30+ Contoh Puisi Hujan Mengingat Kenangan Indah Dan Kesedihan Hidup

Puisi Hujan – Puisi adalah kalimat yg dilontarkan oleh seseorang untuk menyampaikan perasaannya pada publik. Puisi hujan aneka macam mewakili perasaan seseorang tentang rindu, kenangan & hal mengenaskan lainnya.

Dalam puisi hujan ini kerap sekali di tulis oleh penulis yg populer sehingga karyanya gampang dikenal oleh masyarakat. Seorang yg pintar merangkai kalimat sederhana menjadi puisi yg indah ialah orang yg memiliki cerita eksklusif dibalik canda tawanya.

Beberapa pola puisi hujan berikut akan mewakili sensitivitas hati ketika hujan mengguyur. Menguatkan diri sendiri menjadi penolong, apapun yg hujan ciptakan, kenangan indah ataupun buruk yg terjadi ialah terbaik.


Kamu Dan Hujan

Kamu Dan Hujan

Aku kira, senja tak akan menjadi indah karena gue tak melihatnya

Aku kira, pelangipun tak akan berwarna lantaran gue tahu hanyalah tinta hitam legam dlm persepsi

Dan gue mengira, dawai hujan akan selalu ternada

Apakah kau tahu, apa itu hujan?

Hujan inilah yg mengirimkanmu melalui nada rintiknya

Yang begitu menenangkan & mengalirkan melodi dlm nadi ini entah bagaimana caranya

Yang gue tahu bahwa tanpamu, hujanpun enggan menjatuhkan rintiknya

Kekasihku, apa benar namamu yg dibawa rintik hujan kala itu?

Jika iya, maka kedatanganmulah yg memecahkan segala perkiraan yg merisaukan

Yang sekarang menjadikanku mampu menyaksikan senja yg begitu indah

Menjadikanku mampu merubah tinta hitam yg legam itu, yg membuatnya menjadi berwarna hingga membuatku candu

Karena itulah gue hanya mau kau-sekalian tetap memberikanku melodi cantik ini

Janganlah kau-sekalian memberi melodi besar kepala kepadaku karena gue mencintaimu

 


Tentang Hujan

Lalu, apa katamu perihal hujan? Bagiku hujan itu suatu anugerah dimana kita bisa mencicipi satu kehangatan tersembunyi

Hujan itu suatu rasa syukur atas segala deraan air yg menyeka panas

Merupakan lezat tak berujung dr sang pencipta

Hujan itu suatu penjaga rahasia dimana kita bisa menangis dibalik hujan

Berteriak dibalik semua gemuruh hujan terka

Hujan itu sebuah simphoni dimana nada-nada yg berkelanjutan senantiasa terkait

Dan selalu berirama untuk menjadikannya sebuah lagu diantara titik-titiknya

Hujan itu sebuah lukisan dimana bumi menjadi kanvasnya dgn tetes demi tetes air hujan yg terus mengalir menjadikan suatu bekas di antara tanah-tanah yg tertindih

Hujan itu pula sebuah kenangan dimana tiap air demi air yg mengalir

Selalu mengakibatkan bekas & sering kali bekas itu menjadi suatu kubangan atau hilang begitu saja

Hujan itu pula suatu keselarasan dimana ketika kemarau datang, kemudian hujan yg menduga akan menyejukkan kembali

Hujan pula sebuah percintaan dimana dua sejoli yg tengah lembap di derasnya hujan menjadikan payung mereka untuk berteduh diantara tetesannya

Itulah hujan,,,

Dimana setiap insan bisa merasakan arti cintanya

Baca Juga: Puisi Tentang Ibu


Saat Hujan

Saat Hujan

Berteriaklah di depan penderasan tinggi debam suaranya memekakan pendengaran

Agar tak ada yg tahu kau sedang berteriak

Berlarilah di tengah padang ilalang tinggi

Pucuk-pucuknya lebih tinggi dr kepala agar tak ada yg tahu kau sedang berlari

Termenunglah di tengah senyapnya pagi

Yang kicau burungpun hilang entah kemana semoga tak tahu kau sedang bengong

Dan menangislah di tengah hujan yg lebat

Agar tak ada orang tahu bahwa kau sedang menangis

Perasaan yaitu perasaan

Tidak dibagikan, tak diceritakan, tak disampaikan ia tetap perasaan

 


