Contoh Teks Eksemplum Singkat

Liburan ke Gunung

Orientasi

Di hari sabtu pekan kemudian, gue dgn mitra – mitra pergi untuk mendaki gunung.

Pada saat malam sebelum kami berangkat, gue sungguh merasa bahagia karena telah sangat lama gue tak piknik serta mendaki bersama kawan – kawanku.

Sembari mengenang waktu piknik terakhir yg kali kami lakukan, akhirnya gue pun tidur karena telah tak sabar untuk menyambut esok hari.

Namun sayangnya pada keesokan harinya ternyata gue palah berdiri kesiangan.

Insiden

Sebab gue terlambat bangun, gue pun pribadi bergegas untuk memasukkan beberapa barang yg gue perlukan pada ketika perjalanan serta untuk pendakian nanti.

Pendakian pun kami mulai.

Pada beberapa jam perjalanan, akhirnya kami pun mulai beristirahat. Kawan – kawanku mengeluarkan botol air minum guna melepas dahaga yg terasa.

Begitu pula denganku, tetapi gue tak menjumpai adanya botol air minum di dlm ranselku.

Dan ternyata gue sadar jika botol air minum gue tertinggal di rumah, sebab gue berangkat terburu – buru.

Interpretasi

Dengan kejadian itu, gue pun gres menyadari kesalahanku, kita tak boleh tergesa – gesa pada saat mengambil keputusan maupun tatkala melakukan sesuatu.

Kita mesti merencanakan segala sesuatunya dgn matang & pula rapi.

Larangan Mengenakan Perhiasan Berlebihan di Sekolah

Perhiasan mirip cincin, emas kalung, anting – anting, & gelang memang sangat disenangi kaum wanita.

Tak hanya banyak diinginkan oleh wanita dewasa, tetapi banyak pula para remaja yg ingin memakainya. Mulai dr anak Sekolah Dasar, SMP, SMA, hingga akademi tinggi semua ingin mengenakannya.

Pada waktu sekarang ini, anak – anak remaja SMA sudah mulai berani untuk menggunakan perhiasan di area sekolah.

Padahal sekolah pula sudah menerbitkan larangan yg bertujuan untuk melindungi diri para muridnya. Hal ini dikarenakan maraknya tindakan melawan hukum perampokan serta pencurian yg terjadi di negeri tersayang ini.

Menurut usulan dr sebagian besar orang, dgn berlakunya larangan menggunakan perhiasan adalah kebijakan yg tak ada pada kurikulum pendidikan di Indonesia.

Tetapi, banyak sekolah yg menetapkan larangan pemakaian perhiasan berlebihan tatkala mengikuti aktivitas belajar.

Apalagi untuk kalangan siswi terkenal, pastinya mereka akan membutuhkan aksesoris pendukung biar mampu menjaga kasta mereka.

Namun sayangnya, orang renta mereka tak protes dgn sikap anaknya yg tetap ingin memakai perhiasannya ke sekolah.

Tak hanya itu saja, para siswi pula selalu membantah jika perhiasan yg digunakan itu tak berlebihan.

Banyak argumentasi yg mereka lontarkan, salah satunya dgn alasan fashion serta peninggalan keluarga.

Apakah larangan dr pihak sekolah itu sudah dirasa ketat serta ada hukumannya? Jika dr pihak sekolah menawarkan hukuman tegas serta peraturan gres memerlukan banyak waktu?

Lantas, bagaimana kiprah dr wali kelas yg diwajibkan untuk mengetahui tingkah laku para muridnya? Alasan ini sungguh akurat serta berpengaruh untuk lebih ditegakkannya sanksi pada siswi yg memakai perhiasan berlebihan.

Hingga pada akhirnya, penyelesaian terbaik dr pihak sekolah adalah dgn mengeluarkan surat himbauan untuk para wali murid.

Surat himbauan itu isinya berupa larangan dlm memakai perhiasan yg berlebihan di sekolah.

