12 Komponen Peta Beserta Gambar dan Fungsinya

Peta adalah salah satu alternatif info yg menggambarkan bumi dgn menggunakan perbandingan skala tertentu, & untuk menyajikan bermacam-macam isu di dalamnya dengan-cara sempurna nan akurat, maka peta memerlukan suatu komponen.

Komponen pada peta itulah yg menjadi hal wajib dlm suatu peta.

Hal tersebut disebabkan dgn adanya komponen peta maka akan memudahkan dlm menafsirkan, membaca, serta mengetahui berita yg ada di dlm peta.

Namun sebelum kalian mengetahui aneka macam komponen peta tersebut, ada baiknya jikalau kalian ketahui terlebih dulu perbedaan antara peta lazim & peta khusus. Simak baik – baik ulasannya di bawah ini ya!

Perbedaan Peta Umum & Peta Khusus

12 komponen peta

Jika dilihat berdasarkan isi nya, maka peta dibagi menjadi dua potongan, yaitu peta umum & khusus. Berikut gosip lengkap terkait perbedaan pada masing – masing jenis peta tersebut, antara lain:

1. Peta Umum

Pada peta umum sendiri menggambarkan sebagian maupun keseluruhan permukaan bumi yg data kalian lihat dengan-cara lazim.

Di dlm peta satu ini pula ditampilkan semua penampakan yg ada di tampang bumi. Baik itu penampakan yg bersifat alamiah (seperti danau, sungai, lautan, gunung, hutan, & yg yang lain) ataupun produksi insan (seperti kota, jalan raya, perkebunan, pelabuhan, & yg yang lain).

Adapun beberapa teladan dr peta biasa , antara lain:

a. Peta Dunia

b. Peta Korografi

Merupakan suatu peta yg menggambarkan keseluruhan maupun sebagian dr permukaan bumi.

Contohnya peta kota Jawa Tengah.

c. Peta Topografi

Merupakan suatu peta yg menggambarkan sekaligus menjelaskan permukaan relief bumi dgn memakai berbagai garis kontur sebagai penjelasannya.

  Potensi Agrikultur di Indonesia

Berbagai garis tersebut nantinya akan menunjukkan permukaan bumi maupun perbedaan ketinggian dlm suatu tempat.

Contohnya jalan, sungai, pemukiman & yg lain.

d. Peta Rupa Bumi

2. Peta Khusus atau Peta Tematik

Peta jenis satu ini pada umumnya akan menggambarkan sekaligus menerangkan terkait suatu faktor maupun tanda-tanda khusus yg ada di permukaan bumi.

Di dlm peta satu ini pula memakai simbol yg menjadi ciri yg ditonjolkan sesuai tema yg dinyatakan di dlm judul peta itu sendiri.

Adapun contoh dr peta tematik, yakni:

  • Peta iklim,
  • peta jenis tanah,
  • peta geologi,
  • peta pemakaian lahan,
  • peta persebaran penduduk,
  • peta penyebaran tumbuhan & fauna,
  • peta kepadatan penduduk,
  • peta persebaran hasil tambang & yg yang lain.

12 Gambar Komponen Peta & Fungsinya

Berikut ini yakni 12 komponen pada peta beserta gambar & fungsinya yg perlu kalian ketahui, antara lain:

1. Judul Peta

komponen peta papua

Judul peta menjadi hal yg pertama yg akan dilihat oleh seseorang pada waktu melihat suatu peta.

Pada umumnya, judul peta ini berada di sisi tengah atas pada peta.

Apabila judul peta ini ditaruh pada sisi peta yg lain, maka letak judul tak boleh mengusik penampakan dr isi keseluruhan peta.

Di dlm judul peta sendiri memuat berbagai berita yg sesuai dgn isi gosip peta.

2. Garis Astronomis

komponen peta indonesia

Garis astronomis yakni salah satu komponen peta yg memiliki fungsi guna mengetahui letak posisi otoriter pada sebuah objek yg ada di dlm peta utama.

Pada garis astronomis pula dibagi ke dlm dua jenis, yakni garis lintang & garis bujur.

Garis astronomis yg ada di dlm peta kebanyakan akan ditandai dgn garis putus – putus yg memotong garis tepi.

3. Garis Tepi Peta

3 komponen peta

Garis tepi ialah suatu garis yg mempunyai kegunaan sebagai pembatas ruang di dlm peta.

Pada garis satu ini bisa memudahkan kalian apabila hendak membuat suatu wilayah, pulau, atau kota supaya gambar tersebut bisa tepat berada pada posisi di tengah – tengah.