Menjadi Hujan

Orang-orang dewasa itu aneh

Mereka bilang menggemari hujan tetapi berlindung di bawah payung

Berlindung di bawah atap bahkan dr mereka memaki hujan karena telah membasahi baju mereka

Mereka tak betul-betul menyukai hujan, cuma mulutnya saja tetapi tindakannya tidak

Mereka cuma mencari sensasi atau hanya sedang menjual romantisme

Nyatanya, mereka menyesali hujan yg tak kunjung reda & bikin mendung situasi sekitar

Sayangnya, rasa cinta mereka terhadap hujan cuma sebatas kata

Mencintai hujan hanya sebatas kalimat di status media sosial

Hanya menjadi foto untuk mendukung kesenduannya

Aku rasa, kita tak akan mengetahui hujan kecuali menjadi hujan itu sendiri

Bagaimana jikalau sesekali kita mendengar kata orang bahwa mereka menggemari kita

Padahal di belakang kita, mereka semua tak demikian

Jika hujan mempunyai perasaan, mungkinkan hujan akan mencicipi apa yg sudah kita rasakan

 


Hujan Hari Ini

Hujan Hari Ini

Bagi banyak orang, mungkin hujan sekumpulan pasukan air yg jatuh dr langit

Tapi bagiku, hujan yakni sepotong kisah yg mengikatku pada sebuah kenangan masa lalu & membawaku pada keindahan hari ini

Hatiku memang terikat pada hujan meski dlm terang gue bisa merasa mampu lebih terang saat memandang indahnya kota yg nasibnya sama sepertiku

Ya, terikat pada hujan lantaran tak selamanya hujan menenteng sendu dibawah gelapnya mendung

Bagiku, hujan selalu tiba bareng keberkahan

Dia pergi mewarisi teduh & menjadikan kehangatan selaku perasaan tepat bersama ia yg tuhan pilihkan selaku kekasih

 


Hujan Dan Kenangan

Hujan ini turun lagi untuk yg kesekian kali mengingatkanku tentang rintik soal waktu yg sedetik

Ketika hujan ini turun lagi dr kata yg kau namakan puisi

Namamu, namaku, ihwal cinta yg pernah singgah

Anggap saja hujan ini yaitu kenangan

Meski rintik yg sedetik namun bisa mengingatkan

 


Rindu Bersama Hujan

Rindu Bersama Hujan

Ketika tangan sudah tak bisa menggapainya

Dan tatkala bibir sudah tak bisa mengucapkan kata-kata

Disitulah gue berteduh, tatkala hujan deras membasahi tubuhku

Namun, tak akan ku biarkan hujan membasahi tubuhmu

  10 Contoh Puisi Kahlil Gibran

Disini gue merindu,

Merindukanmu yg setiap kali tiba bareng hujan

Lambat haripun berlalu sehingga memaksaku untuk melupakanmu

Satu hari, dua hari, hingga hari-hari kemudian yg terlewati

Melupakan kehadiranmu itu merupakan hal yg sungguh berat karena hujan selalu mengantar bayangmu ke depan jendela

Dan memaksaku untuk senantiasa mengenang kehadiranmu

 


Hujan

Aku suka hujan

Meskipun riyuh tetapi menenangkan

Baunya yg khas seringkali gue rindukan

Namun hujan suka sekali menjinjing kenangan melintas dipikiran

Hujan menyuguhkan kenangan pada kediaman & itu seringkali

Memang menyebalkan, gue mesti menelan kenangan berulang-ulang

Aku sungguh lelah jikalau harus mengingatkan kenangan dgn situasi yg sedu

Jika saja kenangan bisa dipilih untuk bertemu, maka gue akan memilih kenangan yg akan membahagiakanku

Bukan kenangan yg tiba untuk membuatku teringat dgn luka

 


Puisi Hujan

Puisi Hujan

Hujan, apa kabar?

