Laporan Posisi Keuangan

Laporan posisi keuangan atau pula biasa disebut sebagai neraca ialah suatu bentuk laporan yg sungguh penting pada suatu perusahaan, UMKM, atau jenis instansi yg yang lain.

Dikutip dr salah satu orang pada klc.kemenkeu.go.org yg bernama Bp. Moh. Luthfi Mahrus selaku Dosen PKN STAN jurusan Akuntansi, menerangkan terkait laporan posisi keuangan (statement of financial position).

Selengkapnya terkait gosip tersebut, simak ulasan di bawah ini baik – baik.

Pengertian Laporan Posisi Keuangan

laporan posisi keuangan terdiri dari

1. Secara Umum

Laporan posisi keuangan dengan-cara umum ialah salah satu jenis pembukuan keuangan yg dibuat oleh suatu badan atau perusahaan guna memperlihatkan info terkait posisi kewajiban, aktiva, serta modal di final periode.

Untuk para akuntan, mungkin sudah sungguh familiar dgn laporan tersebut yg mampu pula disebut sebagai perluasan dr dasar akuntansi.

Sumber data untuk menciptakan laporan keuangan jenis ini berasal dr neraca lajur.

Jenis laporan keuangan satu ini akan menawarkan isu yg berhubungan dgn sifat serta jumlah investasi di dlm sumber daya perusahaan.

Atau di dlm hal tersebut merupakan kekayaan perusahaan, keharusan terhadap kreditor, serta modal pemilik perusahaan.

Oleh alasannya itu, neraca pula mampu membantu guna memprediksi waktu, jumlah, serta ketidakpastian arus kas pada masa depan.

2. Menurut Para Ahli

Berikut ini yakni beberapa pengertian laporan posisi keuangan berdasarkan para mahir yg kami mampu dr MastahBisnis.com:

a. Bp. Moh. Luthfi Mahrus (Dosen PKN STAN)

“Laporan yg memperlihatkan aset, liabilitas, serta ekuitas perusahaan terhadap periode tertentu yg memiliki tujuan guna membuat lebih mudah analisis, penilaian, & memprediksi arus kas pada masa mendatang”.

b. Sofyan S. Harahap (2006:107)

“Suatu laporan yg menggambarkan terkait posisi aktiva, kewajiban, serta modal di waktu tertentu”.

c. Mahmud M Hanafi & Abdul Halim (2002:63)

“Sebuah laporan yg merangkum posisi dr keuangan suatu perusahaan terhadap tanggal tertentu.

Laporan satu ini nantinya akan pertanda sumber daya hemat (asset atau aktiva), kewajiban ekonomis (hutang), modal, serta kaitan antar item tersebut”.

d. Weygandt, Jerry. J, Kieso Donald, Kimmel Paul

“Suatu laporan terkait kekayaan, keharusan, serta modal pemilik kepada sebuah periode tertentu”.

e. Munawir (2007:13)

“Merupakan suatu laporan sistematis perihal aktiva, hutang, & pula modal dr suatu perusahaan pada waktu tertentu.

Sehingga mampu dikenali tujuan dr jenis laporan ini merupakan guna pertanda posisi keuangan sebuah perusahaan pada dikala tanggal tertentu, yg biasanya pada waktu dimana buku – buku ditutup serta diputuskan sisanya terhadap suatu final tahun fiskal atau kalender”.

f. Soemarso

“Merupakan suatu laporan yg berisi kewajiban, daftar aktiva, serta modal perusahaan terhadap dikala tertentu, mirip di tamat bulan”.

g. Harahap (2006:107)

“Laporan neraca merupakan suatu laporan yg menggambarkan terkait posisi aktiva, keharusan, serta modal di waktu tertentu”.