Wujud umum dr adanya garis tepi satu ini merupakan segi empat. Serta kebanyakan diciptakan dengan-cara rangkap dgn tujuan supaya dapat memperjelas garis yg dibuat.

4. Inset

gambar komponen peta

Inset atau pula biasa disebut sebagai peta kecil yaitu suatu penunjuk posisi wilayah yg digambarkan di dlm peta dgn kedudukannya kini ini bersama wilayah disekelilingnya yg lebih luas.

Pada inset ini umumnya ada di sebelah kiri, kanan, maupun ada pula yg terletak di sisi bawah peta erat dgn garis tepi.

Tujuan utama dr penggunaan inset satu ini tak lain ialah untuk menolong memperjelas salah satu belahan dr peta.

Tak hanya itu saja, inset pun mempunyai fungsi untuk menunjukkan suatu lokasi yg penting yg ada pada suatu peta.

5. Warna Peta

8 komponen peta

Seperti yg kita ketahui, pada suatu peta terdapat beberapa warna yg berbeda – beda.

Di mana pada warna itu memiliki fungsi untuk membedakan sebuah objek penampakan alam maupun kontur dr permukaan pada setiap wilayah.

Warna itu pula sangat dibutuhkan pada suatu peta untuk menjadi salah satu simbol peta serta untuk menunjukkan mutu suatu peta yg bisa dilihat dr segi estetikanya.

Simbol warna yg ada pada peta ini mempunyai 8 kombinasi warna yg berlawanan, antara lain:

a. Warna Merah

Untuk warna merah di dlm peta satu ini biasanya akan memperlihatkan jalur kereta api atau gunung berapi yg masih aktif.

Warna merah satu ini kerap kali dijumpai di dlm peta provinsi.

b. Warna Hijau

Warna hijau yg dilukiskan di dlm suatu peta menunjukkan ketinggian suatu wilayah yg tingginya kurang dr 200 meter.

Wilayah yg ada di paras bumi dgn ketinggian kurang dr 200 m kebanyakan akan didominasi dgn wilayah dataran rendah.

Dataran rendah utamanya yg ada di tempat pulau Jawa satu ini bisa kalian peroleh pada sepanjang pantai Utara serta pantai Selatan Pulau Jawa.

c. Warna Kuning

Simbol untuk warna kuning yg ada pada suatu peta didefinisikan sebagai petunjuk suatu wilayah yg mempunyai ketinggian antara 500 sampai 1000 m di atas permukaan air laut.

Kawasan yg ditandai menggunakan warna kuning itu biasanya didominasi dgn dataran tinggi, perbukitan, serta pegunungan rendah.

Persebaran kontur dr paras bumi yg diberi dgn warna kuning ini terletak di sisi tepi hingga tengah provinsi Jawa Tengah. Tepatnya ada di daerah tenggara Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah.

d. Warna Hijau Muda

Jika tadi kita telah membahas terkait warna hijau yg ada di dlm peta, maka ada satu lagi warna hijau muda yg pula akan menggambarkan ketinggian pada suatu wilayah yakni antara 200 sampai 400 m di atas permukaan air laut.

e. Warna Cokelat

Warna cokelat satu ini memperlihatkan wilayah dataran tinggi dgn ketinggian yg berkisar lebih dr 1500 m di atas permukaan air bahari.

Persebaran wilayah yg ada pada ketinggian daerah di atas 1500 m ini banyak terdapat di daerah Jawa Tengah.

f. Cokelat Muda

Ternyata di dlm suatu peta pula ada warna wilayah yg didominasi dgn penggunaan warna coklat muda.

Kawasan satu ini memiliki ketinggian antara 1000 hingga 1500 m di atas permukaan air laut.

Dominasi wilayah yg mempunyai simbol dgn warna cokelat muda satu ini biasanya berwujud gunung – gunung rendah serta pegunungan dgn ketinggian yg sedang.

Persebaran dr wujud penampakan bumi satu ini banyak terdapat di tempat Jawa Tengah. Tepatnya ada di wilayah Bumiayu, Temanggung, Banjarnegara, Wonosobo, Salatiga, serta Tawangmangu.

g. Warna Biru Muda

Untuk warna biru muda satu ini akan memperlihatkan kedalaman antara 200 sampai 2000 m.

Bentuk dasar dr permukaan bumi yg ditandai memakai warna biru muda satu ini kebanyakan didominasi dgn adanya lereng yg sedikit terjal.

Dan untuk warna biru muda yg digambarkan pada peta yg berupakan penggalan dr kawasan perairan satu ini yaitu kelanjutan dr zona neritrik.