Tak hanya itu, di dlm surat itu pula memuat tindak kejahatan yg sempat terjadi serta akibat – akhirnya.

Pihak sekolah ini berharap supaya para wali murid bisa menimbang dampaknya. Memang sungguh penting guna mengenali efek positif & negatif pada saat memakai perhiasan berlebihan di area sekolah.

Buanglah Sampah Pada Tempatnya

Siang itu, sepoi angin terasa sungguh sejuk di badan. Bel sekolah pun berbunyi, yg memberikan tanda jikalau waktu istirahat sudah tiba.

Hembusan nafas Sintia yg sungguh dalam, seakan ia menahan rasanya sesak pada ketika pelajaran tadi. Hal itu pun dirasakan oleh mitra – kawannya, mereka kemudian berlarian ke arah halaman & kantin sekolah. Tenangnya halaman kelas seakan hilang dgn adanya bunyi sorak – sorai anak sekolah.

Setibanya di kantin sekolah, nampak sungguh menarik hati kuliner yg terpajang rapi disana. Seolah olah mereka mengajak Sintia untuk sejenak bercumbu untuk menghilangkan rasa lapar.

Diantara jajaran masakan yg ada, mata Sintia terpaku pada warna kuning – kuning yg tampaksangat mempesona. Ternyata itu yaitu pisang yg menjadi buah kegemaran Sintia.

Tanpa berpikir panjang, cacing – cacing yg ada di dlm perut Sintia seakan mendorongnya untuk langsung melahap buah tersebut.

Dibelilah pisang tersebut oleh Sintia. Di sudut kantin, Sintia duduk sembari menikmati pisang yg manis itu.

Bel sudah berbunyi kembali, sebelum Sintia menghabiskan pisangnya. Ia dgn terburu – buru lari menuju kelas, tetapi ia lupa jikalau kulit pisang yg ia makan tak eksklusif dibuang pada tempatnya, tetapi malah dibawa lari olehnya serta terbuang entah dimana tanpa Sintia sadari.

Ketika tiba di depan kelas, Sintia terpeleset oleh kulit pisang, yg ternyata kulit pisang itu merupakan kulit dr pisang yg tadi ia makan.

Mukanya memerah yg menahan aib karena ia terjatuh serta ditertawakan oleh kawan – kawan sekelasnya.

Maka dr itu, seharusnya buanglah sampah di tempatnya. Supaya tak memiliki dampak jelek terhadap diri kita.

Tak cuma itu saja, membuang sampah di tempatnya merupakan salah satu bentuk kepedulian kita untuk menjaga kebersihan lingkungan.

Semenetara, kebersihan merupakan sebagian dr keyakinan. Sehingga pada dikala kita menjaga kebersihan lingkungan sama halnya kita pula menjaga akidah kita.

Indahnya Persahabatan

Marisa merupakan murid yg kini ini tengah mengenyam pendidikan di dingklik SD.

Selain berperan menjadi murid, ia pun bekerja memasarkan kue di kantin sekolah untuk meminimalkan beban orang renta dlm membiayai pendidikannya.

Dengan latar belakang keluarga yg mana perekonomiannya rendah, hal tersebut tak menurunkan niat Marisa di dlm bersekolah.

Di suatu hari pada tanggal 19 Juni, tiba – tiba Marisa tak tampakmasuk sekolah.

Selepas lebih dr waktu satu minggu, Irma tak datang menuju sekolah, sobat – sobat pula datang ke rumahnya.

Teman – temannya menerima info dr tetangga kalau sekarang Marisa berdagang kudapan manis di area terminal. Marisa mesti menjajakan kuenya disana guna mengeluarkan uang iuran SPP untuk bulan lalu.

Pada waktu sekarang ini, orang tua Marisa tengah tak mempunyai duit serta duit yg sudah Marisa kumpulkan diserahkan semua pada orang tuanya.

Mengetahui hal yg menimpa Marisa itu, akhirnya mitra – mitra sekelasnya memiliki gagasan untuk menemui Marisa di terminal.

