Green Marketing: Tujuan, Tantangan, Strategi, dan Contoh

Green marketing – Dalam era tatkala perhatian terhadap info lingkungan semakin meningkat, praktik bisnis yg ramah lingkungan menjadi makin penting. Salah satu pendekatan yg diadopsi oleh perusahaan-perusahaan untuk memperlihatkan komitmen mereka kepada lingkungan ialah melalui penerapan seni manajemen penjualan hijau atau yg sering dikenal dgn perumpamaan “green marketing”. Pemasaran hijau merupakan sebuah konsep yg memadukan faktor-aspek bisnis, lingkungan, & sosial guna menciptakan nilai tambah bagi konsumen & masyarakat dengan-cara keseluruhan.

Table of Contents

Apa itu Green Marketing?

Pemasaran hijau, atau yg dikenal dgn istilah green marketing, merujuk pada konsep yg mencakup pengembangan seluruh rangkaian acara pemasaran untuk mendorong serta mempertahankan perilaku konsumen yg bersifat ramah lingkungan. Di abad globalisasi ketika ini, semakin banyak individu yg meningkatkan kesadaran mereka kepada pentingnya menjaga keberlanjutan alam & planet Bumi. Oleh lantaran itu, menerapkan prinsip-prinsip green marketing dlm operasional perusahaan telah menjadi suatu aspek yg sangat penting. Tindakan ini mencerminkan upaya perusahaan dlm memikirkan pengaruh lingkungan dlm seluruh dimensi acara pemasarannya.

Konsep green marketing pula diartikan sebagai seni manajemen pemasaran yg mengarah pada penawaran khusus produk yg mengedepankan aspek keamanan lingkungan. Dalam hal ini, perusahaan menerapkan aneka macam seni manajemen pemasaran yg lebih ramah lingkungan, tergolong modifikasi produk, pergeseran dlm proses produksi, pengemasan yg lebih berkelanjutan, serta penyusunan iklan yg disesuaikan. Terdapat tiga faktor mendasar dlm green marketing, yakni:

  1. Retailing: Fokus pada pemasaran produk yg dianggap aman bagi lingkungan.
  2. Social marketing: Mencakup pengembangan & penjualan produk yg didesain untuk meminimalisir dampak negatif terhadap lingkungan.
  3. Environments: Melibatkan upaya perusahaan dlm memproduksi, mengiklankan, mengemas, serta memberikan kembali keterangan produk dgn cara yg responsif terhadap berita-informasi ekologis.

Dengan menerapkan seni manajemen green marketing ini, perusahaan berupaya untuk memainkan tugas yg lebih aktual dlm upaya menjaga ekosistem, sambil tetap memenuhi keperluan & kepuasan konsumen. Ini pula menjadi langkah penting dlm membentuk citra perusahaan yg peduli kepada isu lingkungan & bertanggung jawab sosial.

Baca juga: Ilmu Ekonomi: Pengertian, Pembagian, & Prinsip

Tujuan Green Marketing

Peningkatan kesadaran penduduk dlm merespons isu pemanasan global tampak semakin mencolok dlm kurun saat ini. Berbagai upaya dikerjakan guna mencegah efek lebih lanjut dr pergantian iklim & pemanasan global. Salah satu pendekatan adalah dgn menentukan produk-produk sehari-hari yg lebih ramah lingkungan. Inilah sebabnya kenapa banyak perusahaan saat ini makin aktif dlm menerapkan konsep penjualan hijau. Fenomena sosial ini menimbulkan branding yg mengedepankan faktor lingkungan menjadi kelebihan bagi perusahaan, memperkuat daya saing, serta menghasilkan barang-barang yg ramah lingkungan (eco-friendly).

Sasaran dr penjualan hijau yakni memenuhi kepuasan, keperluan, serta aspirasi konsumen dlm konteks pelestarian & pertolongan lingkungan hidup. Karena itu, green marketing menjadi suatu kewajiban dlm dunia bisnis ketika ini. Hal ini tercermin dr upaya perusahaan-perusahaan yg semakin kompetitif dlm menyanggupi keinginan konsumen terhadap produk ramah lingkungan. Secara bertahap, banyak perusahaan yg mengadopsi praktik green marketing dlm proyek-proyek mereka sebagai belahan dr kesadaran sosial. Mereka dituntut untuk memberikan pesan-pesan green marketing pada konsumen. Green marketing mempunyai kesanggupan untuk mensugesti emosi & rencana pembelian konsumen, sehingga mendorong minat beli.

