Bagaimana pengaruh Covid-19 kepada anak PAUD berguru dr rumah selama pandemi? Sebagaimana kita tahu bahwa virus ini sudah menjangkit berbagai benua & memunculkan efek yg luar biasa terhadap kegiatan insan.
Daftar Isi
Dampak Covid-19 & Perkembangan Anak PAUD
Di Indonesia sendiri pendidikan untuk jenjang PAUD (KB/Taman Kanak-kanak) – Sekolah Dasar – Sekolah Menengah Pertama – Sekolah Menengan Atas – Kuliah telah diterapkan metode berguru dr rumah untuk mengambil alih tatap paras dengan-cara pribadi. Metode pembelajaran ini mewajibkan para siswa untuk terhubung internet & berinteraksi mencar ilmu lewat suatu aplikasi.
Kegiatan mencar ilmu mengajar PAUD pula memakai media online seperti WhatsApp, Classroom, dll untuk memberi & mendapatkan tugas pada anak melalui koordinasi orang renta. Dengan cara ini, guru PAUD dapat menunjukkan peran dgn mudah & cepat, selain itu lewat tugas yg dikumpulkan seorang guru memperlihatkan evaluasi untuk memajukan kesanggupan anak didiknya [1].
Bicara soal pertumbuhan anak PAUD di masa pandemi ini, Menteri Pendidikan & Kebudayaan pun mengakui bahwa pembelajaran jarak jauh atau mencar ilmu dr rumah memiliki dampak negatif berkepanjangan pada anak. Dan saking banyaknya pengaruh negatif yg ditimbulkan bisa mengakibatkan rusaknya masa depan sang anak dengan-cara permanen.
Penggunaan media seperti gadget (gawai) akan menimbulkan dilema tersendiri alasannya adalah rangsangan saraf motorik tak akan sebagus tatkala mereka berada di sekolah berinteraksi dgn yg yang lain.
Sebagai materi bacaan embel-embel silahkan lihat tulisan kami tempo dulu:
- Bahaya Gadget (Smartphone) Android, iPad, iPhone Bagi Anak Usia Dini
- Stop Smarphone Untuk Anak Usia Dini, Petinggi Google, Apple, dll Menyekolahkan Anaknya ke Sekolah Non IT
Dampak KBM PAUD di Masa Pandemi
Kegiatan belajar mengajar yg tak dilakukan di sekolah memunculkan pandangan orang tua berubah alasannya adalah mereka tak bisa menyaksikan peranan lembaga PAUD dlm proses mencar ilmu mengajar apabila proses pembelajaran tak dilaksanakan dengan-cara tatap tampang.
Banyak anak jadinya putus sekolah disini & kalau tak secepatnya dituntaskan maka ini akan menimbulkan efek selanjutnya di masa sampaumur mereka nantinya. Banyak orang tua PAUD menganggap bahwa kalau pembelajaran dr rumah yg mengajari yakni ibunda mereka sendiri, lalu kenapa masih mesti bayar ke sekolah kan lebih baik tak jadi sekolah. Ini ialah fakta yg terjadi di lapangan, silahkan baca beritanya dr BBC.
Kelemahan & Hambatan KBM Online untuk PAUD
Berdasarkan analisis yg dikerjakan PAUD Jateng, ada beberapa kelemahan & hambatan yg timbul tatkala melaksanakan pembelajaran jarak jauh. Hal ini tak cuma belaku untuk jenjang Taman Kanak-kanak & KB akan namun pula yg lainnya, yakni selaku berikut: [2]
Terbatasnya Penguasaan TI oleh Guru & Siswa
Tidak seluruhnya paham dgn teknologi, apalagi ini adalah anak kecil & niscaya yg menggunakan yakni orang tuanya. Nah orang bau tanah pula tak sepenuhnya mengerti wacana aplikasi pembelajaran oline.
Sarpras Tidak Memadai
Alat atau perangkat penunjang teknologi pasti tak murah harganya. Bagi orang bau tanah yg ekonomi mampu mungkin tak kerasa akan namun yg dr keluarga kelompok bawah niscaya tak bisa menyediakan fasilitas & prasarana yg dibutuhkan.
Akses Internet Terbatas
Tidak semua kawasan di Indonesia terjangkau dgn jaringan, khususnya kawasan yg sinyalnya naik turun hal ini akan menyusahkan pembelajaran online. Selain itu tak semua paket kuota internet dapat dimanfaatkan untuk aplikasi berguru online alasannya adalah kadang-kadang paket kuota yg dipilih adalah kuota chat.
Penyediaan Anggaran Tidak Siap
Para guru & siswa yg menggunakan kuota internet untuk menyanggupi pembelajaran dengan-cara online maka yg jelas mereka akan menyisihkan anggaran untuk internet & ini tak disubsidi. Tatkala pembelajaran PAUD menggunakan WhatsApp & mewajibkan siswa mengirim tugas dlm format video maka hal tersebut akan menguras kuota yg tak sedikit.
Kebijakan berguru dr rumah menimbulkan efek tersendiri pada anak usia dini. Hal ini merupakan duduk perkara besar sebab mereka sedang memasuki tahapan usia emas (golden age). Perlu secepatnya untuk me-recovery dgn efektif & efisien. Pemangkasan birokrasi pendidikan harus segera
dijalankan untuk mengatasi pengaruh Covid-19 ini bagi dunia pendidikan.
Kapan PAUD KBM Tatap Muka
Dengan adanya surat keputusan bersama para menteri, forum PAUD diijinkan melaksanakan KBM tatap wajah setelah 2 bulan sehabis jenjang pendidikan yang lain melakukan kegiatan tatap wajah di sekolah.
Referensi:
- [1] Ningsih, 2020, Dampak Pengaruh COVID-19 Terhadap Perkembangan Anak Usia Dini Yang Menggunakan Sistem Pembelajaran (Daring Online) Di Taman Kanak-kanak Duta Kasih, Universitas Dhyana Pura, Bali.
- [2] Syah A, 2020, Dampak Covid-19 pada Pendidikan diIndonesia: Sekolah, Keterampilan, & Proses Pembelajaran, Universitas Kebangsaan, Malaysia.