Tari Kalimantan Barat – Kalimantan Barat yakni salah satu provinsi di nusantara yg kaya akan seni tarinya. Tari Kalimantan Barat merupakan tarian tradisional suku Dayak yg sudah diwarisi dengan-cara turun temurun sehingga menjadi salah satu aset budaya nusantara yg pantas dilindungi & dilestarikan.
Kemudian, tarian daerah Kalimantan Barat ini pula memiliki karakteristik tersendiri yg tempat lain tak memilikinya. Itulah yg menjadikan tarian kawasan Kalimantan Barat begitu unik & mudah dimengerti.
Kemudian, Kalimantan Barat pula memiliki banyak sekali jenis tarian yg masing-masing memiliki makna, gerakan, & pula fungsi yg beda-beda. Jika ingin tau apa saja karakteristik serta ragam jenis tari Kalimantan Barat, berikut ini yakni ulasannya:
Daftar Isi
Karakteristik Tari Kalimantan Barat
Sama seperti tarian tradisional daerah nusantara yg lain, tarian tempat Kalimantan Barat mempunyai ciri khas tersendiri. Bahkan, ciri khas tarian tempat Kalimantan Barat berbeda dgn Kalimantan timur, tengah, maupun selatan.
Padahal, mereka masih terletak di pulau yg sama, tetapi memiliki karakteristik yg berbeda. Untuk gerak tarian tempat Kalimantan Barat, para penarinya akan melaksanakan gerakan yg spontan & pula ekspresif.
Kemudian, penari pula akan melaksanakan gerakan yg kontinu atau terus-menerus, namun tiba-tiba penari akan menghentak & dibarengi dgn lengukan. Para penari akan memberikan kesan besar lengan berkuasa & kokoh sehingga kekompakan gerak amat diamati.
Baca Juga: Tari Kalimantan Timur
Ragam Tari Kalimantan Barat
Di atas sudah dimengerti banyak sekali karakteristik dr tarian tradisional kawasan Kalimantan Barat. Kini, saatnya mengetahui apa saja ragam tarinya.
Pasalnya, Kalimantan Barat mempunyai banyak tarian, mulai dr monong, pingan, jonggan, hingga bopureh. Jika ingin tahu apa saja tari Kalimantan Barat lainnya, berikut ini yakni ulasannya:
1. Tari Monong
Pada masa dahulu, tarian ini dikerjakan dgn tujuan untuk mengobati penyakit bagi suku Dayak. Tari ini dulunya hanya dijalankan oleh sesepuh suku Dayak atau dukun.
Mereka akan membaca mantra tertentu sembari melaksanakan gerakan tari monong. Oleh alasannya adalah itu, tak heran jika gerakannya menyiratkan mirip dukun atau sesepuh yg sedang melakukan ritual penyembuhan.
Kemudian, penarinya akan dibalut dgn pakaian khas suku Dayak & dilengkapi dgn berbagai peralatan ritual. Kemudian, tarian ini menggunakan sape sebagai alat musik pengiringnya, yakni alat musik khas Kalimantan barat yg bentuknya ibarat gitar.
Namun, kini tarian ini bermaksud untuk hiburan semata sebab sudah ditambahi aneka macam kombinasi gerakan maupun kreasi. Hal tersebut dikerjakan biar tarian menjadi lebih menarik tetapi tak menghilangkan substansi yg terkandung di dlmnya.
2. Tari Pingan
Ini merupakan tari Kalimantan Barat yg meningkat pada masyarakat Dayak Mualang. Tarian ini menceritakan wacana kehidupan & pergantian budaya penduduk Dayak Mualang. Dulunya, tarian ini dipentaskan tatkala legalisasi kelulusan para akseptor yg mengikuti seni bela diri.
Nama tari ini iambil dr kata Pingan, yg dlm bahasa Kalimantan Barat artinya yakni wadah menyerupai piring yg terbuat dr watu ataupun tanah liat. Seiring perkembangannya, pingan hanya yang dibuat dr keramik warisan leluhur yg diketahui selaku pingan retak seribu.
Namun sekarang sayangnya pingan renta semakin susah ditemukan sehingga banyak penari menggantinya memakai piring beling, asalkan berwarna putih polos.
Oleh karena itu, banyak orang menyebut tari pingan ialah tari piring. Pari penari mengenakan cincin di ujung jari tengah yg yang dibuat dr tembaga atau timah sambil menenteng pingan di kedua tangannya.
