(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});
Daftar Isi
Lari Kecil dalam Perjalanan Para Calon Jamaah Haji
Perkenalan
Setiap tahun, jutaan umat Muslim dari seluruh penjuru dunia datang ke Tanah Suci Mekah untuk menunaikan ibadah haji. Sebagai salah satu rukun Islam, haji menjadi kewajiban bagi setiap Muslim yang mampu secara finansial dan fisik. Bagi para calon jamaah haji, ada beberapa ritual yang harus dilakukan sebelum tiba di Mekah, salah satunya adalah lari kecil. Dalam artikel ini, kami akan membahas tentang lari kecil yang dilakukan oleh para calon jamaah haji dan bagaimana ritual ini mempersiapkan mereka untuk ibadah haji.
Persiapan Sebelum Lari Kecil
Sebelum melakukan lari kecil, para calon jamaah haji harus melakukan persiapan yang matang. Mereka harus memastikan bahwa mereka berada dalam keadaan suci, telah mandi wajib, dan mengenakan pakaian ihram, yang merupakan pakaian khusus untuk haji. Selain itu, mereka juga harus berdoa agar perjalanan mereka lancar dan diberkahi.
Tempat Pelaksanaan Lari Kecil
Lari kecil dilakukan di area terbuka di sekitar Masjidil Haram, tempat suci bagi umat Islam. Area ini disebut dengan Safa dan Marwah. Safa dan Marwah adalah dua bukit yang terletak di sebelah timur Kabah. Para calon jamaah haji harus berlari antara bukit Safa dan Marwah sebanyak tujuh kali.
Sejarah Lari Kecil
Sejarah lari kecil bermula dari kisah Nabi Ibrahim dan istrinya, Siti Hajar. Dalam kisah tersebut, Ibrahim diperintahkan oleh Allah untuk meninggalkan istrinya dan putranya, Ismail, di padang pasir Mekah yang tandus. Dalam keputusasaan mereka, Siti Hajar berlari antara Safa dan Marwah untuk mencari air. Akhirnya, Allah mengutus malaikat Jibril untuk membantu mereka dan mengeluarkan mata air Zamzam yang menjadi sumber air suci hingga saat ini. Lari kecil ini menjadi simbol kesabaran dan ketekunan Siti Hajar dalam mencari pertolongan Allah.
Proses Lari Kecil
Proses lari kecil dimulai dari bukit Safa. Para calon jamaah haji berjalan menuju bukit Safa dan naik ke atasnya. Di sana, mereka berdiri menghadap Ka’bah, mengangkat tangan, dan berdoa. Setelah itu, mereka berjalan menuju bukit Marwah, sejauh sekitar 400 meter. Di bukit Marwah, mereka melakukan hal yang sama, yaitu berdiri, berdoa, dan menghadap Ka’bah. Proses ini diulang sebanyak tujuh kali, dimulai dari Safa dan berakhir di Marwah.
Makna Lari Kecil
Lari kecil memiliki makna yang dalam bagi para calon jamaah haji. Ritual ini mengajarkan mereka tentang kesabaran, ketekunan, dan kepercayaan pada Allah. Seperti dalam kisah Siti Hajar, lari kecil mengajarkan umat Muslim untuk tidak pernah menyerah dan selalu berusaha mencari pertolongan Allah. Selain itu, lari kecil juga menjadi pengingat bahwa hidup ini penuh dengan perjuangan dan ujian, namun dengan kekuatan iman dan ketekunan, kita dapat menghadapinya.
Frequently Asked Questions
1. Mengapa lari kecil dilakukan tujuh kali?
Lari kecil dilakukan sebanyak tujuh kali untuk meneladani tindakan Siti Hajar yang berlari tujuh kali antara Safa dan Marwah. Ini merupakan bagian penting dari sejarah lari kecil dan memiliki makna yang mendalam bagi umat Muslim.
2. Apa arti nama Safa dan Marwah?
Safa berarti batu kecil dalam bahasa Arab, sedangkan Marwah berarti batu putih. Kedua nama ini merujuk pada dua bukit yang menjadi tempat pelaksanaan lari kecil.
3. Apakah lari kecil hanya dilakukan oleh calon jamaah haji?
Tidak, lari kecil juga dilakukan oleh jamaah umrah yang datang ke Mekah. Namun, bagi calon jamaah haji, lari kecil merupakan salah satu dari banyak persiapan yang harus mereka lakukan sebelum memasuki Mekah untuk menunaikan haji.
4. Berapa lama waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan lari kecil?
Waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan lari kecil bervariasi tergantung pada kepadatan jamaah dan kondisi fisik masing-masing individu. Namun, biasanya lari kecil dapat diselesaikan dalam waktu sekitar satu hingga dua jam.
5. Apakah ada waktu yang ditentukan untuk melaksanakan lari kecil?
Tidak ada waktu yang ditentukan secara khusus untuk melaksanakan lari kecil. Para calon jamaah haji dapat melakukannya setiap saat selama mereka berada di Mekah, dengan memperhatikan waktu sholat dan kepadatan jamaah di sekitar Safa dan Marwah.
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});