Taman Pelangi Jogja

Taman pelangi jogja yogyakarta tiket masuk siang hari 2023 alamat lokasi harga foto wahana hotel dekat peta sleman jam buka map dr malioboro monjali kembali lengkap akses menuju wisata ada apa berapa bacaan biaya contact person cara ke gambar makanan denah rumah hantu tempat makan htm info jadwal jalan operasi kuliner transportasi rute monumen nomor telepon operasional objek permainan sriwijaya tutup tarif tentang video bantul kabupaten
gambar by @bismarronggi

Lokasi: Jalan Ring Road Utara, Kelurahan Sariharjo, Kecamatan Ngaglik, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, 55284

Map: Klik Disini

HTM: Senin – Kamis Rp.10.000, Jumat – Minggu Rp.15.000

Buka Tutup: Senin – Kamis 16.30 – 22.00 WIB, Jumat – Minggu 17.00 – 23.00 WIB

Telepon: 0819 – 5086 – 070

Selama ini Daerah Istimewa Yogyakarta identik dgn wisata budaya, wisata sejarah & wisata pantai. Dikenal selaku wisata budaya karena Jogja merupakan sentra kebudayaan Jawa dgn kehidupan masyarakat yg masih kental dgn adab istiadat & tradisi.

Selain itu para seniman Jogja diketahui sangat inovatif dlm menggabungkan budaya setempat dgn budaya global sehingga menghasilkan karya seni dgn citarasa yg berlawanan. Kreatifitas mereka tersebut mampu ditemui setiap malam di sepanjang Jalan Malioboro.

Populer dgn wisata sejarahnya, karena Yogyakarta dihiasi landmark-landmark monumental yg usianya sudah berabad-abad & menjadi kepingan yg tak terpisahkan dr sejarah panjang negeri ini.

Beberapa saksi sejarah yg masih berdiri tegak hingga hari ini iantaranya yakni Candi Prambanan yg fenomenal, Candi Kalasan, Candi Ratu Boko, Candi Plaosan, Keraton Yogyakarta, Taman Sari, Beteng Vredeburg, Situs Makam Raja-Raja Imogiri, & masih banyak lagi yg lain.

Yogyakarta pula terkenal dgn wisata pantainya, karena meski mempunyai wilayah yg sempit namun provinsi ini dihiasi dgn puluhan pantai yg eksotis.

Beberapa dr pantai-pantai yg menawan tersebut iantaranya yaitu: Pantai Parangtritis & Parangkusumo yg ada di Bantul, puluhan pantai yg ada di Gunung Kidul seperti Pantai Indrayanti, Pantai Pok Tunggal, Pantai Baron, Pantai Krakal, Pantai Kukup, Pantai Drini, Pantai Sadranan & puluhan pantai yg lain.

Gemerlap Lampu (foto: yogyes.com)

Selain ketiga jenis wisata yg menjadi unggulan, Provinsi DIY masih mempunyai berbagai jenis wisata lain, mirip Wisata Goa, Wisata Air Terjun, Wisata Ziarah, Wisata Edukasi, Wisata Kuliner sampai dgn Wisata Buatan.

Didirikannya wisata-wisata buatan layak untuk iapresiasi, lantaran hal tersebut menerangkan bahwa provinsi ini terus berupaya untuk dapat tetap sejajar dgn Bali sebagai primadona pariwisata di Indonesia.

Dengan mendatangkan wisata produksi, setidaknya memperlihatkan lebih banyak alternatif pada para pelancong untuk menambah destinasi wisata yg dikunjungi saat melakukan travelling ke Jogja.

Selain itu dgn bertambahnya jumlah tempat wisata, menciptakan para turis tak terpusat di satu tempat, sehingga aktifitas berwisata yg mereka kerjakan mampu benar-benar maksimal.

Beberapa tempat wisata bikinan di Yogyakarta yg dibangun dlm beberapa tahun terakhir iantaranya adalah: Jogja Bay Waterpark, Sindu Kusuma Edupark, Cakra Manggilingan, De Arca & Museum De Mata, Baron Technopark, & bebereapa tempat wisata buatan yg lain, salah satunya adalah Taman Pelangi Jogja atau Taman Monjali (Monumen Jogja Kembali).