Mereka pun mulai mencari dimana eksistensi Marisa serta berbelanja kuenya hingga habis terjual selama satu ahad berturut – turut.

Berdasarkan dongeng Marisa di atas, bisa kita tarik kesimpulan jikalau persahabatan ialah hal yg sangat indah.

Dengan adanya kasih sayang serta empati guna saling menolong maka akan memunculkan rasa keikhlasan di dalamnya.

Operasi Zebra

Orientasi

Suatu insiden yg membuat saya terjaga, kalau menaati peraturan yakni suatu kewajiban.

Hampir di setiap bulan, saya meluangkan diri untuk pulang ke kampung halaman di Solo. Sekarang ini saya sudah tinggal di kota Semarang, tepatnya saya menetap di sebuah kos – kosan.

Saya sekarang sedang berkuliah di UNDIP dimana jarak rumah saya dgn kampus memang sangat jauh, yg mana mengakibatkan saya untuk ngekos di kawasan kampus itu.

Saya tinggal bareng adik saya yg pula bersekolah di salah satu SMA yg ada di kota Semarang.

Pada waktu itu, saya mudik ke kampung dr kosan sekitar pukul 07.30 pagi serta kemungkinan akan kembali lagi ke Semarang sepekan kemudian.

Saya pulang dgn memakai sepeda motor.

Insiden

Pada ketika saya di perjalanan, saya merasa sangat ngantuk, alasannya adalah memang sehari sebelumnya saya tak tidur karena terdapat tugas kuliah yg memang mesti dilakukan.

Dengan keadaan mirip itu, saya menjadi merasa tak konsentrasi tatkala mengendarai sepeda motor.

Untuk mencegah hal – hal yg tak diinginkan terjadi, saya kemudian memerintahkan adik saya guna bertukar posisi supaya ia mengendarai sepeda motor.

Namun sayangnya, adik saya tak bisa mengendarai sepeda motor serta belum mempunyai SIM alasannya adalah ia masih berusia 16 tahun.

Aku pun sempat berpesan terhadapnya guna tak mengebut maupun melanggar rambu – rambu kemudian lintas & bila ada operasi zebra, maka ia berhenti saja & tak usah cemas.

Selepas seperempat perjalanan, saya nampak tak ada operasi zebra serta adik saya pula nampak menikmati perjalanan itu.

Lalu saya pun memutuskan untuk beristirahat sejenak. Tak lama berselang, tiba – tiba motor kami oleng & kami pun terjatuh.

“Gimana kok bisa jatuh sih?” saya bertanya ke adik saya.

“Itu kak, di depan ada operasi zebra, jadi saya cemas & eksklusif banting stir ke arah kanan, eh taunya ada selokan” jawab adik saya.

“Kan abang udah bilang, ngga usah cemas”.

Interpretasi

Akhirnya motor yg kami kendarai pun masuk di dlm selokan, beruntung disana terdapat ada warga yg mau menolong kami guna mengeluarkan motor itu.

Dari kejadian itu, saya tersadar akan pentingnya untuk mentaati peraturan lalu lintas.

Terimakasih Tuhan, alasannya adalah Engkau masih memberi kami kesempatan untuk selamat.

Tanah Longsor di Desa Jayawarta

Abstrak

Di tanggal 12 Maret 2019, sudah berjalan tanah longsor yg terjadi di Desa Jayawarta.

Keadaan desa itu hingga kini masih tampaksemrawut serta mengkonsumsi banyak korban yg belum kunjung didapatkan.

Tim SAR yg pula dibantu dgn aparat pemerintah lain seperti Polisi Republik Indonesia, TNI, serta yg lainnya turut serta di dlm penelusuran korban ini.

Warga sekitar pun ikut turun menolong keluarga lain yg sampai sekarang belum ditemukan.

Orientasi

Warga yg ada di Desa Jayawarta kini masih trauma dgn tragedi yg telah menimpa mereka.

