Mengembangkan Psychological Capital Pada Diri Sendiri

Untuk mengembangkan Psychological Capital pada diri sendiri, berikut yakni beberapa cara yg dapat dilaksanakan: melakukan pembinaan yg sempurna, berbagi kebiasaan positif, mencari pengalaman baru, berinteraksi dgn orang lain, mengikuti acara-acara coaching, mencatat & mengevaluasi keberhasilan, menetapkan tujuan yg kongkret, menjaga kesehatan fisik & mental.

Table of Contents

Apa itu Psychological Capital?

Psychological Capital atau kekayaan psikologis merupakan konstruk yg terdiri dr empat bagian yaitu optimisme, kepercayaan diri, tanggung jawab sosial, & kemampuan adaptif.

Optimisme

Optimisme merupakan keyakinan seseorang terhadap kemampuan dirinya sendiri untuk meraih tujuan yg diharapkan, serta kepercayaan terhadap kesanggupan orang lain untuk menolong dlm mencapai tujuan tersebut. Orang yg optimis condong lebih gampang menyesuaikan diri dgn perubahan & lebih bisa menangani masalah-masalah yg dihadapinya. Selain itu, optimisme pula mampu membantu meningkatkan keyakinan diri seseorang & meminimalisir tingkat tertekan yg dialami.

keyakinan diri

Kepercayaan diri merupakan kepercayaan seseorang terhadap kesanggupan dirinya sendiri dlm menyelesaikan tugas yg diemban. Orang yg mempunyai tingkat keyakinan diri yg tinggi condong lebih percaya diri dlm mengambil keputusan, lebih bisa menghadapi tantangan-tantangan, & lebih mudah mengikuti keadaan dgn pergantian. Selain itu, keyakinan diri pula dapat menolong meningkatkan motivasi & kinerja seseorang.

Tanggung jawab sosial

Tanggung jawab sosial merupakan kepedulian seseorang kepada orang lain & lingkungan sekitar. Orang yg memiliki tingkat tanggung jawab sosial yg tinggi cenderung lebih menghargai orang lain, lebih mampu melakukan pekerjaan sama dgn orang lain, & lebih bisa membantu orang lain. Selain itu, tanggung jawab sosial pula dapat membantu meningkatkan komunikasi & kohesi di dlm tim.

Kemampuan adaptif

Kemampuan adaptif merupakan kesanggupan seseorang dlm menyesuaikan diri terhadap perubahan yg terjadi. Orang yg mempunyai tingkat kesanggupan adaptif yg tinggi condong lebih mudah beradaptasi dgn pergantian yg terjadi, lebih bisa menghadapi tantangan-tantangan, & lebih bisa mengembangkan diri dengan-cara terus-menerus. Selain itu, kemampuan adaptif pula mampu menolong meningkatkan kinerja seseorang.

Bagaimana mengukur tingkat Psychological Capital seseorang?

Untuk mengukur tingkat Psychological Capital seseorang, dapat dipakai beberapa alat ukur yg sudah tervalidasi dengan-cara ilmiah, di antaranya yaitu:

Psychological Capital Questionnaire (PCQ)

Alat ukur ini terdiri dr 28 item yg bermaksud untuk mengukur tingkat optimisme, kepercayaan diri, tanggung jawab sosial, & kesanggupan adaptif seseorang.

Scale of Psychological Capital (SPC)

Alat ukur ini terdiri dr 12 item yg bertujuan untuk mengukur tingkat optimisme, kepercayaan diri, tanggung jawab sosial, & kesanggupan adaptif seseorang.

Psychological Capital Inventory (PCI)

Alat ukur ini terdiri dr 15 item yg bertujuan untuk mengukur tingkat optimisme, keyakinan diri, tanggung jawab sosial, & kemampuan adaptif seseorang. Untuk mengukur tingkat Psychological Capital seseorang, pertama-tama seseorang harus mengisi salah satu alat ukur yg sudah disebutkan di atas. Kemudian, skor yg diperoleh dr alat ukur tersebut dapat dianalisis untuk mengetahui tingkat Psychological Capital seseorang.

Cara Mengembangankan Psychological Capital Pada Diri Sendiri

Berikut ini cara-cara untuk membuatkan Psychological Capital pada diri sendiri:

Melakukan training yg sempurna

Melakukan training yg sempurna merupakan salah satu cara yg dapat dikerjakan untuk meningkatkan Psychological Capital seseorang. Beberapa acuan pembinaan yg mampu menolong meningkatkan Psychological Capital seseorang diantaranya ialah:

  1. Pelatihan perihal teknik-teknik manajemen stress
  2. Pelatihan kepemimpinan
  3. Pelatihan komunikasi efektif

Dengan melakukan pembinaan-pelatihan yg tepat, seseorang mampu terus berguru & tumbuh selaku individu yg lebih baik & lebih bermutu.

