Kumpulan 5 Contoh Dukungan Guru Dalam Penerapan Saintifik PAUD. Guru berperan penting dlm menyukseskan jalannya pembelajaran anak usia dini di sekolah. Apa saja kiprah guru dlm pembelajaran PAUD berbasis saintifik? Kita diskusikan disini
Seorang guru PAUD mesti mengetahui wacana pertumbuhan anak sehingga guru tersebut akan membantu sang anak meraih tingkat pencapaian kemajuan yg maksimal.
Di dlm Kurikulum PAUD 2013 yg menggunakan pendekatan saintifik guru bertugas sebagai fasilitator & memancing kemajuan anak usia dini. Karena anak adalah seorang peneliti. Semua yg ada di sekitarnya menawan perhatiannya.
Anak akan memperhatikan, meneliti, menjajal , & mengajukan pertanyaan. Cara belajar alamiah tersebut dikukuhkan menjadi pendekatan saintifik. Pendekatan saintifik merupakan upaya untuk berbagi & meneruskan sikap konkret tersebut. Pendekatan saintifik adalah proses pembelajaran yg dirancang biar penerima didik dengan-cara aktif mampu memperhatikan, menanya, mengumpulkan berita, menalar, & mengomunikasikan.
Penerapan pendekatan saintifik yg baik akan menumbuhkan kemampuan berpikir anak. Agar optimal dlm penerapan pendekatan tersebut maka penting untuk diperhatikan hal-hal selaku berikut:
- Guru harus melihat belum dewasa selaku pembelajar aktif
- Guru memberi mereka peluang untuk mencoba/ mengeksplorasi & menggunakan banyak sekali obyek/bahan dgn cara yg beragam
- Guru memberi pemberian dgn pertanyaan (dan atau panduan) yg sempurna.
- Guru menghargai setiap usaha & hasil karya anak dgn tak membandingkan dgn anak yang lain.
Daftar Isi
Kumpulan 5 Contoh Dukungan Guru Dalam Penerapan Saintifik PAUD
Di bawah ini akan dihidangkan enam acuan bentuk dukungan guru dlm proses pembelajaran saintifik PAUD.
- Contoh Penerapan Saintifik PAUD di 6 Aspek Pengembangan Anak, Lihat Disini
- Contoh RKH PAUD Pendekatan Saintifik, Lihat Disini
Baik, kita ambil contoh untuk tema “Tumbuhan” & sub tema “Pohon Pisang”
A. Proses Mengamati
Contoh Penerapan:
Anak-anak memperhatikan pohon pisang
Bentuk Dukungan Guru:
- Memberi waktu yg cukup untuk memperhatikan (pengamatan pada tahap ini ditujukan untuk mengetahui minat anak tentang pengalaman berguru yg menarik baginya)
- Mendorong anak menggunakan seluruh indera
- Mendorong anak untuk memperhatikan dr berbagai sudut/arah & bagian-bagian pohon pisang
- Menyediakan alat & materi yg menunjang pengamatan, contohnya beling pembesar, sarung tangan, sekop, dll.
B. Proses Menanya
Contoh Penerapan:
Guru memperlihatkan waktu yg cukup semoga bawah umur bertanya
Bentuk Dukungan Guru:
- Memberi pertanyaan pancingan, contohnya, “Apa yg ingin kalian pahami dr pohon pisang ini?”
- Mencermati perumpamaan menanya anak baik lewat kata-kata, ekspresi wajah atau gerak tubuh anak.
- Contoh perumpamaan menanya melalui kata-kata, “Bu Guru, ini apa sih?”
- Contoh istilah menanya lewat ekspresi wajah (amati raut paras anak, khususnya kening & matanya. Tatkala mendapati anak yg berekspresi kebingungan, menerangkan ia sedang bertanya. Maka guru dapat menggali hal yg ingin dipertanyakan anak, “Ada yg ingin ananda pahami, Ali?”
