7+ Pakaian Adat Sulawesi Barat : Nama, Gambar & Penjelasan

Pakaian Adat Sulawesi Barat – Sulawesi Barat yaitu salah satu provinsi di Indonesia yg mempunyai aneka ragam budaya. Salah satu budaya tradisional yg berasal dr provinsi beribukota di Mamuju tersebut yaitu pakaian etika Sulawesi Barat.

Nah, pada artikel kali ini kita akan membicarakan bantu-membantu perihal bagaimana pakaian budpekerti Sulawesi Barat. Serta apa saja ciri khas & nilai filosofis yg terkandung pada masing-masing busana tradisional tersebut.

Untuk menjawab semua pertanyaan tersebut, mari kita simak klarifikasi lengkapnya pada postingan di bawah ini.

Pakaian Adat Sulawesi Barat


Pakaian Adat Sulawesi Barat

Pakaian Adat Sulawesi Barat
Pakaian Adat Sulawesi Barat
@https://blogkulo.com/

Pakaian adat Sulawesi Barat mampu iartikan selaku pakaian tradisional atau busana akhlak yg memiliki keunikan & ciri khas dr Sulawesi Barat. Pakaian tradisional ini selaku identitas suatu kelompok etnis yg mendiami tempat Sulawesi Barat.

Di Sulawesi barat sendiri dihuni oleh beberapa kelompok etnis, yakni suku Mandar, suku Toraja, & suku Mamasa. Setiap kelompok suku tersebut memiliki budbahasa istiadat tertentu yg menjadi keyakinan mereka, kemudian menciptakan produk budaya berupa busana budpekerti. Maka tak aneh, jika busana tradisional tersebut menjadi ciri khas dr daerah Sulawesi Barat.

Pakaian budpekerti Sulawesi Barat biasa dipakai pada kesibukan atau program penting sesuai akhlak istiadat yg berlaku di daerah tersebut. Salah satunya busana budbahasa dipakai pada upacara ijab kabul.


Nama Pakaian Adat Sulawesi Barat

Pakaian adat Sulawesi Barat cukup beraneka ragam. Berdasarkan suku di Sulawesi Barat, keberagaman pakaian budpekerti dr kawasan Sulawesi Barat ini dibedakan menjadi tiga jenis.

Ketiga jenis busana tersebut meliputi, pakaian adat suku Mandar, busana adab suku Toraja, pakaian budbahasa Mamasa. Untuk penjelasan ketiga jenis busana tersebut dapat iamati sebagai berikut:

 

No Macam Macam Pakaian Adat Sulawesi Barat
1 Pakaian Adat Suku Mandar
2 Pakaian Adat Suku Mandar Wanita
3 Pakaian Adat Suku Mandar Pria
4 Pakaian Adat Suku Toraja
5 Pakaian Adat Suku Mamasa
6 Pakaian Adat Suku Mamasa untuk Bangsawan
7

Pakaian Adat Suku Mamasa untuk Masyarakat Umum

 

1. Pakaian Adat Suku Mandar

Suku Mandar adalah suku orisinil yg mendiami tanah Sulawesi Barat. Suku ini biasa menggunakan busana budbahasa khas suku mereka. Biasanya mereka mengenakan pakaian budbahasa mereka pada saat melangsungkan upacara akhlak akad nikah.

Pakaian yg biasa dikenakan suku Mandar cenderung sebagai pakaian yg terlihat sederhana, tetapi tetap mengandung nilai filosofi yg dlm sebagaimana kepercayaan yg ianut oleh suku orisinil Sulawesi Barat tersebut.

Baca Juga: Pakaian Adat Sulawesi Tengah

Pakaian Adat Suku Mandar Wanita

Pakaian Adat Suku Mandar Untuk Wanita
Pakaian Adat Suku Mandar untuk Wanita
@http://www.adatnusantara.web.id/

Pakaian adat Sulawesi Barat oleh suku Mandar pula dipakai oleh kaum wanita. Pakaian khas ini yg dipakai oleh perempuan Mandar diketahui dgn pakaian Pattuqduq Towaine.

Secara lazim, pakaian tradisional ini dipakai pada ketika menari tarian kawasan Sulawesi Barat, yakni tari patuqdu. Selain itu, pakaian khas ini pula kerap dikenakan pada dikala upacara budbahasa akad nikah.

