Lokasi: Desa Borobudur, Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang, Provinsi Jawa Tengah
Map: Klik Disini
HTM: Wisatawan Domestik Rp.12.000-Rp.30.000, Wisman $10-$20
Buka Tutup: 06.00 – 17.00 WIB
Telepon: (0293) 788266
Tidak dapat disangkal bahwa Candi Borobudur ialah salah satu bangunan bersejarah yg mempunyai dampak paling besar dlm memperkenalkan nama Indonesia di dunia pariwisata Internasional.
Pengaruh Candi Borobudur dengan-cara biasa bisa dilihat dr sejumlah relik yg tersimpan di sejumlah museum di dunia.
Diantaranya seperti Museum Agama di Taipe, British Museum di Inggris, Museum Louvreseum di Paris, Tropen Museum di Amsterdam, Museum Nasional Bangkok, Museum Negara di Kuala Lumpur & pastinya Museum Nasional Indonesia.
Candi Borobudur oleh UNESCO pula ditetapkan sebagai salah satu world heritage atau situs warisan dunia & iakui oleh Guinness World of Records di London, Inggris selaku candi Buddha paling besar di dunia.
Dan candi Borobudur berada diurutan ke-3 dr 15 bangunan yg masuk kategori “15 Iconic Adventures Worth the Effort” versi National Geographic yg berkantor di Washington DC, Amerika Serikat.
Namun sayangnya candi Borobudur tersebut tak masuk dlm kategori Seven Wonder World.
Di dunia pariwisata, Candi Borobudur pula mempunyai tugas yg sangat penting dlm mendongkrak kunjungan turis mancanegara ke Indonesia.
Hal ini dikarenakan mahakarya arsitektur tersebut tercatat sebagai objek rekreasi tunggal yg paling banyak dikunjungi di Indonesia.
Bahkan, meski harga tiket untuk masuk ke lokasi setiap 3 – 5 tahun sekali dinaikkan, musim wisatawan untuk datang ke lokasi tak pernah berkurang.
Hal tersebut bisa dilihat dr jumlah wisatawan sampai dgn pertengahan tahun 2023 yg sudah lebih dr 5 juta orang.
Padahal terhitung semenjak tanggal 1 Mei 2023, PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan & Ratu Boko selaku pengelola ketiga peninggalan bersejarah tersebut telah memaksimalkan harga tiket masuk.
Untuk wisatawan lokal mulai dr Rp.12.000 hingga Rp.30.000, sedang untuk turis mancanegara dr $10 sampai $20.
Tidak dapat disangkal pula bahwa naiknya pamor Jogja sebagai primadona pariwisata di Indonesia sesudah Bali tak lepas dr keberadaan Candi Borobudur.
Meski dengan-cara administratif candi Borobudur masuk ke dlm wilayah Provinsi Jawa Tengah.
Hal tersebut mampu dilihat dr dicantumkannya Candi Borobudur ke dlm daftar kunjungan pada Paket Wisata Jogjakarta yg ditawarkan oleh nyaris semua jasa tour & travel.
Dengan segala keunggulan yg dimiliki Borobudur, membuat informasi ihwal candi ini tak susah untuk dicari di banyak sekali literatur, ensiklopedia serta buku-buku pengetahuan lazim.
Bahkan lewat banyak sekali situs web & sosial media mirip wikipedia, wikimapia, kaskus, foursquare, instagram, youtube, facebook, tumblr serta yg lain.
Daftar Isi
Mengenal Sekilas —
Jika membuka gambar peta atau melihat google map lewat layar smartphone, letak dr Candi Borobudur ini dengan-cara administratif berada di Desa Borobudur, Kecamatan Borobudur, Kab.Magelang, dgn titik koordinat 7,608°LS 110,204°BT.
Candi ini mempunyai luas dasar 123 x 123 meter2 yg terdiri atas 6 teras dgn tinggi orisinil 42 meter & tinggi saat ini 35 meter.
