20+ Contoh Teks Negosiasi : Kerjasama, Sekolah, Perundingan Dan Yang Lain

Contoh Teks Negosiasi – Teks perundingan yakni teks yg bertujuan untuk mencapai persetujuan di antara pihak-pihak yg mempunyai kepentingan yg berbeda.

Dalam teks negosiasi berisi kalimat-kalimat kesepakatan mengenai problem yg memerlukan penyelesaian. Terdapat banyak sekali macam pola teks perundingan yg dipakai dlm kehidupan sehari-hari.

Teks negosiasi pula memiliki struktur yg berlawanan dgn teks yang lain. Selain itu, tujuan teks negosiasi pula berpusat pada negosiasi terhadap pihak kedua. Terdapat banyak sekali cara biar mampu membuat teks negosiasi yg baik.

Jenis teks ini mempunyai banyak sekali kelebihan dlm penyusunannya. Teks perundingan pula menjadi salah satu teks yg mudah untuk dimengerti & simpel untuk disusun. Struktur dr teks ini pula sangat terang, jadi sungguh menolong dlm penyusunan teks negosiasi. Selain itu, ciri-ciri khusus yg dimiliki oleh teks ini pula sangat unik.


Definisi teks perundingan

Definisi Teks Negosiasi

Teks perundingan yaitu sebuah teks yg terdiri dari mengenai tujuan yg berlainan dr kedua belah pihak untuk mencapai kesepakatan bareng . Contoh teks negosiasi ini dibuat untuk meraih persetujuan kedua belah pihak agar tak ada yg merasa dirugikan.

Jenis teks perundingan pula bermacam-macam jenisnya & bersifat fleksibel yg dapat digunakan untuk berbagai kebutuhan.


Ciri-ciri Teks Negosiasi

Ciri Ciri Teks Negosiasi

Contoh Teks perundingan memiliki ciri khas yg sungguh khusus & berlawanan dgn teks yang lain. Dalam menyusun teks jenis ini tentunya akan mengutamakan struktur yg terorganisir biar tercipta teks perundingan yg sesuai. Ciri-ciri teks ini sungguh khusus, pembaca akan simpel mengenali bahwa ini teks perundingan dlm sekali baca. Berikut ini beberapa ciri-ciri teks perundingan , antara lain :

Kesepakatan yg dihasilkan

Tujuan dr dibuatnya teks negosiasi yaitu mencapai kesepakatan. Kesepakatam mesti diambil dr kedua belah pihak semoga tak terjadi kerugian pada salah satu pihak.

Dengan adanya teks perundingan, maka persetujuan akan terlihat & praktis untuk dicapai oleh kedua belah pihak. Ciri ini harus ada pada setiap teks negosiasi.

Kepentingan Bersama Menjadi prioritas

Teks perundingan ini menjadi ciri khas yg utama dlm negosiasi. Kepentingan bersama menjadi ciri khas yg mesti menjadi prioritas dlm penyusunan teks negosiasi.

Dengan adanya contoh teks perundingan, hal yg semula belum niscaya & menguntungkan salah satu pihak akan menerima persetujuan diakhir yg mengutamakan kesepakatan bareng . Biasanya kesepakatan bareng ada pada akhir teks perundingan.

Sarana yg Tepat Untuk Penyelesaian Terbaik

Teks negosiasi sangat dibutuhkan untuk meraih solusi final yg sempurna. Dengan adanya pola teks perundingan, penyelesaian selesai yg belum mencapai persetujuan akan menjadi penyelesaian selesai yg sesuai dgn impian kedua belah pihak.

Sesungguhnya, itulah tujuan utama penyusunan teks perundingan yaitu sebagai sarana untuk mencari solusi selesai yg baik.

Baca Juga: Contoh Teks Persuasi


Contoh Teks Negosiasi di Lingkungan Toko

Contoh Teks Negosiasi Di Lingkungan Toko

Contoh teks negosiasi penawaran barang memang sungguh populer dibuat oleh orang. Pembuatannya yg praktis serta ringan membuat teks perundingan jenis ini populer. Selain itu, banyak yg menggemari teks ini lantaran memang sifat insan yg senang melaksanakan negosiasi. Berikut beberapa teks perundingan penawaran barang, antara lain :

1. Teks perundingan penawaran harga laptop

Suatu hari, sebuah pembeli tiba untuk berbelanja laptop di toko elektronik. Pembeli tersebut menggemari salah satu laptop & menjajal untuk menawar harganya, berikut Pembeli: “Selamat siang pak”Penjual: “Selamat siang, Silahkan duduk. Apakah benar ini dgn kerabat Slamet?”Pembeli: “Benar pak, saya yg menghubungi bapak tadi pagi”

Penjual: “Baik, eksklusif ke intinya saja, benarkah kerabat tertarik dgn mobil yg di iklankan di OLX?