Busana tradisional ini memiliki ciri cuilan lengan tak sampai pergelangan tangan, atau dgn kata lain pakaian ini berlengan pendek. Pakaian ini dibentuk dgn kombinasi warna yg cerah mirip warna merah, kuning, & hijau.

Ada perbedaan dlm memakai pakaian etika untuk perempuan Mandar. Berdasarkan kegunaannya, tatkala pakaian Mandar digunakan pada saat menari tarian tradisional maka aksesoris yg terdapat pada pakaian tersebut berjumlah 18 buah, sedangkan tatkala busana Mandar digunakan untuk upacara budbahasa pernikahan maka aksesorisnya berjumlah 24 buah.

Aksesoris yg kerap disertakan pada saat mengenakan pakaian budbahasa perempuan Mandar ini mencakup dekorasi kepala, ikat pinggang, serta perhiasan gelang.

Perhiasan gelang itu dibedakan menjadi beberapa macam gelang. Adapun daftar macam-macam gelang khas Mandar Sulawesi Barat adalah sebagai berikut:

  1. Gallang Balleq adalah sepasang gelang yg digunakan di kedua tangan, yakni kanan & kiri. Gelang ini memiliki ukuran 15 hingga 20 cm.
  2. Poto yaitu gelang kecil yg digunakan sebagai pengait gelang dgn ukuran lebih besar. Gelang ini pula digunakan di kedua pergelangan tangan.
  3. Jima Salleto yakni gelang dgn ukuran yg cukup lebar & dikaitkan di kepingan pundak perempuan.
  4. Teppang ialah gelang yg dipakai dibawah gelang Jima Salleto.
  5. Jima Maborong adalah gelang yg dipakai para aristokrat. Gelang ini yakni pengganti dr gelang Jima Salleto.
  6. Sima-simang ialah gelang yg memiliki 8 buah bulir yg berukuran cukup besar.

Pakaian Adat Suku Mandar Pria

Pakaian Adat Suku Mandar Untuk Pria
Pakaian Adat Suku Mandar untuk Pria
@https://www.selasar.com/

Bagi para kaum laki-laki suku Mandar, pakaian yg biasa mereka kenakan terdiri dr busana atas yg berupa jas hitam, kemudian untuk bawahan mereka padu padankan dgn celana hitam beserta kain sarung tenun khas Mandar.

Kain tenun tersebut diperuntukkan sebagai ikat pinggang, yakni dgn cara melingkarkan kain sarung di pinggang menjuntai sampai ke batas lutut pria sampaumur. Kain tenun ini cenderung berwarna kontras dr warna hitam busana atasan & bawahan sebelumnya, sehingga menimbulkan pakaian etika pria Mandar tampakberkelas & menawan.

Penggunaan pakaian adab Sulawesi Barat ini dibutuhkan bahwa setiap laki-laki suku Mandar berkarakter sigap & cekatan dlm segala kegiatan & pekerjaan.

Pakaian tradisional ini tak lengkap tanpa adanya aksesoris ekstra, yakni lazimnya para pria Mandar mengenakan aksesoris berupa penutup kepala yg kerap dikenal dgn sebutan songkok tabone.

Sementara itu pakaian budbahasa laki-laki Mandar pula dipadankan dgn aksesoris seperti perhiasan liontin yg disematkan di saku jas bagian segi kiri. Tidak lupa para pria pula memakai sepatu pantofel atau sandal kulit selaku alas kaki mereka.

2. Pakaian Adat Suku Toraja

Suku Toraja merupakan kelompok etnis yg banyak mendiami dua provinsi Sulawesi, yakni provinsi Sulawesi Barat & Sulawesi Selatan. Suku Toraja dapat ditemukan di kabupaten Mamasa, Sulawesi Barat.

Pakaian adat suku Toraja mampu dibedakan menjadi dua, yakni pakaian yg dikenakan oleh perempuan maupun laki-laki Toraja. Sebagaimana dapat disimak klarifikasi lengkapnya perihal kedua jenis tersebut di bawah ini.

Pakaian Adat Suku Toraja Wanita

Pakaian Adat Suku Toraja Untuk Wanita
Pakaian Adat Suku Toraja untuk Wanita
@https://tambahpinter.com/

Pakaian akhlak suku Toraja untuk wanita biasa dikenal dgn istilah Pokko. Pakaian tradisional ini mempunyai perbedaan wujud dr busana yg dikenakan.

Ciri khusus dr busana akhlak wanita Toraja adalah busana yg mempunyai lengan pendek dgn dilengkapi banyak sekali aksesoris selaku penghias performa sang perempuan.

