Lokasi: Kepulauan Kangean, Kabupaten Sumenep, Provinsi Jawa Timur
Map: Klik Disini
HTM: Free
Buka: Setiap hari (24 Jam)
Waktu liburan kian dekat & And masih bingung mau kemana? Jika Anda ingin mendapatkan paket lengkap dlm berwisata, datanglah ke salah satu pulau di Sumenep yg populer akan keindahan budaya, yakni Pulau Sapeken.
Daftar Isi
Informasi Umum—
Pulau Sapeken mempunyai ciri khas berupa budaya yg begitu kuat sehingga sangat cocok bagi Anda yg suka melakukan penelitian sosial wacana sejarah, budaya & kebiasaan hidup bermasyarakat. Sayangnya, rekreasi alam yg dapat dikunjung terbilang sedikit, berbeda dgn pulau Saebus.
Meskipun demikian, Anda akan disuguhi pemandangan yg unik dr pulau ini. Hampir semua rumah-rumah di pulau Sapeken dibuat dgn bentuk panggung biar rumah tak terendam air tatkala pasang air maritim.
Atas Perairan—
Beberapa rumah bahkan dibangun di atas perairan sehingga terlihat mirip rumah apung. Apabila Anda ingin berkunjung ke rumah apung tersebut, Anda mesti menaiki perahu terlebih dahulu.
Wisatawan luar negeri sering menyebut pulau ini dgn perumpamaan Sapeken Island. Pulau dgn pasir putih ini bisa menarik minatpara turis untuk datang. Wajib bagi Anda untuk menikmati pantai sebelum menjelajahi pulau lebih dlm.
Banyak Kapal—
Terdapat banyak kapal yg terparkir di tepi pantai sebab tempat tersebut merupakan pelabuhan besar selaku penghubung bagi pulau-pulau kecil di sekitarnya. Pantai ini menjadi tempat bagi penduduk sekitar untuk mencari nafkah selaku nelayan.
Meskipun tergolong dlm pulau berukuran kecil, tapi pulau Sapeken memiliki failitas layaknya pulau besar lainnya.
Terdapat pasar yg memiliki kegunaan untuk memasarkan ikan hasil tangkapan dr nelayan. Selain pasar ikan, Anda pula akan memperoleh pasar biasa yg memasarkan sayur, bumbu dapur, & yang lain.
Kehidupan penduduk pulau ini terlihat sederhana, namun perekonomiannya telah terjamin, bahkan banyak pula yg hidup berkecukupan. Hal ini terlihat dr rumah-rumahnya yg cukup bagus. Tetapi, jangan berharap untuk melihat kendaraan beroda empat di pulau ini.
Alat transportasi di pulau ini yaitu motor & untuk kendaraan umumnya ialah becak. Para nelayan biasanya menggunakan gerobak dorong guna memuat ikan hasil tangkapan menuju pasar desa.
Sebagian besar masyarakat Sapeken berbelanja kebutuhan atau peralatan sehari-hari ke Banyuwangi dgn berlayar. Melalui rute air ini diharapkan waktu sekitar 6 hingga 9 jam, sedangkan kalau peta ke Kota Sumenep diperlukan waktu sekitar 12 jam.
Pulau Sapeken mempunyai luas hingga 2.45 km persegi dgn jumlah penduduk sekitar ribuan kepala keluarga. Jumlah penduduk ini cukup untuk memadati wilayah tersebut. Pulau ini dikelilingi oleh beberapa pulau, seperti pulau Saur.
Secara profil administrasi, pulau Sapeken mempunyai 9 desa, yaitu Desa Paliat, Sapeken, Sekala, Tanjung Kiaok, Pangerungan Besar, Sabuntan, Pagerungan Kecil, Sepanjang, & Desa Sasiil. Hampir semua desa berada di pulau yg berlawanan, kecuali letak Desa Tanjung Kiaok yg berada di pulau ini.
Salah satu kekurangan dr pulau ini adalah keberadaan pedoman listrik yg masih terbatas. Masyarakat mampu menikmati pedoman listrik cuma pada sore hari menjelang petang hingga pagi hari.
Berbeda bagi masyarakat dgn perekonomian di atas rata-rata yg dapat menikmati listrik setiap ketika. Padahal peluangrekreasi yg dimiliki pulau ini sungguh banyak, sebaiknya fatwa listrik menjadi salah satu failitas yg mesti tersedia di tempat rekreasi ini.
Keindahan Bawah Laut—
Kepulauan Sapeken pula memiliki keindahan alam memukau. Pemandangan bawah bahari di pulau ini sangatlah fantastis, apalagi dgn adanya terumbu karangnya. Tidak heran bila banyak wisatawan yg datang cuma untuk menikmati pesona bawah lautnya & berfoto.
Keindahan alam yg lain berbentukhutan mangrove. Diketahui bila hutan ini menyumbang sekitar 85% dr seluruh hutan mangrove di Jawa Timur. Selain untuk tempat rekreasi, hutan mangrove ini pula berkhasiat selaku bahan pupuk, kayu bakar, bangunan & yang lain.
Sayangnya, penebangan liar & erosi membuat keamanan serta keindahan hutan berkurang. Pihak yg tak bertanggung jawab tersebut menebang pohon seenaknya tanpa menanam kembali sehingga meminimalisir kerimbunan pohon mangrove.
Abrasi yg terlalu sering terjadi pula dapat merusak kualitas pohon sehingga gampang rusak atau menjadi ringkih.
Apabila hal ini terus terjadi, hutan mangrove akan terancam punah sehingga dapat mengakibatkan berbagai duduk perkara lain, mirip musibah.
Tidak cuma itu, Anda pula bisa mengamati atau turut ikut serta dlm beberapa aktivitas masyarakat lokal karena kebudayaan yg dimilikinya cukup unik. Anda akan menerima sensasi yg berlainan dr kebiasaan hidup di perkotaan.
Sebelum berkunjung ke tempat rekreasi ini, Anda dapat mengunjungi rekreasi berbentukkerajaan Singaraja apalagi dulu. Dijamin piknik Anda akan lebih menyenangkan.
Sejarah Singkat—
Istilah Sapeken ternyata memiliki makna tersendiri yg berhubungan dgn sejarah pulau tersebut. Pada masa lampau, orang yg pertama kami mendiami atau nenek moyang tak berencana tinggal di pulau ini, melainkan selaku tempat singgah biar nantinya mampu melanjutkan perjalanan.
Diketahui jika nenek moyang tinggal di pulau tersebut cuma satu ahad saja. Kisah inilah yg menjadi asal usul nama pulau sapeken yg artinya satu pekan atau satu ahad.
Konon dongeng, orang yg pertama kali tiba ke pulau ini ialah orang Sulawesi Selatan. Hal ini terlihat dr kesamaan bahasa yg digunakan, yaitu bahasa bajo yg masih dipakai selaku bahasa kawasan hingga sekarang.
Penduduknya pun telah tercampur oleh penduduk dr suku lain.