Taman Pelangi Jogja menjadi salah satu objek wisata bikinan yg senantiasa dibanjiri oleh para wisatawan lantaran mendatangkan sesuatu yg berlainan. Di sini hadirin mampu melihat indahnya pelangi tanpa harus menanti hadirnya hujan, bahkan dijalankan pada malam hari.

Cahaya lampu yg selama ini lebih banyak difungsikan sebagai penerangan, di Taman Monjali diubah menjadi ornamen-pernak-pernik elok yg mendatangkan kesan unik & menawan.

Begitu pula dgn lampion-lampion yg tertata indah, menghidangkan situasi romantis bagi mereka yg ada di sekelilingnya. Itu sebabnya Taman Pelangi tak cuma menjadi favorit kaum muda, namun pula menjadi tempat rekreasi keluarga.

Lampion-lampion yg Tertata Artistik (foto: dakatour.com)

Keberadaan Taman Pelangi Jogja tak mampu dipisahkan dr Museum Monumen Jogja Kembali (Monjali), lantaran taman ini memang penggalan dr Monjali yg cuma buka pada pagi hingga sore hari, sebagaimana jam operasi dr Museum Monjali, yaitu jam 08.00 – 16.00.

Baru setelah terjalin kerjasama antara Pemprov DIY dgn PT Cikal Bintang Bangsa, dilakukanlah perombakan di sejumlah kepingan dgn tanpa merombak bentuk dasar dr taman tersebut, sehingga terbentuklah Taman Pelangi Jogja.

Tidak cuma penggalan taman saja yg dijalankan pergantian, namun pula jadwal operasional dr taman. Jika semula Taman Monjali buka pada pukul 08.00 & tutup pada jam 16.00, setelah dilakukan koordinasi dgn pihak swasta, jam operasional tersebut bertambah hingga malam hari.

Artinya, pada pagi hingga siang hari taman tetap berfungsi mirip semula, sedang pada sore hingga malam hari berfungsi selaku Taman Pelangi Jogja. Jam operasional dr Taman Pelangi tersebut pada hari Senin – Kamis pukul 16.30 – 22.00 WIB, sedang pada hari Jumat – Minggu pukul 17.00 – 23.00 WIB.

Mengingat Taman Pelangi merupakan cuilan dr Museum Monjali & asalnya memang taman yg mengelilingi Monumen Jogja Kembali, maka sebelum mengenal lebih jauh perihal Taman Pelangi ada baiknya untuk mengenali sekilas perihal Museum Monumen Jogja Kembali.

  Cari Toko Kosmetik di Asemka? Coba 10 Tempat ini

Mengenal Monjali

Museum Monumen Jogja Kembali (Monjali) dibangun pada 29 Juli 1985 untuk menghormati sekaligus menghargai para pahlawan yg gugur dlm pertempuran di Daerah Wehrkreise III (RIS) sepanjang tanggal 19 Desember 1948 – 29 Juni 1949. Sebanyak 422 nama pendekar yg gugur di medan laga tersebut iabadikan di rana pintu masuk Museum Monjali.

Berkeliling Taman Monjali dgn Perahu Dayung (foto: monjali-jogja.com)

Nama Jogja Kembali dipilih selaku nama museum dgn maksud untuk memperingati peristiwa bersejarah, yaitu ditariknya seluruh Tentara Pendudukan Belanda pada tanggal 29 Juni 1949 dr Yogyakarta yg pada waktu itu menjadi ibukota RI. Peristiwa tersebut menjadi titik permulaan hancurnya kekuasaan pemerintah Belanda di bumi Indonesia.

Museum yg terletak di sebelah Utara Kota Jogja ini berbentuk kerucut yg terbagi atas 3 lantai, dilengkapi ruang multi guna serta ruang perpustakaan untuk menyimpan koleksi buku-buku & bacaan-bacaan yg berhubungan dgn sejarah perjuangan bangsa Indonesia terutama yg berhubungan eksklusif dgn insiden Jogja Kembali.

Pada serpihan luar museum, di dekat pintu Timur terpajang replika Pesawat Cureng & di dekat pintu Barat terpajang replika Pesawat Guntai.