Malam ini saat kau hadir saat itu juga membawaku dlm dimensi lain

Kau ajak setumpuk kenangan turun bersamamu untuk menghampiriku

Saat itu gue sedang terluka & kaulah yg setia menemaniku

Hujan, kau ingat isak tangisku malam itu?

Ku ceritakan semuanya kepadamu & kau simpan baik-baik ceritaku sampai hari ini

Hujan, kaulah saksi betapa kuatnya gue saat itu

Hingga hari ini gue bisa berdiri dgn tegak

Terima kasih untuk senantiasa menyejukan hatiku

 


Hujan Hadirkan Cinta

Awalnya, hujan bagiku sekedar kisah sendu

Lalu ada tangis yg sama-sama mengguyur

Terasa melodi yg dimainkannya begitu menyayat hati

Mengundang kepedihan akan masa laluku yg pilu

Namun, ternyata hujan mendatangkan cinta

Seperti bulirnya yg jatuh ke kepala flora dgn kasih sayang, tapi pula menghantam

Kini gue mencar ilmu, bahwa cinta datang dgn cara unik & klasik

Tiba-tiba tiba tanpa isyarat untuk siapa & tanpa alasan untuk mengungkapkan

Yang jelas, cinta hadir dgn cara yg berlawanan & lebih sempurna karenanya

 


Terjebak Hujan

Pada dasarnya ia datang untuk memberi kabar

Padahal nyatanya hanya memberi hati yg sukar

Aku terjebak dlm hujan yg tak dibutuhkan

Meminta rindu tetapi cuma diberi sendu & pilu

Melabuhkan karang hingga terbengkalai

Seolah tak ada sebatang kayu yg gue gapai

Terima kasih atas kehanyutannya yg kau timpakan

Menghempaskanku hingga terlempar ke dasar jurang

Dan hujan kali ini ada yg berlawanan

Dimana kedinginan yakni selimut terhangat untuk jiwaku yg kesasar

 


Hujan Dan Pelangi

Hari ini hujan datang sungguh deras

Tapi tak ada pelangi

Mengapa final-selesai ini gue sering membayangkan diriku yaitu hujan

Dan ananda yakni pelangi

Iya, gue adalah hujan yg deras yg senantiasa jatuh berkali-kali tanpa peduli seberapa sakitnya yg ku alami

Sedangkan ananda selaku pelangi yg selalu dinantikan saat hujan reda

Pelangi memang indah, tetapi hadirnya cuma beberapa waktu saja

Seperti itulah gue & ananda bagaikan hujan & pelangi yg senantiasa berkaitan tanpa adanya kejelasan

 


Namaku Hujan, Bukan Air Mata

Namaku Hujan, Bukan Air Mata

Namaku hujan, bukan air mata

Menjauh bukanlah masalah kekalahan

Menjatuhkan diri pada hati yg bingung

Bukanku bersikeras berpindah takluk angan

Namun, afeksi masa lalu membalut terjal langkah

Jujur saja, gue tidak mau berpura-pura

Aku tak lagi menangis karena gue bukan hujan

Meski halus membasahi jagat semesta

Tapi kenapa hujan terdefinisikan kesedihan

Terjebak kenangan dlm salju memori mesra

Dan entah kenapa tampang ceriaku seolah lupa cara senang

Nyatanya memang benar bahwa cinta itu buta

Pergolakan hati menentang pikiran

Seperti berseteruh mempertahankan diri

Tapi bukankan kini bahasa cinta yg berperan?

Sebab jauh setelahnya rasa itu sudah sirna baka


Puisi Hujan Pembawa Kesedihan

Puisi Hujan Pembawa Kesedihan

Banyak hal yg dapat dinikmati tatkala hujan turun. Salah satunya merupakan kesedihan. Seperti pola puisi hujan berikut ini yg mengungkapkan perasaan kesedihan saat hujan turun.


