Rumah Adat Banten : Nama, Gambar, Keunikan & Penjelasan

Rumah Adat Banten – Indonesia merupakan negara yg kaya akan budaya, salah satunya ialah rumah etika yg sangat unik & beragam di setiap provinsinya.

Dimana masing-masing provinsi tersebut mempunyai bentuk & pula ukuran yg berlawanan, bukan hanya itu rumah adat pula mempunyai filosofi yg berbeda di setiap wilayah, salah satunya pada provinsi Banten.

Berikut ini merupakan penjelasan filosofi, arsitektur & ciri khas dr Rumah Adat Banten, simak klarifikasi berikut ini!

Rumah Adat Banten


Rumah Adat Banten

Gambar Rumah Adat Banten
Gambar Rumah Adat Banten
@https://www.daerahkita.com/

Rumah adab Banten mempunyai sebutan dgn nama Sulah Nyanda. Dimana model bangunan rumah adat Baduy tersebut sama halnya dgn rumah panggung, dgn rumah yg yang dibuat dr bahan material bambu. 

Rumah akhlak Banten ini pula menjadi simbol dr masyarakat Baduy. Karena rumah adab tersebut mempunyai nilai tersendiri bagi masyarakat sekitar, yakni selaku tempat untuk berlindung & pula tempat yg tenteram untuk ditempati. Karena rumah Sulah Nyanda ini mempunyai luas sekitar 100 sampai 120 meter.

Sama seperti rumah adat bolon yg berasal dr Batak, pembangunan rumah akhlak Banten ini pula dikerjakan dengan-cara bergotong royong oleh masyarakat setempat. Hal tersebut dikarenakan rasa kekeluargaan yg ada pada siku tersebut masih tertanam dgn baik. 

Rumah budbahasa sulah nyanda ini pula hanya boleh dibangun jika menghadap dua arah saja, yakni menghadap Selatan & pula Utara & mesti berhadap-hadapan. Hal tersebut dikarenakan berdasarkan keyakinan mereka bahwa arah barat & timur merupakan tanda yg tak baik.

Bangunan rumah adab Banten ini yakni siap pakai & knock down. Dimana bagian-penggalan antar bangunan tersebut hanya memakai materi yg sederhana, yakni dibuat tanpa menggunakan paku.

Proses pembangunan hanya menggunakan teknik paseuk mirip pada serpihan tiang pondasi, lincar, pananggeuy, & pula penglari. Teknik tersebut ternyata dapat memperkokoh bangunan.

Sedangkan untuk pecahan dinding rumah, lantai & pula atap memakai teknik merakit atau dijepit atau bisa pula diikat dgn tali.  Sehingga bangunan tersebut dapat dikategorikan selaku bangunan yg elastis & pula fleksibel.

Baca Juga: Rumah Adat Batak


Arsitektur Bangunan Rumah Adat Banten

Rumah Sulah Nyanda mempunyai bentuk & pula tampilan yg sekilas menyerupai dgn rumah akhlak Jawa Barat, yakni rumah panggung. Rumah etika Banten atau sulah nyanda ini mempunyai empat serpihan rumah yg tentunya mempunyai kegunaan yg berbeda.

Karena kontur tanah yg ada pada pemukiman masyarakat baduy tak rata, maka rumah dibangun dgn berbentuk panggung.

Dimana masyarakat sekitar akan menumpukkan batu-batu yg sudah iambil dr sungai, hal tersebut bermaksud agar bangunan bisa berdiri dgn kuat & mampu menyangga bangunan iatas tanah walaupun tanah tersebut tak rata. 

Sehingga bila tanah mengalami penyusutan, maka bangunan tetap berdiri tegak, tak bergerak. Hal ini pula mampu memberikan bahwa masyarakat Baduy membangun rumah sesuai dgn kondisi dr kontur tanah yg akan dijadikan tempat untuk pembangunan rumah tersebut.

Rumah ini pula mempunyai desain yg ramah lingkungan atau tak merusak alam. Sedangkan untuk tiang penyangga ini terbuat dr kayu atau balok yg besar & sungguh berpengaruh, biasanya yg digunakan ialah kayu jati, Akasi & mahoni.