Di atas podium Barat & Timur, pengunjung dapat melihat 2 senjata mesin beroda lengkap beserta tempat duduknya, & di ujung Selatan pelataran berdiri suatu dinding yg bertuliskan 420 pejuang serta Puisi Karawang Bekasi yg ditulis Chairil Anwar.

Bangunan monumen dikelilingi kolam dgn 4 jalan menuju pintu masuk lantai satu yg terbagi atas empat ruang museum.

Benda-benda yg menjadi koleksi di lantai satu ini antara lain: kursi tandu Panglima Besar Jenderal Soedirman, Seragam Tentara Pelajar, senjata yg dipergunakan pada dikala merebut Kota Jogja, bentuk evokatif dapur umum saat perang kemerdekaan & banyak sekali benda bersejarah lainnya yg bekerjasama langsung dgn kejadian Serangan Umum Satu Maret.

Salah Satu Sudut Saat Siang Hari (foto: newrgapblog-wisatajogja.blogspot.com)

Pada dinding luar lantai dua terdapat ukiran 40 relief ihwal kejadian perang kemerdekaan & diplomasi yg dikerjakan para petinggi RI pada masa itu dgn Pemerintah Belanda. Sedang cuilan dlm lantai dua berisi 10 diorama yg menggambarkan beberapa insiden bersejarah.

Lantai tiga berupa bulat dgn tiang bendera di tengahnya yg dilengkapi dgn bendera merah putih. Ruangan yg diberi nama Garbha Graha ini dimaksudkan sebagai tempat hening yg berfungsi untuk mendoakan para hero serta merenungi perjuangan & pengorbanan yg sudah mereka berikan bagi bangsa & negara Indonesia.

Mengenal Taman Pelangi

Selain area utama yg bersifat edukatif & menjadi kepingan terpenting dr museum, terdapat sarana rekreatif yaitu taman yg mengitari bangunan Museum Monjali. Taman ini difungsikan serentak dgn berdirinya Museum Monjali, & jam operasionalnya pula mengikuti jam operasional museum.

Sejak dilakukan kerjasama antara Pemprov DIY dgn PT Cikal Bintang Bangsa, taman ini direhab sedemikian rupa dgn tanpa mengubah bentuk dasarnya serta dilengkapi dgn sejumlah kemudahan umum & berbagai macam wahana permainan.

Hasilnya, begitu dilaunching pada 17 Desember 2011, penduduk Jogja banyak yg terpukau oleh kemilau lampu & lampion yg menghiasi sudut-sudut Taman Monjali.

Taman Pelangi dgn Latar Belakang Monumen Jogja Kembali (foto: monjali-jogja.com)

Taman Monjali yg berubah nama menjadi Taman Pelangi Jogja ini dlm waktu yg relatif singkat menyedot perhatian para turis dr luar wilayah, terlebih setelah info, review, foto-foto & gambar videonya banyak diunggah oleh warganet di sejumlah media sosial.

Kesuksesan Taman Pelangi dlm menguras pelancong tersebut rupanya memberi inspirasi PT Cikal Bintang Bangsa untuk membuka tempat wisata dgn model yg sama di sejumlah tempat.

Alhasil, muncullah sejumlah taman hiburan dgn konsep sejenis di Jakarta & Riau, sebelum jadinya membuka Taman Pelangi Sriwijaya di Kota Palembang pada 28 September 2014.

Menempati lahan seluas 14 hektar dgn 24 wahana permainan & replika rumah-rumah adat dr beberapa kawasan yg ada di Provinsi Sumatera Selatan, menciptakan Taman Pelangi Sriwijaya menjadi Taman Pelangi paling besar di Indonesia.

Meski jumlah wisata sejenis kian bertambah, bahkan kalah besar dibandingkan Taman Pelangi Sriwijaya, tetapi pesona yg disuguhkan Taman Pelangi Jogja masih tetap menggoda para wisatawan. Hal tersebut dapat dilihat dr terus meningkatnya jumlah hadirin yg tiba ke objek wisata ini setiap tahunnya.