Air Mata Langit

Duka semesta tak mampu lagi menahan tangis

Raungan pecah mengagetkan pertiwi terlelap

Teramat dlm kesedihan ia tanggung tak terbagi

Begitu memahami ihwal cerminan hati

Kenangan hadir bagai potongan film yg datang acak

Sesekali senyum tersungging

Berganti air mata deras mengalir

Mengagetkan lamunan meremas dada terkoyak

Satu massa berkembang cepat menyumbat aliran udara

Sesak & sakit mirip ingin memecahkan paru-paru

Dingin hujan sebeku perasaanku

Memori datang silih berganti tak ijinkan beristirahat

Semampu apa gue menahan?

Selama hujan turun di bulan Juli

Air langit tak menjamah bumi, kurasa

Jatuh berhamburan menghujan lurus ke hatiku

Kenangan dipaksa masuk tanpa filtrasi

Temparan-tamparan kesedihan memusnahkan ketabahan

Kuat, hatiku besar lengan berkuasa

Air hujan memberi penghidupan

Bisikku menenangkan


Pengingat Perih

Terpenjara dlm sunyi hujan tak ijinkan gue pergi

Sendiri kuamati setiap inchi sarang persingahan dlm pengasingan

Membiarkan angganku liar mencari serpihan asik untuk dikenang lagi

Mempercepat langkah dikala kenangan buruk menyapa

Tak gue ijinkan ia ganggu damaiku ketika ini

Indah sendiri menjadi belahan menawan hidup untuk ku rasakan sendiri

Tanpa mengenakan topeng kepura-puraan hujan gue jatuh hati

Tergantung memori terabaikan menyanggupi dinding pemisah gue & hujan

Dingin hujan ia tanggung tanpa berbisik mengiba

Berkas-berkas kenangan berseliweran tanpa bisa kuatur

Meminta didahulukan untuk dipikirkan

Siapa ia yg menyapa?

Bagian masa lalu nomor 77

Cincin logam mulia terjatuh menyentuh ujung sepatu

Dilempang pangeran kodok yg pernah gue cium

Bersama hujan ia usaikan

Istana berputri jelita telah kutemukan, katanya

Baca Juga: Puisi Roman Picisan


Tenggelam

Ariel apakah namaku sekarang?

Hanyut dlm dasar bahari nestapa semalam

Ekor duyung tak bikin gue bisa berlangsung jauh

Hujan tenggelamkan hidupku terpisah, asing

Hari kemudian gue burung bersayap lebar

Terbang rendah ciutkan nyali penduduk bawah

Awan higienis tempat gue singgah

Menatap kerdil bumi gue jauh diatasmu

Duduk diatas singgasana bersama raja

Elang

Kami berkuasa atas langit luas

Baginya gue madu kembang gres mekar

Dia yg pertama merasa manisnya, katanya

Baginya gue benteng tinggi

Kedamaian berdima bareng

Aku miliknya selamanya

Ranting ringkih elang mendorong jatuh

Hujan turun rajawali ucapkan selamat tinggal


Puisi Hujan Suka Cita

Puisi Hujan Suka Cita

Turunnya hujan pula mampu menjadi sesuatu yg mengasyikkan bagi seseorang. Keadaan tersebut pastinya sangat bisa dituangkan dlm sebuah karya puisi. Seperti teladan puisi hujan suka cita berikut ini.