Pembeli: “Iya benar pak, dr foto yg ditampilkan saya kesengsem ingin menyaksikan fisik orisinil mobil tersebut dengan-cara bersahabat, alasannya adalah berdasarkan foto yg saya lihat kelihatannya kendaraan beroda empat bapak masih dalam

kondisi manis”

Penjual: “Iya benar, mobil itu saya beli 2 tahun kemudian, kondisinya masih sangat anggun. Saya menjual karena ingin mengubahnya dgn kendaraan beroda empat gres”

Pembeli: “Apa alasan bapak kenapa mobilnya ingin diganti?, apakah kendaraan beroda empat tersebut sudah mengalami kerusakan?”

Penjual: “Bukan itu alasannya, saya ingin mengganti dgn kendaraan beroda empat gres lantaran mobil itu terlalu kecil untuk keluarga saya.”

Pembeli: “Oh begitu, berapa harganya pak?

Penjual: “150 juta, bisa nego”

Pembeli: “Wahh kok mahal pak?”

Penjual: “Bisa nego”

Pembeli: “100 juta bagaimana pak?”

Penjual: “125 juta pas, bagaimana?

Pembeli: “110 juta deh pak, bagaimana?”

Penjual: “Tidak mas, 125 sudah mentok”

Pembeli: “Baiklah, saya baiklah”

Penjual: “Baik, terimakasih”

Pembeli: “Oke terimakasih kembali”

2. Penawaran tarif ongkos jasa

Calon Penumpang: “Bang, ke Pasar Wage berapa?”

Tukang Ojek: “10 ribu, mas”

Calon Penumpang: “Kok mahal amat bang, kan deket tuh disitu, 5 ribu aja ya”

Tukang Ojek: “Aduh, itu kemurahan, enggak nutup duit bensin atuh”

Calon Penumpang: “Iya deh iya bang, saya tambah 2 ribu biar jadi jadi 7 ribu ya, bagaimana?”

Tukang Ojek: “Tambah 1 ribu lagi deh, pribadi capcuss.”

Calon Penumpang: “Okelah bang, saya baiklah, antar saya ke pasar wage.”

3. Teks perundingan penawaran harga gitar

Pembeli: “Bu saya mau beli gitar ini, berapa harganya?”

Penjual: “Kalau gitar yg itu harganya 750 ribu nak.”

Pembeli: “Harganya boleh kurang nggak bu?”

Penjual: “Hmmm, boleh. Mau nawar berapa nak?”

Pembeli: “600 ribu aja bu, gimana?”

Penjual: “Wah, harga segitu rasanya tak bisa nak.”

Pembeli: “Kalau 625 ribu?”

Penjual: “Naikin dikit nak, 650 ribu ibu lepas gitar ini.”

Pembeli: “Iya deh bu, saya oke, ini uangnya”

4. Teks perundingan penawaran harga tas

Pada suatu siang hari ada seorang anak yg bernama Dina ingin membeli suatu tas sekolah yg sedang ngetrend, anggun & besar lengan berkuasa. Karena tas yg ia miliki sudah rusak, maka dr itu ia mendatangi salah satu toko yg terkenal di wilayahnya.

Sesampainya di toko tersebut Dina bertanya-tanya pada Si penjual wacana tas yg ia harapkan. Kemudian Si pedagang pun memberitahu tentang tas yg ia inginkan itu. Tas tersebut bermerk polo.

Dina merasa galau ingin beli tas yg model bagaimana karena tas brand polonya anggun-anggun. Selanjutnya Dina mengambil salah satu tas yg bermerk polo & ia menanyakan kelengkapan tas tersebut pada Si pedagang .

Si pedagang pun menerangkan kelengkapan tas yg ditanyakan Dina bahwa tas tersebut dilengkapi tempat laptop yg bisa diambil & dipasang lagi, terdapat empat tajil, apabila tempatnya kurang luas bisa dibesarkan & ada pula pelindung anti air yg bisa digunakan pada dikala hujan.

  Kalimat Pasif Pada Teks Tersebut Terdapat Pada Nomor

Mendengarkan klarifikasi Si penjual, Dina masih ingin tau & ingin tahu kelangkapan tas merk polo yg yang lain. Kemudian Dina mengambil tas merk polo lagi namun modelnya berbeda. ia menanyakan kelengkapan tas yg ia ambil untuk kedua kalinya pada Si penjual.

Si pedagang pun menjelaskan lagi tas yg kedua bahwa kelengkapannya sama, hanya yg membedakan tempat laptopnya yg pertama bisa diambil & dipasang lagi tetapi yg kedua tak bisa diambil & tempatnya pula lebih luas yg pertama lantaran cukup untuk barang banyak.

Pada ketika itu tas yg pertama sebagai teladan berwarna ungu, Dina menanyakan pada Si penjual warna yg tersedia & ternyata ada beberapa warna yg tersedia diantaranya warna merah, bubuk-bubuk & hitam.