Munculnya produk dgn label “go green” memiliki tujuan untuk mengkomunikasikan pada konsumen bahwa memilih produk tersebut membawa faedah suplemen serta keuntungan di samping pemenuhan kebutuhan. Ini pula memberikan konsumen perasaan berkontribusi kepada pelestarian lingkungan. Oleh lantaran itu, konsep green branding hadir untuk menyanggupi keperluan konsumen dgn upaya meminimalkan dampak negatif terhadap lingkungan.

Dengan demikian, penerapan green marketing merupakan respons kepada peningkatan kesadaran penduduk terhadap gosip lingkungan, & ini membentuk pola pikir gres dlm dunia bisnis yg memadukan laba ekonomi dgn tanggung jawab sosial & lingkungan.

Baca juga: Permintaan Efektif: Apa itu, Faktor, & Contohnya

Komponen Green Marketing

Komponen pokok dlm green marketing bisa melibatkan unsur-unsur berikut:

Produk Ramah Lingkungan

Produk ramah lingkungan adalah produk yg dihasilkan dgn memakai material yg tak merusak lingkungan. Artinya, produk ini diproduksi dgn meminimalisir pengaruh negatif kepada lingkungan, baik selama tahap buatan, distribusi, maupun penggunaan. Biasanya, bahan baku yg digunakan yakni materi daur ulang.

Konsumen Berwawasan Lingkungan

Konsumen berwawasan lingkungan mengacu pada individu yg memiliki tingkat kesadaran yg tinggi terhadap isu lingkungan. Dalam membeli produk, mereka cenderung menentukan menurut pertimbangan terhadap pengaruh lingkungan. Sebagai teladan, konsumen berwawasan lingkungan akan cenderung memilih produk yg bebas dr unsur timah.

Konsumerisme Berwawasan Lingkungan

Konsumerisme berwawasan lingkungan ialah konsep di mana konsumen dengan-cara aktif menentukan & mendukung produk serta layanan yg dianggap ramah lingkungan. Elemen ini mencakup kesadaran & kepedulian kepada gosip-info lingkungan, serta motivasi untuk berkontribusi dlm meminimalkan pengaruh negatif kepada lingkungan lewat keputusan konsumsi.

Baca juga: Prospecting: Apa itu, Tujuan, Tahap, Langkah, Tips, & Contohnya

Manfaat Green Marketing

Konsep pemasaran hijau makin menawan aneka macam segmen, termasuk akademisi, praktisi, regulator publik, konsumen, & individu yg peduli terhadap lingkungan. Implementasi penjualan hijau mempunyai signifikansi yg besar karena alasan utama, yakni kekurangan sumber daya. Dalam perspektif bisnis, sumber daya yg terbatas mendorong perusahaan untuk mencari metode gres guna menyanggupi kebutuhan & harapan konsumen. Konsep penjualan hijau hadir sebagai alternatif bagi pemasar, memungkinkan mereka menjalankan kegiatan pemasaran dgn cara yg efisien & efektif dlm mengorganisir sumber daya yg terbatas. Beberapa laba yg timbul dr penerapan pemasaran hijau dengan-cara eksklusif meliputi:

  • Produk Ramah Lingkungan: Produk yg dihasilkan menimbang-nimbang efek lingkungan. Produsen & pengiklan berupaya menyebarkan produk yg memenuhi cita-cita konsumen yg peduli pada lingkungan.
  • Inovasi yg Didorong oleh Kesadaran Lingkungan: Kecintaan kepada lingkungan mendorong perusahaan untuk lebih kreatif. Inovasi timbul dlm aspek-aspek mirip input, proses produksi, output, & seni manajemen penjualan.

Dalam pada dasarnya, pemasaran hijau adalah respons kepada sumber daya terbatas & kesadaran akan pentingnya menjaga lingkungan. Dengan memanfaatkan konsep ini, perusahaan mampu menggali potensi gres dlm menciptakan produk & layanan yg tak hanya memenuhi keperluan konsumen, namun pula menjaga keselarasan dgn lingkungan yg semakin ringkih.

Baca juga: Canvassing: Pengertian, Tujuan, Kelebihan & Kekurangannya

Tantangan & Hambatan Green Marketing

Dalam pelaksanaan green marketing, perusahaan mungkin akan menghadapi beberapa tantangan atau hambatan. Beberapa di antaranya tergolong:

Pemilihan Kegiatan Green Marketing yg Kurang Tepat

Ada risiko bahwa perusahaan mungkin menentukan kegiatan green marketing yg tak sesuai. Terutama jikalau kegiatan tersebut menyesatkan konsumen atau industri, serta melanggar regulasi atau aturan yg berlaku.