  25+ Acuan Puisi Duka Berbagai Suasana Yang Mengguncang Jiwa

Terlampau Indah

Tidak kusuka sebelumnya, tapi sekarang berbeda

Mensyukuri setiap kepingan yg takdir suguhkan

Penerimaan membuat lebih sampaumur, ku rasa

Hujan… bertahanlah lebih usang

Pintaku memohon langit

Deras hujan acap kali memancing petir menyambar memarahi

Saling beradu saing tunjukkan taring

Ganas memanas dlm acuh taacuh guyuran hujan

Hujan hanyutkan 100 hari kenangan dlm membisu

Datangkan jiwa gres penebus kelam masa lalu ku

Pesona lain tak pernah tersentuh

Mata impian akulah tujuan


Menari

Ajakan itu tak pernah bisa gue menolak

Gejolak hati, bersorak senang

Anggukan kepala lagi perlu, tanda komitmen

Sambaran tangkas mengajak jemari beradu

Menyusuri rintik hujan senantiasa indah bersamamu

Senyum yaitu serpihan langit yg senantiasa biru

Langkahku langkahmu

Hujan kabarkan kasih kita berseru

Subur tersiram berkah langit

Gemulai seirama dgn tabuhan alam

Basah badan riasan keindahan untukku

Mata-mata sarat heran menjadi tepuk tangan ditelinga bebal kita

Kenapa mesti gue pikirkan soal mereka

Senang, hujan satukan langit & bumi terpisah jauh

Merayakan kedamaian mereka

Aku & ananda menari dibawah hujan


Dunia Baru

Hujan

Hebat retakkan kulit bumi begitu kokoh

Membuka gerbang besi setebal lengan kami sarat penjagaan

Keajaiban tiba untuk mereka yg pantang mengalah

Mengikis perlahan merusak pertahanan

Dia tersembunyi gue peroleh

Hadir membius, putri menawan semok rupa

Rambutnya aliran sungai tenang berkilau

Terbalut hijau sejukkan gerah jiwa

Lembut dunia baru berterimakasih

Misteri nirwana gres kepulauan negeriku


Puisi Hujan Bencana Alam

Puisi Hujan Bencana Alam

 

Datangnya hujan kadang-kadang menyebabkan bencana alam. Pada saat itu tentunya sebagai korban petaka mencicipi kesedihan yg sangat mendalam. Sama halnya seperti teladan puisi hujan berikut ini yg bertemakan datangnya hujan sebagai petaka.


Amukan Peniup Kehidupan

Paket kenangan menari terapung menghantam keras

Deras, kotor membawa mereka tanpa ampun

Entah kenangan siapa saja bercampur menjadi samar dlm aliran takdir

Keruh tak terlihat kesucian berdiam

Pagiku tak bisa memperoleh siang

Kapak besar memutus leher kehidupanku

Mendiami rumah-rumah asing sekejap waktu

Amukan bah tak mengijinkan gue lengah

Deras, cepat & agresif

Tanpa belas kasihan raga kosong kehilangan penghuninya

Jerit mengiba tak lagi jelas terdengar

Kehidupan, gue mungkin sudah berkembang menjadi ikan

Membenamkan dlm pergilah pemilik raga

Sampai disini gue mengalah sudah


Menyisakan

Tak berbekas mungkin akan lebih baik

Memandang sisa sapuan hambar gelombang  penuh ratapan

Tanda tanya besar gue tak paham

Penjelasan sebanyak apapun tak buat gue mengerti

Aku bayi baru tanpa tanda kehidupan

Darah tak lagi keluar dr sayatan

Hembusan nafasku yaitu duka cita

Kehidupan baruku tanpa saudara

Aku terlahir dr rahim gelombang mengamuk kejam

Kesedihan menjadi bumiku setelah reinkarnasi

Terlahir selaku duyung namun dgn kaki


Keliru

Kemarin,

Moyangku bukan pelaut

Petani pintar yg gue dengar dr dongeng masa kecilku

Kampung kami bukan pesisir, air sejauh mata memandang tampak menjemukan

Pegunungan hijau makmur & indah

Aku tak suka busuk ikan, kapal-kapal & terik matahari menghitamkan kulit

Beruntung terlahir dlm aroma rumput hutan

Kemarin,

Besar dgn buai sawah

Ditimang pepohonan besar lengan berkuasa & udara segar

Hari ini hidupku tertukar

Tak terlihat hijau alam kelahiranku

Hilang sudah kerbau-kerbau tunggangan

Kapal-kapal terapung sisa kayu tembok rumahku

Musnah lahan karam air mata

Lereng gunung menjadi palung


Damai Saudaraku

Tatap nanar, saudaraku menangis

Derita hidup tak lagi mau bersabar

Datang bagai amukan angin ribut

Sisakan kesemrawutan

Dimana rumah kami?

tidak ada lagi rumah kami

Dimana anak kami

Kerusuhan, pilu, rasa lapar membuntuti menukar mereka

Tanah liat, batu keras & pasir terlihat sama

Lumpur menjijikkan lenyapkan semua yg kami punya

Sama rata, tenggelam dlm nestapa


Pemakaman

Kutemukan kau terbaring lemah

Ketabahan masih tersirat jelas meski kau tak menyuarakannya

Keajaiban tak selamatkan jiwa patriotmu

Menyatu dgn bumi

Kau lebih memilihnya

Menumbuhkan keajaiban gres untuk kami tetap tegar, begitukah?