Makara, tatkala dimainkan, penari akan menciptakan bunyi dr cincin & piring yg saling bersinggungan. Tari ini kadang-kadang digelar di aneka macam program, contohnya bazar budaya, penyambutan tamu, sampai acara gawai. Iringan musik pada tarian ini ialah alat musik tebah, yg terdiri dr gendang panjang, tawag, serta cincin timah peningkak.
Baca Juga: Tari Kancet Papatai
3. Tari Jonggan
Dalam bahasa Dayak, jonggan bermakna berjoget atau menari. Tari asal dayak kanayatn ini dilaksanakan selaku bentuk kegembiraan serta suka cita dlm pergaulan penduduk Suku Dayak. Menurut sejarah, tarian ini sudah ada mulai tahun 1950-an & pertama kali hadir di Kabupaten Landak, Kalimantan Barat.
Jumlah penari dlm tarian ini adalah 5 sampai 7 penari dgn menggunakan kostum kebaya khas Dayak, selendang, & paca.
Sedangkan musik yg mengiringi tarian ini terdiri dr dua jenis, yakni irama lembut & irama lincah. Keunikan tarian ini terdapat pada para penarinya yg akan selalu mengajak penonton untuk ikut menari di atas pentas.
Kemudian, penonton pula akan iajak berbala pantun yg temanya sudah diputuskan. Selain, keterlibatan penonton, keunikan lainnya pada tarian ini ialah gerakannya yg atraktif & variatif.
Kemudian, sebelum tarian ini dipentaskan, akan dilakukan itual yg disebut Nyangahatn untuk meminta bantuan semoga acaranya tanpa hambatan.
4. Tari Bopureh
Banyak yg mempercayai bila tari Kalimantan Barat ini mengisahkan pasangan yg saling cinta tetapi terhalang oleh adat atau silsilah.
Sejak jaman dahulu, suku Dayak memang terkenal mempunyai banyak sub etnis & masing-masing mempunyai aturan tersendiri. Misalnya, yakni ada etnis yg mengharuskan untuk menikah dgn suku yg sama.
Hal ini dilakukan untuk mempertahankan keutuhan sub etnis & kelangsungan penerus suku tersebut. Salah satu suku yg percaya hal tersebut ialah suku dayak jangkang. Oleh alasannya itu, tarian ini dinamakan tari bopureh yg arti dlm bahasa jangkang yakni asal ajakan atau silsilah.
Tarian ini dibawakan oleh 5 pasang penari & 1 pasang penari menggambarkan sepasang kekasih yg tengah merajut cinta & pasangan sisanya selaku embel-embel. Tiap penari mengenakan kostum budbahasa suku Dayak Kalimantan Barat & menggunakan kain yg berwarna-warni.
5. Tari Zapin
Pada dasarnya ini adalah tarian khas Melayu tetapi sangat populer di beberapa wilayah di Indonesia, termasuk Kalimantan Barat. Tari ini masuk ke wilayah Indonesia sebab adanya efek dr orang Arab serta Persia & berakulturasi dgn kebudayaan melayu lokal.
Pada mulanya, tarian ini cuma diperbolehkan untuk penari pria, tetapi sekarang penari wanita pula mampu melakukannya.
Mulanya, tarian ini meningkat di Kalimantan Barat sebagai bentuk upacara keagamaan & sebagai salah satu fasilitas penyebaran agama Islam.
Namun, kini tarian ini menjelma fasilitas hiburan yg menawan. Adapun musik pengiring tari zapin yakni 3 marwas & gambus yg menjadikannya tarian ini begitu khas.
Baca Juga: Tari Kandagan
6. Tari Kinyah Uut Danum
Ini ialah tari Kalimantan Barat yg lahir dr suku Dayak Uud Danum. Tarian ini mulanya hanya dipertunjukkan sebagai persiapan fisik sebelum dilakukannya tradisi mengayau atau perburuan kepala musuh oleh suku Dayak di masa lalu.
Para pria Dayak Uut Danum akan melakukan persiapan sebelum mereka dilepaskan ke hutan untuk mengayau. Namun, seiring perkembangan zaman, tradisi mengayau sudah tak dilakukan & tarian ini hanya dijadikan selaku tari tradisional saja. Gerakan tarian ini memperlihatkan gerakan penyerangan & berhati-hati bertahan dikala perang.
Penarinya pun yaitu dua orang pria, satu penari melaksanakan penyerangan & satunya senantiasa berhati-hati untuk bertahan. Selain itu, gerakannya sungguh lincah, tak kaku, & teatrikal sehingga tarian ini kerap kali menciptakan penontonnya berdecak takjub.
7. Tari Ajat Temuai Datai
Masyarakat Dayak Mualang, Kalimantan Barat, mengakibatkan tarian ini selaku suatu tarian penyambutan tamu. Seperti halnya tamu kenegaraan maupun wisatawan yg tengah berkunjung ke kampung Dayak Mualang.