Kesalahan Penilaian

Ketika perusahaan melakukan modifikasi terhadap produk guna memenuhi harapan konsumen, kemungkinan produk tersebut tak mempunyai mutu yg lebih baik dr model sebelumnya. Ini bisa terjadi balasan kesalahan dlm menganggap suasana oleh perusahaan. Oleh lantaran itu, pengetahuan yg akurat diperlukan semoga langkah yg diambil tepat.

Kerangka Regulasi yg Kurang Supportif

Perusahaan perlu memastikan bahwa kerangka regulasi yg dibuat oleh pemerintah mendukung praktik green marketing yg hendak dijalankan. Regulasi ini harus memberikan peluang bagi konsumen untuk membuat keputusan yg lebih baik & mendorong mereka untuk bertanggung jawab terhadap lingkungan.

Baca juga: Cara Daftar BPJS Kesehatan Gratis Secara Online Tahun 2023

Langkah-langkah Strategi Green Marketing

Berikut ini yaitu tindakan yg dapat perusahaan lakukan dlm menerapkan seni manajemen penjualan hijau:

Segmentasi

Segmentasi ialah pengelompokan pasar dgn bikin profil segmen pelanggan yg mempunyai harapan serupa. Segmen pasar ialah kelompok pelanggan yg memiliki keinginan yg sejalan. Perusahaan dapat memakai analisis SWOT untuk membuat kerangka konseptual & mengidentifikasi potensi dlm setiap segmen.

Penargetan (Targeting)

Penargetan merujuk pada menentukan segmen pasar yg akan dilayani oleh perusahaan. Di tahap ini, perusahaan harus mendefinisikan minat & daya beli konsumen yg mengidentifikasikan diri sebagai “konsumen hijau” (green consumer).

Pengaturan Posisi (Positioning)

Positioning melibatkan upaya mendesain anjuran & citra perusahaan agar mempunyai keunikan di mata konsumen dibandingkan pesaing lain. Perusahaan mesti menemukan tawaran yg menciptakan gambaran sebagai “perusahaan peduli lingkungan” di benak konsumen. Ini bisa dilaksanakan lewat edukasi, seperti acara mengenai problem lingkungan & upaya perusahaan untuk menanganinya.

Produk

Dalam menerapkan penjualan hijau, perusahaan perlu membuat konsumen sadar bahwa produk yg mereka gunakan yaitu ramah lingkungan. Ini bisa dilakukan dgn cara seperti menyertakan label ekologi pada produk, menyampaikan pesan “kurang menghancurkan lingkungan” untuk menggambarkan perjuangan perusahaan dlm meminimalkan dampak, & memakai warna hijau yg melambangkan kesadaran lingkungan.

Harga

Meskipun produk penjualan hijau lazimnya lebih mahal, biaya produksinya biasanya lebih rendah dlm jangka panjang. Dengan mengincar pasar menengah ke atas yg lebih sadar akan gosip lingkungan, perusahaan dapat lebih mudah memberikan pesan ramah lingkungan. Pemilihan pasar ini pula mampu menciptakan opinion leader yg mensugesti segmen pasar di bawahnya.

Promosi

Dalam penjualan hijau, perusahaan mampu memakai beberapa metode penawaran spesial:

Promosi Penjualan (Sales Promotion)

Memberikan sampel produk pada penduduk selaku pengenalan produk ramah lingkungan.

Publisitas (Publicity)

Menggambarkan tindakan tanggung jawab sosial perusahaan pada masyarakat & sekaligus mempromosikan produk mereka.

Periklanan (Advertising)

Menggunakan strategi pemasaran online untuk mengiklankan produk hijau.

Distribusi

Perusahaan dapat menggunakan saluran distribusi pribadi melalui pemasaran online atau lewat saluran 1 tingkat untuk produk konsumen.

Dengan langkah-langkah ini, perusahaan mampu membangun strategi penjualan hijau yg efektif & menolong mengkomunikasikan komitmen mereka kepada lingkungan pada konsumen.

Baca juga: Manfaat Kacang Merah untuk Kesehatan & Efek Sampingnya

Apa Pengaruh Green Marketing dlm Bisnis?

Pemasaran hijau, atau green marketing, mempunyai efek yg signifikan dlm dunia bisnis modern. Di tengah meningkatnya kesadaran penduduk terhadap berita lingkungan & keberlanjutan, penerapan strategi pemasaran yg berfokus pada aspek ramah lingkungan mampu menyodorkan dampak aktual pada berbagai aspek bisnis. Berikut ialah beberapa dampak utama dr penjualan hijau dlm bisnis:

Diferensiasi & Keunggulan Bersaing

Pemasaran hijau memungkinkan perusahaan untuk membedakan diri dr pesaing melalui gambaran perusahaan yg peduli lingkungan. Ini mampu menolong perusahaan membangun keunggulan kompetitif yg kuat & menarik minatkonsumen yg memiliki nilai & preferensi terkait lingkungan.