Tetapi warna yg Dina kehendaki tak tersedia lantaran pabrik tak memproduksinya yaitu warna coklat. Tetapi jika Dina sungguh-sungguh ingin warna coklat ada tetapi modelnya mirip tas yg kedua. Dina tak ingin dgn model tas yg kedua, & ia ingin melihat tas yg pertama warna merah & hitam.

Dina kebingungan mau membeli warna hitam atau merah. Menurut Si pedagang warna hitan itu warna netral sedangkan warna merah itu terlalu mencolok.

Setelah bercakap-mahir ihwal kelengkapan & warna Dina pun menanyakan harga tas tersebut pada Si pedagang . Ternyata harga tas yg pertama sebesar Rp 300.000,00 & yg kedua sebesar Rp 275.000,00. Dina merasa harga tersebut terlalu mahal, ia menanyakan tentang diskon.

Semua tas merk polo masing-masing mendapat potongan harga 5%. Harga tas yg pertama menjadi Rp 285.000,00 & yg kedua menjadi Rp 261.500,00.

Dina ingin mengambil tas yg versi pertama namun ia merasa harganya masih terlalu mahal karena diskonnya cuma 5%. ia ingin harganya diturunkan lagi menjadi Rp 260.000,00 namun Si pedagang tak bisa menurukan sebesar itu.

Tetapi Dina tetap saja ngotot ingin harganya diturunkan lagi menjadi Rp 265.000,00, Si pejual pun eksklusif memutuskan harganya sebesar Rp 275.000,00.

Dina pun masih ingin harganya diturunkan lagi namun Si pedagang tak bisa menurunkan lagi Rp 275.000,00 sudah termurah karena Si pedagang hanya mendapat laba sedikit. Akhirnya Dinapun setuju dgn harga tersebut & ia ingin berbelanja tas yg warna hitam.

Karena sudah sepakat dgn harga Rp 275.000,00 Si penjual menyuruh Dina melaksanakan pembayaran di tempat kasir.

Suatu siang hari ada seorang anak yg berjulukan Dina ingin membeli sebuah tas sekolah yg sedang ngetrend, cantik & besar lengan berkuasa. Karena tas yg ia miliki sudah rusak. Maka dr itu ia mendatagi salah satu toko yg terkenal di daerahnya.

5. Teks negosiasi penawaran harga sepatu

Penjual :” selamat siang dek,ada yg bisa saya bantu?”

Pembeli :” boleh saya liat-liat dulu mba?”

Penjual :” oh iya,silakan dek undangan.”

Permintaan

Pembeli :”mba sepatu adidas yg keluaran barunya masih ada ga?”

Penjual :” wah kebetulan ananda dek saya masih ada 4 lagi.”

Pembeli :”Boleh saya liat dulu ga mba?”

Penjual :” Boleh,ini sepatunya dek masih elok, Walaupun ga sebagus yg kemaren

Pembeli :”gapapa yg penting saya bisa pakai sepatu terus ga cacat, saya beli empat- empat nya deh mba ingin tau soalnya.”

Penjual :”Kalo beli 4 jasi 400.000 dek.”

Pembeli :”350.000 aja dek mba…”

Penjual  :”400.000 aja deh, kalo beli pas yg elok harga nya 500.000.”

Pembeli : “350.000 ya mba…”

Penjual :”yaudah 370.000,deal ya !”

Pembelian :”Deal mba!”

Penjual :”makasih dek., sering-sering mampir ya dek.”

Pembelian :”sama –sama,iya  mba insya allah.”


Contoh Teks perundingan di lingkungan bank

Contoh Teks Negosiasi Di Lingkungan Bank

1. Teks negosiasi meminta santunan kredit untuk usaha

Pengusaha: “Selamat siang”

Pihak bank: “Selamat siang, ada yg bisa saya bantu?”

Pengusaha: “Iya, saya ingin berjumpa dgn kepala cuilan kredit”

Pihak bank: “Baik, mari saya antar menuju kepala kepingan kredit”

Pengusaha: “Kaprikornus begini pak, saya niatnya akan membuatkan perjuangan, maka dr itu saya akan mengajukan kredit”

Pihak bank: “Berapa jumlah duit yg dibutuhkan untuk perjuangan yg bapak ingin kembangkan?

Pengusaha: “Saya butuh duit sebenar 300 juta. Bisakah saya mendapatkan pinjaman dgn jumlah tersebut?

Pihak bank: “Maaf sebelumnya, namun kan jumlah pinjaman bapak terlalu besar. Bagaimana jika pihak bank memberi 200 juta?

Pengusaha: “Tidak bisa lebih dr itu pak? saya kan nasabah usang di bank ini”

Pihak bank: “Baiklah, bapak saya beri 220 juta. Bagaimana pak?”

Pengusaha: “Tolong dilebihkan lagi pak, saya membutuhkan lebih banyak uang untuk menyebarkan perjuangan”

Pihak bank: “Baiklah, maksimal bank cuma bisa memberi pinjaman sebesar 250 juta”

Pengusaha: “Oke, bisa saya ambil kapan uangnya?”