Pakaian tradisional ini sudah dipakai para PNS perempuan di setiap hari Sabtu. Hal ini dilaksanakan sebagai bentuk upaya pelestarian budaya khas Sulawesi Barat.

Selain dipakai selaku baju kedinasan, pakaian adat Sulawesi Barat ini pula kerap dikenakan pada ketika upacara etika akad nikah maupun tarian kawasan. Para wanita Toraja kerap melaksanakan aktivitas dgn mengenakan baju Pokko dgn dipadukan beberapa aksesoris.

Baca Juga: Pakaian Adat Sulawesi Utara

Pakaian Adat Suku Toraja Pria

Pakaian Adat Suku Toraja Untuk Pria
Pakaian Adat Suku Toraja untuk Pria
@https://lombafotoastra.satu-indonesia.com/

Nama busana budpekerti suku Toraja untuk kaum pria yakni Seppa Tallung Buku. Pakaian adat Sulawesi Barat ini telah dipakai oleh PNS sebagai pakaian kedinasan di instansi pemerintah daerah Sulawesi Barat. Pakaian ini biasa dikenakan di saban hari Sabtu.

Warna lebih banyak didominasi pada busana etika Sulawesi Barat ini ialah warna merah, kuning, & putih. Keunikan lain pada busana tradisional ini adalah ukuran panjang dr baju ini menjuntai hingga lutut pria dewasa.

Pemakaian busana akhlak suku Toraja pria biasa dikombinasikan dgn banyak sekali aksesoris extra . Salah satunya yakni aksesoris tersebut berupa manik-manik yg dirangkai & membentuk suatu perhiasan khas untuk ikat kepala, ikat pinggang, & aksesoris di belahan dada. Aksesoris manik-manik ini biasa diketahui dgn Kandaure.

Kemudian ditambahkan aksesoris berupa Lipa’ yg berupa sarung sutra dgn motif yg beraneka ragam khas Sulawesi Barat. Tidak lupa pula dikenakan senjata tradisional parang Gayang yg diselipkan di potongan bawah sarung.

Aksesoris Kandaure

Aksesoris Kandaure
Aksesoris Kandaure
@https://tambahpinter.com/

Kandaure merupakan salah satu aksesoris penting pada pakaian akhlak Sulawesi Barat khas suku Toraja. Aksesoris Kandaure dipakai bersama-sama dgn pakaian adab Seppa Tallung Buku maupun pakaian akhlak Pokko.

Kandore merupakan aksesoris berupa manik-manik yg dirangkai hingga membentuk motif mirip goresan khas Sulawesi Barat. Motif dr manik-manik ini disusun oleh manik-manik dgn beraneka ragam warna.

Aksesoris khas Sulawesi Barat ini kerap dipakai untuk menghiasi potongan dada, gelang, ikat kepala, maupun ikat pinggang.

Diceritakan dlm sejarah bahwa dulu Kandaure dipercaya mengandung kekuatan & nilai magis yg berpengaruh, sehingga Kandaure dapat digunakan untuk ritual mendatang hujan & sebagai dukungan diri dr marabahaya.

Di segi lain, aksesoris Kandaure dapat menunjukkan identitas suku Toraja & status sosialnya. Pasalnya, dahulu Kandaure hanya mampu dikenakan oleh para darah biru Toraja lantaran harga aksesoris ini cukup mahal.

Harga aksesoris ini didasarkan pada usianya, yakni kian antik & masak materi manik-manik yg digunakan, maka harganya pun akan semakin mahal.

Tenun Toraja

Tenun Toraja
Tenun Toraja
@https://tambahpinter.com/

Salah satu produk budaya suku Toraja berupa kain tradisional khas Toraja, kain tersebut diketahui dgn sebutan kain tenun Toraja. Kain tradisional ini merupakan kain yg dilengkapi ciri khas & nilai filosofis yg tinggi.

Kain tenun Toraja merupakan kain yg melambangkan keterkaitan antara insan, alam, & lingkungannya. Serta, masyarakat Toraja meyakini bahwa kain tenun tersebut yakni simbol kejayaan & kesejahteraan bagi suku Toraja.

Produk budaya khas Toraja ini mengalami proses pembuatan yg cukup usang & rumit, yakni iawali dgn pemintalan serat menjadi benang, kemudian ditenun dengan-cara tradisional sampai menjadi kain.