Sistem struktur Borobudur berupa piramida berundak dgn bahan berupa susunan blok kerikil andesit yg satu sama lain saling mengunci.
Pada dinding candi terdapat 2.672 relief & 504 arca Buddha. Di pecahan puncak ada stupa utama dgn ukuran paling besar yg dikeliling 72 stupa berbentuk tiga barisan melingkar.
Stupa yg mengelilingi tersebut bentuknya berlubang, dimana pada cuilan tengahnya terdapat patung Buddha yg sedang duduk bersila.
Borobudur ditemukan untuk pertama kalinya oleh Sir Thomas Stanford Raffles sehabis berabad-abad lamanya terkubur lapisan tanah & debu vulkanik serta ditumbuhi semak belukan & pepohonan.
Nama Borobudur sendiri iambil dr buku yg ditulis oleh Raffles yg berjudul “Sejarah Pulau Jawa”.
Istilah Borobudur berdasarkan raffles berasal dr “Bore” yg artinya “Desa” & “Budur” yg artinya “Purba”.
Namun ada arkeolog beropini bahwa kata “Budur” berasal dr kata “Budhara” yg artinya “Gunung” karena candi ini memang dibangun di atas bukit/gunung.
Teori lain yg berkaitan dgn nama Borobudur menurut ilmu etimologi berasal dr kata yg sering diucapan oleh umat Buddha yaitu “Bara” artinya “vihara” & Bedhuhur” artinya tinggi.
Setelah mengelami perubahan suara, kata Bara Bedhuhur menjelma Borobudur. Tentang teori mana yg paling benar perihal asal-usul namanya, hingga sekarang belum ada kepastian.
Seiring dgn perjalanan waktu, pemugaran kepada Candi Borobudur terus dilaksanakan oleh pemerintah Indonesia sejak tahun 1960-an.
Sebelum akibatnya mendapat perhatian & pemberian dr UNESCO untuk melaksanakan perbaikan monumen dengan-cara menyeluruh antara tahun 1975 – 1982.
Setelah selesai dipugar dengan-cara total, Candi Borobudur oleh umat Buddha di Indonesia dijadikan tempat untuk merayakan hari suci Waisak setiap setahun sekali, tepatnya pada saat bulan purnama sekitar bulan Mei – Juni.
Bahkan, dlm perkembangannya tak cuma umat Buddha di Indonesia saja yg merayakan Waisak di Borobudur, namun pula umat Buddha dr negara-negara tetangga seperti Singapura, Thailand, Myanmar, Vietnam, serta yg lain.
Pada tanggal 21 Januari 1985, Borobudur terkena serangan bom yg membuat beberapa stupa hancur berkeping-keping.
Pada 27 Mei 2006 candi ini pula sempat diguncang gempa berskala 6,2 richter yg meluluhlantakkan beberapa tempat yg ada di Yogyakarta. Namun untungnya Borobudur masih tetap utuh.
Dengan sejuta kelebihan yg dimiliki Borobudur, menciptakan candi ini dijadikan sebagai lambang Kabupaten Magelang & Provinsi Jawa Tengah.
Borobudur pula dipakai selaku nama Perguruan Tinggi, badan usaha, institusi serta beberapa rumah makan baik di Indonesia maupun di luar negeri.
Tak hanya itu, Borobudur pula menghiasi uang rupiah, gambar perangko, tergolong materi untuk mempromosikan pariwisata Indonesia.
Sejarah Berdirinya —
Saksi kejayaan Nusantara dimasa lalu ini, menurut sumber sejarah yg telah iakui validitasnya, dibangun sekitar kurun ke-8 oleh Wangsa Syailendra dimasa pemerintahan Raja Samaratungga, dgn dipimpin arsitek ulung bernama Gunadarma.
Bahan untuk pembuatan Candi Borobudur berupa jutaan meter kubik kerikil andesit yg iambil dr Sungai progo dgn jarak sekitar 2 km dr lokasi candi.