Sebab insiden ini berjalan dgn sungguh cepat dimana sebagian besar dr mereka tak sempat untuk menyelamatkan diri.

Terhitung sudah ada sekitar 10 kepala keluarga yg terkena pengaruh dr tanah longsor satu ini.

Insiden

Peristiwa ini bermula pada tanggal 12 September 2019, tepatnya pada pukul 05.30 WIB.

Pada waktu itu, hujan deras masih terlihat mengguyur semalam serta sebagian besar warga disana tak ada yg berani untuk keluar rumah.

Kemudian beberapa menit berjalan terdengar suara gemuruh yg tak jauh dr arah pemukiman warga.

Mendengar bunyi itu, terdapat salah seorang warga yg keluar guna mengevaluasi keadaannya.

Ternyata keadaan tanah disana sudah terlihat mulai turun serta longsong pun terjadi dgn sangat cepat.

Warga yg mengetahui akan hal itu pun langsung berteriak “Tanah longsor!”.

Mendengar teriakan itu, warga disana pun eksklusif berhamburan keluar rumah tanpa payung serta membawa barang – barang yg lainnya.

Beberapa warga disana yg tak mendengar teriakan tak sempat menyelamatkan diri serta hingga kini masih ada dlm daftar penelusuran oleh tim SAR.

Warga Desa Jayawarta eksklusif menyelamatkan diri menuju tempat yg lebih aman sembari meneriaki warga yg masih terdapat di dlm rumah.

Tanah longsor ini berjalan dgn sangat cepat serta tak ada yg mampu menghentikannya.

Kesombongan Burung Pipit

Orientasi

Di suatu hutan belantara diceritakan bahwa sudah hidup sekelompok burung pipit disana.

Alwi merupakan nama salah satu dr sekelompok burung pipit tersebut. Ia tinggal dgn kelompok binatang yg yang lain.

Alwi ini diketahui selaku seekor burung pipit yg gemar sekali hidup menyendiri serta memiliki sifat angkuh sebab ia selalu merasa jikalau cuma dialah yg paling benar & mampu diantara seluruh binatang disana.

Insiden

Di suatu masa kawanan burung pipit itu membuat sarangnya dr tumpukan jerami.

Mereka membuat sarang dgn sabar hingga tampaksungguh rapi, kuat, & pula bagus. Namun berlainan dgn Alwi, ia membuat sarangnya dgn potongan kertas yg berwarna – warni.

Menurut Alwi, ia beropini bila sarangnya lah yg lebih bagus serta tampaklebih cantik dibandingkan dgn teman – temannya.

Padahal waktu membuat sarangnya, Alwi tak terlalu menimbang-nimbang akan ketahanan dr sarang yg ia buat itu.

Disebelah Alwi ada pula burung pipit yang lain yg sedang bikin sarang dgn memakai tumpukan jerami.

Siwa merupakan nama burung pipit yg ada di sebelah sarang Alwi. Siwa merupakan seekor burung pipit yg rendah hati & pula senang memberi. Sifat Siwa ini sungguh berbanding terbalik dgn Alwi.

Seringkali Alwi mengejek sarang milik Siwa, ia sebut sarang Siwa warnanya sangat menjemukan alasannya cuma terbuat dr tumpukan jerami.

Alwi pun mencoba untuk membandingkan sarangnya dgn milik Siwa, betapa tak karena sarang Alwi ini tercipta dr kertas warna – warni. Siwa pun hanya termangu tak menggubrisnya.

Alwi merasa sungguh gembira akan sarangnya, ia pun terus membuat sarang dr tumpukan kertas yg berwarna – warni itu.

Siwa pula cuma memberi usulan pada Alwi supaya ia bikin sarang dr tumpukan jerami supaya lebih kuat & kuat.

Tetapi sayangnya hal itu tak dihiraukan oleh Alwi, ia malah terus terusan bikin sarang dr kertas warna – warni itu.

Selang waktu beberapa jam kemudian, seluruh burung pipit sudah selesai membuat sarangnya masing – masing tergolong Siwa & Alwi.