Pihak bank: “Kalau bapak oke uang 250 juta bisa dicairkan secepatnya”

Pengusaha: “Iya saya oke, kemudian bagaimana lagi?”

Pihak bank: “Pihak bank akan menawarkan pelayanan terbaik”

Pengusaha: “Oke terima kasih atas kerjasamanya, saya permisi dahulu pak”

Pihak bank: “Sama-sama pak, selamat siang”

Pengusaha: “Selamat siang” (Keluar dr ruang kepala bagian kredit)

2. Teks perundingan peminjaman duit untuk pengembangan perjuangan

Pegawai Bank: “Selamat pagi pak, silahkan duduk, ada yg bisa kami bantu?”

Nasabah: “Selamat pagi bu. Ya, terimakasih.”

Nasabah: “Begini bu, saya ingin mengajukan anjuran peminjaman duit untuk perjuangan ikan lele saya.”

Pegawai Bank: “Maaf, bisa saya lihat proposalnya?”

Nasabah: “Ini bu, silahkan.”

Pegawai bank: “Sebenarnya, anjuran bapak ini sungguh cantik, tak ada kasus. Cuma kami dari

pihak bank tak bisa memenuhi permintaan dana sebesar 500 juta.”

Nasabah: “Jadi, kira-kira pihak bank bisa menawarkan berapa bu?”

Pegawai Bank: “Setelah saya hitung, kami cuma menyanggupi hingga 300 juta pak, dgn bunga 4 %.”

Nasabah: “Tidak bisa ditambah lagi bu? Usaha ini bergotong-royong sangat sukses, pesanan ikan lele ke kami dr seluruh Indonesia.”

Nasabah: “Dana ini rencananya akan kami gunakan untuk menambah kapasitas buatan untuk memenuhi ajakan ikan lele tersebut”

Pegawai Bank: “Tunggu dahulu pak, saya hitung ulang dahulu”

Pegawai Bank: “Yah, tampaknya kami sanggup memperlihatkan 350 juta”.

Nasabah: “Wah, apakah tak bisa dinaikin lagi bu? Gimana kalau 400 juta?”

Pegawai Bank: “Maaf pak, hanya segitu yg bisa kami sanggupi.”

Nasabah: “Iya deh bu, tak apa-apa, saya oke.”

Baca Juga: Contoh Penutup Laporan


Contoh teks perundingan di lingkungan rumah

Contoh Teks Negosiasi Di Lingkungan Rumah

1. Teks negosiasi penyeleksian jurusan sekolah

Anak: “Pak, sesudah lulus nanti saya ingin sekolah di Sekolah Menengan Atas.”

Bapak: “Kenapa di Sekolah Menengan Atas nak? Padahal, bapak ingin ananda sekolah di Sekolah Menengah kejuruan.”

Anak: “Alasannya apa pak, kenapa bapak ingin supaya saya melanjutkan di SMK? ”

Ayah: “Begini nak, di SMK itu lulusan nya bisa pribadi masuk di dunia kerja.”

Anak: “Jadi mudah dapat kerja ya pak? Kalau gitu iya deh saya setuju.”

Ayah: “Bagus lah kalau ananda baiklah, nanti kita pilih bareng SMK yg anggun.”

Anak : “Siap pak”

2. Teks negosiasi mengenai hobi

Yovi & Esa adalah sobat karib yg sama – sama memiliki kegemaran mengoleksi action figure maupun gundam. Selain itu mereka pula mempunyai hobi bermain games. Percakapan ini terjadi lewat telepon.

Yovi     : “Halo, selamat siang. Ini Yovi. Bisa bicara dgn Esa?”

Esa       : “Halo, selamat siang. Dengan saya sendiri. Ada apa Yov?”

Yovi     : “Begini, kemarin gue gres membeli Gundam modern. Kebetulan gue beli dua.

Kamu mau membeli satu?”

Esa       : “Hmm, boleh pula tuh. Memang berapa harganya?”

  Buatlah Teks Prosedur Cara Memasak Nasi Di Megic Com, Kemudian TentukanKe4 Kaidah Kebahasaanya!!​

Yovi     : “Rp 200.000. Gimana?”

Esa       : “Wah, gue belum ada uang. Gimana kalau gue barter dgn DVD game

Monster Girl Quest 3?”

Yovi     : “Wah boleh pula tuh. Kebetulan gue lagi cari game itu. Tapi itu DVD Original kan?”

Esa       : “Iya dong. Gimana?”

Yovi     : “Hmmm. Gimana kalau dibarter dgn DVD game itu plus Rp 50.000?”

Esa       : “Ya udah, deal ya?”

Yovi     : “Oke. Kapan bisa ketemuan?”

Esa       : “Minggu jam 08.00 WIB di alun – alun ya?”