Batu yg mulanya berukuran besar-besar tersebut dipotong-potong, lantas disusun dgn sistem saling mengunci atau interlock, sehingga keseluruhan bangunan candi saling terkait.
Candi Borobudur adalah manifestasi atau lambang dr kehidupan yg dijalani manusia dlm pandangan agama Buddha.
Sehingga candi ini mempunyai tiga tingkat, yakni: “Kamadatu” yg melambangkan kehidupan insan saat masih dipenuhi hawa nafsu & angkara marah.
Sementara “Rupadatu” ketika nafsu atau keinginan duniawi tersebut mulai sirna, & “Arupadatu” yg melambangkan manusia telah mencapai kesempurnaan.
Pada kurun IX – XI, candi Borobudur banyak dikunjungi umat Buddha dr banyak sekali negara seperti Thailand, Myanmar, Tiongkok, India & dr negara-negara yang lain, karena Borobudur memang dijadikan selaku pusat study agama Buddha.
Saat itu mereka yg tiba ke Borobudur lewat Pelabuhan Semarang yg masih berjulukan Pragota atau Bergota.
Tidak diketahui terperinci, sejak kapan Borobudur mulai ditinggalkan & dilupakan oleh para peziarah, hingga hasilnya terkubur oleh tanah & debu vulkanik selama berabad-periode.
Alasan yg menciptakan bangunan suci ini ditinggalkan pula tak diketahui dgn pasti.
Namun ada pendapat mengatakan bahwa Borobudur mulai terhapus dr jejak sejarah semenjak terjadinya serangkaian letusan gunung berapi.
Dan kejadian ini menciptakan Raja Mpu Sindok sekiar tahun 928 – 1006 M memindahkan Ibukota Kerajaan Medang ke Jawa Timur.
Meski merupakan bangunan yg sangat fenomenal pada zamannya & pula pada saat ini, Candi Borobudur tak pernah disebut dlm naskah-naskah kuna.
Dan cuma dlm kitab Negarakeragama yg ditulis oleh Mpu Prapanca pada tahun 1365 di masa pemerintahan Majapahit yg dengan-cara sekilas menyebutkan wacana eksistensi wihara di Budur.
Minimnya keterangan & catatan sejarah tentang candi ini, menciptakan teori-teori gres ihwal keberadaan candi Borobudur bermunculan yg sebagian justru bertolak belakang dgn teori yg telah meningkat sebelumnya.
Salah satu teori yg sempat ramai diperbincangkan adalah teori yg mengatakan bahwa Borobudur dibangun oleh Nabi Sulaiman.
Teori yg cukup kontroversial tersebut pula bukan tanpa alasan. Sebagaimana tersebut dlm Al Qur’an, Nabi Sulaiman mempunyai mukjizat dapat berbicara dgn semua jenis binatang, bangsa jin bahkan angin.
Dalam salah satu kisah disebutkan bahwa Nabi Sulaiman mendengar cerita dr burung Hud-hud bahwa ia melihat sebuah negeri bernama Saba yg dipimpin oleh seorang Ratu, dimana rakyatnya menyembah matahari.
Nabi Sulaiman kemudian menyuruh burung hud-hud untuk menyampaikan surat pada Ratu Saba, supaya ia & rakyatnya bertaubat serta berserah diri pada Allah.
Dalam proses pertaubatan tersebut, Nabi Sulaiman memindahkan singgasana ratu Saba ke istananya dlm waktu sekejap.
Sehingga saat sang Ratu berkunjung, ia mendapati singgasananya sudah berada di istana Nabi Sulaiman.
Merujuk dr kisah yg tertulis di Al Alquran, “Sleman”yang merupakan kawasan tempat berdirinya Borobudur berasal dr kata “Sulaiman”.
Sementara nama Sulaiman sendiri dipercaya selaku nama Jawa lantaran berawalan kata “Su” & tak ada satupun Nabi yg memakai nama dgn awalan “Su”.