Menikmati Gemerlap Cahaya

Bagi pengunjung yg akan memasuki Taman Pelangi Jogja, mampu melalui dua pintu gerbang yg ada di sebelah Barat & Timur yg terbuat dr lampu berbentuk pelangi dgn ukuran yg cukup besar.

Setelah melewati pintu gerbang, akan dapat disaksikan & dirasakan lampu-lampu & lampion yg ditata sedemikian rupa dgn banyak sekali bentuk & ukuran sehingga menciptakan pemandangan yg mempesona.

  10 Daftar Dealer Resmi Motor Honda Yang Tersebar di Sidoarjo

Lampu-lampu Berbentuk Tokoh Kartun (foto: dakatour.com)

Lampu-lampu tersebut ada yg digantung, ditempelkan pada dinding, diikat pada batang pohon serta ditanam dlm tanah.

Dengan menimbang-nimbang unsur dekoratif yg sarat nilai-nilai artistik & estetik, lampu-lampu & lampion tersebut dibuat untuk menghiasi pepohonan, dibuat mirip berbagai jenis hewan, tokoh-tokoh kartun & dongeng, bahkan paras -paras ketujuh Presiden Republik Indonesia.

Agar hadirin yg tiba tak merasa bosan dgn banyak sekali bentuk ornamen yg dibuat dr lampu & lampion, setiap beberapa bulan sekali bentuk, warna & desain dr lampu-lampu & lampion tersebut selalu dirubah.

Suasana gres yg senantiasa dihadirkan oleh lampu-lampu & lampion itulah yg membuat tempat wisata ini tak pernah sepi dr hadirin.

Suasana damai & romantis yg dihadirkan oleh lampu & lampion, menciptakan Taman Pelangi menjadi tempat yg tepat untuk menikmati indahnya malam, baik bersama kekasih, teman atau keluarga. Lalu lalang kendaraan di jalan raya sekitar Museum Monjali, tak akan mengganggu ketenangan para pengunjung, karena seolah diredam oleh keindahan cahaya.

Bentuk-bentuk menawan & artistik dr lampu & lampion pula sungguh mempesona untuk dijadikan latar belakang foto. Karena itu jangan lupa untuk menjinjing kamera pada ketika akan berangkat ke Taman Pelangi & tak perlu waktu usang untuk memenuhi memori kamera, karena di hampir semua sudut yg ada di taman ini mampu menjadi spot menawan untuk berfoto ria.

Sebanyak 20 wahana permainan yg menyanggupi lokasi, bakal menambah seru aktifitas selama berada di Taman Pelangi. Berbagai jenis permainan tersebut mampu diseleksi sesuai selera dgn tarif yg bersahabat. Banyaknya fasilitas permainan itulah yg membuat tempat ini pula ramai dikunjungi oleh keluarga yg datang bareng bawah umur.

Lampu Berbentuk Fauna (foto: dakatour.com)

Pada dikala-saat tertentu Taman Pelangi Jogja menggelar konser musik dgn mendatangkan artis-artis setempat. Koser musik yg bertempat di dekat kolam sisi Utara tersebut tak mempunyai acara berkala , namun pada setiap tamat pekan atau saat piknik hampir mampu ditentukan selalu ada.

Bahkan, setiap 3 atau 6 bulan sekali, pihak pengelola selalu mendatangkan artis-artis ibukota untuk memanggil para pengunjung.

Karena tak ada agenda berkala , jikalau ingin mengenali kapan akan digelar konser musik & siapa yg akan tampil di atas panggung, mampu mencari informasi melalui media umum Taman Pelangi Jogja atau dapat menghubungi contact person pihak pengelola di nomor telepon 0819 – 5086 – 070.

Rute Menuju Lokasi

Dengan lokasi yg berada di pusat kota, tak sulit untuk mencari alamat dr Taman Pelangi yg dengan-cara administratif berada di JL. Ring Road Utara, Kelurahan Sariharjo, Kecamatan Ngaglik, Kabupaten Sleman, Daerah spesial Yogyakarta.

Bagi hadirin yg tiba dr luar kotapun, tak perlu mambawa sketsa, peta atau membuka google map, karena di sepanjang jalan Kota Jogja banyak dijumpai papan penunjuk arah menuju ke Monumen Jogja Kembali atau ke Taman Pelangi.

