Anutan Penyelenggaraan Peringatan Hari Kebangkitan Nasional Tahun 2019 Ke-111

Berdasarkan Pengumuman Pedoman Penyelenggaraan Peringatan Hari Kebangkitan Nasional 2019 dari situs resmi MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA (kominfo.go.id) ihwal PEMBENTUKAN PANITIA PENYELENGGARA PERINGATAN HARI KEBANGKITAN NASIONAL KE-111 TAHUN 2019 dengan surat keputusan bernomor: 335 TAHUN 2019 dan semua hal mengenai Hari Kebangkitan Nasional (HARKITNAS) 2019 adalah selaku berikut.

PEDOMAN PENYELENGGARAAN PERINGATAN HARI KEBANGKITAN NASIONAL KE-111 TAHUN 2019

A. LATAR BELAKANG
Dalam naskah Sumpah Palapa yang ditemukan pada teks Pararaton tertulis: Sira Gajah Madapatih Amangkubhumi tan ayun amuktia palapa, sira Gajah Mada: “Lamun huwus kalah nusantara isun amukti palapa, lamun kalah ring Gurun, ring Seran, Tañjung Pura, ring Haru, ring Pahang, Dompo, ring Bali, Sunda, Palembang, Tumasik, samana isun amukti palapa”.

Ada beberapa tafsiran atas teks tersebut, utamanya wacana apa yang dimaksid dengan “amukti palapa”. Sampai ketika ini masih belum diperoleh komitmen yang niscaya, tetapi biasanya para jago setuju bahwa amukti palapa memiliki arti sesuatu yang berhubungan dengan kesenangan diri sang Mahapatih Gadjah Mada. Artinya, ia tak akan menghentikan mati raga atau puasanya sebelum mempersatukan Nusantara.

Sumpah tersebut merupakan embrio paling berpengaruh bagi janin persatuan Indonesia. Wilayah Nusantara yang disatukan oleh Gadjah Mada menjadi contoh bagi perjuangan berat para hero nasional kita untuk mengikat daerah Indonesia seperti yang secara de jure terwujud dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia ketika ini.

Peringatan Hari Kebangkitan Nasional yang ke-111, 20 Mei 2019, kali ini sangat berhubungan kalau dimaknai dengan teks Sumpah Palapa tersebut. Kita berada dalam situasi pascapesta demokrasi yang menguras energi dan emosi sebagian besar masyarakat kita. Hajat demokrasi tersebut tak mampu dibantah telah mengoyak banyak sendi-sendi vital persaudaraan kita sebagai anak bangsa. Pemicunya yaitu ketidakdewasaan berdemokrasi dan pengesampingan semangat persatuan demi tujuan sesaat. Buntutnya, muncullah fitnah, kabar bohong, dan kabar kebencian dengan tujuan mengungguli kepentingan masing-masing.

  Sejarah Mata Uang Tunggal Euro

Alhamdulillah, sampai sekarang ini tahap-tahap penyeleksian presiden dan wakil presiden serta anggota legislatif masih berlangsung dengan tanpa gangguan. Kelancaran ini juga berkat pengorbanan banyak kerabat-saudara kita yang menjadi anggota golongan penyelenggara pemungutan bunyi, bahkan ratusan di antaranya berupa pengorbanan nyawa. Sungguh mulia perjuangan mereka untuk menjaga kelangsungan dan kejujuran proses pemilu ini. Alangkah tak tahu berterima kasihnya kita jika menafikan pengorbanan jiwa mereka dengan senantiasa berselisih tanpa mau bersamasama menunggu sampai ketetapan penghitungan bunyi resmi diumumkan oleh pihak yang berwenang untuk itu.

Telah 111 tahun kita berdiri untuk membina persatuan bangsa. Telah lebih satu periode kita menorehkan catatan penghormatan dan penghargaan atas kemajemukan bangsa. Dalam keadaan kemajemukan bahasa, suku, agama, kebudayaan, ditingkah bentang geografis yang ialah salah satu yang paling ekstrem di dunia, kita menunjukan bahwa mampu mempertahankan persatuan. Oleh karena itu, tak syak lagi bahwa kita niscaya akan mampu secepatnya kembali bersatu dari kerenggangan perbedaan usulan, dengan menimbang-nimbang kepentingan yang lebih luas bagi anak cucu bangsa ini, yakni persatuan Indonesia.

Apalagi peringatan Hari Kebangkitan Nasional kali ini juga dilangsungkan dalam situasi bulan bulan mulia. Bulan suci ini akan menuntun kita untuk mendamba pahala dengan meninggalkan perbuatanperbuatan yang dibenci Allah SWT mirip permusuhan dan kebencian, apalagi penyebaran kebohongan dan fitnah.

Hingga pada kesannya, pada ujung bulan bulan berkat nanti, kita bisa seperti Mahapatih Gadjah Mada, menyelesaikan puasa dengan hati dan lingkungan yang higienis berkat hubungan yang kembali fitri dengan kerabat-kerabat di sekitar kita.

Dengan semua harapan tersebut, kiranya sungguh berhubungan kalau perayaan Hari Kebangkitan Nasional yang ditandai dengan angka manis “ke-111” ini disematkan tema “BANGKIT UNTUK BERSATU”.