Negeri Saba yg dlm kisah Alquran adalah negeri yg dipenuhi banyak pepohonan diandalkan sebagai kawasan Wanasaba yg berasal dr kata “Wana” yg artinya “hutan” & “Saba”.
Terkait dgn dipindahkannya singgasana Ratu Saba ke istana Nabi Sulaiman yg tak lain adalah Borobudur yg dibangun oleh bangsa jin.
Hal tersebut dibuktikan dgn hilangnya singgasana di Istana Ratu Baka yg merupakan istananya Ratu Saba.
Pendapat tersebut dikuatkan dgn ditemukannya lempengan emas bertuliskan lafadz “Bismillah” di kolam yg lokasinya tak jauh dr Borobudur.
Lempengan emas bertuliskan “Bismillah” yg hingga dikala ini disimpan di Museum Nasional tersebut dipercaya selaku surat yg dikirimkan Nabi Sulaiman pada Ratu Saba.
Surat ini dikirim dgn perantaraan burung Hud-hud lantaran nabi yg pertama kali menulis kata “Bismillah” memang Nabi Sulaiman.
Bukti lain kalau Borobudur ialah peninggalan Nabi Sulaiman ialah banyaknya relief yg ada hubungannya dgn kisah-kisah Nabi Sulaiman, mirip tabut, burung Hud-hud, serta yg lain.
Tentang teori eksistensi candi Borobudur mana yg paling benar iantara sekian banyak teori yg ada, hingga kini memang masih menjadi tanda tanya besar, mengenang minimnya bukti sejarah yg menyertai keberadaan bangunan monumental ini.
Jika ada kebenaran ihwal Borobudur yg tak terbantahkan yakni bahwa Borobudur merupakan mahakarya & puncak pencapaian dr tekhnik arsitektur yg diselaraskan dgn estetika seni rupa serta nilai-nilai religi.
Rute Menuju Lokasi —
Sebagai landmark termegah di Indonesia, sebetulnya tak sukar untuk berkunjung ke Candi Borobudur, karena sejumlah papan petunjuk jalan akan menolong mengirim Anda untuk sampai ke tempat tujuan.
Kalaupun tersesat di tengah jalan, hampir semua penduduk Jogja & Jawa Tengah akan dgn bahagia hati membantu menunjukkan jalan yg harus Anda lalui.
Namun untuk lebih membuat lebih mudah perjalanan Anda menuju ke lokasi Candi Borobudur, tak ada salahnya untuk mengikuti rute sebagaimana tersebut berikut ini.
Borobudur yg berjarak sekitar 45 km dr kota Jogja & sekitar 90 km dr kota Semarang mampu ditempuh dr Ibukota Provinsi DIY & Ibukota Provinsi Jawa Tengah ini.
Jika berangkat dr Jogja, Anda mampu naik bus jurusan Borobudur di terminal Giwangan atau sub terminal Jombor.
Jika berangkat dr terminal Giwangan, bus akan melalui rute Ringroad, Gampingan, berlanjut ke terminal Jombor, JL. Magelang, Sleman.
Kemudian akan berhenti sekitar 30 menit di terminal Muntilan, sebelum melanjutkan kembali perjalanan hingga terminal Borobudur.
Setelah sampai terminal Borobudur, Anda bisa naik andong, becak atau berlangsung kaki sejauh sekitar 500 meter menuju pelataran Borobudur.
Perjalanan dr Jogja dgn memakai kendaraan langsung dapat lewat JL. Magelang, Sleman, Tempel, berlanjut ke Salam, Muntilan.
Lalu berbelok ke kanan setelah hingga di Palbapang (pertigaan sebelum Blabak). Selanjutnya Anda akan melewati Mendut sebelum hingga di lokasi.
Jika berangkat dr kota Semarang, untuk yg memakai transportasi umum mampu mencari bus jurusan Jogja di terminal Semarang.