Yovi     : “Jangan, gue masih di Gereja. Jam 10.00 WIB di Kedai Santai ya? Dekat SMP 1.”

Esa       : “Ok. Tapi nanti gue traktir makan ya?”

Yovi     : “Siap, tiba aja besok Minggu ya, gue tunggu. Selamat siang.”

Esa       : “Ya, selamat siang.”

Percakapan selesai, kesannya Esa & Yovi memilih kesepakatan bareng .


 Contoh teks perundingan di lingkungan sekolah

Contoh Teks Negosiasi Di Lingkungan Sekolah

1. Teks perundingan pemilihan study wisata

Wali Kelas: “Anto, bagaimana planning Study Wisata ke Jawa Timur Park, apakah semua anggota kelas oke?”

Ketua Kelas: “Saya sudah mengatakan dgn mereka bu, cuma ada usulan study rekreasi nya diganti ke Pantai Kuta aja bu.”

Wali Kelas: “Wah, kenapa pada minta seperti itu?”

Ketua Kelas: “Karena sekolah kita sudah sering ke Jawa Timur Park bu. Sedangkan, Pantai Kuta belum pernah sama sekali.”

Wali Kelas: “Tapi ibu sudah bicarakan planning ini ke bapak kepala sekolah & beliau sudah setuju”

Ketua Kelas: “Iya bu, namun jikalau ke planning semula sepertinya banyak sobat-teman yg tak ikut”

Wali Kelas: “Aduh bagaimana yah, padahal ibu sudah merencanakan seluruhnya.”

Ketua Kelas: “Begini saja bu, biar saya & sobat-sobat yg menghadap ke kepala sekolah & membicarakan tentang rencana study ke Pantai Kuta.”

Wali Kelas: “Baiklah kalau begitu, secepatnya ananda bicara dgn dia, laporkan ke ibu hasilnya”.

Ketua Kelas: “Baik bu.”

2. Teks negosiasi membantu mengerjakan PR

Pagi itu, mirip biasa, Ayu berangkat sekolah sesuai acara yg telah disepakati antara jiwa & raganya agar berangkat tepat waktu. Apa yg terjadi? Bel sekolah berbunyi tepat pukul 07.00 WIB, tetapi Ayu belum terlihat.

Ayu            : “Ah, hasilnya hingga pula di sekolah.”

Bijak           : “Memang kenapa gres sampai?”

Ayu            :  “Aku berdiri kesiangan lantaran tadi malam mengerjakan PR Bahasa Indonesia hingga larut”

Bijak           : “Apa ada PR Bahasa Indonesia?” sambil terkejut.

Ayu            : “Ada, PR untuk menganalisis jenis kalimat berpredikat verba. Kamu sudah mengerjakannya?”

Bijak           : “Astaga, gue sungguh-sungguh lupa.”

Ayu            : “Kenapa bisa lupa? Hari ini harus sudah selesai.”

Bijak           : “Tadi malam, gue sibuk menyiapkan perlengkapan praktikum Biologi. Aku capek sehari penuh    mencari jangkrik.”

Ayu            : “Oh ya. Kelompokku pula belum ada yg menjinjing jangkrik.”

Bijak           : “Siapa yg ditugaskan membawanya?”

Ayu            : “Aku sendiri.”

Bijak           : “Kamu akan mencari di mana kini?”

Ayu            : “Belum tahu. Bagaimana kalau gue minta beberapa ekor jangkrik milikmu?”

Bijak : “Enak saja. Aku sudah berjuang sehari penuh mencari si jangkrik-jangkrik ini hingga melalaikan PR Bahasa Indonesiaku.”

Ayu            : “Begini saja. Kamu menyalin PR yg sudah gue laksanakan, tetapi dgn syarat ananda harus memberikan beberapa jangkrikmu kepadaku”

Bijak           : “Bagaimana ya? Sebenarnya gue tak rela memberikan jangkrik ini kepadamu.”

Ayu            : “Kenapa tak rela. Kamu dapat salinan PRku & gue mendapat beberapa jangkrik darimu. Aku pula letih menyelesaikn PR ini hingga berangkat kesiangan.”

Bijak           : “Baiklah. Ini beberapa jangkrik untukmu. Mana PR mu?”

Ayu            : “Ini PRku. Jangan sampai ananda rusak.”

Bijak           : “Oke, beres.”

Ayu            : “Nanti kembalikan ke mejaku lagi ya!”

Bijak           : “Tenang saja.”

Dengan kecepatan tinggi, Bijak menyalin semua PR milik Ayu & berharap akan selesai sebelum guru masuk kelas.

3. Teks negosiasi mengenai jajan di kantin

Suatu hari, ketika sedang istirahat Ilham mengajak Ridho ke kantin. Saat itu Ridho sedang asyik menonton film di laptopnya.

Ilham     : “Dho, ke kantin yuk!”