  Sejarah PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa ), Asas dan Tujuannya

KEBANGKITAN UNTUK PERSATUAN.

B. TUJUAN
Tujuan perayaan 111 tahun Kebangkitan Nasional Tahun 2019 adalah untuk terus memelihara, menumbuhkan dan menguatkan jiwa nasionalisme kebangsaan kita selaku landasan dasar dalam melakukan pembangunan, menegakkan nilai-nilai demokrasi berlandaskan akhlak dan adat berbangsa dan bernegara, mempererat persaudaraan untuk mempercepat terwujudnya visi dan misi bangsa kita ke depan dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia.

C. TEMA
Tema Peringatan 111 Tahun Kebangkitan Nasional tanggal 20 Mei 2019 ialah: “BANGKIT UNTUK BERSATU”

D. LOGO :

Berdasarkan Pengumuman Pedoman Penyelenggaraan Peringatan Hari Kebangkitan Nasional  PEDOMAN PENYELENGGARAAN PERINGATAN HARI KEBANGKITAN NASIONAL TAHUN 2019 KE-111

E. POKOK-POKOK KEGIATAN
Kegiatan yang dilakukan dalam perayaan 111 Tahun Harkitnas adalah :

1. Upacara Bendera
Upacara bendera memperingati 111 Tahun Kebangkitan Nasional tahun 2019 dikerjakan secara bersamaan pada hari Senin tanggal 20 Mei 2019 oleh seluruh karyawan Kantor/Lembaga/Instansi Pemerintah dan Swasta di seluruh Indonesia, seluruh Lembaga Pendidikan di semua tingkatan baik negeri maupun swasta, Kantor Lembaga Negara, serta seluruh Kantor Perwakilan RI/Kedutaan Besar yang ada di luar negeri.

Tata Upacara Bendera :

  • Pengibaran Bendera Sang Saka Merah Putih
  • Menyanyikan Lagu Kebangsaan Indonesia Raya
  • Mengheningkan Cipta
  • Pembacaan Naskah-naskah :
    • Pancasila;
    • Pembukaan UUD 1945;
    • Naskah-naskah lain yang diubahsuaikan dengan penyelenggaraan upacara.
  • Pembacaan naskah pidato Menteri Komunikasi dan Informatika menyambut 111 Tahun Peringatan Hari Kebangkitan Nasional oleh Inspektur Upacara.
  • Menyanyikan Lagu-lagu Perjuangan (Bagimu Negeri, Satu Nusa Satu Bangsa, dll)
  • Pembacaan Do’a (do’a disusun dan dibacakan oleh masing-masing instansi penyelenggara upacara).

2. Seminar dan Dialog Interaktif.
Kegiatan ini dilaksanakan dalam sejumlah aktivitas dengan tema Pemerataan Pembangunan Indonesia yang Berkeadilan selaku Wujud Kebangkitan Nasional.

3. Ziarah ke Taman Makam Pahlawan
Kegiatan ini dijalankan dalam bentuk :

  • Ziarah ke Taman Makam Pahlawan di daerah masing-masing pada Senin, 20 Mei 2019, usai upacara bendera.
  • Di Jakarta, dikerjakan Ziarah ke TMP Kalibata pada hari Jum’at, 17 Mei 2019 pukul 07.00 WIB
  • Ziarah juga dilakukan secara khusus ke Makam DR. Wahidin Sudiro Husodo Yogyakarta dan Makam DR. Sutomo Surabaya oleh pimpinan Kementerian Komunikasi dan Informatika bareng Pemda Provinsi DIY dan Pemda Provinsi Jawa Timur pada Senin, 20 Mei 2019, usai upacara bendera.
  Perhatikan keterangan-keterangan berikut! Sejenis kapak genggam yang bentuknya kira-kira setengah lingkaran

4. Bakti Sosial
Pelaksanaan Bakti Sosial di Pusat dan Daerah disesuaikan dengan kondisi dan kesanggupan masing-masing instansi.

5. Koordinasi, Publikasi dan Dokumentasi
Kegiatan Koordinasi, Publikasi dan Dokumentasi didasarkan pada Tema dan Slogan dalam bentuk :

  • Coverage News
  • Fasilitasi Satuan Kerja, Kelompok Masyarakat dalam memperingati Harkitnas.
  • Baliho dan Spanduk
  • Forum Dialog di TV dan Radio
  • Media Sosial dan Dokumentasi

Baca:

F. KEGIATAN DI PUSAT, DAERAH dan LUAR NEGERI

1. Kegiatan di Pusat, dilakukan oleh masing-masing Kementerian/ Lembaga Non Kementerian.

2. Kegiatan di luar negeri oleh masing-masing KBRI/Konjen di bawah kerjasama Kementerian Luar Negeri.

3. Masing-masing Kementerian / Provinsi / Kabupaten / Kota dapat membentuk Panitia dengan mengacu kepada ajaran ini.

4. Seluruh aktivitas yang hendak dijalankan biar diinformasikan ke Sekretariat Panitia Harkitnas 2019 melalui :

  • Website : http://www.kebangkitan-nasional.or.id
  • Email : kitnas@mail.kominfo.go.id
  • Telp/Fax : 021.3849931/ 0811 888 930
  • Alamat : Sekretariat Harkitnas 2019
    Jl. Medan Merdeka Barat No. 9 Jakarta Pusat