Hanya saja, untuk mereka yg menjinjing kendaraan pribadi, jikalau berangkat dr Tugu Jogja, seharusnya mengikuti jalan yg lurus ke Utara hingga tiba di Ringroad Utara, lantaran objek wisata ini berada di pinggir jalan Ringroad Utara. Selain memakai kendaraan pribadi, susukan menuju Taman Pelangi pula dapat ditempuh dgn aneka macam macam angkutan umum.

Untuk turis yg datang ke Jogja dgn memakai sarana transportasi pesawat, jika ingin eksklusif ke Taman Pelangi, dr Bandara Adisucipto mampu naik Bus Transjogja yg selalu standby setiap 15 menit sekali dgn mengeluarkan uang Rp.3.000.

Taxi & ojek pula tersedia di tempat bandara, cuma saja Anda mesti pandai-pandai menawar, lantaran taxi yg beroperasi di sini tak memakai argo. Ongkos taksi biasanya berkisar antara Rp.30.000 – Rp.40.000 sedang ojek motor sekitar Rp.25.000.

Lampion Tujuh Wajah Presiden RI (foto: news.detik.com)

Wisatawan yg tiba ke Jogja dgn memakai kereta api, jika turun di Stasiun Lempuyangan hanya bisa memakai jasa taxi & ojek untuk hingga ke Taman Pelangi.

Sedang untuk yg turun di Stasiun Tugu yg jaraknya sekitar 2 km dr objek wisata, selain menggunakan jasa taxi & ojek pula dapat memanfaatkan transportasi lazim Kobutri dgn mengambil jalur 17 lalu turun di Pingit. Setelah itu perjalanan dilanjutkan dgn bus Jurusan Tempel & turun di Ringroad.

Baru kemudian berjalan kaki atau nbaik becak untuk menuju ke lokasi. Cara lain untuk mereka yg turun di Stasiun Tugu ialah dgn menuju ke halte Malioboro 1 & melanjutkan perjalanan dgn memakai Bus TransJogja rute 2A kemudian turun di Halte Monjali 2 yg letaknya di Ringroad Utara.

  69 Tempat Liburan di Bogor Yang Murah Meriah Bagus 2023 Anti Mainstream Dekat Stasiun

Wisatawan yg berkunjung dgn naik bus, bisa turun di Terminal Giwangan atau Terminal Jombor. Untuk yg turun di Terminal Giwangan dapat melanjutkan perjalanan dgn menggunakan Bus Transjogja Jurusan Tempel &turun di Ringroad.

Sedang yg turun di Terminal Jombor mampu naik Bus Tranjakarta rute 2B & turun di Halte Monjali 1 yg letaknya sempurna di depan lokasi.

Harga Tiket Masuk

Untuk mampu menikmati keindahan lampu & lampion di setiap sudut Taman Pelangi, pengunjung hanya dikenakan HTM sebesar Rp.10.000 untuk hari Senin – Kamis serta Rp.15.000 untuk hari Jumat – Minggu & hari libur nasional. Harga tiket masuk tersebut belum termasuk biaya parkir sebesar Rp.2.000 untuk motor & Rp.5.000 untuk kendaraan beroda empat.

Dengan membayar tiket yg relatif murah, hadirin tak hanya mampu menikmati lampu-lampu yg dimodifikasi dgn elok & lampion yg tertata artistik, tapi pula dapat menikmati sejumlah fasilitas yg tersedia. Beberapa akomodasi tersebut iantaranya yakni: wahana permainan, toilet biasa , mushollah, pujasera, penginapan atau hotel & area parkir yg luas.

Fasilitas toilet umum & mushollah tak sukar untuk dicari, lantaran sudah dilengkapi dgn papan isyarat arah. Area parkir berada di sekeliling jalan yg mengitari Monjali, sehingga hadirin mampu leluasa memarkir kendaraannya di mana saja. Sedang untuk wahana permainan, tersebar di beberapa tempat biar pengunjung yg datang tak terpusat di satu lokasi.