Kumohon bicaralah

Senyum kemenangan tak hilang dr wajah damaimu

Menang untuk apa sedang kau sekarang mati,

Damai yg bagaimana saudaramu terjajah kegelisahan

Hujan tenggelamkan mengambil nyawa

Apa kau berpesiar bersama mereka

Hentikan cukup bangunlah

Aku tak memiliki kafan untuk selimutmu di pembaringan

Baca Juga: Puisi Anak


Puisi Hujan Pencipta Kedamaian

Puisi Hujan Pencipta Kedamaian

 

Tak jarang pula hadirnya guyuran hujan membuat seseorang merasa hening. Di dlm kondisi tersebut tak jarang pula orang mengungkapkanya dgn membuat karya puisi. Berikut ini acuan karya puisi hujan yg bertemakan hujan pencipta kedamaian.


Dibalik Jendela

Kedamaian hadir sarat didalam guyuran hujan

Merangkai mimpi, menegaskan masa depan

Dialog dgn hati kadang kala menegang

Masa depan menjadi kekalutan

Untukku & untukmu tak terhindarkan

Gesekan hati & logika peperangan tanpa damai

Datanglah kepadaku bersama hujan

Dibalik jendela semua kan baik-baik saja

Masa depan menjadi niscaya, senyumlah

Buang khawatir, tataplah langit tinggi

Air hujan menyentuh bumi tanpa keangkuhan

Penuh kehidupan penebar cinta kasih

Datanglah padaku di ketika hujan

Aroma tanah lembap damaikan perselisihan


Padam Api

Bersahabatlah meski kita pernah berselisih

Panas mari sejukkan dgn permintaan pada hujan

Sekam habis gersanglah lahan

Asap mengepul bendera putih berkibar

Angkuhku angkuhmu lupakanlah

Darah jangan lagi tertumpah

Pelajaran kedamaian tercipta bareng rintik hujan

Kristal kecil penggagas senyum lebar

Salahku, salahmu maafkanlah

Lembar hidup dicuci higienis bareng guyuran hujan

Putihku, putihmu bersenanglah


Kelahiran

Tetesan hujan berperan selaku bidan

Benih-benih terlahir menangis kencang

Latihan panjang menjadikan mereka jenderal

Dunia gres menjadi lebih semarak

Alam bersorak sorai riuh memecah sepi

Bumi tersenyum, tenang lahirlah pahlawannya

Bayi itu seakan menggeliat

Dibawah ketiak induknya kisah gres dimulai

Rangkaian pertempuran seakan sudah faktual

Dewa kehidupan menunjuk

Bayi-bayi merah belum bisa membuka mata

Sekuat tenaga tegakkan kepala

Sombong akan takdir yg mereka bawa

Banyak kenangan bareng hujan yg dapat dituangkan menjadi sebuah karya puisi ihwal hujan. Selain itu puisi hujan pula dapat menjadi pelajaran bermakna positif pada setiap diri.

Kesedihan & kebahagiaan anggaplah menjadi pelajaran berguna. Apapun yg diberikan hujan pada kita, hargailah sebagai proses pembelajaran diri menjadi akil balig cukup akal.