Fungsi Laporan Posisi Keuangan

bentuk laporan posisi keuangan

Ada tiga fungsi utama pada laporan neraca, diantaranya yakni:

  • Apabila dilihat dr isinya, laporan jenis ini fungsinya selaku alat dasar perhitungan tingkat pengembalian serta dasar evaluasi struktur dr modal perusahaan.
  • Guna menilai risiko perusahaan serta arus kas pada masa depan.
  • Untuk menganalisis likuiditas, solvabilitas, serta keleluasaan keuangan di dlm suatu perusahaan.

Nah berikut ini yaitu tiga manfaat laporan posisi keuangan pada segi likuiditas, solvabilitas, & kelonggaran, antara lain:

1. Likuiditas

Likuiditas dapat disebut sebagai pola / tolak ukur di dlm merefleksikan jumlah waktu yg dibutuhkan hingga keharusan dapat dilunasi / dibayar.

Rasio satu ini mampu membantu penanam modal serta kreditor guna menganggap seberapa besar kemampuan dr suatu perusahaan di dlm melunasi hutang jangka pendek.

Semenatara untuk pemegang saham, rasio likuiditas satu ini dimanfaatkan guna mengecek kemungkinan deviden tunai pada masa depan / untuk memilih apakah akan membeli lagi saham perusahaan itu / tidak.

Maka dr itu, dapat ditarik kesimpulan jika kian besar angka rasio likuiditas pada suatu perusahaan, maka risiko yg dihadapi oleh suatu perusahaan akan semakin kecil, begitu juga sebaliknya.

2. Solvabilitas

Solvabilitas merupakan suatu rasio yg mempunyai acuan pada kesanggupan suatu perusahaan di dlm membayar seluruh hutangnya pada saat jatuh tempo.

Dengan sebutan lain, suatu perusahaan dikatakan rawan apabila perusahaan yg memiliki hutang serta hutang tersebut dilunasi dgn aktiva yg dimiliki oleh si perusahaan.

Sebetulnya, aktiva miliki perusahaan sebaiknya digunakan guna melakukan ekspansi serta pengembangan perusahaan, bukan untuk menutupi hutang perusahaan.

Maka dr itu, risiko yg dihadapi tak cuma aktiva perusahaan saja yg berkurang, melainkan hal lebih buruk berupa aktiva habis tetapi hutang belum mampu dilunasi.

3. Fleksibilitas

Fleksibilitas merupakan rasio yg dipakai guna mengukur kesanggupan perusahaan di dlm hal mengambil beragam keputusan yg efektif.

Keputusan efektif itu dapat di dlm hal pengembangan perusahaan yg berhubungan dgn kondisi keuangan perusahaan.

Apabila keadaan keuangan pada sebuah disebut tak sehat, maka bermacam-macam keputusan yg bisa diambil ini akan sungguh terbatas.

Hal itu bisa disebabkan terbatasnya aktiva yg dimiliki pada waktu itu.

Maka dr itu, bisa disebut bila makin tinggi tingkat fleksibilitas suatu perusahaan, maka akan semakin kecil pula resiko yg akan dihadapi oleh si perusahaan tersebut.

Unsur Laporan Posisi Keuangan

fungsi laporan posisi keuangan

Laporan neraca mempunyai tiga unsur yg melaporkan posisi keuangan, diantaranya ialah sebagai berikut:

1. Aktiva / Aset

Aktiva atau aset yaitu suatu sumber daya yg dikuasai oleh suatu instansi atau perusahaan dgn impian mampu menunjukkan faedah ekonomi pada waktu yg akan tiba.

Klasifikasi aset berikutnya membagi aset ke dlm dua golongan yg lebih spesifik, yakni aset tak tanpa kendala serta aset tanpa gangguan.

a. Aset Tidak Lancar

Aset tak lancar / aktiva tak tanpa gangguan yakni suatu aset yg sangat sukar dikonversi / diubah ke dlm bentuk lain.

Contoh: Merk jualan , tanah, hak paten, mesin, alat, & bagunan saja.

b. Aset Lancar

Aset tanpa kendala merupakan suatu aset yg tak sukar untuk dikonversikan ke dlm bentuk lain.

