Tata Surya: Pengertian, Teori, dan Anggota Tata Surya

tata surya

Bumi adalah salah satu kepingan dr sistem alam semesta yg dikenal selaku tata surya. Tata surya terdiri dr planet beserta satelitnya, asteroid, komet, meteor, & debu ruang angkasa yg mengelilingi Matahari selaku pusatnya.

Dahulu kala, ada pikiran bahwa Bumi merupakan pusat dr tata surya ini alasannya adalah terlihat bahwa Matahari & Bulan bergerak mengitari Bumi. Namun bahwasanya, Matahari lah yg menjadi sentra dr tata surya ini.

Table of Contents

Pengertian Tata Surya

Tata Surya yakni sistem benda langit yg terdiri dr Matahari & objek-objek lain yg mengorbitinya. Ada delapan planet dgn orbit elips, lima planet kerdil, 173 satelit alami yg sudah teridentifikasi, & jutaan benda langit lainnya seperti meteor, asteroid, & komet.

Semua objek ini saling terikat gravitasi & berputar di sekeliling Matahari. Di antara semua objek yg mengorbit Matahari dengan-cara langsung, planet merupakan objek yg paling besar. Bulan merupakan satelit alami dr planet yg mengorbit Matahari dengan-cara tak eksklusif.

Terdapat delapan planet besar dgn lebih dr 160 bulan yg sudah dikenali, serta lima atau lebih planet kerdil & jutaan asteroid & komet. Semua benda langit ini membentuk Tata Surya, yg mempunyai diameter sekitar 15 triliun kilometer.

Bagian erat dgn Matahari yaitu penggalan tata cara yg berbentuk piringan & di mana semua planet berada. Di bagian lain yg lebih jauh dr Matahari, terdapat awan Oort, yaitu daerah bola tempat komet berada.

Teori Terbentuknya Tata Surya

Berikut teori terbentuknya tata surya berdasarkan ahlinya:

Teori Planetisimal

Berdasarkan penelitian Thomas C Chamberlin, tata surya terbentuk karena adanya benda langit yg melintas akrab dgn Matahari dikala permulaan pembentukan metode tata surya. Interaksi kedekatan tersebut menyebabkan terjadinya tonjolan pada permukaan Matahari.

Dengan adanya perlindungan bintang bersahabat, terbentuk dua lengan spiral yg memanjang pada Matahari lewat efek gravitasi. Sebagian besar materi akan kesengsem kembali ke pusat, sementara benda-benda langit yang lain akan tetap di orbit & mendingin serta memadat menjadi planetisimal kecil.

Benda-benda planet lain yg lebih besar disebut proto planet, yg akan bertabrakan & membentuk bulan, planet, & benda-benda lain mirip komet & asteroid dr sisa materi.

Teori Awan Debu

Menurut teori Awan Debu yg dikemukakan oleh Carl Von Weizsaeker (1940) & Gerard P Kuiper (1950), tata surya terbentuk dr gumpalan gas & debu. Kemudian gumpalan awan mengalami penyumbatan & partikel debu akan kepincut masuk ke sentra awan membentuk bola & mulai terikat, membentuk cakram tebal di tengah & cakram tipis di tepi.

Bagian tengah cakram akan berpijar & menciptakan panas karena partikel-partikel saling menekan, & inilah yg menjadi Matahari. Bagian luar cakram berputar sungguh cepat sehingga terpecah-pecah & membentuk gumpalan yg lebih kecil. Gumpalan-gumpalan ini terikat & kemudian membeku menjadi planet-planet.

Teori Nebula

Teori Nebula (Teori Kabut) yg dikemukakan oleh Immanuel Kant (1749-1827) & Piere Simon de Laplace (1796) menyatakan bahwa Matahari & planet-planet berasal dr kabut yg berpijar & terikat di jagat raya. Kabut tersebut berupa bola besar, & makin bola itu mengecil, semakin cepat putarannya.