Namun tak didugahujan pun tiba dgn sangat lebat, seluruh burung bergegas ke dlm sarangnya masing – masing.

Namun, sarang milik Alwi rusak terkena air hujan serta tak bisa melindunginya sebab sarangnya cuma yang dibuat dr kertas warna – warni itu.

Tubuh Alwi pun basah kuyup karena terkena air hujan yg sangat deras, ia pun ketakutan.

Dengan senang hati, Siwa memberikan tumpangan pada Alwi untuk berlindung. Dan pada akhirnya Alwi merasa sungguh menyesal atas apa yg sudah ia perbuat.

Ia merasa menyesal sudah menghiraukan mitra – kawannya karena dgn bangga membuat sarang dr kertas warna – warni.

Tak cuma itu saja, ia pula meratapi atas perbuatannya yg angkuh pada teman – temannya.

Beberapa waktu kemudian, tatkala hujan mulai reda ia pun kembali membuat sarangnya dgn menggunakan tumpukan jerami.

Interpretasi

Selepas kejadian tersebut, Alwi tak lagi sombong & bersikap jelek pada sahabat – temannya.

Ia sudah berjanji dgn dirinya sendiri jikalau ia tak akan lagi sombong.

Alwi terjaga, bila kesederhanaan lebih utama daripada kemewahan. Dan satu lagi, ia pula sadar bila dirinya merupakan makhluk sosial yg memerlukan orang lain di dlm menjalani hidup di kesehariannya.

Kisah Si Kelinci dgn Kecepatannya

Abstrak

Di suatu desa yg dihuni oleh bermacam-macam macam binatang kecil yg tidak mengecewakan ramai & serasi, ada seekor kelinci yg terkenal akan kecepatannya sehingga tak ada seekor binatang pun yg dapat menandinginya.

Pada suatu hari, desa tersebut mengadakan program perlombaan yg disertai oleh beberapa binatang, termasuk si kelinci.

Tetapi, suatu tatkala si kelinci memperoleh suatu kecelakaan karena kelalaiannya yg membuatnya kalah.

Orientasi

Di suatu desa yg penduduknya ramai, tetapi masing – masing penghuninya harmonis, ada seekor kelinci kecil yg masih lincah serta mempunyai kecepatan super.

Si kelinci ini bahkan mampu berlari dgn kecepatan yg luar biasa di luar kesanggupan para kelinci yg lain kebanyakan.

Bahkan lompatannya pula terkenal sangatlah tinggi, & ia pula belum pernah mengalami peristiwa yg salah selama hidupnya.

Insiden

Suatu hari, diadakan suatu kontes lari di desa, dimana lomba tersebut terbuka untuk seluruh binatang – binatang kecil yg menghuni desa itu.

Hadiah yg ditawarkan pula sungguh menggiurkan, yaitu aneka buah serta kuliner yg dapat disimpan hingga beberapa animo ke depan.

Tentu seluruh hewan menginginkannya, masing – masing keluarga binatang – hewan kecil ini merekomendasikan anak – anaknya yg masih kuat serta lincah guna mengikuti perlombaan itu.

Ketika hari penyelenggaraan kontes dimulai, seluruh hewan yg menjadi peserta kontes sudah berkumpul serta berbaris di garis start, termasuk pula si kelinci yg jago.

Nampak disana ada seekor kura – kura yg ada di sampingnya dimana ia turut ikut menjadi akseptor kontes.

Si kelinci pun lantas menertawainya, sebab ia mengenali kalau kura – kura sungguh lambat & ia berpikir jikalau kura -kura pasti tak bisa melawannya.

Kelinci yg sombong itu mencibir kura – kura dgn kalimat ejekan jelek, tetapi si kura – kura cuma tersenyum mendengarnya & sabar.

Ketika bunyi peluit nyaring terdengar di pendengaran kelinci, ia pun segera mengambil aba – aba & berlari dgn sungguh cepat.