  Teladan Puisi Singkat Patah Hati Bikin Nangis

 


Hujan Kenangan

Hujan,,,

Rintikmu sudah berhasil menenteng rindu

Rinduku yg tak terarah

Rinduku yg tak pernah berujung

Aku rasa baru kemarin kita bercanda tawa

Aku rasa gres kemarin kita menatap rintik hujan yg sama

Ku rasa baru kemarin gue lihat senyum manismu

Ku rasa gres kemarin kita pernah sedekat nadi hingga jadinya kita sejauh matahari

Terlalu cepat kau melangkah menjauhiku

Jejakmu terhapus oleh rintik hujan

Dan gue akan tetap disini dgn rintik di senja yg sama

 


Puisi Hujan Ku Hentikan Hujan

Kini matahari merindukanku

Perlahan mengangkat kabut pagi

Ada yg berdenyut di dlm diriku

Menempuh tanah berair dendam yg dihamilkan hujan & cahaya matahari

Tak bisa ku tolak matahari memasaku membuat bunga-bunga

Ku hentikan hujan demi matahari untuk membuat situasi bahagia

Sengaja ku meminta hujan agar berhenti karena gue tahu

Semua di dlm dunia tak mesti dibarengi dgn kesedihan

Adakalanya kita semua pula berhak memiliki hari yg indah nan senang

Jangan biarkan ada air mata yg jatuh membasahi pipi layaknya hujan

 


Aku Adalah Hujan

Aku hanyalah hujan yg ditakdirkan singgah sementara

Yang sempat menenangkan angin yg kering

Dan hujan terbuai dlm kesederhanaan itu

Sampai angin itu menemukan pelangi

Yang lebih indah dr sekedar hujan

Yang usang-lama terasa menjemukan

Hujan tetap tak ingin pergi

Dengan egois tetap berusaha semoga angin itu kembali

Mencoba melawan takdir, kalau hujan hanyalah sementara

Tetapi suatu saat ia tersadar

Angin yg damai dgn pelangi yakni perpaduan yg menyejukkan

Ada banyak angan yg terbunuh dibalik derasnya hujan

Dan ada banyak kepingan hati yg awut-awutan di balik hujan yg berhenti tiba-tiba itu

Dengan matahari yg membawanya hilang, membuatnya semakin terlewatkan

Mungkin hujan itu belajar

Banyak hal di dunia yg tak bisa sekeras apapun ia menjajal

Yang harus ia lakukan ialah mendapatkan

Kau siapa? Hujan? Angin? atau Pelangi?

 


Hujan Bulan Juni

Tak ada yg lebih tabah dr hujan Bulan Juni

Dirahasiakannya rintik rindunya pada pohon berbunga itu

Tidak ada yg lebih bijak dr hujan Bulan Juni

Dihapusnya jejak kaki yg ragu di jalan itu

Tak ada yg lebih arif dr hujan Bulan Juni

Dibiarkannya yg tak terucapkan diserap akar pohon bunga itu

 


Puisi Hujan

Pada hujan yg datangnya riuh

Aku disini memperhatikan setiap bulirnya

Dulu gue membicarakan hujan tanpa tau rasanya kehujanan

Dulu gue mengagungkan hujan tanpa tau gigilnya mirip apa

Dan dulu gue menyukai hujan tanpa tau ada rindu sisipan di dalamnya

Sekarang gue hampir mengerti bahwa hujan untuk dirasakan

Bukan sekedar dilihat lalu dikomentari atas nama cinta

Sekarang gue berani menenteng payung yg katanya melindungi dr hujan

Sekarang gue suka berlari & menyanyi di bawah hujan

Biar begini saja

Biar gue menyanyi, berlari hingga hujan menjadi reda

 


Hujan Terakhir Dalam Ingatan

Aku bantu-membantu tak pernah rela membiarkan tubuhmu dipeluk kemarau

Debu-debu beterbangan berkhayal menjadi burung

Burung mengepakkan sayapnya menanti cahaya lindap

Seringkali gue gagal mendekap bayangan yg jenuh berjalan di belakang

Ku pandangi ia, tak ada balasan hidup seperti bertepuk sebelah tangan

 