Hal tersebut dikarenakan kayu dipakai untuk menopang atau penyangga bangunan, sehingga kayu yg diperlukan mesti kayu yg tak gampang lapuk.

Bukan hanya penyangga saja yg terbuat dr kayu, tetapi pada penggalan lantai rumah pula memakai materi material kayu atau bambu yg disusun dgn rapat & pula rapi atau biasanya disebut dgn palupuh.

Dinding dr rumah yang dibuat dr anyaman bambu yg telah ianyam dgn motif Jepang atau vertikal. Dengan potongan bawah dibentuk dgn rapat & potongan atas dibentuk agak longgar. 

Pada serpihan atap rumah menggunakan materi material ijuk & pula nikah bambu, namun atap pula masih bisa memakai materi material daun yg diberi nama yakni sulah nyanda. Nyanda sendiri berarti bersandar dlm keadaan tak lurus, namun masih melebar ke belakang. 

Sehingga tatkala sulah nyanda terpasang, maka bentuknya menjadi panjang dgn derajat kemiringan yg rendah pas kerangka yg ada pada bagian atap paling bawah.

Pintu & pula kamar rumah akhlak Banten dibentuk dgn bahan material anyaman bambu yg disusun dengan-cara vertikal & tentunya ianyam dgn rapi. Teknik ini dinamakan dgn nama saringsing. 

Teknik saringsing merupakan teknik yg disusun cuma menurut metode asumsi saja, tanpa perlu memakai pengukuran dengan-cara kuantitatif.

  6+ Nama Rumah Budbahasa Sunda : Gambar Dan Klarifikasi – Wargamasyarakat

Karena demi menjaga keselamatan rumah, maka biasanya akan disusun dua kayu yg akan dijadikan sebagai palang dimana palang nantinya bisa didorong & pula ditarik dr luar bangunan. 

Rumah etika Banten ini hanya ada satu pintu yg dilengkapi dgn panto. Apa yg dimaksud dgn panto?  Panto adalah anyaman dr bilah bambu yg mempunyai ukuran kira-kira seibu jari tangan & ianyam dengan-cara vertikal sehingga akan membentuk mirip daun pintu.

Keunikan dr rumah adab Banten ini yakni, apabila semua rumah etika mempunyai jendela, tetapi berlainan halnya dgn rumah etika yg satu ini, yakni rumah akhlak yg dibentuk tanpa jendela.

Kenapa demikian? Ternyata alasannya adalah menurut penduduk suku Baduy sendiri jendela akan dipakai untuk menatap keluar rumah saja, bukan digunakan sebagai ventilasi.


Pembagian Ruangan Rumah Adat Banten

Gambar Pembagian Ruangan Rumah Adat Banten
Gambar Pembagian Ruangan Rumah Adat Banten
@https://www.daerahkita.com/

Masyarakat Baduy merupakan masyarakat yg bijak dlm hal pemanfaatan bahan lingkungannya. Salah satunya untuk membangun rumah etika Banten, dimana mereka memakai materi-materi alam yg sudah disediakan oleh alam semesta sesuai dgn kebutuhannya. 

Rumah budpekerti Banten atau Sulah Nyanda tersebut pula dibuat menjadi beberapa pecahan yg berbeda, dimana pada setiap cuilan mempunyai fungsinya sendiri-sendiri. Lalu apa saja penggalan-penggalan dr rumah adat Banten? Simak penjelasannya dibawah ini ya!

  • Sosoro

Bagian depan (Sosoro). Bagian ini merupakan tempat yg digunakan pemilik rumah untuk menjamu para tamu yg tiba berkunjung, bukan hanya itu, rumah ini pula dipakai sebagai tempat bermalas-malasan atau tempat untuk acara menenun. Pada penggalan rumah ini mempunyai bentuk memanjang ke pecahan rumah yg lebar.

  • Tepas

Bagian tengah (Tepas). Bagian rumah ini berkhasiat selaku tempat makan, tempat tidur atau tempat beristirahat yg digunakan untuk belum dewasa. Ruangan tepas mempunyai bentuk membujur ke belakang atau ke serpihan rumah yg panjang. Bada belahan tepas & pula sosoro tak mempunyai pembatas, sehingga akan membentuk aksara L.