Seluruh hewan yg menjadi akseptor kontes pun hanya bisa terkesima melihatnya, kemudian mereka melanjutkan perjalanannya.

Sedangkan, si kura – kura perlahan mulai melangkahkan kakinya dengan-cara perlahan & ia fokus mengamati jalanan yg ada di depannya.

Untuk si kelinci ia sungguh percaya diri & pula percaya jikalau cuma ia yg mampu memenangkan perlombaan lari.

Si kelinci pun terus menerus memperbesar kecepatannya tanpa menghiraukan akseptor yg lain, serta tak mengamati kondisi jalanan yg ada di depannya.

Kawasan perlombaan itu bergotong-royong sangat sukar, aneka macam rintangan serta jebakan yg diciptakan supaya peserta tak mudah menang.

Tetapi sayangnya kelinci tak memperhatikannya, kecepatannya pun terus ditambah tanpa henti.

Sementara untuk binatang yg lain khawatir dgn si kelinci yg nanti akan memenangkan pertandingan, sehingga mereka pun berlomba – kontes untuk meningkatkan kecepatan tanpa mengamati jalan.

Si kura – kura lebih konsentrasi dgn dirinya sendiri serta memperhatikan dgn baik kondisi jalan yg ia tinggalkan.

Si kura – kura bisa melihat banyaknya rintangan serta jebakan yg sudah dibentuk oleh sang panitia kontes. Dengan sangat hati – hati, kura – kura itu melewatinya.

Si kura – kura pun mampu lolos melalui setiap rintangan, sementara hewan – binatang lain terjebak dgn rintangan yg tak mampu dilewati.

Begitu pula dgn si kelinci, yg terus meminta tolong sebab ia terjatuh ke dlm lubang jebakan tanah yg lumayan dalam.

Kura – kura pun akhirnya memberi bantuan pada si kelinci dgn cara melemparkan seutas tali. Digigitnya tali itu oleh si kelinci hingga menuju ke permukaan, & ternyata kakinya terluka.

Si kura – kura pun memberinya obat, kemudian melanjutkan perjalanannya hingga menuju garis finish. Pada akhirnya, si kura – kura ini menjadi satu – satunya pemenang utama.

Interpretasi

Si kelinci yg mengalami kekalahan alasannya ia sombong itu pun merasa sungguh kecewa.

Tetapi, hatinya tersentuh pada dikala si kelinci memperoleh bantuan dr si kura – kura.

Lalu si kelinci berjanji untuk tak akan mengulanginya lagi, ia pun lantas meminta maaf pada si kura – kura, & mengucapkan terimakasih dikarenakan telah mau menolongnya.

Seusai menyesali perbuatannya, ia pun meminta usulan terhadap si kura – kura guna melatih diri supaya lebih berhati-hati dlm menghadapi segala sesuatu.

Pertama Kali Kena Operasi Zebra

Bermula pada waktu pertama kali gue bermaksud untuk bikin surat izin mengemudi.

Aku pergi dr desa ke arah kota dgn menggunakan bermotor selama kurang lebih 1,5 jam perjalanan.

Pada ketika itu, gue pergi bersama abang & adikku yg sudah lebih dahulu mempunyai izin mengemudi. Kami berangkat dgn mengendarai motor masing – masing.

Dan gue sangat mujur selama ini belum mempunyai surat izin mengemudi namun tak pernah kena tilang oleh pihak polisi.

Ketika kami hampir tiba di kota tersebut, sekitar 20 km gue dikejutkan dgn adanya banyak motor yg berhenti serta ada pula yg berbalik arah.

Aku pun sudah dapat menebak bila waktu itu tengah ada razia. Dengan berani serta tak takut gue bergegas melalui operasi zebra tersebut.

Namun malanya, tiba – tiba motor yg ada di depanku berhenti serta otomatis laju motorku pun berhenti. Lalu motorku pun diperiksa.

Sebetulnya adik & kakakku bisa langsung saja bergegas pergi. Namun alasannya adalah gue diperiksa, sehingga mereka pun menungguku.