Untuk mampu menikmati setiap wahana permainan, pengunjung masih dikenakan tarif lagi dgn harga yg tak sama antara wahana yg satu dgn wahana yg lain. Semakin banyak wahana yg dimainkan, maka semakin besar pula kocek yg harus dikeluarkan.

Tarif untuk masing-masing wahana tersebut yaitu sebagai berikut: Trampolin sebesar Rp.10.000, Kora-Kora Rp.15.000, Euro Bungee Rp.20.000, Boom Boom Car Rp.10.000, Sepeda Listrik Rp.15.000, Safari Train Rp.10.000, ATV Rp.15.000, Bola Air Rp.15.000, Perahu Dayung Rp.20.000, Junior Jert, Rp.10.000, Speed Boat Rp.10.000, Tandem Rp.15.000, Helicak Rp.20.000 & Becak Mini sebesar Rp.10.000 untuk berkeliling halaman wisata.

Bagi hadirin yg ingin menikmati sensasi hiburan yg berlainan, dapat menjajal beruji nyali dgn memasuki rumah hantu yg memasang tarif sebesar Rp.10.000.

(foto: njogja.com)

Bagi para hadirin yg ingin menjajal lezatnya masakan ala Yogyakarta, tersedia lebih dr 25 tempat makan yg menghidangkan aneka macam kuliner & minuman dgn harga yg ramah dikantong.

Menu yg ditawarkan cukup berfariasi, mulai dr aneka macam jenis kuliner Nusantara, oriental food, Arabian Food sampai dgn kuliner ala Barat.

Namun hidangan yg paling banyak disediakan oleh para pedagang yakni kuliner-kuliner khas Jogja seperti Gudeg, Krecek, Tengkleng, Mengut Lele, Brongkos, Oseng-Oseng Mercon, Sego Abang Lombok Ijo, Sate Klatak, serta yg lain.

Tersedia pula kue ala Jogja yg sukar untuk diperoleh di tempat lain, seperti: Belalang Goreng, Geblek, Jadah Tempe, Kue Adrem, Peyek Tumpuk, Nasi Tiwul, Gatot, Yangko, Cenil, serta yg lain.

Bersantap sambil ditemani indahnya lampu & lampion di kejauhan serta situasi Jogja pada malam hari, tentu akan membangkitkan selera & memberikan pengalaman yg sukar untuk dilupakan.

Bagi wisatawan dr luar kota yg ingin mencari tempat bermalam di dekat Taman Pelangi biar keesokan harinya bisa langsung berkunjung ke Monumen Jogja Kembali serta melanjutkan perjalanannya ke destinasi wisata lainnya yg ada di Jogja, tak perlu jauh-jauh mencari tempat penginapan, karena sempurna di sebelah Timur Taman Lampion terdapat Indoluxe Hotel.

Jika ingin mencari penginapan dgn harga yg ekonomis mampu menuju ke sebelah Selatan Monjali atau menyusuri JL. Magelang yg jaraknya sekitar 1 km di sebelah Barat Monjali. Di sana banyak terdapat guest House dgn harga sewa kamar permalam mulai dr Rp.175.000 – Rp.300.000.

Beberapa guest house yg ada di kedua lokasi tersebut iantaranya adalah Adya Nalendra Boutique Hotel, Airy Eco Pogung Baru, Airy Eco Uny Komplek, Hotel Batik, Nirvana Inn 1 & 2, Tegal Panggung Guest House, Artha Guest House, Ndalem Surokarsan, Victory Guest House, serta yg lain.

Selanjutnya

Intip Keseruan Perayaan Tahun Baru di Kawasan Prambanan, Penuh Dengan Gemerlap Cahaya

Intip Keseruan Perayaan Tahun Baru di Kawasan Prambanan, Penuh Dengan Gemerlap Cahaya

Keindahan Candi Barong Jogja

Keindahan Candi Barong Jogja

Candi Ijo Jogja

Candi Ijo Jogja

Innside by Melia Yogyakarta, Hotel Yang Cocok Buat Budget Travelers Dengan Fasilitas Lengkap!

Jiwangga Resto Jogja, Tempat Makan Bernuansa Majapahit Kuno

D’Kayon Hotel Jogja, Penginapan Bintang Dua Yang Unik & Letaknya di Tengah Kota