersamamu, & janganlah ananda melebihi batas. Sungguh, ia Maha Melihat apa yg ananda kerjakan. (Q.S Hud: 112)

Surat Ali Imran Ayat 139

وَلَا تَهِنُوْا وَلَا تَحْزَنُوْا وَاَنْتُمُ الْاَعْلَوْنَ اِنْ كُنْتُمْ مُّؤْمِنِيْنَ

Artinya: Dan janganlah ananda (merasa) lemah, & jangan (pula) bersedih hati, alasannya ananda paling tinggi (derajatnya), bila ananda orang beriman. (Q.S. Ali Imran: 139)

Baca juga: Tips Perawatan Rambut Yang Efektif & Praktis

Hadits

Imam Baihaqi dlm hadisnya menyatakan pentingnya mengucapkan kebenaran meskipun pahit. Sedangkan hadis dr Tirmidzi mengajarkan agar tak ikut-ikutan melaksanakan keburukan & melawan sikap buruk orang lain. Abu Dawud menyebutkan sifat pelit & pengecut selaku sifat yg sungguh jelek.

Macam Syaja’ah

Ada dua jenis syaja’ah, yaitu:

Syaja’ah harbiyah

Syaja’ah harbiyah adalah jenis keberanian yg tampakdengan-cara jelas oleh orang lain, utamanya dlm suasana yg sungguh berbahaya seperti di medan perang. Dalam medan perang, seorang prajurit harus mempunyai keberanian untuk menghadapi suasana yg mengerikan, seperti serangan musuh, ledakan, & bahkan kematian. Kemampuan untuk tetap hening & berani di bawah tekanan yg ekstrem ialah ciri khas dr syaja’ah harbiyah.

Tentara yg mempunyai syaja’ah harbiyah pula mesti memiliki keahlian tempur yg baik & bisa memakai senjata dgn efektif. Mereka mesti mempunyai keberanian untuk melawan musuh tanpa rasa takut atau sangsi. Selain itu, mereka mesti bisa melakukan pekerjaan sama dgn rekan-rekan mereka & mengambil keputusan yg cepat & sempurna dlm situasi yg berbahaya.

Selain di medan perang, syaja’ah harbiyah pula dapat dipraktekkan dlm suasana lain yg memerlukan keberanian mirip dlm operasi penyelamatan atau ketika terjadi musibah. Dalam suasana-situasi tersebut, keberanian & keahlian yg dimiliki oleh para penyelamat dapat menjadi faktor yg memilih untuk menyelamatkan nyawa orang lain.

Syaja’ah nafsiyah

Syaja’ah nafsiyah, yakni keberanian yg timbul dr dlm diri seseorang untuk menghadapi ancaman atau penderitaan. Keberanian ini tak senantiasa kelihatan oleh orang lain, tetapi dinikmati oleh diri sendiri.

Contoh dr syaja’ah nafsiyah ialah tatkala seseorang harus menghadapi situasi yg seram mirip musibah, kecelakaan, atau penyakit yg serius. Dalam suasana-situasi ini, seseorang memerlukan keberanian yg kuat untuk bisa menghadapinya dgn tenang & tetap bergairah.

Syaja’ah nafsiyah pula dibutuhkan dlm kehidupan sehari-hari tatkala seseorang mesti menghadapi kesulitan yg memerlukan ketekunan & keberanian untuk bisa melewatinya.

Misalnya, tatkala seseorang sedang mengalami dilema keuangan, atau dlm situasi konflik dgn orang lain, maka seseorang memerlukan keberanian untuk bisa menghadapi suasana tersebut dgn bijaksana & tetap tenang.

Keberanian dlm menghadapi bahaya atau penderitaan pula bisa timbul tatkala seseorang mesti mengambil keputusan yg sulit & berisiko. Seperti tatkala seseorang harus memutuskan apakah akan menjaga pendirian yg benar atau mengikuti apa yg orang lain harapkan, atau tatkala seseorang harus menetapkan apakah akan mengambil risiko dlm meraih tujuan yg dikehendaki.

Dalam semua situasi ini, syaja’ah nafsiyah diperlukan untuk bisa menghadapi & melewatinya dgn berhasil. Orang yg mempunyai syaja’ah nafsiyah yg kuat akan dapat menghadapi situasi sulit & sarat tekanan dgn lebih damai & lebih bijaksana.

Baca juga: Cara Mengqodho Sholat Fardu Beserta Dalilnya

Faktor Munculnya sikap Syaja’ah

Berikut adalah faktor-aspek yg mampu memunculkan perilaku keberanian, mirip dilansir dr laman Gramedia:

Rasa takut pada Allah SWT

Seseorang yg yakin bahwa tindakannya dikerjakan untuk menjalankan perintah Allah SWT akan memiliki rasa takut cuma pada Allah, bukan pada insan.