- Contoh ungkapan menanya melalui gerakan anggota tubuh anak utamanya bab tangan. Jika anak menunjuk sesuatu maka guru dapat merespons dengan, “Apa yg ingin ananda ketahui, Ali?”
- Guru menjawab pertanyaan anak dgn kalimat atau balasan sederhana (sesuai dgn pemahaman anak)
- Dari aktivitas menanya guru mendata pengalaman berguru yg akan dilalui anak ketika menghimpun gosip nanti, mirip:
- “Kita akan mencari tahu ihwal batang pisang, daun pisang, akar pohon pisang.”
- “Kita pula akan mencar ilmu ihwal faedah buah pisang, daun pisang & batang pisang.”
C. Mengumpulkan Informasi
Contoh Penerapan :
Anak-anak berusaha menghimpun data ihwal pisang
Bentuk Dukungan Guru:
- Memberi waktu yg cukup untuk mengeksplorasi pohon pisang melalui observasi mendalam (observasi ini ditujukan agar anak menerima pengalaman belajar lebih dlm & menerima berita lebih rinci)
- Guru memfasilitasi ekplorasi & observasi anak, seperti tatkala anak bertanya guru menjawab, tatkala anak membutuhkan sesuatu untuk melanjutkan eksplorasi guru menyediakannya.
- Bagi anak yg guru mampu membantunya dgn pertanyaan-pertanyaan berikut:
- “Kalian sudah lihat bagian dalamnya? Coba kalian amati.”
- “Kalian sudah coba rasakan ada cairan di bonggolnya? Coba kalian raba.”
- Mendorong anak untuk mencatat yg didapatnya dgn menggunakan coretan, gambar, symbol, atau bentuk yang lain yg dikuasai anak.
- Pastikan anak sudah menerima pengalaman belajar lewat banyak sekali inderanya.
D. Proses Menalar
Contoh Penerapan:
Anak-anak membandingkan, menggolongkan & melakukan pengukuran
Bentuk Dukungan Guru:
- Memperjelas/mematangkan wawasan yg diperoleh anak sesuai dgn persyaratan wawasan yg semestinya dgn berbagai cara, umpamanya:
- Dengan membandingkan, contohnya, “Coba perhatikan kembali, apakah sama pelepah daun pisang tunas, dgn pelepah pisang yg muda & yg tua?”
- Dengan menggolongkan, misal, “Mari kita pilah apakah semua pisangnya sudah matang?
- “Bagaimana kita tahu kalau buah pisang itu sudah matang?”
- Dengan melakukan pengukuran, misal, “Kira-kira berapa jengkal panjang batang daun pisang itu? Siapa yg akan mengukurnya.”
- Berikan penguatan atas pengetahuan baru yg ditemukan anak agar menjadi bab wawasan yg masuk ke dlm kenangan anak.
E. Proses Mengomunikasikan
Proses Penerapan :
Anak-anak mengomunikasikan apa yg sudah mereka pahami terkait dgn pohon pisang
Bentuk Dukungan Guru:
- Memberi anak kesempatan mengomunikasikan wawasan baru melalui bermacam-macam cara, misalnya: Cerita, Gambar/lukisan, Grafik, Kolase, Coretan, Puisi/lagu, Konstruksi bangunan, Tulisan, dll
- Memberi potensi untuk menemukan ide inovatif untuk mengembangkan/memperluas gagasannya lebih lanjut atas wawasan baru yg sudah diperolehnya & dikomunikasikannya. Contoh:
- Anak memperlihatkan hasil gambarnya, guru berkata, “Jika ananda diberi waktu lagi, apa yg akan ananda tambahkan pada gambar pohon pisang ini?”
- Anak memperlihatkan kebun pisang yg dibuatnya dr balok-balok, guru memperoleh bahwa belum ada gubug tempat tukang kebun beristirahat, kemudian guru berkata, “Coba kita cermati, dimana daerah istirahat bagi tukang kebun yg merawat kebun pisang ini?”