Baca Juga: Rumah Adat Bengkulu

  • Imah

Bagian belakang (Imah). Bagian ini merupakan belahan inti dr rumah, dimana ruangan tersebut dipakai selaku tempat dlm aktivitas yg penting. Ruangan ini digunakan untuk tempat tidur bagi suami istri atau tuan rumah & bisa pula digunakan selaku dapur.

  • Leuit

Leuit. Bagian ruangan ini tak menyatu dgn rumah inti, karena memang biasanya dipakai oleh para penduduk sebagai tempat lumbung padi atau untuk menyimpan aneka macam hasil panen.

Leuit sengaja dibentuk jauh & terpisah dr rumah, hal ini dikarenakan biar apabila terjadi musibah atau bencana yg menimpa rumah, penduduk masih mempunyai persediaan makanan.


Filosofi Rumah Adat Banten Suku Baduy

Gambar Filosofi Rumah Adat Banten Suku Baduy
Gambar Filosofi Rumah Adat Banten Suku Baduy
@https://asset.kompas.com/

Tentunya setiap rumah akhlak yg dibangun niscaya mempunyai filosofi tersendiri. Karena memang pada saat membangun rumah akhlak pasti perlu mempertimbangkan beberapa hal atau aspek-aspek paling penting dlm kehidupan.

Sama mirip rumah budbahasa Banten ini yg dibangun dgn filosofi berlawanan dr wilayah-wilayah yang lain. Suku Baduy merupakan salah satu suku yg masih senantiasa berupaya untuk melestarikan alam yg ada di di sekitarnya sampai dikala ini. Sehingga masyarakat sekitar masih menerapkan tata cara arsitektur Vernakular.

Apa yg dimaksud dgn arsitektur Vernakular? Vernakular merupakan arsitektur yg tetap mempertahankan keramahan terhadap lingkungan. Dimana pada rumah etika Baduy ini dirancang menggunakan konsep ekologis dgn memadukan alam pada dikala pembangunannya.

Seluruh potongan yg digunakan pada ketika membangun rumah tersebut memanfaatkan materi-bahan yg alami, dgn tak memakai materi kimia terbaru sama sekali.

Bukan hanya itu, rumah adat Banten atau suku Baduy ini pula dibangun dgn menggunakan persyaratan arah Barat & Selatan dgn saling berhadapan.

Baca Juga: Rumah Adat


Ciri Khas Rumah Adat Suku Baduy

Ciri Khas Rumah Adat Suku Baduy
Ciri Khas Rumah Adat Suku Baduy
@https://indonesiakaya.com/

Masing-masing rumah akhlak pula pasti mempunyai ciri khas & pula keunikan yg berbeda. Hal tersebut pula berlaku pada rumah budbahasa Sulah Nyanda Banten. Berikut ini merupakan ciri khas dr rumah adab Banten!

  1. Bangunan rumah etika tersebut tak menyentuh permukaan dr tanah.
  2. Rumah ditopang dgn watu yg berfungsi sebagai penyangga pada setiap tiang.
  3. Dinding rumah terbuat dr bambu
  4. Rumah pada umumnya mempunyai dua pecahan atap, yakni atap kanan  & pula atap kiri. Dengan detail atap kanan dibuat dgn ukuran yg lebih pendek, sedangkan pada atap kiri memakai ukuran yg panjang.
  5. Atap rumah dibuat dgn menggunakan bahan ijuk atau daun kelapa.
  6. Rumah adab Banten ini tak mempunyai jendela
  7. Lantai rumah yang dibuat dr materi material bambu


Penutup

Demikianlah penjelasan mengenai rumah budpekerti Banten, dimulai dr segi arsitektur, filosofi & pula ciri khas. Semoga artikel ini dapat berguna bagi para pembaca & mampu diketahui dgn baik!


Rumah Adat Banten
Sumber Refrensi:

@https://www.rumah.com/bimbingan-properti/rumah-adab-banten-35263
@https://www.nesabamedia.com/rumah-adab-banten/
@https://cilegonhills.id/rumah-budpekerti-banten-ciri-khas-arsitektur-rancangan-dan-filosofi/
@https://guratgarut.com/rumah-budpekerti-banten/