Suara Hujan

Aku senantiasa menyukai mata kecilmu

Menenggelamkan diriku berlama-usang

Berkaca-kaca dlm berbicara

Begitu manis & menguatkan jiwa

Aku terlalu dlm menginginkanmu

Masih sama mirip dulu

Kamu potongan hujan terindahku

Dalam ingatan tahun-tahun itu

Kau yaitu bintang terindahku

Yang gue rindukan saat hujan datang

Kau adalah mimpi terindahku di dikala gue letih sesudah menghadapi dunia

Setiap hal kecil di diri ini adalah seluruhnya tentangmu

Kamu yg ku perjuangkan dgn utuh

Meski dirimu melalui sangat datar

Hujan masih tetap saja sama menjadi kisah sedih meninggalkan pedih

Tetap membekas mengenang dlm hati

Aku teriak sangat keras di sepanjang jalanan kota

Berharap agar kau kembali disini

Menahanmu lebih usang sebelum hujan pergi

Sebagai sandaranmu kala berteduh

Waktu gerimis kian menderas

Mengusap air mata bercampur dgn hujan

Sengaja kau sembunyikan semuanya dlm hati

Ternyata gue sungguh bodoh

Aku adalah orang bodoh yg mengerjarmu selama itu

Ternyata gue tetap kekanak-kanan tidak mau berusaha mengerti tentang dirimu

Kurasa gue sungguh aneh karena menyukaimu

Jujur saja gue sangat sulit merasakan cinta orang lain selain dirimu

Sampai ketika ini kau adalah kau adalah alasan duniaku menjadi lebih indah

Biarkanlah gue terus menyukaimu hingga kau benar-benar menjadi milikku

 


Hujan Malam Ini

Kepergianmu seakan merenggut isi hatiku

Dari kuntum rindu hingga benci kau rangkai menjadi satu

Lalu dgn tenang ananda buang ke hamparan biru

Ya, sebuah tempat yg tak mungkin gue tuju

Bila mungkin, gue ingin kembali ke masa kita dahulu

Dan mengubah takdir hingga tak mengenal kamu

Daripada mesti cumbu mesra tanpa miliki ragamu, gue bisa apa?

Sejuta sesal tak akan membuatmu rekah lagi padaku

Saat hujan mirip malam ini, sendiriku semakin pekat saja

Dia seperti ananda dulu, semakin erat bila hujan tiba

Sendiriku di antara rindu & benci, mengambang tenang di antara keduanya

Begitu tenang, hingga rekan bibir wanita lain seakan tak bermakna

 


Hujan

Hujan hadir di tengah perjalananku

Ia turun layaknya papan seluncur di isu terkini salju

Kedinginanku menyeruak di antara derasnya

Aku bertahan menanti payungmu

Aku masih menanti payungmu

Hingga ketika pelangi mulai tersenyum

Hujanpun menjauh,,,

Dan akan ku lanjutkan perjalanan ini tanpa butuh sebuah payung

 


Rintik Hujan

Di bawah rintik hujan gue dgn puas meneteskan air mata

Air mata yg terus mengalir menangisi hal yg tak wajar

Entah kenapa gue nyaman sekali dgn hujan

Hujan yaitu waktu yg tepat untuk mengadukan duduk perkara

Rintik hujanpun bisa membuat sejuk hati

Hingga tak terasa air hujanpun ikut berhenti ketikan gue berhenti meneteskan air mata

Apakah hujan ditakdirkan datang untuk mengerti perasaan orang?

Semoga saat khayalanku yg konyol ini sungguh-sungguh kenyataan

Sehingga gue bisa terus mengadu perasaan pada hujan

Aku pula berharap, tatkala puisi hujan ini gue lontarkan gampang-mudahan hujan mau menjadi temanku

Hujan memang menenteng mendung & membuatku sulit bepergian

Tapi gue senang dgn hujan, air yg membasahi selain bikin bahagia tetapi pula bikin gue lupa dgn problem

Masalah yg sepele hingga dgn masalah yg besar sekalipun

Hingga gue dewasa, gue akan tetap menjadi teman hujan


Itulah beberapa pola puisi hujan yg setiap tetes air hujannya menjinjing keberkahan bagi seseorang. Dan sesudah hujan pergi, akan datang waktunya senang yg digambarkan oleh sang pelangi.

Puisi Hujan