Jenis aset satu ini mempunyai banyak sebutan, mirip aset likuid & current assets.

Contoh: Deposito, saham, surat berharga, piutang jualan , kas, serta barang barang jualan.

2. Kewajiban / Utang / Liabilitas

Kewajiban ini yg kebanyakan akan muncul dr peristiwa masa kemudian sehingga si perusahaan mesti menjalankan solusi pada waktu yg akan datang atau di masa depan.

Hal itu pula akan membuat arus keluar dr sumber daya perusahaan yg mengandung faedah ekonomi.

Klasifikasi liabilitas selanjutnya ini membagi liabilitas menjadi tiga, yaitu :

a. Kewajiban Lancar

Kewajiban lancar / hutang jangka pendek merupakan jenis hutang yg kebanyakan mesti dibayar dgn waktu jatuh tempo yg sangat cepat (kurang dr satu tahun).

Sifat hutang satu ini yakni digunakan untuk hal yg tak terlalu penting di dlm bisnis. Hutang jangka pendek ini pula tak dijalankan dlm suasana yg mendesak.

Contoh:

  • Hutang bunga
  • Hutang tagihan
  • Akun hutang
  • Hutang pajak penghasilan.

b. Kewajiban Tidak Lancar

Hutang jenis ini berbanding terbalik dgn keharusan tanpa gangguan.

Jenis hutang jangka panjang merupakan hutang yg biasanya mesti dilunasi selepas melakukan pembayaran lebih dr 12 bulan.

Perusahaan kadang kala mengambil kebijakan guna melaksanakan hutang jangka panjang pada dikala hendak melebarkan sayap bisnis serta mengembangkan bisnis dgn lebih singkat

Contoh:

  • Hutang hipotek
  • Hutang obligasi
  • Sewa modal.

c. Kewajiban Kontinjensi

Kontijensi kerap disebut sebagai liabilitas hebat yg berlangsung di masa depan. Hanya saja, hal ini tak selalu terjadi pada seluruh usahawan.

Contoh:

  • Garansi produk
  • Gugatan

3. Modal / Ekuitas

Modal atau ekuitas yaitu suatu hak residual atas suatu aset perusahaan selepas dikurangi seluruh kewajiban.

Supaya kalian lebih paham, pada umumnya neraca akan merepresentasikan persamaan dasar akuntansi sebagai berikut:

Aktiva =  Kewajiban + Modal

Isi Laporan Posisi Keuangan

tujuan laporan posisi keuangan

Suatu neraca atau laporan posisi keuangan yg lengkap serta terang pada umumnya meliputi beberapa point sebagai berikut:

  • Neraca.
  • Laporan laba rugi.
  • Laporan pergantian ekuitas.
  • Laporan pergeseran posisi keuangan yg bisa disajikan dlm wujud laporan arus kas maupun laporan arus dana.
  • Catatan serta laporan lain & materi penerangan yg merupakan pecahan dr integral pembukuan keuangan.

Klasifikasi Laporan Posisi Keuangan

laporan neraca

Di dlm neraca, aktiva serta kewajiban terjadi dlm bentuk pengklasifikasian berdasarkan karakteristik atau ciri operasi perusahaan.

Berikut yaitu pengklasifikasiannya, antara lain:

1. Aktiva Lancar (Current Assets)

Aktiva lancar merupakan suatu harta yg dengan-cara normal mampu dikonversikan / diubah ke dlm kas dlm rentang waktu max 1 tahun / di dlm siklus kegiatan perusahaan yg wajar .

Jenis aktiva tanpa kendala satu ini terjadi di dlm laporan neraca menurut urutan likuiditasnya, yakni dimulai dr akun yg sungguh likuid.