Lebih mengasihi akhirat dibandingkan dengan dunia

Dunia bukanlah tujuan final, melainkan hanya selaku jembatan menuju alam baka. Seorang muslim yg mencintai darul baka lebih dr dunia tak akan ragu meninggalkan dunia asalakan ia mendapat kebahagiaan di darul baka.

Tidak takut mati apabila akhir hayat sudah tiba

Kematian yaitu sebuah kepastian & setiap orang niscaya akan menghadapinya. Seorang yg mempunyai sikap keberanian tak akan takut mati lantaran ia telah menerima kematian sebagai potongan dr kehidupan.

Tidak tidak yakin

Seseorang yg ragu dgn kebenaran yg ia lakukan akan menghadapi resiko & kesusahan. Seorang yg berani tak tidak yakin & mempercayai kebenaran yg dijalankannya.

Tidak menomorsatukan kekuatan materi

Kekuatan bahan memang dibutuhkan dlm perjuangan, namun bukanlah segala-galanya. Seseorang yg mempunyai perilaku keberanian tak cuma menomorsatukan kekuatan bahan, namun pula mempunyai keyakinan pada Allah yg memilih segala sesuatu.

Tawakal & percaya akan perlindungan Allah

Orang yg berjuang untuk kebenaran tak pernah takut, karena setelah berupaya dgn keras maka ia akan bertawakal & memohon santunan pada Allah SWT.

Pendidikan

Sikap berani dapat berkembang & berkembang melalui pendidikan yg dipraktekkan dirumah, sekolah, masjid, maupun lingkungan. Sebagai contoh, anak yg dididik & diasuh oleh orang tua pemberani pula akan berkembang & berubah menjadi pemberani.

Baca juga: Tata Cara Sholat Qobliyah Subuh

Hikmah Syaja’ah

Hikmah atau manfaat dr mempunyai perilaku syaja’ah, yakni:

  • Seseorang yg memiliki syaja’ah akan mampu melaksanakan peran & kewajibannya dgn lebih baik, karena ia memiliki keberanian untuk menghadapi kesulitan & tantangan yg timbul di depannya.
  • Sikap syaja’ah pula mampu membantu seseorang dlm mengambil keputusan yg tepat. Seorang yg pemberani akan lebih cenderung untuk berani mengambil risiko dlm menghadapi situasi yg tak pasti, lantaran ia yakin & percaya pada kemampuannya untuk menangani problem tersebut.
  • Keberanian pula mampu membantu seseorang dlm menghadapi rasa takut. Dalam situasi yg angker atau membingungkan, seseorang yg memiliki perilaku syaja’ah akan lebih mampu mengontrol emosinya & berpikir dgn jernih, sehingga dapat mengambil langkah-langkah yg tepat
  • Sikap syaja’ah pula dapat menolong seseorang dlm mempertahankan haknya. Seseorang yg memiliki keberanian akan lebih condong untuk membela diri & memperjuangkan haknya, baik itu dlm lingkungan keluarga, masyarakat, maupun negara.
  • Keberanian pula mampu menolong seseorang untuk menjadi teladan bagi orang lain. Tatkala seseorang memiliki sikap syaja’ah yg positif, ia mampu menjadi ilham bagi orang lain untuk memiliki perilaku yg sama. Hal ini dapat membuat lingkungan yg lebih baik & masyarakat yg lebih berani & penuh semangat.

Baca juga: Hewan Tercepat di Dunia: Berikut Urutannya

Kesimpulan

Sikap syaja’ah atau keberanian mempunyai banyak nasihat & manfaat baik bagi individu maupun masyarakat. Diantaranya yakni meningkatkan kepercayaan diri, memperkuat ketahanan mental & fisik, menolong seseorang dlm menghadapi tantangan & rintangan dlm hidup, serta memperkuat integritas & moralitas individu.

Keberanian pula dapat membantu seseorang untuk bertindak dgn tegas & mengambil keputusan yg sempurna dlm situasi sulit, serta membantu seseorang untuk mengembangkan kesanggupan kepemimpinan & menginspirasi orang lain.

Selain itu, keberanian yg didasarkan pada prinsip-prinsip moral & agama pula dapat membantu untuk memperkuat nilai-nilai kebaikan & menolak nilai-nilai yg merugikan diri sendiri maupun masyarakat. Oleh karena itu, memupuk perilaku syaja’ah merupakan suatu hal yg penting & sangat diharapkan dlm kehidupan sehari-hari.

Referensi

  1. https://an-nur.ac.id
  2. https://www.gramedia.com/

  Tips Puasa Sehat Ala Rasulullah SAW