Pelaksanaan Tahap Siap Kurikulum Merdeka

Tahap siap pelaksanaan kurikulum merdeka merupakan level yg menandai satuan PAUD telah mencapai kesiapan yg matang dlm implementasi. Hal ini alasannya adalah implementasi setiap pendidik dan/atau satuan pendidikan dapat bermacam-macam, sesuai dgn kesiapan & rasa yakin diri pendidik/ satuan pendidikan. Oleh karenanya tahapan implementasi dikategorikan ke dlm tahap permulaan, tahap berkembang, tahap siap, & tahap hebat.

Bagi sekolah PAUD yg mengimplementasikan kurikulum merdeka yg masih pada tahap siap, berikut ini klarifikasi faktor pelaksanaan & pembelajaran yg dapat dilaksanakan :

13 Aspek Pelaksanaan Tahap Siap Kurmer

Kurikulum merdeka untuk implementasi tahap siap mengamati 13 aspek sebagai berikut

1. Perancangan kurikulum operasional satuan pendidikan

Mengembangkan kurikulum satuan pendidikan menurut acuan dr Kemendikbudristek dgn cara memodifikasi pengorganisasian & perencanaan pembelajaran menurut analisis & refleksi terhadap kondisi, fasilitas , prasarana & tenaga pendidik serta kependidikan di satuan pendidikan dgn melibatkan melibatkan perwakilan siswa, orangtua, atau masyarakat

2. Perancangan alur tujuan pembelajaran

Melakukan perombakan kepada alur tujuan pembelajaran yg disediakan oleh Kemendikbudristek berdasarkan menurut kebutuhan peserta didik

  Kurikulum Merdeka, Nama Baru Kurikulum Prototipe

3. Perencanaan pembelajaran & asesmen

Melakukan perombakan kepada teladan penyusunan rencana pembelajaran & asesmen yg disediakan oleh Kemendikbudristek menurut keperluan peserta didik

4. Penggunaan & pengembangan perangkat latih

  • Guru dapat mengkombinasikan berbagai perangkat latih menyesuaikan dgn konteks lokal & kebutuhan peserta didik.
  • Guru dapat memodifikasi beberapa cuilan dr modul didik yg ditawarkan Kemendikbudristek untuk salah satu atau sebagian materi pelajaran.

5. Perencanaan projek penguatan profil pelajar Pancasila

Membuat pembiasaan terhadap modul projek yg disediakan oleh Kemendikbudristek sesuai konteks lokal, kebutuhan, serta minat peserta didik dgn melibatkan usulan & pandangan baru-wangsit peserta didik

6. Implementasi projek penguatan profil pelajar Pancasila

  • Menerapkan projek penguatan profil pelajar Pancasila dgn jumlah sesuai dgn yg diusulkan Kemendikbudristek
  • Projek diawali dgn kenali dilema yg difasilitasi oleh guru sehingga aktivitas projek mulaiberorientasi pada pemahaman tentang konsep dan/atau penyelesaian dilema (problem solving) sesuai tema

7. Penerapan pembelajaran yg berpusat pada peserta didik

  • Guru memakai sistem pembelajaran yg bervariasi & berpusat pada peserta didik, serta sesuai dgn tujuan pembelajaran & kebutuhan peserta didik
  • Peran sebagai fasilitator lebih lebih banyak didominasi, ditunjukkan dgn dengan memperlihatkan lebih banyak kesempatan untuk siswa belajar mandiri, bertanggung jawab atas proses mencar ilmu mereka

8. Keterpaduan penilaian dlm pembelajaran

  • Guru melaksanakan asesmen formatif pada awal pembelajaran & kesannya dipakai untuk mendesain pembelajaran berikutnya yg sesuai dgn capaian mayoritas peserta didik di kelasnya (belum ialah planning pembelajaran terdiferensiasi)
  • Guru melaksanakan asesmen untuk mendapatkan umpan balik tentang kebutuhan mencar ilmu peserta didik & menentukan tindak lanjutnya

BUKU IKM
Buku Tahapan IKM (Impmentasi Kurikulum Merdeka) menyediakan tahapan implementasi ini, silahkan LIHAT DISINI

9. Pembelajaran sesuai tahap belajar peserta didik (pendidikan dasar & menengah)

  • Berdasarkan asesmen formatif di awal pembelajaran, siswa di kelas yg sama dibagi menjadi dua kalangan berdasarkan capaian mencar ilmu mereka. Dengan demikian, setiap siswa dapat berguru sesuai dgn capaian belajarnya.
  • Sekolah mengadakan program pelajaran pemanis untuk siswa yg belum siap untuk belajar sesuai dgn kelasnya.
  Beda CP, Tujuan Pembelajaran TP dan Tujuan Kegiatan

10. Kolaborasi antar guru untuk keperluan kurikulum & pembelajaran

Guru berkolaborasi dlm perencanaan pembelajaran di awal semester (penyusunan rencana) & dlm proses pembelajaran sepanjang semester, misalnya lewat diskusi ihwal pertumbuhan belajar peserta didik, menyebarkan praktik baik, mengembangkan info wacana perangkat ajar, dsb., & berkolaborasi untuk keperluan projek penguatan profil pelajar Pancasila serta terlibat dlm evaluasi kurikulum di satuan pendidikan.

11. Kolaborasi dgn orang tua/keluarga dlm pembelajaran

  • Guru berkoordinasi dgn guru lain lewat satuan pendidikan menawarkan isu perihal pertumbuhan berguru peserta didik pada orangtua/wali pada dikala penerimaan rapor & dengan-cara bersiklus dlm proses belajar.
  • Komunikasi cenderung dialog dua arah, di mana pihak satuan pendidikan/guru & orang renta/ wali, mencari inspirasi & kesepakatan ihwal apa yg seharusnya dilakukan bersama untuk mendukung proses belajar peserta didik

12. Kolaborasi dgn masyarakat/komunitas/ industri

Satuan pendidikan melibatkan masyarakat/ komunitas/industri untuk mendukung pembelajaran
intrakurikuler atau projek penguatan profil pelajar, untuk kesibukan yg lebih panjang jangka waktunya

13. Refleksi, penilaian & peningkatan mutu implementasi kurikulum

  • Refleksi & evaluasi implementasi kurikulum & pembelajaran dilakukan sebagian guru. Hasil refleksi (pengalaman & persepsi guru serta rekan sejawat) dilengkapi dgn data hasil belajar peserta didik, serta masukan orangtua/ wali. Rapor Pendidikan pula mulai dipakai data untuk refleksi & penilaian
  • Sebagian guru menyesuaikan penyusunan rencana pembelajaran berdasarkan hasil refleksi & evaluasi tersebut.