Di mana pada warna biru muda ini jarang sekali didapatkan di dlm peta lazim. Sebab biasanya yg kerap dipakai yakni simbol warna biru muda yg ada di dlm peta khusus suatu daerah.

h. Warna Biru Keputihan

Warna biru yg secara umum dikuasai pada suatu peta pada umumnya akan membuktikan area perairan.

Namun khusus pada warna biru keputihan satu ini kebanyakan cuma akan menggambarkan kawasan perairan dgn kedalaman kurang dr 200 m.

Zona perairan satu ini pada umumnya disebut dgn zona neritrik. Atau wujud muka bumi yg berada di dasar bahari & berupa lereng yg landai.

Pada zona itu biasanya kadang kala didapatkan di wilayah pantai.

Tak hanya ada di perairan laut, warna satu ini pula kerap kali dilihat di dlm perairan darat.

Warna biru keputihan yg didapatkan pada tempat perairan darat ini kebanyakan akan ditemui pada rawa atau danau.

Waduk yg namanya kerap kali didengar di pulau Jawa yakni Waduk Gajah Mungkur di Wonogiri, Waduk Wadaslinang di Kebumen, Waduk Sempor yg ada di Kebumen, Rawa Pening di wilayah Bawen, & masih banyak lagi waduk serta rawa yang lain.

i. Warna Biru Tua

Warna biru tua yg ada di dlm peta ini menerangkan suatu wilayah perairan yg mempunyai kedalaman hingga lebih dr 2000 m.

Sebab kedalaman parairan yg terlalu dlm itu, maka menjadikan sulitnya untuk menginterpretasikan gambar kontur dasar perairan itu pada suatu peta.

Meski demikian, warna biru bau tanah yg ada pada laut dlm satu ini kebanyakan akan berwujud lubuk bahari, palung maritim, dataran, & drempel.

Sama halnya dgn warna biru muda yg tak mampu dijumpai di peta biasa , warna biru tua satu ini pula tak ada pada suatu peta lazim.

6. Skala Peta

fungsi komponen peta

Skala peta terdiri atas suatu angka yg fungsinya untuk membandingkan jarak sesungguhnya yg ada di dlm lapangan bareng jarak yg ada di peta.

Pada skala satu ini kebanyakan berada sempurna pada sisi bawah judul peta.

Unsur pendukung yg satu ini yakni unsur yg vital karena bisa membantu pembaca agar bisa mengetahui jarak serta luas wilayah yg bahu-membahu di lapangan.

Contohnya ada skala 1 : 100.000, maka skala itu mempunyai artian jikalau 1 cm di peta mewakili 100.000 cm di lapangan.

7. Simbol Peta

7 komponen peta

Seperti yg sudah disebutkan sebelumnya, di dlm peta akan memperlihatkan info yg tampak ataupun tidak.

Guna memperlihatkan fenomena serta wujud dengan-cara informatif, maka dipakailah suatu simbol.

Simbol peta ini digunakan guna mewakili benda yg bahwasanya.

Supaya simbol yg digunakan di dlm peta bisa menawarkan informasi yg tepat, maka simbol mesti sederhana, gampang dikenali, serta sifatnya umum.

Jika dilihat dr bentuknya, maka terdapat tujuh kategori simbol peta, antara lain:

  • Simbol titik untuk menghidangkan lokasi suatu tempat maupun posisi data. Contohnya simbol kota, pertambangan, gunung, titik triangulasi (titik ketinggian) yg ada dr permukaan bahari.
  • Simbol garis guna menggambarkan data geografis. Contohnya batas wilayah, sungai, serta jalan.
  • Simbol wilayah (tempat) guna menggambarkan penampakan wilayah. Contohnya rawa, hutan serta padang pasir.
  • Simbol pemikiran guna menyebutkan alur serta gerak sebuah fenomena.
  • Simbol batang guna menyebutkan harga dr suatu fenomena maupun membandingkannya dgn harga fenomena dgn yg lain.
  • Simbol bundar guna menyebutkan kuantitas yg ada dlm wujud persentase.
  • Simbol bola untuk menyebutkan volume (isi). Makin besar bola, maka akan semakin besar pula volumenya. Demikian pula sebaliknya.

Sedangkan kalau dilihat dr sifatnya, maka terdapat simbol kualitatif serta kuantitatif.

Simbol kualitatif ini digunakan untuk membedakan adanya persebaran fenomena yg ditujukan tanpa menggunakan ukuran yg tegas.

Dan untuk simbol kualitatif ini digunakan untuk menyebutkan maupun membedakan nilai fenomena yg digambarkan.