Pada waktu itu, gue hanya memiliki surat kendaraan & tak memiliki surat izin mengemudi yg akan diperiksa oleh polisi. Aku pun pribadi melongo.

Aku menginformasikan pada polisi bila tujuanku ke kota ini ialah untuk bikin surat izin mengemudi.

Tetapi polisi tersebut sama sekali tak mentolerir sehingga gue pun mesti ditilang. Sungguh menyebalkan kejadian tilang pertama kali untukku.

Dari insiden itu gue pun mulai menyadari bila pentingnya menaati peraturan lalu lintas.

Terutama peraturan berkendara alasannya selama ini gue tak terlalu ambil pusing. Sisi baiknya gue menjadi lebih patuh dlm menaati aturan aturan.

Kesombongan Putri Tangguk

Orientasi

Alkisah, di suatu desa berjulukan Desa Bunga Tanjung terdapat seorang perempuan renta yg memiliki huma.

Humanya tersebut tak begitu luas, hanya ada seluas tangguk penangkap ikan. Namun memiliki hasil yg melimpah ruah.

Putri Tangguk merupakan nama dr perempuan tersebut. Ia mempunyai 7 orang anak serta satu orang suami.

Insiden

Di suatu malam, Putri Tangguk bareng suaminya tengah berbincang-bincang mengenai masa depan keluarganya.

Pada dikala itu, ketujuh anak mereka sudah tidur. “Wahai kakanda”, kata Putri Tangguk pada sang suami sembari menghela nafas panjang.

“Kita sudah bekerja terus – menerus serta tak henti – hentinya menuai padi. Hamba pun sudah merasa sungguh lelah. Anak – anak kita pula mulai tak terurus kembali. Lihatlah anak – anak kita yg tak pernah lagi berdandan”.

“Ya” jawaban dr suaminya.

“Jika hal itu ialah harapan adinda, kakanda tak akan berhuma lagi karena ketujuh lumbung padi pun sudah sarat ”.

Hujan yg turun di waktu malam itu sungguh lebat sehingga menciptakan situasi tempat tinggal Putri Tangguk yg terasa makin sunyi.

Pada waktu esok harinya, pagi yg masih masbodoh tak lagi membatasi niat putri Tangguk dgn suaminya yg pergi menuju sawah untuk menuai padi.

Pekerjaan tersebut sudah biasa mereka jalankan setiap pagi demi untuk memenuhi keperluan mereka.

Tetapi ditengah jalan, putri tangguh ini berkata, “Hari ini kita tak perlu untuk lama melakukan pekerjaan . Padi yg sudah tertuai kita tumpahkan ke jalan ini selaku pengganti pasir. Besok kita masih bisa menuai padi”.  Dan mereka pun pulang lebih singkat.

Pada suatu malam, Anak Putri Tangguk ini terbangun & kemudian menangis meminta nasi untuk makan.

Putri Tangguk pun pergi menuju dapur guna mengambil nasi. Pada ketika tutup priuknya dibuka, ia terkejut karena tak nasi di dalamnya.

Lalu ia pun berjalan ke arah lumbung yg dipakai untuk menyimpan beras & pula padi. Namun lumbung tersebut pula kosong.

Kesedihannya kian bertambah pada saat mendengar tangisan anaknya yg kelaparan.

Putri Tangguk pun kemudian jatuh miskin atas kesombonganya dgn cara mencampakkan – buang padi.

Interpretasi

Sebagai salah satu ciptaan Tuhan Yang Mahakuasa, insan tak boleh angkuh & pula angkuh.

Manusia tak boleh menghambur – hamburkan kekayaannya alasannya seluruh hal itu yakni anugerah serta titipan dr Sang Pencipta.

Putri Tangguk yg pada awalnya sungguh kaya seketika jatuh miskin alasannya adalah keangkuhan & keangkuhanya.

Sebab ia tak mensyukuri kekayaan yg sudah diberikan tuhan kepadanya.