Bentuk bola tersebut mendekat pada kutubnya & melebar di pecahan ekuator, sehingga cuilan massa kabut gas menjauh dr gumpalan pada dasarnya & membentuk gelang-gelang pada sekeliling inti kabut. Gelang-gelang ini kemudian membentuk gumpalan yg menjadi planet-planet & satelit. Bagian tengah kabut yg masih berpijar senantiasa membentuk gas pijar yg disebut Matahari.

Teori Bintang Kembar

Pada tahun 1956, spesialis astronomi Inggris bernama Fred Hoyle Lyttleton menganjurkan teori bintang kembar. Teori ini menyatakan bahwa tata surya kita terbentuk dr dua bintang kembar yg saling mengelilingi satu sama lain.

Pada suatu waktu, bintang lain tiba-datang melintas & menabrak salah satu bintang kembar tersebut. Akibatnya, bintang kembar tersebut hancur menjadi pecahan kecil yg terus berputar & mendingin menjadi planet-planet & benda-benda lain yg mengelilingi Matahari sebagai bintang tetap yg masih bertahan hingga saat ini.

Teori Orbit Planet

Johannes Kepler dikenal sebagai andal astronomi & matematikawan populer pada kala ke-17. Salah satu sumbangsinya yg paling signifikan yaitu teori gerakan planet di tata surya, yg terdapat dlm karyanya “Astronomia Nova” pada tahun 1609. Dalam karyanya itu, Kepler memaparkan tiga hukum gerakan planet yg dikenal sebagai Hukum Kepler.

Hukum pertama menerangkan bahwa setiap planet bergerak mengelilingi Matahari dgn lintasan elips & Matahari berada pada salah satu fokus elips tersebut, Hukum kedua menyatakan bahwa planet bergerak lebih singkat saat berada lebih dekat dgn Matahari & lebih lambat dikala berada lebih jauh. Hukum ketiga menjelaskan bahwa waktu yg diperlukan oleh sebuah planet untuk menuntaskan satu putaran seimbang dgn jarak rata-rata planet tersebut dr Matahari.

Kepler pula memperoleh bahwa orbit planet di tata surya tak lingkaran sempurna, melainkan elips. Penemuan ini sungguh penting dlm astronomi terbaru. Teori Kepler memperlihatkan dasar bagi Isaac Newton untuk mengembangkan Hukum Gravitasi Newton yg menerangkan gaya tarik-mempesona antara benda-benda di tata surya.

Hipotesis Peledakan Bintang

Pada tahun 1956, spesialis astronomi Inggris berjulukan Fred Hoyle merekomendasikan sebuah teori perihal pembentukan tata surya yg diketahui selaku “teori bintang kembar”. Menurut teori ini, Matahari dahulu memiliki pasangan bintang yg berevolusi & berinteraksi satu sama lain.

Selama evolusinya, salah satu dr bintang kembar tersebut kemungkinan besar mengalami penggumpalan & menjadi satelit alami yg terjebak di sekitar Matahari, kemudian meledak & melepaskan diri ke ruang angkasa. Teori ini mendapat bantuan dr banyak jago astronomi alasannya adalah pengamatan modern menunjukkan banyak bintang kembar dlm tata surya.

Anggota Tata Surya

Beberapa anggota dr tata surya mampu dilihat dr langit, mirip Matahari, Bulan, bintang, & lain-lain. Berikut ini yakni anggota-anggotanya:

Matahari

Matahari merupakan sentra dr tata surya di alam semesta. Ukurannya paling besar dibandingkan dgn planet-planet yang lain yg mengelilinginya. Diameter Matahari sekitar 1.392.684 km, sekitar 109 kali lebih besar dr diameter Bumi. Matahari pula disebut sebagai bintang tunggal alasannya sinarnya yg terpancar tak pernah padam.