Berikut yakni contoh aktiva lancar:

  • Kas.
  • Kas kecil.
  • Piutang wesel.
  • Piutang usaha.
  • Persediaan barang dagangan.
  • Akumulasi penyusutan aktiva tetap.
  • Premi asuransi.
  • Perlengkapan.
  • Investasi jangka pendek.
  • Sewa dibayar dimuka.
  • Dan yg yang lain.

2. Aktiva Tetap (Fixed Assets)

Aktiva tetap merupakan suatu harta yg digunakan di dlm suatu perusahaan serta memiliki fungsi yg melampaui suatu masa pembukuan / melampaui 1 tahun. Biasanya dipakai pada kegiatan operasional perusahaan bukan untuk dijual, serta mempunyai nilai material yg tinggi.

Berikut ialah contoh aktiva tetap:

  • Bangunan.
  • Peralatan.
  • Tanah.
  • Goodwill.
  • Kendaraan.
  • Merek jualan .
  • Hak cipta.
  • Hak paten.
  • Franchise.
  • Dan yg lainnya.

3. Aktiva Lain – Lain (Other Assets)

Aktiva lain – lain merupakan suatu aktiva yg tak tergolong ke dlm klasifikasi aktiva tanpa hambatan maupun aktiva tetap.

Sebagai contoh ialah mesin yg sudah tak dipakai di dlm aktivitas operasi perusahaan.

4. Kewajiban Lancar (Current Liability)

Hutang lancar / hutang jangka pendek merupakan suatu kewajiban yg diharapkan mampu dilunasi di dlm siklus operasi normal / max dlm waktu 1 tahun.

Berikut yaitu contoh kewajiban tanpa kendala:

  • Utang usaha.
  • Utang pajak.
  • Utang wesel.
  • Pendapatan diterima dimuka.
  • Hutang jangka panjang yg secepatnya jatuh tempo.
  • Beban yg masih mesti dibayar (utang beban).
  • Dan yg yang lain.

5. Kewajiban Jangka Panjang (Long Term Liability)

Kewajiban jangka panjang merupakan suatu hutang dimana jatuh temponya / pelunasannya ada dlm jangka waktu lebih dr 1 tahun.

Berikut ialah contoh kewajiban jangka panjang:

  • Utang hipotek.
  • Utang obligasi.
  • Dan yg yang lain.

6. Modal (Equity)

Di dlm neraca perusahaan yg berupa Perseroan Terbatas (PT), ada klasifikasi ekuitas yg meliputi 2 komponen utama, antara lain:

a. Modal disetor.

Modal disetor merupakan suatu modal yg diperoleh pada waktu pemilik / pemegang saham menyetorkan uang & atau aset yang lain terhadap suatu perusahaan.

Komponen pada modal disetor terdiri atas:

  • Modal saham, merupakan suatu kepingan dr saham yg diluncurkan guna menjelaskan suatu kepemilikan.
  • Agio saham, merupakan suatu kelebihan jumlah yg disetorkan oleh para pemegang saham.

b. Laba ditahan / saldo laba / cadangan.

Laba ditahan merupakan suatu komponen yg berasal dr modal yg menjelaskan kelebihan keuntungan yg diinvestasikan kembali di dlm perusahaan selepas adanya pembayaran dividen terhadap para pemegang saham.

Pada perusahaan yg wujudnya perseorangan, modal cuma terdiri atas modal pemilik perusahaan. Sementara untuk pengambilan modal oleh pemilik yg dimiliki oleh suatu perusahaan disebut selaku prive.

Dan bagi perusahaan yg wujudnya persekutuan, modal terdiri atas modal sekutu.

Serta pada perusahaan yg wujudnya koperasi, modal terdiri atas simpanan lain, tabungan pokok anggota, serta cadangan.

Kelemahan Laporan Posisi Keuangan

neraca

Ternyata tak cuma mampu menolong untuk melihat keadaan keuangan dr suatu perusahaan, tetapi laporan ini pula mempunyai beberapa kelemahannya tersendiri.