Ridho    :” Nanti dahulu. Tunggus sampai filmnya iklan.”

Ilham     : “Lah terlalu usang. Lagian mana ada film di laptop yg ada iklannya.”

Ridho    : ”Ya sana sendiri kalau ingin cepetan.”

Ilham     : “Lah, cepetan, lah.”

Ridho    : “Ya sudah dgn yg lain saja!”

Ilham     : “Aku cuma ingin dgn dirimu.”

Ridho    : “Ih ananda so sweet deh.”

Ilham     : “Iya dong. Apa sih yg tak buat kamu.”

Ridho    : “Tapi traktir Cappucino ya.”

Ilham     : “Oke deh. Tapi ayo cepat.”

Ridho    : “Dengan sate pula ya!”

Ilham     : “Lah, terlalu banyak. Nanti uangku habis.”

Ridho    : “Ya sudah namun laptopnya kubawa sekalian ya.”

Ilham     : “Astaghfirullah (megang dahi Ridho dgn punggung  tangannya). Pantesan sedang  panas.

(lalu tertawa)”

Ridho    : “Jadi atau tidak?”

Ilham     : “Iya-iya ayo. Kalau di traktir ananda niscaya semangat.”

Ridho    : “Hehehe. Kan ada duit kau kusayang, tak ada uang kau kutendang.”

Ilham     : “Ya sudah ayo cepetan!”

4. Teks perundingan mengenai pendirian unit koperasi

Ketua Osis : “Pak, sekolah kita sama sekali tak memiliki ruang koperasi, bagaimana kalau di sekolah kita mendirikan suatu unit koperasi ? “

Pak Kepala Sekolah : “Bolehsaja, tetapi masalahnya sekolah kita tak mempunyai dana untuk membuatnya, bagaimana pendapatmu, apakah kita mesti meminta dana ke pemerintah ?”

Ketua Osis : “Kalau memang itu caranya, saya & segenap perwakilan para osis oke dgn usulan Bapak kepala sekolah, lantaran ini kepentingan pemerintah pula untuk menawarkan fasilitas yg baik pada rakyatnya dlm dunia pendidkan”

Pak Kepala Sekolah : “Oke, nanti bapak akan olok-olokan ini ke Pemerintah, terima kasih atas usulannya.


Contoh Teks Negosiasi di Lingkungan Ramai

Contoh Teks Negosiasi Di Lingkungan Ramai

1. Teks negosiasi tak terduga

Di Siang hari yg cerah,  Fatimah & Fitri pergi ke Rumah sakit untuk menjenguk ibunya Fatimah yg dirawat di ICU. Mereka ke Rumah Sait mengendarai motor. Fatimah yg memboncengkan fitri sungguh terburu-buru sehinga ia mengendarai motor dgn kecepatan tinggi.

Fitri :”Fat, ananda baik-baik saja kan?” (Membantu Fatimah untuk berdiri)

Fatimah  :”Ya, gue baik-baik saja. Tadi kita menabrak apa, Fit?”

Fitri  :”Kita menabrak orang itu. Ayo ke sana!” (Menunjuk orang yg terjatuh)

Dhila : ”orang itu naik motor atau naik pesawat sih? ia fikir ini jalan neneknya?”

Lala :”Aduhhh… Sakit” (Merintih kesakitan)

Dhila :”Bagian mana yg sakit Tir?”

Lala :”Kakiku sakit, bantu gue berdiri!”

Dhila : (menuju ke tempat yg teduh di bawah pohon) “Duduk di sini ya, La!”

( Fitri & Fatimah menuju ke orang yg jatuh tersebut.)

Dhila :”Saya ingin Anda bertanggung jawab & merubah rugi.”

  19+ Teladan Teks Ceramah Wacana Keluarga, Pendidikan Dan Lainnya

Fitri :”Baiklah kami akan bertanggung jawab & memberi ganti rugi, berapa yg mbak inginkan?”

Dhila :”Rp. 1.000.000,00”

Lala :”Dhil, ananda mau merampok ya?”

Fitri :”Hah,  Rp. 1.000.000,00? Itu lukanya kan tak parah.”

Dhila :”Sepedanya kan pula rusak.”

Fitri :”Sepeda baru saja harganya tak sampai sebesar itu. Tolonglah turunkan sedikit!”

Lala :”Baiklah, kami minta Rp. 800.000,00 saja mbak.”

Fatimah :”Maaf, kami tak memiliki uang sebesar itu.”

Dhila      :”Saya tak peduli. Atau kami akan laporkan ke polisi?”

Fitri        :”Ehh, jangan. Kami akan membayar Rp. 300.000,00 saja. Boleh kan?”

Lala        :”Uang segitu tak cukup Mbak.”

Fatimah  :”Ya sudah, tunggu sebentar mbak. Kami akan mengontak keluarga atau sahabat kami.”

Fitri        : (menjajal menghubungi keluarga & teman yg bisa menolong) “Nomor siapa yg mesti ku hubungi?”

