Contoh Sambutan Pengembangan Penyelenggaraan PAUD Berbasis Gender. Sudah banyak kajian yg mengungkapkan pentingnya anak usia dini, salah satunya di bidang neuroscientis (Abdullah, 2003) menunjukkan; pertama, sekitar 50% kapabilitas kecerdasan orang dewasa sudah terjadi tatkala anak berumur 4 tahun, & 80% telah terjadi tatkala anak berumur 8 tahun & mencapai titik kulminasi tatkala anak berumur sekitar 18 tahun.
Kedua, informasi awal yg diterima anak semenjak usia dini condong bertahan & mensugesti sikap & perilaku anak sepajang hayat. Kedua temuan ini menawarkan pentingnya santunan stimulasi psiko-sosial/pendidikan terhadap anak usia dini sesuai kebutuhannya (termasuk gender) di samping pemenuhan aspek gizi & kesehatan.
Untuk meningkatkan mutu PAUD dibutuhkan metode pembelajaran yg tepat & sesuai degan keperluan anak usia dini. Salah satu metode yg dianggap tepat adalah metode BCCT. Metode ini sudah disosialisasikan & disokong penerapannya oleh Depdiknas melalui Dirjen PAUD. Keberhasilan penerapan sistem BCCT perlu didukung media belajar (APE) yg memadai.
Dalam kenyataannya, ada sekitar 60% dr 55.000 lembaga PAUD non formal di Indonesia belum mengerti metode pembelajaran yg seharusnya diterapkan & sisanya belum matang dlm pengertian metode (Direktur PAUD Direktorat Jenderal Pendidikan Luar Sekolah, 2003).
Berdasarkan hal tersebut di atas maka dipandang perlu adanya pelatihan & pelatihan bagi praktisi PAUD, orang bau tanah, maupun masyarakat umum wacana pentingnya PAUD berbasis Gender ini.
Sambutan Pengembangan Penyelenggaraan PAUD Berbasis Gender
Seperti kita ketahui bersama bantu-membantu anak adalah amanah yg mesti diamati supaya tumbuh & berkembang sesuai dgn fitrahnya dengan-cara maksimal.
Gender merupakan rancangan yg mengacu pada tugas-peran & tanggung jawab pria & perempuan yg terjadi akibat dr & mampu berubah oleh keadaan sosial & budaya masyarakat.
Dalam kesetaraan gender diajarkan kesamaan kondisi bagi pria & perempuan untuk mendapatkan kesempatan & hak-haknya sebagai insan, semoga mampu berperan & berpartisipasi dlm kesibukan politik, ekonomi, sosial budaya, pertahanan, keamanan nasional & kesamaan dlm menikmati hasil-hasil pembangunan (jalan masuk, partisipasi, kontrol, manfaat).
Pada realita kehidupan bersekolah & bermasyarakat, masih banyak dijumpai bentuk-bentuk ketidakadilan gender yg merugikan jenis kelamin tertentu. Sebagai teladan ihwal kekerasan gender:
1. Kekerasan fisik (menampar, memukul, menarik rambut, dll).
2. Kekerasan psikologis atau emosional (penghinaan, komentar-komentar yg dimaksudkan untuk merendahkan atau melukai harga diri pihak lain).
3. Kekerasan seksual pada anak.
Menyikapi hal tersebut diatas maka dipandang perlu adanya acara pengembangan PAUD berbasis gender, yaitu kegiatan yg ditujukan pada pengurus PAUD & masyarakat dlm rangka berbagi pendidikan pada anak usia dini sehingga anak mampu berkembang & berkembang dengan-cara optimal, sesuai usia & tahap perkembangannya, dgn mengimplementasikan kesetaraan gender dengan-cara proporsional.
Berdasarkan konsep inilah maka anak usia dini mempunyai peran krusial dlm membentuk karakter penduduk responsif gender sesuai dgn tujuan dibuatnya kebijakan pengarusutamaan gender. Untuk mencapai kearah itu diperlukan pengelola & pendidik PAUD yg berpolapikir pengarusutamaan gender cukup baik, namun mereka pula sudah mengenal baik seluk beluk perkembangan pada anak usia dini.
Keberadaan pengelola & pendidik PAUD di penduduk sangatlah memiliki potensi sebagai pionir pembentukan generasi muda responsif gender, menyaksikan ruang geraknya di masyarakat.
Seorang pengurus & pendidik PAUD dgn pengertian baik tentang tugas gender akan dgn sendirinya bertindak sesuai perannya & tugas yg dikehendaki oleh penduduk kemudian menerapkan pola pikir sadar peran berbasis gender pada anak didiknya.
Namun tak berhenti pada anak didik saja, perlu diingat bahwa pengurus & pendidik PAUD ini merupakan bab dr struktur sosial paling sederhana adalah keluarga, hingga yg paling kompleks yakni penduduk . Posisi inilah yg akan dgn mudah menjadikannya menyentuh tiga elemen sosial.
Bapak Ibu Peserta Workshop Sekalian,
Berdasarkan kondisi dimaksud, maka kami menyambut baik atas diprakarsainya aktivitas Workshop Program Pengembangan Penyelenggaraan PAUD Berbasis Gender ini diharapkan para pengurus maupun pendidik PAUD biar bisa menerapkan ilmu yg didapat selama mengikuti kegiatan ini serta mampu mengimplementasikan serta mengintegrasikan issue-issue gender khususnya di lingkungan lembaga PAUD serta lingkungan penduduk pada umumnya.
Bapak & Ibu serta Hadirin yg berbahagia,
Demikian beberapa hal yg mampu saya disampaikan & selamat mengikuti Workshop ini, mudah-mudahan semua yg kita lakukan berguna bagi Nusa, Bangsa & generasi mendatang. Maka dgn mengucap : “Bismillahirroh-mannirrochim”, Workshop Program Pengembangan Penyelenggaraan PAUD Berbasis Gender, dengan-cara resmi Saya nyatakan DIBUKA. Sekian. Terima kasih atas perhatian Saudara.