Dengan bus tersebut Anda akan lewat kota Semarang, Ungaran, Bawean, Ambarawa, Pringsut & Secang sebelum hingga terminal Magelang. Di terminal Magelang Anda harus berganti bus jurusan Borobudur.
Perjalanan menggunakan kendaraan langsung, jika berangkat dr kota Semarang dapat melewati rute Ungaran menuju ke Bawean.
Sesampai di pertigaan Bawean berbeloklah ke kanan menuju ke Ambarawa, Pringsurat (Temanggung), Secang, Magelang hingga Mertoyudan.
Begitu tiba di pertigaan Blondo berbeloklah ke kanan & ikuti terus jalan tersebut hingga melewati Kantor Bupati Magelang.
Saat sampai di pertigaan kolam renang Karet, belokkan kendaraan sekali lagi ke kanan & tak lama kemudian Anda sudah memasuki area parkir Borobudur.
Aktifitas Menarik —
Karena yg akan Anda kunjungi yakni bangunan kuna peninggalan masa lalu, sudah barang tentu aktifitas utama selama berada di lokasi Candi Borobudur yakni menikmati rekreasi sejarah.
Namun, tak hanya wisata sejarah saja yg dapat Anda nikmati di sini, masih banyak aktifitas lainnya yg tak kalah menarik.
Beberapa dr aktifitas menawan selama mengunjungi Candi Borobudur iantaranya ialah:
– Pradaksina
Aktifitas utama di lokasi Candi Borobudur, yakni menikmati sekaligus mempelajar relief-relief yg menempel di dinding candi dgn cara berjalan searah jarum jam mengitari candi dimulai dr tingkatan pertama hingga tiba di puncak candi.
Perjalanan melakukan Pradaksina mulai dr tingkat satu hingga ke puncak, kalau dijalankan dengan-cara sarat , sama dgn menempuh perjalanan sejauh 2 km.
Karena itu, jangan lupa membawa topi, sunblock, serta air minum untuk menemani perjalanan.
Melalui Pradaksina itulah akan mampu Anda nikmati berbagai macam gambar relief dgn aneka macam bentuk, mirip sosok insan mulai dr pertapa, bangsawan & rakyat jelata.
Hingga aneka macam jenis binatang, tumbuhan, aneka bangunan vernakular tradisional Nusantara seperti istana, candi, rumah panggung, lumbung, persenjataan, busana, komplemen serta yang lain.
Karena itu banyak yg menyampaikan bahwa meski dengan-cara fisik merupaka suatu bangunan namun pada hakikatnya Borobudur yakni suatu kitab yg merekam & mengabadikan aneka macam macam faktor kehidupan penduduk Jawa Kuna.
Sehingga tidak sedikit para arkeolog yg melaksanakan penelitian kehidupan masyarakat Jawa kuna pada masa lalu, menyebabkan relief yg ada di Borobudur sebagai materi acuan.
– Menikmati Sunrise, Sunset & Keindahan Alam
Berdiri di atas tumpukan batu candi sambil menikmati panorama alam bernuansa pedesaan di bawahnya, akan menjadi sensasi tersendiri yg sulit untuk dilupakan.
Pemandangan alam Borobudur sungguh istimewa lantaran berdiri di atas bukit yg dikelilingi Gunung Sumbing & Gunung Sundoro di segi Barat Laut serta Gunung Merapi & Gunung Merbabu di sebelah Timur Laut.
Sedang di sebelah Selatan, jajaran Perbukitan Menoreh terlihat menghampar & di sebelah Utara tersaji panorama Bukit Tidar.
Keindahan lukisan alam tersebut akan mencapai titik kesempurnaan ketika menjelang fajar atau ketika matahari akan pulang ke peraduan.
Karena sunrise & sunset yg dicicipi di atas candi Borobudur memberikan nuansa yg berlainan lewat cahaya keemasan matahari yg menerobos lewat lubang-lubang pada stupa.