Fatimah  :”Om Dio, Fit.” (sambil menyodorkan Hpnya)

Fitri        :”Oh iya, Om Dio.” (menyalin nomor) “Bisa tak ya?” (menghubungi)

“Maaf nomor yg Anda tuju sedang tak dapat dihubungi, cobalah beberapa ketika lagi!”

Fitri        : (Menggelengkan kepala)

Fatimah  :”Cari dahulu di Hpmu, tante atau yg lainnya.”

Fitri : ”Tanteku aja ya, Fat.” (mencari nomor tante kemudian menelepon)

“Maaf nomor yg anda tuju sedang sibuk, cobalah beberapa saat lagi!”

Fitri        :”Tanteku pula tak bisa dihubungi, telepon siapa lagi ya, Fat?”

Fatimah  :”Ibu Diana, ia pasti mau menolong.”

Dhila      :”Cepat dong mbak, sahabat saya ini kesakitan.”

Fatimah  :”Sabar ya mbak! Saya sedang mencari santunan.”

Lala        :”Ya, tak apa-apa.”

Fitri        : (mencari & menelepon) “Nomornya sudah tak terpakai lagi, nomor siapa lagi, Fat?”

Fatimah  :”Harapan terakhir, Fit. Kak Gike, coba Fit!” (menyodorkan Hpnya)

Fitri        : (menyalin nomor telepon) “Sepertinya bisa, Fat. Halo, ini dgn kak Gike?”

Kak Gike  :”Iya, ini siapa?”

Fitri          :”Ini saya Fitri kak, saya sedang bersama Fatimah. Kakak bisa bantu kami tak ?”

Kak Gike  :”Ya, ada yg bisa kakak bantu?”

Fitri           :”Begini Kak. Anu.. ee, itu kak”

Kak Gike :”Kamu  tenang dahulu baru bicara!”

Fitri : ”Iya. Tadi kami mau ke Rumah Sakit menjenguk ibunya Fatimah yg sedang di ruang ICU tapi sebelum hingga, kita menyerempet orang, kak. Orang itu murka & minta ganti rugi. Tetapi kami tak membawa duit yg cukupuntuk merubah rugi”

Fatimah  : (meminta HP) “Aku boleh bicara dgn kak Gike?”

Fitri        :”Iya, tentu saja, Fat.”

Fatimah  :”Kak, segera ke sini cepat.”

Kak Gike :”Ya sudah, dalam waktu dekat kakak ke sana.”

Dhila      :”Berapa usang lagi kami harus menanti?”

Fatimah  :”Sebentar lagi, saya mohon. Tunggu sebentar!”

Tidak usang kemudian, kak Gike tiba ke tempat peristiwa untuk menolong Fatimah & Fitri

Kak Gike : (tiba & menghampiri Fatimah) “Kamu tak apa-apa Fatimah?”

Fatimah   :”Aku baik-baik saja kak, tetapi ia kak.” (menunjuk Lala)

Kak Gike : (menghampiri Lala bersama Fitri & Fatimah) “Maafkan adik saya ya! Bagaimana? Mau ganti rugi atau mau saya bantu ke Rumah Sakit?”

Dhila       :”Saya meminta ganti rugi Rp. 1.000.000,00 kak.”

Kak Gike : ”maaf ya Dek uang Rp.1.000.000,00 tidak sedikit,kami pula tak mempunyai uang sebesar  itu. Bisa dikurangi sedikit”

Dhila        :”Baiklah Rp. 800.000,00 saja”

Kak Gike  :”Itu masih terlalu banyak”

Lala          :”Ya Kak, Kakak punya duit berapa sekarang “

Dhila        :”Ya udah, berapapun tak apa-apa ,ibu kakak kan pula di rumah sakit pasti pula memerlukan duit yg banyak untuk berobat.”

Fatimah    :”Terimakasih ya ananda sudah mau mengetahui keadaan kami”

Fitri          :”Iya , terimakasih. Kalian baik deh.”

Kak Gike:”kalau begitu sepakat ya , kakak cuma punya duit Rp.450.000,00” (mengambil duit di tas & memberikan ke Tiara)

Lala          :”Terimakasih ya Kak.”

Kak Gike  :”Iya sama-sama. Maafkan adik kakak ya, karena adik kakak menyerempet kau.”

Dila         :”Ya ,kami maafkan lain kali hati-hati dlm berkendara meskipun anda dlm keadaan terburu .”

Kak Gike :”Benar itu,keselamatan nomor satu. Baiklah, kami permisi dahulu ya.”

Lala         :”Iya, hati-hati ya”

Fitri          :”Iya,sampai jumpa lagi.” (melambaikan tangan)

Lala         :”Iya, sampai jumpa juga” ( Melaambaikan tangan).

Akhirnya permasalahan ini selesai dgn damai, & mereka menjalin persahabatan.