Mengembangkan kebiasaan positif

Mengembangkan kebiasaan positif merupakan salah satu cara yg dapat dikerjakan untuk meningkatkan Psychological Capital seseorang. Kebiasaan positif yg mampu dikembangkan diantaranya ialah:

  1. Mengatur waktu dgn baik
  2. Berolahraga dengan-cara terencana
  3. Berpikir positif
  4. Memahami keperluan orang lain
  5. Menyesuaikan diri terhadap perubahan
  6. Memelihara hubungan yg baik dgn orang lain
  7. Belajar sesuatu yg gres dengan-cara terus-menerus
  8. Berpikir sebelum bertindak
  9. Menjaga kebersihan diri & lingkungan

Dengan berbagi kebiasaan-kebiasaan positif tersebut, seseorang dapat terus berkembang & bermetamorfosis individu yg lebih baik & lebih berkualitas.

Mencari pengalaman gres

Mencari pengalaman gres merupakan salah satu cara yg mampu dilakukan untuk meningkatkan Psychological Capital seseorang. Pengalaman baru yg dicari mampu berbentukpengalaman gres dlm bekerja, mengikuti kegiatan-kegiatan keagamaan, ataupun mengikuti kegiatan-kegiatan sosial yang lain. Dengan mencari pengalaman baru, seseorang dapat berguru hal-hal baru yg dapat menolong meningkatkan kemampuan adaptif & keyakinan diri. Seseorang mampu mencari isu lewat internet atau bertanya pada sahabat-sobat yg mempunyai pengalaman yg diinginkan.

Berinteraksi dgn orang lain

Berinteraksi dgn orang lain merupakan salah satu cara yg dapat dilaksanakan untuk meningkatkan Psychological Capital seseorang. Dengan berinteraksi dgn orang lain, seseorang mampu memperluas jaringan relasi, mendapatkan dukungan & kepercayaan dr orang lain, serta mengerti kebutuhan orang lain.

Berinteraksi dgn orang lain pula mampu membantu meningkatkan keyakinan diri & kemampuan adaptif seseorang. Selain itu, dgn berinteraksi dgn orang lain pula mampu menolong seseorang dlm mengetahui keperluan orang lain, sehingga mampu meningkatkan tingkat tanggung jawab sosial.

Seseorang mampu melakukan kegiatan-kegiatan yg bersifat sosial seperti mengikuti kegiatan keagamaan, mengikuti kegiatan sosial, ataupun mengikuti kegiatan-kegiatan yg bersifat edukatif. Selain itu, seseorang pula mampu berinteraksi dgn orang lain lewat media sosial atau dgn bertemu dengan-cara eksklusif dgn orang lain.

Mengikuti acara-acara coaching, mencatat & menganalisa kesuksesan

Mengikuti program-acara coaching merupakan salah satu cara yg mampu dilaksanakan untuk meningkatkan Psychological Capital seseorang. Program-acara coaching dapat menolong seseorang dlm meningkatkan kemampuan kepemimpinan, mengurus frustasi, serta meningkatkan kemampuan adaptif.

Selain itu, dgn mencatat & memeriksa kesuksesan yg telah dicapai, seseorang mampu mengetahui kelebihan & kelemahan diri serta memilih langkah-langkah yg mesti diambil untuk terus meningkatkan diri. Dengan demikian, seseorang mampu terus tumbuh & berkembang menjadi individu yg lebih baik & lebih berkualitas.

Untuk mencari program-acara coaching yg tepat, seseorang dapat mencari isu lewat internet atau bertanya pada teman-sahabat yg telah mengikuti program-program coaching tersebut. Selain itu, seseorang pula mampu mencari acara-acara coaching yg diselenggarakan oleh perusahaan atau organisasi yg dibarengi.

Menetapkan tujuan yg realistis

Menetapkan tujuan yg kongkret merupakan salah satu cara yg mampu dikerjakan untuk meningkatkan Psychological Capital seseorang. Dengan memutuskan tujuan yg kongkret, seseorang mampu mengelola tertekan dgn lebih baik, meningkatkan kepercayaan diri, serta meningkatkan kesanggupan adaptif. Selain itu, dgn menetapkan tujuan yg kongkret, seseorang pula mampu mengatur waktu dgn lebih baik, sehingga dapat meningkatkan tingkat keyakinan diri & optimisme.

