Kerajaan Hindu Budha Di Indonesia Dan Perkembangannya – Wargamasyarakat

Kerajaan Hindu Budha di Indonesia Indonesia populer dgn budayanya yg beragam. Setiap tempat memiliki budaya sendiri sebagai ciri khas masyarakatnya. Jika dilihat lebih jeli, nyaris semua wilayah Indonesia didominasi dgn budaya penduduk Hindu. Hal tersebut terlihat dr peninggalan-peninggalan sejarah sebagai jejak majunya peradaban kerajaan Hindu Budha di Indonesia.

Peninggalan kerajaan Hindu Budha di Indonesia yg paling diketahui penduduk yaitu candi & banyak sekali prasasti. Keberadaan peninggalan ini pun dilestarikan selaku cagar budaya warisan Indonesia. Hingga dikala ini peninggalan kerajaan Hindu Budha banyak dilestarikan selaku tempat-tempat wisata.

Di samping itu tidak sedikit pula aneka macam peninggalan seperti prasasti pula dilestarikan di dlm museum-museum. Ini merupakan wujud pelestarian budaya Indonesia. Bermula dr penyebaran agama, hingga ketika ini peninggalannya masih bisa kita rasakan. Pada artikel kali ini akan dibahas mengenai sejarah hingga perkembangan kerajaan Hindu Budha di Indonesia.

Kerajaan Hindu Budha Di Indonesia


Awal Mula Kerajaan Hindu Budha Di Indonesia

Awal Mula Kerajaan Hindu Budha Di Indonesia

Kerajaan Hindu Budha di Indonesia bermula dr jual beli & penyebaran agama. Agama Hindu & Budha merupakan agama yg pertama kali masuk ke Indonesia dimana sebelumnya masyarakat Indonesia masih mengenal animisme.

Ajaran agama Hindu sendiri pertama kali dibawa oleh musafir dr India berjulukan Maha Rezi Agastya pada awal penanggalan masehi. Sedangkan anutan Budha dibawa oleh I-Tsing mulai pada periode ke-7 & berkembang pesat di Sumatera yg populer dgn kerajaan Budha Sriwijaya.

Hingga era ke-14 kerajaan Sriwijaya sangat berkembang pesat hingga mampu menguasai berbagai wilayah di Pulau Jawa. Begitu pula dgn kerajaan Majapahit yg berada pada puncaknya pada abad ke-14.  Namun patih Majapahit yakni Gajah Mada sukses memperoleh kekuasaannya hampir di seluruh Indonesia hingga Semenanjung Melayu.

  Sejarah Kerajaan Mataram Antik : Raja, Kejayaan Dan Peninggalan – Wargamasyarakat

Tidak sampai disitu, pada permulaan kala ke-12 pemikiran Islam pun diterima bangsa Indonesia dgn baik. Sehingga memunculkan kerajaan-kerajaan bercorak Islam mirip Samudera Pasai & Demak. Ekspansionis yang dijalankan ajaran Islam dengan-cara perlahan bisa menyelesaikan eksistensi kerajaan Sriwijaya & Majapahit.

Baca Juga: Kerajaan Tarumanegara


Masuknya Kerajaan Hindu Di Indonesia Berdasarkan Teori-Teori

Masuknya Kerajaan Hindu Di Indonesia Berdasarkan Teori Teori

Selain klarifikasi sejarah kerajaan Hindu Budha di atas. Sejarah kerajaan ini pula mampu diterangkan lewat versi beberapa teori. Beberapa teori tersebut diantaranya:

1. Teori Brahmana

Teori ini menyampaikan bahwa fatwa agama yg disebarkan di Indonesia berasal dr kasta Brahmana. Dimana pada ketika itu para Brahmana merupakan tamu yg dipanggil oleh raja-raja penganut agama tradisional Indonesia. Seiring berjalannya waktu para Brahmana ikut berbagi aliran agama Hindu di Indonesia. Teori ini berdasarkan pernyataan ilmuwan yaitu Van Leur.

2. Teori Waisya

Dalam teori ini pun menyampaikan bahwa pedoman Hindu di Indonesia disebarluaskan oleh kasta Waisya, utamanya para pedagang. Para pedagang mempunyai relasi & koordinasi yg berpengaruh dgn raja-raja di Indonesia. Di sela-sela aktivitas berdagang itu kemudian para Waisya mengembangkan agama Hindu pada masyarakat Indonesia. Ilmuwan yg sependapat dgn teori ini yakni N.J. Krom.

3. Teori Ksatria

Sama mirip teori Brahmana & Waisya, teori ini pula mengatakan bahwa pedoman Hindu di Indonesia yaitu berasal dr kasta Ksatria. Dimana golongan ksatria ini berasal dr prajurit perang & ningrat.

Menurut teori ini, problem politik di India menimbulkan pertumpahan darah & menimbulkan serdadu & darah biru yg kalah mencari tempat pelarian. Salah satunya yaitu di Indonesia. Asumsi ini menurut seorang iluwan yg bernama C.C. Berg & Mookerji.