Peningkatan Citra & Reputasi

Adopsi pemasaran hijau mampu meningkatkan gambaran perusahaan selaku entitas yg peduli kepada berita lingkungan. Ini membantu membangun reputasi faktual di mata konsumen, calon pelanggan, investor, & penduduk dengan-cara umum.

Peningkatan Loyalitas Konsumen

Konsumen yg peduli lingkungan condong lebih setia kepada merek yg mengadopsi praktik penjualan hijau. Mereka merasa terhubung dgn nilai-nilai lingkungan yg dianut oleh perusahaan & condong menentukan produk mereka dengan-cara konsisten.

Mengakses Pasar Baru

Produk & layanan yg ramah lingkungan mampu mempesona segmen pasar yg lebih besar, khususnya mereka yg mempunyai kepedulian terhadap gosip lingkungan. Ini membuka kesempatan baru untuk perluasan bisnis.

Kepatuhan kepada Regulasi

Dalam beberapa perkara, penerapan penjualan hijau pula mampu membantu perusahaan mematuhi regulasi lingkungan yg kian ketat. Ini mampu menghemat risiko hukum & hukuman yg mungkin timbul akhir pelanggaran lingkungan.

Efisiensi Operasional

Mengadopsi praktik penjualan hijau pula acap kali berdampak nyata pada efisiensi operasional. Proses produksi yg lebih berkelanjutan dapat mengurangi limbah & biaya energi, yg pada gilirannya dapat meningkatkan margin laba.

Penciptaan Inovasi

Fokus pada pemasaran hijau mendorong perusahaan untuk membuat produk & penyelesaian inovatif yg lebih ramah lingkungan. Ini dapat merangsang kreativitas dlm menyebarkan produk-produk gres yg lebih berkelanjutan.

Tanggung Jawab Sosial & Lingkungan

Praktik pemasaran hijau membantu perusahaan memenuhi tanggung jawab sosial & lingkungan mereka. Ini mengirimkan pesan konkret pada masyarakat & stakeholders bahwa perusahaan berkomitmen untuk memberikan peran serta kasatmata pada lingkungan & masyarakat.

Menginspirasi Perubahan Industri

Ketika perusahaan mempraktikkan penjualan hijau dgn berhasil, ini mampu mengilhami perubahan di seluruh industri. Perusahaan yg mengambil langkah menuju keberlanjutan mendorong standar baru yg dapat mempengaruhi praktik bisnis lainnya.

Contoh Green Marketing di Indonesia berikut Perusahannya

Terdapat beberapa perusahaan di Indonesia yg sudah mengadopsi praktik green marketing untuk mengiklankan produk & layanan mereka yg ramah lingkungan. Berikut beberapa contoh perusahaan beserta inisiatif green marketing yg mereka kerjakan:

Toko Hijau (Green Store) – The Body Shop Indonesia

The Body Shop diketahui selaku merek kosmetik yg berkonsentrasi pada produk-produk ramah lingkungan & keberlanjutan. Mereka menggunakan bahan baku alami & tak menguji produk pada binatang. Selain itu, The Body Shop pula memiliki kampanye untuk mendukung hak-hak wanita & pelestarian lingkungan.

Produk Organik – Organik House Indonesia

Organik House merupakan toko ritel yg mengkhususkan diri dlm produk-produk organik & alami, seperti makanan, minuman, serta produk perawatan pribadi & rumah tangga. Mereka memasarkan produk-produk ini dgn penekanan pada keberlanjutan & kesehatan.

Transportasi Ramah Lingkungan – Blue Bird Group

Perusahaan taksi terbesar di Indonesia, Blue Bird Group, sudah mengintegrasikan armada mobil listrik dlm layanannya. Ini ialah langkah menuju transportasi yg lebih bersih & ramah lingkungan.

Perusahaan Tekstil Berkelanjutan – Dan Liris

Dan Liris merupakan perusahaan tekstil yg memiliki komitmen terhadap praktik berkelanjutan. Mereka fokus pada produksi tekstil yg ramah lingkungan & mengedepankan budpekerti kerja.

Energi Terbarukan – PLN (Perusahaan Listrik Negara)

PLN sudah menyebarkan proyek-proyek energi terbarukan seperti pembangkit listrik tenaga surya & tenaga angin di banyak sekali daerah di Indonesia. Ini ialah langkah menuju energi yg lebih higienis & berkesinambungan.

