7 Cara Membentuk Kebiasaan Agar Anak Tidak Suka Nonton TV

Bagaimana caranya membiasakan semoga anak tak suka nonoton tv dirumah? Ada 6 cara yaitu: menambah intensitas dgn keluarga, menyediakan buku bacaan anak, membimbing anak mendapatkan hobinya, teladan orang renta, memberlakukan mengaji bersama pada jam 18-19 wib. Selengkapnya baca yuk!

Bagaimana Cara membiasakan anak semoga anak terbiasa tak nonton televisi– Ayah Bunda, Apa yg sedang kita kerjakan dikala ini? Apakah kita tergolong orang bau tanah ingin anaknya bisa duduk hening di depan tv agar tak menggangu orang tuanya atau tak keluyuran di luar, terlepas apapun tayangan yg ditontonnya. ? Waspadalah banyak sekali tayangan tv yg membahayakan mental anak-anak usia sekolah & cukup umur.

menjauhkan anak dr tv agar anak tak suka nonton tv

Bila kita memutuskan hendak menjalankan acara NO TV dlm keluarga, tentulah amat berkaitan erat dgn pola asuh yg diterapkan pada anak. Oleh karena itu, perlu dipikirkan cara yg sempurna supaya bisa membentuk kebiasaan ‘NO TV’ bareng anak dgn pertentangan seminimal mungkin. Bahkan jika bisa, anak mencicipi kegembiraan gres dgn tiadanya televisi.

7 Cara Menjauhkan Anak dr TV. Membentuk Kebiasaan Anak

Dan, inilah yg kami kerjakan untuk menerapkan kebiasaan baru supaya anak menjauhi tevelisi atau setidaknya meminimalisir jam menonton televisi tersebut:

1. Tidak menyediakan televisi di rumah

Jual atau berikan televisi pada orang lain begitu memutuskan acara NO TV di rumah. Selama masih ada televisi di rumah, akan lebih berat menjaga konsistensi kebiasaan NO TV yg sedang dibentuk.

  Cara Mengetahui Gaya Belajar Anak - Penerima Bimbing

2. Terangkan alasannya

Edukasi perihal ancaman televisi dikerjakan dengan-cara bertahap, dgn bahasa yg mudah diketahui anak. Kami pula sering membacakan gosip/postingan yg menampung imbas jelek menonton televisi, & berusaha menghubungkannya dgn keseharian anak. Misal: Coba amati, ananda jadi lesu & tidak memiliki pandangan baru jikalau terlalu usang menonton tivi. Bandingkan bila ananda bermain lari-larian? Terasa lebih ceria & segar. Mana yg lebih lezat?

3. Menambah intensitas kebersamaan keluarga

Ketika anak ‘tidak mendapatkan televisi’, tentukan ia ‘mendapatkan ayah & ibunya’ lebih banyak ketimbang lazimnya . Lakukanlah aktivitas yg menekankan kebersamaan keluarga, mirip olahraga pagi, mengobrol, bermain, membaca, liburan, dll.

Hal ini yg bisa memperbesar kedekatan hubungan keluarga dengan-cara emosional. Kebutuhan emosional anak akan kelekatan pada orangtua tak bisa digantikan oleh tontonan sebagus apapun, karena inilah keperluan naturalnya, seperti keperluan makan & minum. Meskipun anak tampakanteng di depan televisi menonton program seberkualitas apapun, tak akan dapat mengisi keperluan emosional ini.

4. Menyediakan buku-buku untuk dibaca anak

Kami tak segan-segan mengalokasikan dana untuk berbelanja buku-buku baru untuk anak, membuat semacam perpustakaan kecil di daerah umumnya televisi ditaruh. Makara, setiap kali anak ingin menonton televisi, yg ia peroleh ialah buku-buku itu. Lalu, kami pula mempersiapkan kertas-kertas, spidol, mainan-mainan kesukaan anak, dll. sebagai alternatif kesibukan. Saat beraktifitas, kami umummemutar musik kesukaan anak, sehingga suasana terasa mengasyikkan & hidup.

5. Peraturan yg Lentur

Seperti batang-batang bambu yg bisa bertahan dlm terpaan angin ribut lantaran kelenturannya, begitulah kurang-lebih cara kami menerapkan peraturan di rumah.

Contoh kasus. Bila anak menonton televisi di rumah sahabat atau kakek nenek, maka kami biarkan, selama masih dlm batas wajar. Malahan, kami memakai momen ini untuk mengedukasi anak wacana tayangan televisi.

  Bagaimana Cara Pembentukan Karakter Anak Usia Dini 0-6 Tahun

Menanyakan apa pendapatnya ihwal tontonan itu, membenturkannya dgn nilai-nilai kebaikan dlm keluarga kami, menggali argumen-argumen, & membiarkannya menetapkan apakah tontonan itu baik atau buruk.

Cara ini diperlukan bisa membangun auto-sensor dlm diri anak, sehingga di masa depan, otomatis akan memilih tontonan meski tanpa orangtua. Tetapi bila dirasa sudah berlebihan, kami akan menawari anak alternatif aktivitas lain yg sama-sama menggembirakan, misalnya bermain bareng di luar rumah atau jalan-jalan.

6. Bimbing anak menemukan hobinya.

Terus gali minat anak, dgn tujuan mendapatkan apa yg sungguh-sungguh menjadi hobi. Bila anak sudah menemukan hobinya, ia tak akan terpikir untuk nonton televisi lagi. Sebab waktunya sudah tercurahkan untuk melakoni hobinya sehari penuh.

7. Teladan & Inisiatif Orangtua

Program NO TV tak akan bisa sukses dgn modal teriakan, hukuman, atau omelan. Teladan & inisiatif orangtua memainkan tugas yg sungguh besar di sini. Isilah waktu luang dgn melaksanakan kreatifitas, menekuni hobi, membaca, atau hal-hal positif lain yg patut untuk diteladani anak. Bangunlah komunikasi yg erat dgn anak, & tambah intensitas kebersamaan keluarga.

8. Berlakukan Mengaji Bersama Jam 18.00-19.00

Kebanyakan keluarga mempunyai waktu senggang antara magrib sampai isya, nah untuk memanfaatkan waktu baik ini pula sekaligus menghemat ketergantungan nonton televisi, seharusnya ayah bunda ajak putra putrinya untuk mengaji bareng . Selain menambah pahala pula akan menambah kehangatan antar anggota keluarga!

Televisi, Bukan Harga Mati

Sebelum memutuskan memberikan televisi pada orang lain, ada pertanyaan yg senantiasa menghantui kami: Bagaimana kami bisa hidup tanpa televisi? Apakah kami akan menjadi insan bodoh, kurang pandai, & tak senang?

Namun kekalutan kami tak terbukti. Mengakses keterangan tak melulu harus dr televisi. Banyak hal produktif yg bisa kami lakukan, karena tak ada lagi waktu nongkrong di depan televisi. Komunikasi kami terasa lebih akrab. Hari-hari terlewat dgn lebih memiliki arti. Pikiran & perasaan kami terasa lebih segar.

  Puisi Tentang Anak “Anakmu Bukan Milikmu” by Kahlil Gibran

Lambat laun, kami pun mendapatkan jawabannya: Ya, kami lebih bahagia hidup tanpa televisi.