Planet

Planet merupakan penggalan dr tata surya yg terdiri dr Planet Merkurius, Venus, Bumi, Mars, Jupiter, Saturnus, Uranus, & Neptunus, Planet mempunyai ukuran yg lebih besar dibandingkan dgn anggota lainnya mirip komet.

Beberapa planet bisa dilihat dgn mata telanjang pada waktu tertentu, mirip Merkurius, Venus, Mars, planet Jupiter, & Saturnus. Sedangkan Uranus & Neptunus hanya bisa dilihat dgn teleskop.

Pluto sebelumnya dianggap sebagai planet, tetapi berdasarkan keputusan International Astronomy Union (IAU) pada tahun 2006, Pluto tak lagi dianggap sebagai planet alasannya adalah tak menyanggupi syarat ‘membersihkan lingkungan orbitnya dr objek lain’.

Syarat-syarat agar suatu benda angkasa mampu dianggap sebagai planet antara lain:

  • Mengorbit pada bintang atau sisa-sisa bintang
  • Memiliki massa yg cukup besar sehingga dapat melakukan gravitasi & menjaga bentuknya
  • Tidak cukup besar lengan berkuasa untuk melakukan reaksi fusi di intinya
  • Orbitnya tak bertumpang tindih dgn orbit benda angkasa lainnya

Merkurius

Planet Merkurius adalah planet yg paling erat dgn Matahari, dgn jarak sekitar 58 juta kilometer dr Matahari. Namun, planet ini tak mampu dilihat dgn mata telanjang. Merkurius hanya bisa terlihat saat waktu fajar atau waktu senja. Merkurius yakni planet terkecil di antara semua planet.

Dengan diameter hanya sekitar 4.862 km, permukaan Merkurius sungguh panas & kering. Planet ini memerlukan waktu 88 hari untuk melaksanakan satu orbit mengelilingi Matahari, & butuh 59 hari untuk melakukan rotasi sendiri alasannya adalah tak mempunyai satelit. Gravitasi di permukaan Merkurius sekitar sepertiga gravitasi di Bumi.

Venus

Planet berikutnya sehabis Merkurius adalah Venus. Mungkin ananda pernah mendengar julukan “Bintang Kejora” yg menempel pada planet Venus. Planet ini lazimnya terlihat di langit pada sore hari, terlihat mirip bintang namun tak berkedip.

Namun, perlu dikenali bahwa atmosfer planet Venus sungguh beracun, terdiri dr karbon dioksida & awan tebal berwarna kuning yg mengandung asam sulfat. Awan tersebut menjebak panas di dlm atmosfer, menyebabkan efek rumah beling yg berlebihan. Oleh alasannya itu, walaupun Merkurius lebih bersahabat dgn Matahari, Venus mempunyai suhu paling panas di antara semua planet.

Bumi

Salah satu planet dlm tata surya yg tak mempunyai ukuran terbesar yaitu Bumi. Namun, alasannya adalah kita tinggal di sini, kita cenderung menganggap Bumi sebagai planet terbesar sebab jumlah masyarakatyg tak terhitung di dalamnya.

Bumi mempunyai atmosfer yg melindungi & adonan materi kimia organik yg tepat untuk mendukung kehidupan, serta terletak pada jarak yg tepat dr Matahari. Inilah yg membuat Bumi menjadi satu-satunya planet dlm tata surya yg dapat mendukung kehidupan. Bumi berada di urutan ketiga dr Matahari.

Bumi yaitu planet yg sangat dinamis, bisa mendaur ulang dirinya sendiri. Suhu & tekanan di permukaan Bumi memungkinkan adanya air dlm bentuk cair, padat, atau gas. Diameter Bumi sekitar 12.700 km, & Bumi membutuhkan waktu 365,25 hari untuk satu kali revolusi & 24 jam untuk satu kali rotasi. Bumi mempunyai satu satelit alami, yaitu Bulan.

