Tari Kipas Pakarena – Setiap kawasan di nusantara tentu saja mempunyai adab budaya masing-masing, termasuk Daerah Gowa. Masyarakat Gowa mempunyai tari tradisional pujian mereka yakni tari kipas pakarena. Sesuai dgn namanya, keunikan dr tari ini yakni menggunakan kipas sebagai atributnya.
Tarian yg dibawakan oleh penari wanita berjumlah 5 orang ini mempunyai makna yg mendalam, yakni menggambarkan siklus kehidupan insan.
Selain itu, tarian ini pula menggambarkan verbal perempuan Gowa, yaitu santun, lemah lembut, & santun. Jika ingin tahu lebih banyak mengenai tari kipas ini, simak ulasannya berikut ini:
Daftar Isi
Asal Tari Kipas Pakarena
Umumnya tari yg berasal dr Gowa, Sulawesi Selatan ini ditampilkan tatkala upacara etika, & pula selaku hiburan & sarana kesenian. Kata pakarena sendiri asalnya dr kata sebab yg artinya main. Sebelum diberi nama pakarena, tarian ini awalnya berjulukan sere jaga.
Di jaman dahulu, tarian ini ditampilkan tatkala adanya gelaran upacara ritual panen & menanam padi. Penari akan memegang atribut tarian, yakni seikat padi. Seiring pertumbuhan jaman, sekarang penari tak lagi memegang padi, melainkan kipas sebagai gantinya.
Baca Juga: Tari Kipas Serumpun
Sejarah Tari Kipas Pakarena
Kerajaan Gowa dinilai yg mewariskan tari tradisional ini. Di masa dahulu, kerajaan tersebut berada pada masa kejayaan serta berhasil menguasai wilayah Sulawesi pecahan selatan sampai bertahun-tahun.
Tarian ini iambil dr cerita perpisahan antara penghuni bumi (penghuni limo) dgn negeri khayangan (botong langit). Sebelum perpisahan terjadi, botong langit memberikan ilmunya pada seluruh penghuni limo ihwal bagaimana cara hidup di bumi dgn baik. Caranya yakni mulai dr bercocok tanam, beternak, sampai berburu.
Mereka mengajarkan pada penghuni limo mengenai hal tersebut dgn gerakan kaki & tangan. Gerakan tersebut kemudian dijadikan sebuah ritual oleh penghuni limo. Ritual tersebut dilakukan sebagai symbol tanda syukur atas ajaran botong langit.
Properti Tari Kipas Pakarena
Setelah mengetahui perihal sejarahnya, kini pahami apa saja atribut yg diperlukan penari dlm menari kipas ini. Adapun property yg dibutuhkan untuk menari tarian tradisional ini ialah baju bodo, sarung, kipas, & selendang. Jika ingin tahu bagaimana klarifikasi lengkap tiap atributnya, berikut ini adalah ulasannya:
1. Baju Bodo
Busana penari tari kipas ini memakai baju bodo, yakni baju tradisional penduduk Bugis, Makasaar. Pada pakaian ini mempunyai warna yg berbeda-beda tergantung stratifikasi sosialnya. Jika dahulu baju bodo terbuat dr kain sutra, sekarang hanya dibikin dr kain kasa transparan.
2. Sarung
Untuk kepingan bawah, para penari kipas menggunakan sarung atau top. Pada mulanya, sarung yg digunakan para penari tak memiliki motif sama sekali atau polos. Namun kini, sarung yg dikenakan penari menggunakan sarung bermotif supaya lebih mempesona & tampakmeriah.
3. Kipas
Sesuai dgn namanya, ini ialah atribut utama dlm tarian ini. Kipas yg digunakan pada tarian ini tak memiliki patokan tertentu & warnanya pun bebas. Artibut ini wajib dibawa & dimiankan oleh penari & lazimnya mereka memegangnya memakai ajudan.
4. Selendang
Penari meletakkan selendang di sebelah kiri pundak mereka. Selendang ini tak cuma dijadikan property saja tetapi pula untuk dimainkan tatkala menari. Sama mirip kipas, para penari bebas ingin memakai warna selendang apapun. Namun, lazimnya pemilihan warna akan diadaptasi dgn warna baju bodo yg dikenakan.
Baca Juga: Tari Klana Topeng
Pola Lantai Tari Kipas Pakarena
Di serpihan permulaan, tarian ini memakai acuan lantai garis lengkung. Bentuk lengkungannya yakni melengkung ke depan, kemudian ke samping, ke belakang, kemudian membentuk lingkaran.