Apabila pada beberapa hal yg berafiliasi pada pengukuran / penilaian unsur – unsur aset serta keharusan perusahaan.

Berikut ini yaitu beberapa kekurangan dr posisi keuangan atau neraca, antara lain:

  • Laporan ini apabila dilihat dr sebagian aset (aktiva) yg diukur serta disuguhkan dgn ongkos perolehan / biaya perolehan diamortisasi bukan dgn nilai kini. Nilai sekarang tak bisa mencerminkan nilai yg wajar.
  • Aktiva / aset yg tak berupa faktual mempunyai manfaat ekonomi. Namun sangat susah diukur nilainya dengan-cara objektif karena dihasilkan dgn cara internal tak boleh diakui di dlm suatu neraca. Aset yg berwujud misalnya mirip merek dagang yg dihasilkan dgn cara internal.
  • Kemudian soal unsur keharusan, yg mana pada setiap laporan neraca mungkin mempunyai data yg tak dilaporkan sebagai kewajibannya. Hal tersebut disebabkan sebagian kewajiban sengaja, memang terdapat yg sengaja disembunyikan lewat rekayasa akuntansi yg dikenal sebagai perumpamaan off-balance sheet financing.
  • Kelemahan berikutnya ada pada pengukuran nilai sebagian unsur neraca. Hal tersebut dapat melibatkan pemakaian pendapatserta estimasi seperti melalui perhitungan masa manfaat aset tetap serta perhitungan kewajiban garansi.

Baca juga: Fungsi Pajak

Bentuk & Contoh Laporan Posisi Keuangan

bentuk neraca

Bentuk dr laporan posisi keuangan sama halnya seperti neraca pada umumnya yg mampu dibuat sesuai denhan perusahaan butuhkan.

Bahkan, persyaratan akuntansi keuangan pula tak ada yg mengontrol bentuk neraca harus seperti apa wujudnya.

Terdapat suatu perusahaan yg menghidangkan aktiva apalagi dahulu, lalu kemudian gres disertai dgn ekuitas serta terakhir keharusan (praktik seperti ini sungguh lazim di aneka macam negara Eropa).

Tak cuma itu saja, ada pula perusahaan yg menyajikan aktiva tanpa gangguan pada urutan pertama di dlm kategori aktiva, serta keharusan tanpa gangguan di urutan awal pada kalangan kewajiban.

Seluruh hal tersebut tergantung dgn kebijakan tiap – tiap perusahaan.

Nah, apabila dilihat dengan-cara lazim, bentuk laporan neraca ini ada dua macam, yakni

1. Neraca Bentuk Akun (Account Form)

Bentuk laporan satu ini kebanyakan menyuguhkan aneka macam unsur neraca dengan-cara berdampingan:

Isinya yg ada pada belahan kiri menyuguhkan aktiva sera di kanan menyuguhkan kewajiban serta ekuitas.

Contoh neraca bentuk akun:

contoh soal laporan posisi keuangan

Contoh neraca bentuk akun dlm pdf / word:

2. Neraca Bentuk Laporan (Report Form)

Neraca bentuk laporan satu ini pada umumnya menghidangkan berbagai unsur aktiva, kewajiban, serta ekuitas dengan-cara berurutan memanjang ke bawah atau dengan-cara potrait.

Urutannya dimulai dr aktiva, kemudian lanjut ke utang serta terakhir modal.

Contoh neraca bentuk laporan:

laporan posisi keuangan perusahaan dagang

Contoh neraca bentuk laporan dlm pdf / word:

Kesimpulan

Laporan posisi keuangan atau disebut pula neraca yakni suatu pembukuan keuangan yg sungguh penting guna mengenali keadaan keuangan pada suatu perusahaan atau instansi.

Laporan neraca mempunyai tiga unsur penting yakni aktiva, kewajiban, & modal.

  Macam-Macam Kelangkaan (Kelangkaan Sumber Daya Dan Kelangkaan Barang / Jasa)