– Berkunjung ke Museum Samudraraksa
Museum Kapal Samudraraksa di sebelah utara Candi Borobudur menyimpan banyak sekali miniatur kapal, barang-barang yg ditemukan pada kapal tenggelam, & berbagai macam benda langka yg terkait dgn sejarah pelayaran dunia.
Puncak dr semua koleksi yg dimiliki museum ini yakni Kapal Samudraraksa atau Kapal Borobudur.
Pembuatan Kapal Borobudur ini berawal dr kunjungan Phillipe Beale, seorang mantan Angkatan Laut dr Inggris yg kesengsem melihat relief kapal yg terpahat pada dinding Candi Borobudur.
Karena itulah ia bermaksud membuat kapal serupa yg pembuatannya dipercayakan pada As’ad Abdulah, seorang pembuat bahtera yg tinggal di Pulau Pagerungan Kecil yg ada di Kabupaten Sumenep, Madura.
Kapal dgn panjang 18,29m, lebar 4,5m serta tinggi 2,25m tersebut keseluruhan bahannya dibentuk dgn memanfaatkan bahan-bahan alami seperti kayu ulin selaku badan kapal.
Lalu ijuk & serat nanas sebagai tali, karung beras untuk layar, bambu serta yg yang lain.
Meski demikian, Kapal Samudraraksa yg artinya Sang Pelindung Laut tersebut pada tahun 2004 pernah dipakai untuk suatu ekspedisi napak tilas perjalanan bahari periode VIII dgn mengarungi The Cinnamon Route.
Perjalanan tersebut dimulai dr Jawa Tengah menuju Madagaskar, Capetown, Ghana.
Selama berbulan-bulan kapal tanpa mesin tersebut mengarungi samudra & sempat terdampar di Perairan Somalia sebelum karenanya tiba di Pelabuhan Tema yg ada di Accra Ghana pada 23 Pebruari 2004.
Kapal yg alhasil dibawa pulang kembali ke Indonesia & disimpan di Museum Samudraraksa tersebut membuktikan bahwa bangsa Indonesia pada kala VIII sudah lebih dulu melakukan pelayaran hingga Tanjung Harapan.
Dan jauh sebelum bangsa Portugis melakukan pelayaran ke Afrika pada pertengahan kala XVI.
– Berkunjung ke Museum Karmawibangga
Museum ini lokasinya tak jauh dr Museum Samudraraksa, tepatnya di akrab pintu keluar.
Museum ini menyimpan aneka macam temuan benda purbakala di sekeliling Borobudur dlm bentuk periuk, kendi, tembikar, batu-watu candi yg belum ditemukan pasangannya.
Lalu ada pula arca tersohor yg sering disebut “Unfinished Buddha” serta belahan relief candi yg tak mampu dilihat karena telah ditutup dgn batu.
Diantara sekian banyak koleksi yg ada di museum ini, koleksi yg paling menarik perhatian adalah foto relief “Kamasura” & “Karmawibangga” yg bercerita wacana hukum alasannya adalah-balasan.
Sayangnya, suasana di dlm museum ini terkesan kusam, tak mirip Museum Samudraraksa yg higienis & dilengkapi AC.
– Bersepeda, Menunggang Gajah, Naik Andong Wisata & Kereta Kelinci
Menyewa sepeda tandem ditempat persewaan yg ada di daerah Candi Borobudur & berkeliling bareng pasangan, teman atau keluarga melintasi jalan-jalan yg jarang dilewati turis tentunya akan menjadi pengalaman menarik.
Anda pula dapat mengitari tempat candi serpihan bawah dgn menggunakan Andong Wisata serta kereta Kelinci dgn harga yg relatif murah, kalau ingin mengitari daerah candi tanpa harus berlangsung kaki.
Satu lagi aktifitas jalan-jalan di tempat Candi Borobudur yg menyenangkan yaitu tour menunggang gajah berkeliling desa serta melewati sungai yg ada di sekitar candi.