Di belahan pertengahan, penari akan membentuk acuan lantai horizontal, yakni barisan lurus dr kanan ke kiri. Jadi, untuk tari kipas ini ada 3 pola lantai yg dibentuk, yakni bundar, garis lengkung, & horizontal.
Baca Juga: Tari Klasik
Gerakan Tari Kipas Pakarena
Tari ini dibawakan dgn lembut alasannya adalah menggambarkan kelembutan, yakni iambil dr sifat dr perempuan Makassar. Selain itu, gerakan tari ini pula mempunyai arti kesopanan, kesetiaan, kepatuhan, & hormat dr perempuan Makassar pada suaminya. Lalu, bagaimana gerakan tari tradisional asal Gowa ini? Berikut ini yakni uraiannya:
1. Gerakan Tangan
Pada tari ini, gerakan tangan yg dilaksanakan penari yakni dgn mengayunkan tangan ke kiri & ke kiri. Kemudian, sesudah itu mengayunkan tangan ke arah depan. Namun, penari cuma mengayunkan tangannya sebatas pundak saja dgn cara yg lembut. Tiap gerakan penari mesti seiring dgn tempo tarian yg lambat.
2. Gerakan Kaki
Posisi penari ialah duduk pada awal & akhir tarian. Setelah itu, ada gerakan memutar yg mempunyai makna bagaimana siklus kehidupan insan. Selanjunya, penari melaksanakan gerakan naik turun yg mempunyai arti bila kehidupan manusia yg berlangsung tak selamanya di atas, namun ada kalanya di bawah kolam sebuah roda. Kemudian, penari tak boleh mengangkat kaki terlalu tinggi.
Keunikan Tari Kipas Pakarena
Setiap tari tradisional mempunyai keunikan tersendiri, tak terekcuali tari kipas yg satu ini. Keunikan ini lah yg menimbulkan tari kipas ini berlainan dr tari tradisional yang lain. Berikut ini ialah beberapa keunikan dr tari tradisional asal Gowa ini:
- Gerakannya sangat estetik karena penari memakai atribut kipas sehingga menawan untuk ditonton.
- Atribut tarian berupa kipas pula menjadikan kenapa tarian ini begitu unik.
- Gerakan tangan & kaki penari sungguh lembut karena merempresentasikan wanita asal Makassar yg lemah lembut.
- Tarian ini diiringi dgn alat musik yg bernama gondrong rinci. Itu yakni alat musik perpaduan alunan antara alat musik gendrang & alat musik seruling.
- Tiap gerakan mengandung makna tersendiri, yg menggambarkan wacana siklus kehidupan insan.
Fungsi Tari Kipas Pakarena
Dalam setiap pertunjukannya, tari pakarena pula mempunyai fungsi tersendiri. Misalnya, yakni mulai dr sebagai sarana hiburan, hingga sebagai wujud syukur. Jika ingin tahu klarifikasi lebih lengkap perihal fungsi tari kipas ini, di bawah ini yaitu ulasannya:
1. Sebagai Tari Pengiring Raja
Pada masa dahulu, tari tradisional ini berfungsi selaku tarian pengiring rada Gowa. Hingga dikala ini, tarian ini masih mempunyai fungsi yg sama. Meskipun kerajaan Gowa sudah tak ada lagi, tarian ini kerap dipentaskan untuk mengiring para pemimpin wilayah Gowa.
2. Untuk Sarana Dakwah
Selain sebagai tarian pengiring raja, tarian ini pula dijadikan sarana dakwah. Melalui gerakan-gerakannya, tarian ini menawarkan pelajaran soal siklus kehidupan insan serta ritme kehidupan.
3. Sebagai Tari Ritual
Seperti yg sudah disinggung sebelumnya jikalau tarian ini berkaitan dgn cerita antara khayangan dgn penghuni bumi. Hal ini bertujuan untuk mengungkapkan rasa syukur terhadap khayangan (langit) & bumi. Pada jaman dahulu, tarian ini ditampilkan ditengah ritual penanaman padi & panen.
4. Untuk Sarana Hiburan
Fungsi tarian ini yakni selaku media hiburan, baik untuk penduduk Gowa, maupun turis yg berkunjung ke Gowa. Hingga kini tarian ini masih kerap ditampilkan, baik untuk upacara penyambutan tokoh penting maupun upacara tradisi tertentu.
Penutup Tari Kipas Pakarena
Itulah ulasan yg mempesona perihal tari kipas pakarena. Keindahan gerakan tari yg selaras tiap penarinya & bagaimana mereka mengayunkan kipas, menimbulkan tarian ini masih eksis hingga kini.
Meskipun pada perjalannya tarian ini mengalami perkembangan, tetapi ciri khususnya tetap tak tergantikan.
Tari Kipas Pakarena