Produk Ramah Lingkungan – Rinso Hijau (Unilever)

Rinso Hijau yaitu produk deterjen yg dirancang untuk lebih ramah lingkungan. Produk ini dibungkus dgn memakai botol daur ulang & formulasi yg meminimalkan pengaruh lingkungan.

Kemasan Berkelanjutan – Aqua (Danone)

Aqua, merek air minum dlm bungkus, telah mengambil tindakan untuk membuat bungkus mereka lebih ramah lingkungan dgn mengurangi penggunaan plastik & mengganti kemasan sekali pakai dgn kemasan yg dapat didaur ulang.

Kampanye Edukasi Lingkungan – WWF Indonesia

Meskipun bukan perusahaan komersial, WWF Indonesia yakni organisasi lingkungan yg aktif dlm kampanye edukasi tentang pelestarian lingkungan. Mereka memiliki banyak sekali inisiatif untuk meningkatkan kesadaran penduduk perihal informasi lingkungan & keberlanjutan.

Restoran Organik & Ramah Lingkungan – Burgreens

Burgreens yaitu jaringan restoran di Indonesia yg menunjukkan kuliner organik & ramah lingkungan. Mereka menggunakan materi baku setempat & berkesinambungan untuk mendukung praktik pertanian berkelanjutan.

Program Penanaman Pohon – BCA (Bank Central Asia)

BCA yakni salah satu bank besar di Indonesia yg telah meluncurkan acara penanaman pohon & kampanye hijau selaku penggalan dr tanggung jawab sosial & lingkungan perusahaan.

Ini hanyalah beberapa contoh dr banyak perusahaan di Indonesia yg telah mengadopsi praktik green marketing untuk mendukung informasi lingkungan & keberlanjutan. Praktik-praktik ini meliputi aneka macam sektor industri & merefleksikan komitmen perusahaan untuk menyodorkan efek faktual pada lingkungan & masyarakat.

Kesimpulan

Praktik pemasaran hijau atau green marketing memiliki dampak yg signifikan dlm dunia bisnis di Indonesia. Di tengah meningkatnya kesadaran akan informasi lingkungan & keberlanjutan, perusahaan-perusahaan di berbagai sektor sudah mengambil langkah untuk mengadopsi praktik-praktik yg ramah lingkungan. Ini bukan cuma sebagai alat pemasaran, namun pula selaku upaya untuk membangun gambaran faktual, meningkatkan loyalitas konsumen, & memainkan peran dlm menjaga lingkungan.

Berbagai inisiatif mirip penggunaan bahan baku organik, produk ramah lingkungan, energi terbarukan, & edukasi lingkungan telah dipraktekkan. Perusahaan-perusahaan ini tak cuma membuat laba ekonomi, tetapi pula berkontribusi pada keberlanjutan planet & tanggung jawab sosial.

Komitmen kepada praktik pemasaran hijau tak hanya menyodorkan keuntungan bagi perusahaan itu sendiri, tetapi pula menyodorkan pengaruh positif yg lebih luas dlm mendorong perubahan budaya konsumen menuju pola hidup yg lebih berkelanjutan. Dengan adanya kesadaran & partisipasi dr berbagai pihak, penjualan hijau di Indonesia berperan dlm membuat masa depan yg lebih baik bagi lingkungan & penduduk .

Referensi

  1. Kotler, P., & Armstrong, G. (2010). Principles of Marketing. Pearson Education.
  2. Polonsky, M. J. (2009). An Introduction to Green Marketing. Electronic Green Journal, 1(30), 1-7.
  3. Ottman, J. A., Stafford, E. R., & Hartman, C. L. (2006). Avoiding Green Marketing Myopia: Ways to Improve Consumer Appeal for Environmentally Preferable Products. Environment: Science and Policy for Sustainable Development, 48(5), 22-36.
  4. Peattie, S., & Charter, M. (2003). Ready to Fly Solo? Reducing social marketing’s dependence on commercial marketing theory. Marketing Theory, 3(3), 365-385.
  5. Menon, A., & Menon, A. (1997). Enviropreneurial Marketing Strategy: The Emergence of Corporate Environmentalism as Market Strategy. Journal of Marketing, 61(1), 51-67.
  6. American Marketing Association. (2021). Definition of Green Marketing.
  7. World Business Council for Sustainable Development. (2009). Vision 2050: The New Agenda for Business.

  Tips dan 8 Jenis Jualan Online Yang Laku Setiap Hari