Berbagai simbol kuantitatif pada umumnya akan memperlihatkan gradasi nilai di dlm wujud arsiran maupun warna.

8. Legenda

Legenda

Legenda ialah salah satu unsur pendukung yg ada di dlm peta & kerap kali ditemukan pada suatu kotakan serta berada pada sisi pojok.

Dalam legenda ini kerap kali dijuluki sebagai suatu keterangan.

Sebab di dlm peta merupakan suatu gosip yg mencakup suatu daerah serta pada umumnya tertuang di dlm wujud gambar serta simbol.

Maka dr itu, legenda satu ini sangat dibutuhkan untuk menolong pembaca tatkala akan memahami gambar serta simbol yg tertera di dlm suatu peta.

Legenda pada umumnya ditulis dgn singkat, ringkas, serta terang dgn tujuan supaya gampang untuk dipahami oleh pembaca.

Sering kali kalian pula akan mendapatkan legenda ini berada di sisi pojok bawah.

Tetapi perlu dikenang kalau tak seluruh jenis peta meletakkan legenda satu ini pada sisi pojok bawah peta.

Legenda pula bisa ditaruh pada sisi lain yg sekiranya tak akan mengusik penampakan di dlm peta. Sehingga peta tersebut tetap nampak rapi & pula menarik.

9. Arah Mata Angin/ Orientasi

Arah Mata Angini

Komponen maupun unsur pendukung pada suatu peta yg satu ini mempunyai wujud tanda panah yg kebanyakan akan menunjukkan orientasi arah Utara.

Arah mata angin satu ini menjadi hal yg sangat penting alasannya adalah selaku penanda 8 arah mata angin yakni arah Timur, Selatan, Tenggara, Barat, Barat Daya, Barat Laut, Utara, serta Timur Laut.

Orientasi arah mata angin satu ini sifatnya fleksibel alasannya adalah bisa diletakkan dimana saja dgn syarat tak akan mengusik komponen peta yg lain.

Hal yg perlu kalian catat merupakan orientasi mata angin ini tak senantiasa menuju ke arah utara. Namun bisa pula ke arah Barat atau Selatan.

10. Tipe Huruf (Lettering)

Tipe Huruf (Lettering)

Lettering atau pula biasa disebut selaku tata penulisan peta mempunyai sebuah aturan baku tersendiri yg membedakan bareng berbagai objek geografi lain yg biasa di tampilkan pada suatu peta.

Pada lettering satu ini pula memiliki fungsi untuk memperjelas arti simbol – simbol yg sudah tersedia.

Pemakaian lettering pun ada 2 macam, antara lain:

  • Objek Hidrografi: Biasanya ditulis memakai abjad miring. Contoh: Pada Laut Jawa.
  • Objek Hipsografi: Biasanya dicetak dgn memakai karakter tegak. Contoh: Surakarta.

11. Garis Lintang & Garis Bujur

Garis Lintang & Garis Bujur

Garis lintang yaitu suatu garis yg ada di dlm suatu peta yg melintang dr arah barat ke timur atau pun sebaliknya.

Sementara untuk garis bujur yakni suatu garis yg membujur dr arah selatan ke utara atau sebaliknya.

12. Sumber & Tahun Pembuatan Peta

Sumber & Tahun Pembuatan Peta

Unsur pendukung atau pula biasa selaku komponen peta yg selanjutnya merupakan sumber & tahun pembuatan peta.

Untuk unsur penunjang peta satu ini merupakan hal yg sungguh penting pada suatu sebuah peta, bahkan menjadi komponen wajib yg harus ada & dicantumkan tatkala membuat suatu peta.

Sumber & tahun pengerjaan peta memiliki kegunaan yg sangat penting menyangkut keterpercayaan dr suatu peta.

Mungkin ada banyak sekali pertanyaan yg mengalir kenapa sumber serta tahun pengerjaan dlm suatu peta harus dicantumkan?

Hal itu dilakukan sebab sumber & tahun pengerjaan peta satu ini pula dipakai untuk menjadi petunjuk data – data yg digunakan pada suatu pemetaan.

Di mana hal tersebut bertujuan untuk memperlihatkan penyajian gosip yg niscaya & pula akurat.

Pada tahun pengerjaan peta satu ini pula berfungsi untuk memberikan gosip terhadap pembaca terkait kapan peta tersebut diciptakan.

Peta yg mempunyai kualitas cantik merupakan peta di mana tahun pengerjaan nya masih gres.

Dalam peta gres itu nantinya akan menyajikan seluruh informasi yg masih up to date serta lengkap sehingga sesuai dipakai untuk kondisi di waktu sekarang.