Untuk menetapkan tujuan yg kongkret, seseorang mampu melakukan beberapa hal seperti:

  1. Menentukan tujuan jangka panjang & jangka pendek
  2. Menentukan perbuatan faktual yg mesti dilaksanakan
  3. Menentukan tanggal deadline.

Menjaga kesehatan fisik & mental

Menjaga kesehatan fisik & mental merupakan salah satu cara yg dapat dilakukan untuk meningkatkan Psychological Capital seseorang. Dengan menjaga kesehatan fisik & mental, seseorang dapat mengurus frustasi dgn lebih baik, meningkatkan keyakinan diri, serta meningkatkan kesanggupan adaptif.

Untuk menjaga kesehatan fisik, seseorang mampu melaksanakan beberapa hal mirip:

  1. Menjaga pola makan.
  2. Berolahraga dengan-cara terorganisir.
  3. Menjaga kebersihan diri.

Untuk mempertahankan kesehatan mental, seseorang mampu melaksanakan beberapa hal mirip:

  1. Mengelola tertekan dgn baik.
  2. Menjaga hubungan yg baik dgn orang lain.
  3. Mencari kegiatan yg menggembirakan.

Dengan terus mempertahankan kesehatan fisik & mental, seseorang dapat terus tumbuh & bermetamorfosis individu yg lebih baik & lebih berkualitas.

Kesimpulan

Mengembangkan Psychological Capital dapat membantu seseorang dlm meningkatkan kemampuan kepemimpinan, mengorganisir tertekan, serta meningkatkan kesanggupan adaptif. Ada beberapa cara yg dapat dilaksanakan untuk meningkatkan Psychological Capital, yaitu: mengikuti acara-acara coaching, memutuskan tujuan yg realistis, mempertahankan kesehatan fisik & mental, berinteraksi dgn orang lain, mencari pengalaman baru. Dengan terus melaksanakan kegiatan-kegiatan tersebut, seseorang dapat terus tumbuh & berubah menjadi individu yg lebih baik & lebih berkualitas.

Semoga berfaedah

Referensi

Adnan, B. R., & Prihatsanti, U. (2018). Hubungan antara psychological capital dgn janji organisasi pada mahasiswa undip. Jurnal Empati6(4), 185-194.

Bangun, N. (2017). Partisipasi Anggaran Dan Kinerja Manajerial Melalui Psychological Capital & Persepsi Terhadapinovasi (Penelitian Empiris Pada Satuan Kerja Perangkat Daerah Di Provinsi DKI Jakarta). Jurnal Akuntansi21(2), 278-301.

Fani, I. M. P., & Parahyanti, E. (2019). Pelatihan How To Become A Superhero untuk Meningkatkan Psychological Capital & Job Performance pada Karyawan Instansi TCA. Jurnal Aplikasi Manajemen, Ekonomi & Bisnis4(1), 18-29.

Hafilia, M. P., & Priyambodo, A. B. (2022, July). Hubungan psychological capital & psychological well-being dikala penerapan pembelajaran daring pada siswa kelas ix SMP. In Seminar Nasional Psikologi & Ilmu Humaniora (SENAPIH) (pp. 146-164).

Rina, G. (2017). Pengaruh Psychological Capital Terhadap Psychological Well-Being Pada Mahasiswa yg Bekerja (Doctoral dissertation, Universitas Mercu Buana Yogyakarta).

Nugroho, D. A. S., Mujiasih, E., & Prihatsanti, U. (2013). Hubungan antara psychological capital dgn work engagement pada karyawan pt. bank mega regional area Semarang. Jurnal Psikologi12(2), 192-202.

Nurfaizal, Y. (2016). Modal psikologis kreatif creative psychological capital (CrePsyCap). Probisnis (e-Journal)9(2).

Suwiin, T. (2021). PERBEDAAN PSYCHOLOGICAL CAPITAL MAHASISWA YANG AKTIF DAN TIDAK AKTIF DALAM ORGANISASI KEMAHASISWAAN DI UNIVERSITAS MERCU BUANA YOGYAKARTA (Doctoral dissertation, Universitas Mercu Buana Yogyakarta).

Wardani, L. M. I., & Noviyani, T. (2021). WELL-BEING PEKERJA PSYCHOLOGICAL CAPITAL DAN PSYCHOLOGICAL CLIMATE. Penerbit NEM.

  Guru Penggerak: Pengertian, Tujuan, dan Keuntungan