Bahan dasar untuk pembuatan kain tenun khas Sulawesi Barat ini yaitu serat kapas & serat nanas. Karena serat nanas yg sudah mulai langka didapatkan, hingga dikala ini kain tenun Toraja lebih sering berbahan dasar serat kapas.

Didasari lantaran proses pengerjaan & materi dasarnya, maka taklah heran jika pakaian adab Sulawesi Barat ini cukup mahal. Sehingga cuma beberapa golongan aristokrat yg mampu berbelanja & mempunyai kain tradisional ini.

3. Pakaian Adat Suku Mamasa

Suku Mamasa merupakan salah satu kelompok suku yg banyak mendiami provinsi Sulawesi Barat. Bahkan nama suku ini pula sudah menjadi nama salah satu kabupaten di Sulawesi Barat, yakni Kabupaten Mamasa.

Suku Mamasa termasuk selaku kelompok suku yg unik & mempunyai ciri khas dr adab istiadatnya, mirip salah satunya ialah busana budaya dr suku Mamasa ini. Pakaian tradisional dr suku Mamasa yaitu pakaian yg dibedakan menurut status sosial masyarakatnya.

Bagi para pemangku akhlak, pejabat pemerintahan, atau para aristokrat suku Sulawesi Barat tersebut mempunyai busana khas yg diketahui dgn nama pakaian Tana’ Bulawan. Sementara bagi masyarakat lazim suku Mamasa kerap mengenakan busana tradisional Pellembangan.

Kedua jenis pakaian akhlak suku Mamasa biasa dikenakan pada saat kesibukan seremonial yg bersifat penting, seperti pada saat upacara ritual adab, perayaan kemerdekaan, upacara budbahasa ajal, maupun upacara adab akad nikah.

Pakaian adab Sulawesi Barat ini pula tak lengkap tanpa adanya hiasan berupa aksesoris yg digunakan untuk mempercantik pakaian serta menjadi keunikan tersendiri busana tradisional suku Mamasa.

Kedua jenis pakaian akhlak suku Mamasa mempunyai beberapa perbedaan yg klarifikasi dengan-cara rinci mampu iamati berikut ini.

Pakaian Adat Suku Mamasa untuk Bangsawan

Pakaian Adat Suku Mamasa Untuk Bangsawan
Pakaian Adat Suku Mamasa untuk Bangsawan
@https://www.selasar.com/

Pakaian adab suku Mamasa untuk Bangsawan disebut dgn pakaian etika Tana’ Bulawan. Nama Tana’ Bulawan sendiri dapat iartikan selaku “kasta emas”.

Sehingga tidak aneh kalau pakaian budbahasa Sulawesi Barat ini hanya didedikasikan khusus bagi para ningrat kaya yg ianggap layak menjadi pemimpin. Kepercayaan ini lahir dr pandangan masyarakat Mamasa yg meyakini bahwa seorang pemimpin haruslah seseorang yg memiliki wibawa & tak akan mencuri, karena kondisi ekonominya sudah berkecukupan.

Para ningrat biasa mengenakan busana adab Tana’ Bulawan di banyak sekali situasi & kondisi, bahkan pada saat upacara resmi maupun tak sekalipun. Acara resmi yg biasa dihadiri sosok penting ini yakni program perayaan hari kemerdekaan, penyambutan pejabat pemerintah, konferensi para kepala adab, serta upacara pernikahan dgn skala besar.

Kategori acara tak resmi seperti menghadiri rapat biasa, menghadiri ijab kabul masyarakat umum, serta program syukuran adat Mamasa lainnya.

Pakaian ini terdiri dr busana atasan yg berupa baju dgn bentuk kemeja berwarna putih. Baju ini biasa dikenal dgn istilah bayu pongko’. Serta dikombinasikan dgn bawahan celana pendek khas suku Mamasa. Celana khas ini diketahui dgn nama talana toraya Mamasa.

Pakaian budpekerti Sulawesi Barat ini pula dilengkapi dgn sarung berwarna merah yg diketahui dgn istilah samban lea. Serta terdapat pula penutup kepala berwarna putih yg disebut passapu.

Tana’ Bulawan merupakan busana adab Sulawesi Barat yg dapat dikenakan oleh para laki-laki Mamasa maupun wanita suku Sulawesi Barat tersebut. Keduanya mempunyai ciri khas yg sama.