Mars

Mars, yg dijuluki sebagai ‘planet merah’, merupakan planet keempat dlm tata surya. Atmosfer Mars sungguh tipis, dingin, berdebu, & padang pasir atau gurun. Planet ini terkenal dgn gunung berapinya yg besar & lembah yg dalam. Mars pula mempunyai badai angin yg paling kerap terjadi dibandingkan dgn planet yang lain.

Beberapa ciri-ciri planet Mars yakni dijuluki sebagai ‘planet merah’ sebab mempunyai permukaan yg berwarna kemerah-merahan akibat oksida besi. Komposisi atmosfer Mars terdiri dr karbon dioksida, nitrogen, argon, oksigen, & uap air. Jarak antara Mars & Matahari sekitar 228 juta km (142 juta mil). Mars memiliki dua satelit, yakni Phobos & Deimos, tetapi tak mempunyai cincin. Suhu di planet Mars berkisar antara -113 hingga 0°C.

Jupiter

Jupiter, planet kelima dlm urutan tata surya, merupakan planet terbesar di antara planet yang lain, Jupiter mempunyai garis tengah permukaan sekitar 142.860 km & volume sekitar 1.300 kali lebih besar dr Bumi.

Meskipun letaknya lebih jauh dr planet yang lain, Jupiter gampang terlihat dgn mata telanjang karena ukurannya yg sangat besar & memantulkan lebih dr 70% cahaya matahari yg diterimanya. Jupiter mempunyai gas merah yg membentuk ikat pinggang merah raksasa yg kemudian menciptakan angin kencang besar di permukaan planet tersebut.

Jupiter mempunyai rotasi yg cepat, hanya membutuhkan 9,8 jam untuk satu putaran, sekitar 2,5 kali lebih singkat dibandingkan dengan Bumi, & revolusi yg memerlukan waktu sekitar 12 tahun.

Saturnus

Saturnus, planet keenam dlm urutan anggota tata surya, terkenal sebagai planet paling indah karena memiliki cincin yg mengelilingi planet. Ukuran cincin Saturnus lebih besar dr planet yang lain, dgn banyak cincin kecil yg tersusun dr gas beku & butiran debu, jumlahnya meraih ratusan. Para peneliti berpendapat bahwa cincin-cincin kecil ini merupakan sisa-sisa satelit yg telah hancur alasannya adalah bertabrakan dgn planet lain.

Uranus

Uranus, yg merupakan planet ke tujuh dlm tata surya, memiliki ciri-ciri yg sungguh berlainan dr planet yang lain. Salah satu kutub dr Uranus menghadap ke matahari & planet ini berotasi pada sumbu yg sebidang dgn bidang edarnya mengelilingi matahari.

Uranus ialah planet pertama yg ditemukan melalui penggunaan teleskop. Meskipun Uranus berada di urutan ketujuh dlm tata surya, planet ini mempunyai suhu yg paling cuek di antara planet lainnya. Uranus memiliki diameter 4 kali lebih besar dr Bumi.

Ciri-ciri lainnya dr planet Uranus adalah selaku berikut: suhu terendah yg mencapai -224°C, memiliki 27 satelit, diameter sebesar 50.724 km, berwarna biru muda, memiliki cincin redup yg vertikal, berputar sejajar dgn orbitnya, & atmosfernya terdiri dr metana & inti padat metana beku.

Jarak antara Uranus & Matahari yakni sekitar 1,8 miliar mil (2,9 miliar km), Uranus memerlukan 17 jam Bumi untuk berotasi pada porosnya & membutuhkan 84 tahun Bumi untuk mengorbit Matahari.

Neptunus

Neptunus, planet ke delapan dlm tata surya, diketahui sebagai planet paling berangin karena angin tornado yg sering terjadi di planet ini. Badai yg sungguh besar bahkan bisa timbul sewaktu-waktu. Jarak planet ini dr Matahari adalah sekitar 4-5 miliar km.