  Kerajaan Sriwijaya : Sejarah, Peninggalan & Masa Kejayaan

5. Teori Arus Balik

Teori ini berasal dr asumsi serang ilmuwan bernama F.D.K. Bosch. Menurut teori ini penyebaran agama Hindu di Indonesia adalah berasal dr orang Indonesia itu sendiri. Ajaran agama Hindu dibawa oleh orang Indonesia yg berkunjung ke India kemudian mendirikan suatu organisasi (Sanggha). Setelah kembali, lalu mereka mulai menyebarkan anutan agama Hindu.

Baca Juga: Kerajaan Mataram Islam


Perkembangan Kerajaan Hindu Budha Di Indonesia

Perkembangan Kerajaan Hindu Budha Di Indonesia

Hampir sebagian besar budaya & adat di Indonesia mengandung unsur peninggalan kerajaan Hindu Budha. Meskipun kejayaanya sudah berlalu berabad-kala yg lalu, namun faktanya ketenarannya masih dirasakan hingga dikala ini.

Hal ini merupakan wujud kerajaan Hindu Budha masih eksis ditengah pesatnya kemajuan Jaman maupun agama Islam di Indonesia. Lalu, apa saja sebenarnya peninggalan kerajaan Hindu Budha yg masih berkembang hingga kini? Berikut ulasannya.

1. Seni Bangunan

Perkembangan peninggalan kerajaan Hindu Budha yg satu ini memang sangat tak ajaib bagi kita. Salah satu contoh yg paling gampang disebutkan yakni peninggalan candi. Berbagai candi yg ada di Indonesia berada pada naungan cagar budaya yg mana banyak dijadikan selaku tempat wisata.

Dalam seni bangunan mirip gapura & candi mempunyai karakteristik yg masih terdapat unsur budaya kerajaan Hindu Budha. Dari relief bangunannya jelas terlihat ukiran & tumpukan-tumpukan kerikil yg merupakan salah satu unsur pemikiran agama Hindu Budha.

2. Seni Ukir

Jika kita berlangsung-jalan ke Bali pasti merasakan nuansa berbeda dgn kawasan lain. Tentu saja, sejauh mata menatap niscaya kita akan dihidangkan dgn bangungan pura dgn goresan yg beraneka ragam. Ukiran memang seperti sudah menjadi simbol & ciri khas sendiri bagi masyarakat Hindu.

Selain pada bangunan pura yg memang notabenenya selaku tempat ibadah, gesekan pula diaplikasikan pada banyak sekali furniture mirip meja, bangku & lainnya. Ini merupakan suatu bentuk peninggalan kerajaan Hindu yg masih ada hingga dikala ini.

  Kerajaan Banten : Sejarah, Raja, Peninggalan & Masa Kejayaan

3. Aksara Dan Sastra

Tak mampu disangkal banyak Bahasa Indonesia yg sering kita gunakan sehari-hari berasal dr Bahasa Sansekerta. Bahasa ini merupakan Bahasa yg dibawa oleh anutan Hindu Budha. Bahasa Sansekerta merupakan salah satu bentuk perkembangan peninggalan Hindu Budha yg tetap bertahan sampai kini.

Begitu pula dgn sastranya. Dari sejarah yg terukir menjadikan karya-karya sebagai saksi bisu eksistensi mereka di Indonesia. Berbagai seni sastra berupa cerita Rahwana, Mahabrata dikisahkan dlm bentuk wayang orisinil warisan Indonesia. Bahkan eksistensi kisah-kisah tersebut kini dibuat film & tetap menerima perhatian khusus penduduk Indonesia.

4. Sistem Kepercayaan

Sebelum fatwa Hindu Budha masuk ke Nusantara, tradisi keyakinan yg dianut nenek moyang yaitu animisme. Seiring berjalannya waktu tradisi animisme tersebut mengalami pergeseran & mulai digantikan oleh pedoman agama. Seiring penyebarluasan baik dgn berdagang maupun dgn penguasaan wilayah, perkembangan fatwa agama Hindu Budha pun semakin meningkat.

Hingga dikala ini agama Hindu Budha masih tetap ada di Indonesia. Meskipun Indonesia terkenal dgn agama yg beragam, tapi kemungkinan terjadi pertentangan antar agama sangat rendah. Terlebih bagi umat Hindu sendiri yg memiliki semboyan “Bhineka Tunggal Ika Tan Hana Dharma Mangrwa”, yang memiliki arti saling menghormati antar pemeluk agama sungguh mutlak diharapkan.

Keberadaan unsur budaya pada jaman kerajaan Hindu Budha di Indonesia memang masih membekas hingga sekarang. Meskipun tak dapat pribadi dicicipi, tetapi tanpa disadari peninggalan tersebut sungguh dekat dgn kita. Seperti halnya perkiraan kalender Indonesia yg berporos pada perkiraan kalender Saka yakni 365 hari. Dan merupakan perhitungan kalender orang-orang Hindu jaman dulu.

Eksistensi kebudayaan Hindu Budha di Indonesia ketika ini bergotong-royong merupakan perpaduan kebudayaan modern & budaya asli Indonesia. Perpaduan tersebut mengakibatkan akulturasi yang unik bagi Nusantara. Akulturasi semacam inilah yg semestinya terus dilestarikan dgn saling menghormati & menghargai diantara perbedaan.

Kerajaan Hindu Budha di Indonesia