Oleh karena itu, maksud dr tarian ini yakni sebagai perwujudan rasa syukur pada Tuhan alasannya adalah kedatangan temuai atau tamu di tanah Kalimantan.
Namun, pada awalnya tari ini sebagai tarian sakral yg cuma dipertontonkan untuk para Tamu Agung. Mereka adalah para hero sepulang dr medan perang & menjinjing kepala musuh. Kemudian, mereka menyelenggarakan upacara penyambutan tamu menggunakan tarian ini sebagai istilah kegembiraan.
8. Tari Pedang Mualang
Seperti namanya, tari Kalimantan Barat ini menggunakan pedang selaku propertinya. Gerakannya pun didominasi dgn keterampilan para penarinya dlm memainkan pedang, mulai dr menangkis, menyerang, hingga mengayunkan pedang.
Karena gerakannya begitu dinamis & atraktif, tarian ini kadang-kadang diperlihatkan pada program tradisional suku Dayak. Sedangkan pada masa dahulu, tarian ini hanya dikerjakan oleh ksatria perang Dayak.
Fungsinya ialah untuk merencanakan mental serta memotivasi diri sebelum melaksanakan ekspedisi mengayau. Iringan musik pada tari pedang mualang ialah tebah undup banyur.
Sifat tarian ini tak memiliki batasan, baik contoh lantai, koreografer, hingga pola lantainya. Oleh karena itu, setiap penari mempunyai gerakan yg berlawanan-beda tatkala menarikan tari pedang mualang. Meskipun gerakannya tak sama, tetapi gerakannya harus sesuai dgn makna tarian tersebut.
9. Tari Kondan
Pada mulanya, tarian ini cuma dipentaskan tatkala perayaan panen padi tiba, atau yg disebut pula dgn Nosu Minu Podi. Selain itu, dilakukannya tarian ini ialah sebagai bentuk rasa syukur pada Tuhan atas panen yg didapat.
Menurut sejarah, tarian ini sudah diketahui semenjak tahun 1985 oleh perjaka & pemudi Dayak. Dulu tarian ini cuma dilaksanakan oleh penduduk setelah mereka melakukan pekerjaan di sawah ketika hari mulai gelap.
Pada perkembangannya, tarian ini tak cuma dilakukan saat panen saja, tetapi pula dipertunjukkan di banyak sekali acara. Tari ini dijalankan oleh wanita maupun pria yg berpasang-pasangan sehingga jumlahnya mesti genap.
Keunikan tarian ini ialah sebelum tarian dilaksanakan, penari akan berhadap-hadapan & berkenalan satu sama lain sembari berbalas pantun. Selama tarian ini dipentaskan, pantun akan digunakan terus. Tatkala bernyanyi maupun menari, penari sesekali akan diberikan tuak, yakni minuman fermentasi dr beras ketan.
10. Tari Adat Dayak Pesaguan
Biasanya, tari Kalimantan Barat ini ditampilkan untuk menyambut tamu yg terhormat, sebagai tanda syukur atas anugerah yg diberikan Tuhan, & menunjukkan gelar. Keunikan dr tarian ini yakni tarian ini hanya dipentaskan sesuai dgn hukum budbahasa yg berlaku.
Tetua budpekerti atau demong akan memulai tarian ini & menentukan para penari. Kemudian, para penari melakukan aneka macam formasi. Kemudian, mereka akan bersebelahan, namun sesama penari mesti mempunyai hubungan keluarga.
11. Tari Menoreh Getah
Kalimantan Barat tak hanya mempunyai tari perang saja, tetapi ada pula tarian yg menggambarkan kehidupan masyarakatnya.
Sesuai dgn namanya, tarian ini menceritakan bagaimana masyarakat Kalimantan Barat menoreh atau menyadap getah karet untuk memenuhi keperluan kesehariannya. Diyakini tarian ini diciptakan berdasarkan bagian-unsur gerak dr tari Dayak & Melayu yg ada di Kalimantan Barat.
Penutup Tari Kalimantan Barat
Itulah ulasan yg menawan tentang karakteristik serta ragam jenis tari Kalimantan Barat. Ternyata, Kalimantan Barat mempunyai ciri khas tarian sendiri yg berbeda dgn daerah Kalimantan yg lain.
Hingga sekarang, semua tarian yg disebutkan di atas masih lestari & seringkali dipentaskan di banyak sekali acara, baik acara bertaraf kawasan maupun di ajang internasional.
Tari Kalimantan Barat