Revolusi Neptunus memerlukan waktu 165 tahun & rotasinya membutuhkan waktu 16 jam. Seperti Uranus, atmosfer planet ini terdiri dr hidrogen & helium serta kaya akan gas metana. Tidak mirip planet yang lain, Neptunus tak memiliki batas yg terang antara lapisan atmosfernya.

Asteroid

Asteroid merupakan anggota lain dr tata surya yg memiliki pergerakan yg sama mirip planet, yaitu mengelilingi Matahari dgn arah revolusi yg sama. Jutaan asteroid bergerombol membentuk sabuk raksasa. Sabuk asteroid terletak antara orbit planet Jupiter & Mars, seperti yg dikutip dr Sumber Belajar Kemdikbud.

Komet (Bintang Berekor)

Komet merupakan benda angkasa yg mengelilingi Matahari pada orbit yg sangat lonjong atau elips sering disebut selaku bintang berekor, tetapi bahwasanya komet hanya terlihat seolah-olah mempunyai ekor. Ekor komet terbentuk dr gas bercahaya dikala komet lewat di bersahabat Matahari.

Benda angkasa yg terbentuk dr es & debu ini mampu menguap membentuk kepala & ekor gas sehingga banyak yg menamai komet sebagai bintang berekor. Tatkala sudah jatuh ke permukaan planet, serpihan meteor & benda ruang angkasa yang lain disebut sebagai meteorit.

Satelit

Satelit merupakan benda angkasa yg pula mengelilingi Matahari tak menciptakan cahaya sendiri, tetapi memantulkan cahaya.

Meteoroid

Meteoroid ialah benda angkasa yg bergerak di luar angkasa, umumnya terbentuk dr sisa-sisa debu & material yg tak terpakai saat pembentukan Meteoroid umumnya berukuran kecil, dgn diameter mulai dr beberapa mikrometer hingga beberapa meter.

Ketika meteoroid memasuki atmosfer Bumi, ia menjadi meteor atau bintang jatuh. Meteor umumnya terbakar alasannya tabrakan dgn atmosfer & meninggalkan cahaya terang di langit malam sebelum hasilnya lenyap.

Kuiper Belt Object (KBO)

Kuiper Belt Object (KBO) adalah benda angkasa yg terletak di luar orbit planet Neptunus. KBO terdiri dr komet & asteroid yg tersisa dr pembentukan tata surya.

KBO yakni sumber utama komet periodik yg dapat dilihat dr Bumi. Pluto mulanya dianggap selaku planet, tetapi kemudian dianggap selaku KBO & diklasifikasikan selaku planet katai.

Planetesimal

Planetesimal yaitu benda angkasa yg terbentuk dr awan debu & gas ketika pembentukan tata surya berukuran antara beberapa kilometer hingga ribuan kilometer & merupakan bahan dasar pembentukan planet.

Melalui proses gravitasi, planetesimal bergabung & membentuk protoplanet, yg selanjutnya berubah menjadi planet. Proses ini memakan waktu jutaan tahun & dianggap sebagai salah satu proses pembentukan yg terpenting.

Baca juga: Gentala Arasy Jambi & Keistimewaannya

Kesimpulan

Tata surya menawarkan banyak pelajaran & pengetahuan yg sungguh penting bagi manusia untuk mengerti keberadaan & peranannya di alam semesta ini. Oleh alasannya itu, eksplorasi & penelitian tata surya terus dilaksanakan untuk memperdalam pengertian kita tentang benda-benda angkasa di sekitar kita.

Referensi

  1. National Aeronautics and Space Administration (NASA). Solar System and Beyond.
  2. United States Geological Survey (USGS). Planets.
  3. Badan Pengembangan & Pembinaan Bahasa Kementerian Pendidikan & Kebudayaan. Tata Surya.
  4. Sumber Belajar Kemdikbud. Tata Surya & Planet-planet di Sistem Tata Surya.

  Galaksi Bima Sakti: Proses Terbentuk dan Fakta Unik