Baca Juga: Contoh Teks Report

2. Teks perundingan pembelian buku baru

Hari Minggu pagi, Bila & Candra mempunyai komitmen pergi ke toko buku bersama. Sesampainya disana, ternyata mereka hanya menenteng uang Rp. 100.000. Padahal mereka berdua ingin membeli buku kesukaan mereka masing-masing.

Candra : “Bagaimana ini? Aku sangat ingin membeli The Chronicles of Audy karya Orizuka. Aku sudah memimpikannya semenjak dulu, ini edisi terbatas.” (Sambil pertanda bukunya)

Bila         : “Tapi, gue pula sangat ingin membeli buku Paris karya Kak Prisca. Aku sudah punya empat yg lain, jika gue punya ini, lengkaplah sudah.”

Candra : “Memang berapa sih harga novel itu?”

Bila         : “Harganya Rp. 55.000. Punyamu?”

Candra : “Sama, harganya Rp. 55.000 juga. Makara gimana?”

Bila         : “Entahlah, gue sangat ingin itu.” (Sambil cemberut)

Candra : (Menopang dagu) “Menurutmu, di toko ini boleh hutang tidak, ya?”

Bila         : “Hahaha, ini ialah toko buku terkenal, mana mungkin boleh hutang.”

Candra : (Menghela napas) “Hem.. apa tak ada diskon untuk novel kita?”

Bila         : “Tidak, ini bukan awal tahun atau awal bulan.”

Candra : (Berfikir sejenak) “Aha! Aku ingat, novel Paris itu, bukankah bulan depan ada potongan harga? Aku baca di Fansbase penerbitnya, katanya bulan depan ada event besar-besaran, selama event itu mereka menyelenggarakan potongan harga besar-besaran. Bagaimana jika ananda membelinya Minggu depan? Aku komitmen akan menemanimu.”

Bila         : “Sungguh? Diskonnya di seluruh toko? Ini kan kota kecil.”

Candra : “Sungguh. Sekalipun kota kecil, toko ini kan sudah punya banyak cabang & terkenal di Indonesia.”

Bila         : “Ya sudah, gue oke. Tapi, ananda harus komitmen menemaniku.”

Candra : “Iya, gue janji!”

Bila         : “Ya sudah, ayo kita bayar novelmu.”

Candra  : “Ayo!”

Akhirnya, mereka memastikan untuk berbelanja novel The Chronicles of Audy milik Candra. Dan menanti ketika ahad depan untuk membeli novel Paris kesukaan Bila.

Di pagi hari Fajar ingin mencari buah pisang untuk berdagang pisang goreng di pasar. Sesampainya di pasar ia mencari pedagang yg berdagang pisang, ia menemukan tukang pasar yg berteriak-teriak untuk dagangnya.

Bapak : “Ayo silakan beli….. silakan beli pisangnya…..”

Fajar : “Permisi Pak harga satu tudung pisang ini berapa?(Sambil menunjuk tudug pisang pertama)

Bapak : “Rp. 60.000,00.- Pak,harganya.”

Fajar : “Kalau harga tudung pisang yg ini berapa Pak?”(Sambil menunjuk tudung pisang kedua)

Bapak : “Rp. 70.000,00.- Pak harganya.”

Fajar : “Pak kalu dua tudung pisang ini berapa Pak?”

Bapak : “Rp. 130.000,00.- Pak.?”

Fajar : “Gimana kalau harga dua tudung pisang ini Rp. 100.000,00.- Pak?.”

Bapak : “Tidak boleh Pak! Soalnya sekarang ini bukan musimnya jadi panen pisang usang.”

Fajar : “Kalau dua tudung pisang ini Rp. 110.000,00.- Boleh Pak?”

Bapak : “Ya sudah. Tidak apa-apa.”

Fajar : “Ini pak uangnya,terima kasih”(Sambil memberikan uangnya).

Bapak : “Oh iya…. Terima kasih.”(Sambil mengambil duit nya).

Lalu, Bapak itu mengikat dua tudung pisang itu menjadi satu & memperlihatkan pada Fajar, Fajar dgn hati bergembira karena mendapatkan pisang ia yg cari.

Teks negosiasi memang termasuk teks yg paling mudah untuk dibentuk. Selain struktur nya jelas teks ini pula sungguh diminati oleh banyak orang. Namun, teks negosiasi ini pula mempunyai makna penting dlm setiap teks yg disampaikan. Makna tersebut akan tersirat dlm selesai penyusunan teks perundingan.

Itulah beberapa acuan teks negosiasi paling terkenal dilaksanakan oleh penduduk . dgn contoh di atas dibutuhkan mampu menjadi referensi mengenai pembuatan teks negosiasi. Hal yg perlu dikenang yaitu semoga selalu mengamati  struktur dlm penyusunan teks perundingan, supaya pesan yg akan disampaikan akan lebih tersampaikan pada pembaca.

Contoh Teks Negosiasi