Setiap busana tempat senantiasa dihiasi dgn aneka macam aksesoris untuk mempercantik busana tradisional tersebut, serta menawarkan ciri khas tersendiri bagi sang pemakai pakaian. Hal ini pula terjadi pada baju akhlak Tana’ Bulawan, adapun aksesoris dr busana akhlak Sulawesi Barat tersebut mencakup:

  1. Sempa sepu’ yaitu tas tradisional Mamasa. Tas Sempa Sepu’ ini digunakan selaku tempat dokumen, tempat meletakkan sirih, & hukum budpekerti lokal.
  2. Gayang ialah senjata tradisional keris khas suku Mamasa. Keris jenis ini disimbolkan selaku tameng pelindung diri serta membuktikan bahwa zaman dahulu suku Mamasa mempunyai kegemaran berburu.
  3. Sassang ialah aksesoris jumbai. Aksesoris khas Mamasa ini dibentuk dr manik-manik & dipasangkan di cuilan dada serta serpihan depan pinggang.
  4. Ponto Naga yakni sebutan untuk gelang khas Mamasa. Gelang Ponto Naga ini berbentuk naga dgn bahan adonan dr logam emas.
  5. Ponto lola adalah salah satu jenis gelang. Gelang khas Sulawesi Barat yg cuma digunakan para darah biru dgn bahan adonan dr logam emas.
  6. Rara yakni perhiasan sejenis gelang. Perhiasan gelang dgn bahan adonan emas yg memiliki ukuran lebih besar dr ponto lola.
  7. Manikrarak yakni aksesoris kalung. Perhiasan kalung tradisional yg dengan-cara bebuyutan diwariskan pada anak cucu suku Mamasa. Perhiasan khas Mamasa ini diyakini sebagai benda pusaka.
  8. Sapu’ ialah aksesoris penutup kepala yg yang dibuat dr kain berwarna putih, kain tradisional ini cara memakainya dgn cara dililitkan di atas kepala.
  9. Sarong yaitu aksesoris topi khas Mamasa. Aksesoris ini berbentuk bundar & berskala lebar dgn hiasan berbentuk bulatan di belahan atasnya.

Baca Juga: Pakaian Adat

Pakaian Adat Suku Mamasa untuk Masyarakat Umum

Pakaian Adat Suku Mamasa Untuk Masyarakat Umum
Pakaian Adat Suku Mamasa untuk Masyarakat Umum
@https://www.selasar.com/

Pakaian etika suku Mamasa jenis kedua yakni baju Pellembangan. Busana tradisional tersebut diperuntukkan bagi masyarakat biasa Mamasa di Sulawesi Barat. Masyarakat umum suku Mamasa diketahui dgn istilah kasta palem, yg iartikan sebagai golongan bukan penguasa maupun pemimpin.

Masyarakat umum ini dapat bangun sendiri atau independen, tetapi bukan pula disebut hamba sahaya. Masyarakat ini mampu iamati dgn pakaian adat yg mereka kenakan.

Salah satu ciri khas dr busana yg mereka kenakan ialah dominasi penggunaan warna pada pakaian adab Pellembangan yg mereka kenakan, yakni hanya boleh berwarna selain warna putih. Karena warna putih yakni warna sakral & cuma didedikasikan bagi pakaian budpekerti para bangsawan suku Mamasa.

Bukan hanya pada baju atasan saja, melainkan pula pada aksesoris epilog kepala yg dikenakan masyarakat umum Mamasa pula tak diperkenankan berwarna putih. Sehingga akan terlihat terang status sosial masyarakat suku Sulawesi Barat tersebut.


Penutup Pakaian Adat Sulawesi Barat

Itulah klarifikasi lengkap mengenai busana etika Sulawesi Barat yg sukses Romadecade rangkum buat ananda.

Semoga dgn menuntaskan bacaan artikel ini, makin menambah pengetahuan kita kepada budaya bangsa, serta makin menumbuhkan rasa cinta kita pada tanah air & bangsa kita, Indonesia.


Pakaian Adat Sulawesi Barat
sumber tumpuan:

@https://www.selasar.com/busana-adat/sulawesi-barat/
@https://tambahpinter.com/pakaian-adab-sulawesi-barat/
@https://pariwisataindonesia.id/jelajah/intip-baju-akhlak-dari-sulawesi-barat/
@https://blogkulo.com/busana-adat-sulawesi-barat/

  Pakaian Adat 34 Provinsi di Indonesia : Gambar dan Penjelasan