Aktifitas yg satu ini tak boleh ditinggalkan, lantaran tak di semua tempat bisa Anda dapatkan potensi untuk menunggang gajah.
– Berkunjung ke Beberapa Tempat Wisata di Sekitar Candi Borobudur
Puas menikmati Borobudur, sempatkan untuk mengeliling beberapa tempat rekreasi lain yg lokasinya dekat dgn Candi Borobudur.
Pasalnya, beberapa tempat rekreasi tersebut mempunyai keterkaitan dgn Borobudur, seperti Candi Mendut yg mempunyai 3 arca Buddha berukuran besar, Candi Pawon yg merupakan candi berukuran paling kecil.
Dan Bukit Punthuk Setumbu yg banyak dijadikan spot para fotografer untuk mengabadikan Candi Borobudur dr kejauhan saat fajar akan menjelang.
Selain ketiga tempat tersebut, beberapa tempat rekreasi yang lain yg berlokasi tak jauh dr Borobudur iantaranya ialah Gereja Ayam, Purwosari Hill, Desa Wisata Klipoh, Desa Wisata Wanurejo & rekreasi air Rafting di Sungai Elo.
– Menikmati Kuliner Khas Jawa
Kunjungan Anda ke Candi Borobudur serasa belum lengkap jikalau belum menikmati aneka masakan khas Jawa yg mampu ditemui di sekeliling kawasan candi.
Beberapa masakan yg dijamin bakal menggoyang pengecap Anda iantaranya adalah “Tongseng Jamur” yg disajikan dgn kuah kaya rempah.
Dan kedua hidangan “Mangut Beong” berupa ikan endemik Sungai Progo berjulukan Ikan Beong dgn bentuk mirip lele tetapi mempunyai ukuran yg lebih besar.
Mangut Beong ini diracik dgn bumbu pedas & santan yg memiliki rasa hebat.
Selain masakan yg mampu dicicipi di tempat, Anda pula wajib membeli oleh-oleh khas Borobudur untuk dibawa pulang, mirip stup pepaya, jenang pepaya, Jet Cooled, aneka kerajinan tangan, serta batik.
Tips Saat Berkunjung—
Agar kunjungan Anda ke Candi Borobudur menjadi lebih berkesan & tak menemui dilema apapun, ada baiknya untuk memperhatikan beberapa tips berikut ini:
– Gunakan guide atau pemandu resmi biar mampu memperoleh keterangan yg komprehensif ihwal kisah & sejarah yg terpahat pada relief candi.
Untuk menyewa pemandu, bagi wisatawan lokal hanya dikenakan tarif sebesar Rp.50.000.
– Pilih waktu terbaik dikala berkunjung, & waktu terbaik tersebut adalah pada pagi hari, disaat Borobudur masih belum dipenuhi oleh pengunjung, atau menjelang sore untuk menghindari panasnya sinar matahari yg memperabukan kulit.
– Bawalah payung, topi, selendang atau pelindung kepala yg lain supaya terik matahari mampu sedikit diredam.
– Kenakan pakaian yg tenteram, longgar & berbahan kain yg mudah menyerap keringat, disamping sarung batik yg wajib dikenakan ketika memasuki area candi. Untuk sarung batik ini akan Anda terima dikala berada di pintu masuk.
– Pakai bantalan kaki yg tenteram seperti sepatu keds, flat shoes atau sandal gunung supaya kaki terasa nyaman dikala dipakai berkeliling & berjalan menuju puncak candi.
Hindari penggunaan sepatu atau sandal berhak tinggi karena ditentukan akan menyiksa perjalanan Anda.
– Suasana yg Istimewa di Candi Borobudur adalah saat peringatan Hari Waisyak dihari terakhir pada sekitar bulan Mei – Juni.
Karena pada ketika itu Anda dapat menyaksikan Festival Lampion, yakni penerbangan ribuan lampion yg dilaksanakan di pelataran Candi Borobudur.